Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang


Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan
dan masyarakat, antara lain perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi
seimbang, perbaikan perilaku sadar gizi dan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan
gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta peningkatan sistem kewaspadaan
pangan dan gizi.
Berdasarkan Global Nutrition Report (GNR) tahun 2014, Indonesia termasuk kedalam 17
negara diantara 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi pada balita yaitu stunting, wasting,
overwight, disamping itu Indonesia termasuk juga di dalam 47 negara dari 122 negara yang
mempunyai masalah anemia pada Wanita Usia Subur (WUS).
Dalam rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Kesehatan 2015 – 2019 telah ditetapkan Sasaran Pokok Pembangunan Sub Bidang Kesehatan dan
Gizi Masyarakat, yang bertujuan meningkatnya status gizi masyarakat, dengan indikator kerja
sebagai berikut:
1. Balita gizi buruk mendapat perawatan
2. Balita ditimbang berat badannya
3. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
4. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. Balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
6. Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
7. Ibu hamil Kurang Energi Kronik ( KEK) mendapat Makanan Tambahan ( PMT)
8. Balita kurus ( BB/TB -2SD s/d -3SD) mendapat makanan tambahan (PMT)
9. Remaja puteri mendapatkan TTD
10. Ibu nifas mendapatkan vitamin A
11. Bayi baru lahir mendapat IMD ( Inisiasi Menyusu Dini)
12. Balita mempunyai buku KIA / KMS
13. Balita di timbang yang naik berat badannya (N)
14. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
15. Ibu hamil anemia
Hasil kegiatan program gizi di puskesmas Bendo tahun 2015 diperoleh sebagaimana
berikut : D/S 61,9% dari target 85%, N/D 79,3% dari target 60% N/S 41,3% dari target 40%,
balita gizi kurang 2,8 % dari target maksimal 15 %, balita bawah garis merah 0,7% dari target
maksimal 5%, balita usia 6-59 bulan mendapat Vitamin A dua kali % dari target maksimal 85% ,
bayi mendapat ASI Eksklusif sebesar % dari target 39% , ibu hamil yang mendapatkan tablet
tambah darah minimal 90 tablet 94,6% dari target 82%, bumil KEK 4% dari target maksimal
24,2%, Tingkat konsumsi garam rumah tangga sebesar % dari target 90%. Desa yang
mengkonsumsi garam beryodium kategori baik sebesar 40% dari target 100%.
II. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui informasi jenis dan besar masalah gizi serta faktor terkait untuk bahan
membuat perencanaan dan menyusun intervensi gizi

b. Tujuan Khusus

1. Memperoleh data tentang balita ditimbang berat badannya


2. Memperoleh data tentang bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
3. Memperoleh data tentang rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
4. Memperoleh data tentang balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul vitamin A
5. Memperoleh data tentang ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah (TTD)
minimal 90 tablet selama masa kehamilan
6. Memperoleh data tentang ibu hamil Kurang Energi Kronik ( KEK)
7. Memperoleh data tentang ibu nifas mendapatkan vitamin
8. Memperoleh data tentang balita di timbang yang naik berat badannya (N)
9. Memperoleh data tentang balita di Bawah Garis Merah (BGM)
10. Memperoleh data tentang balita gizi buruk mendapat perawatan
BAB II
ANALISIS SITUASI

A.Identitas Puskesmas
1. Nama Puskesmas : Puskesmas Bendo
2. Nomor Kode Puskesmas : P35.06.14.02.02
3. Alamat lengkap Puskesmas : Jln.SoekarnoHatta no 27 Bendo Kec.Pare Kab
Kediri
4. Nomor telepon dan faksimili : (0354)393114
5. Tahun berdiri : Tahun 1979
6. Tipe Puskesmas : Puskesmas Non Perawatan
7. Visi :
- Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Profesional Dan Optimal Menuju
Masyarakat Sehat
8. Misi :
a) Memberikan pelayanan dengan cepat tepat dan bermutu
b) Mengembangkan tenaga Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
standar
c) Menggerakkan potensi masyarakat menuju pola hidup sehat
9. Kebijakan Mutu
- Puskesmas Bendo bertekat memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal demi
kepuasan pelanggan
10. Budaya Kerja/Tata Nilai
- Disiplin, Jujur, Profesional,Tanggungjawab, Bekerjasama, Sopan, Ramah dan senyum

B. Wilayah Kerja Puskesmas


I. Data Geografis
a. Luas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Bendo :
b. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Bendo Meliputi 4 Desa
1. Desa Bendo
2. Desa Pelem
3. Desa Darungan
4. Desa Sumberbendo
5. Desa Sambirejo

c. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara dibatasi : Desa Sekoto
2. Sebelah Selatan dibatasi : Desa Sumberpetung
3. Sebelah Barat dibatasi : Desa Gedangsewu
4. Sebelah Timur dibatasi : Desa Adan adan

I. Data Sasaran Program Gizi ( tahun 2017)


a. Balita : 2465 balita
b. Bayi : 491 bayi
c. Anak Balita : 1974 anak balita
d. Ibu Hamil : 542 bumil
e. Ibu Nifas : 517 bufas
f. Anak sekolah dasar : anak
BAB III
ANALISA MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel hasil Kegiatan Program Gizi UPTD Puskesmas Bendo Tahun 2015

TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


NO KEGIATAN KET

Belum
Partisipasi terhadap 85 % 61,9%
1. -23,1% mencapai
penimbangan (D/S)
target

Sudah
2. Balita kurang gizi ( BBSK +
< 15% 3,47% (11,53%) mencapai
BBK)
target

Sudah
3. Balita 6 – 59 bln mendapat
85% 85,67% (0,57%) mencapai
vitamin A 2 x per tahun
target

Belum
4. Bayi 0 – 6 bln dapat ASI
80% 73,1% -6,9% mencapai
Eksklusif
target

Sudah
5. Balita ditimbang naik berat
60% 79,3% 19,3% mencapai
badannya (N/D)
target

Sudah
6. Pemberian tablet besi ( Fe)
82% 95,0% 13% mencapai
90 Tablet pada Bumil
target

Sudah
7. Bumil KEK <24,4% 4% 20,4% mencapai
target

Sudah
8. Balita gizi buruk mendapat
100% 100% 0 mencapai
perawatan
target

Sudah
9. Balita BGM ( dibawah
< 5% 0,72% (4,28) mencapai
Garis Merah)
target

Cakupan rumah tangga yang Belum


10. mengkonsumsi garam 90% 88,4% -1,6% mencapai
beryodium target

Sudah
11 Ibu Nifas mendapat Vitamin
85% 94,19% (9,19%) mencapai
A2x
target
Dari hasil kegiatan program gizi pada tahun 2015 diatas maka identifikasi masalah program gizi
puskesmas Bendo meliputi:
1. Cakupan partisipasi terhadap penimbangan (D/S) masih rendah
2. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium masih rendah
3. Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan masih rendah

TABEL IDENTIFIKASI MASALAH

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN

1. Partisipasi terhadap penimbangan (D/S) 85 % 61,9% 23,1%


masih rendah ( belum memenuhi target)

Cakupan rumah tangga yang


2. mengkonsumsi garam beryodium masih 90% 88,4% 1,7%
rendah (belum memenuhi target)

3 Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang


80% 73,1% 3,5%
dari 6 bulan masih rendah

TABEL URUTAN PRIORITAS MASALAH

Partisipasi terhadap Cakupan ASI


Cakupan rumah tangga
penimbangan (D/S) Eksklusif bayi
NO KRITERIA yang mengkonsumsi
masih rendah usia kurang dari
garam beryodium masih
6 bulan masih
rendah
rendah

1 URGENCY (U) 3 2 3

2 SERIOUSNESS (S) 3 3 3

3 GROWTH (G) 3 2 2

TOTAL (U x S x G) 27 12 18

Keterangan:

1. Tingkatkan urgensi (U) : masalah yang sangat mendesak untuk segera ditanggulangi, mendapatkan
nilai yang lebih tinggi.
2. Tingkat keseriusan (S) : Masalah yang perlu penanganan serius dan apabila tidak diatasi akan
semakin memprihatinkan/ akibat semakin buruk, mendapatkan nilai yang lebih tinggi
3. Tingkat perkembangan (G) : Masalah yang apabila tidak ditanggulangi akan semakin meluas,
mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
Urutan Prioritas masalah program gizi:

1. Cakupan tingkat partisipasi terhadap penimbangan (D/S) masih rendah


2. Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan masih rendah
3. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium masih rendah

B. RUMUSAN MASALAH

Dari hasil identifikasi masalah maka dapat dirumuskan bahwa rumusan masalah program gizi
tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Masih rendahnya cakupan D/S (tingkat partisipasi masyarakat terhadap penimbangan


balita) yaitu 61,9 % dari target 85% di wilayah UPTD Puskesmas Bendo 2015
2. Masih rendahnya cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan di wilayah UPTD
Puskesmas Bendo 2015
3. Masih rendahnya cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium yaitu
88,3% dari target 90% di wilayah UPTD Puskesmas Bendo 2015
C. PENYEBAB MASALAH

DIAGRAM TULANG IKAN (FISH BONE = ISHIKAWA)

1. Cakupan tingkat partisipasi terhadap penimbangan (D/S) masih rendah

SARANA MANUSIA
DANA
Kader kurang
aktif

Kesibukan ibu balita


Tidak tersedia Kesadaran masyarakat
APE rendah Cakupan tingkat partisipasi terhadap
penimbangan (D/S) masih rendah

Kurang inovatif
Anak sudah masuk
PAUD

ALAT METODE LINGKUNGAN


2. Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan masih rendah

SARANA MANUSIA
DANA
Perlu ruang Kesulitan Pengetahuan kurang
konseling ASI menyusu

ASI tidak keluar


Kesadaran ibu
kurang
Ibu pekerja Cakupan ASI Eksklusif bayi usia
kurang dari 6 bulan masih rendah

Dukungan dan peran


serta keluarga kurang

Kuranganya alat penyuluhan


Belum ada kunjungan
ASI ( laktasi kit)
rumah / pendampingan Gencarnya iklan
susu formula

ALAT METODE LINGKUNGAN


. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium masih rendah

SARANA MANUSIA
DANA
Masyarakat lebih
menyukai garam
tidak beryodium Pengetahuan tentang
pentingnya garam beryodium
kurang
Penyimpanan
garam beryodium
Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi
garam beryodium masih rendah

Ketersediaan
garam yodium di
kios/warung

ALAT METODE LINGKUNGAN


1. Cakupan tingkat partisipasi terhadap penimbangan (D/S) masih rendah
a. Kesibukan ibu balita
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Anak balita (sasaran) sudah masuk PAUD
d. Kader kurang aktif
e. Kegiatan posyandu kurang menarik/inovatif
f. Tidak tersedia APE

2. Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan masih rendah
a. Pengetahuan masyarakat kurang
b. Kesadaran tentang pentingnya ASI kurang
c. Ibu pekerja
d. Dukungan dan peran keluarga kurang
e. Gencarnya iklan susu formula
f. Kesulitan menyusui
g. Perlu ruang konseling ASI
h. Perlu alat peraga konseling(laktasi KIT)
i. Perlu metode pendampingan ibu menyusui/kunjungan rumah

3. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium masih rendah


a. Pengetahuan tentang pentingnya garam beryodium kurang
b. Ketersediaan garam beryodium di kios/warung
c. Penyimpanan garam beryodium
d. Masyarakat lebih menyukai garam tidak beryodium
CARA PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH KET
MASALAH TERPILIH

1. Kesibukan ibu balita 1. Promosi kepada masyarakat 1. Promosi kepada masyarakat


2. Kesadaran masyarakat rendah tentang pentingnya posyandu tentang pentingnya posyandu
3. Anak balita (sasaran) sudah masuk 2. Bekerjasama dengan PAUD 2. Bekerjasama dengan PAUD
PAUD dalam pemantauan pertumbuhan dalam pemantauan
4. Kader kurang aktif balita pertumbuhan balita
Cakupan tingkat partisipasi terhadap 3. Pelatihan kader/refresing kader 3. Pelatihan kader/refresing
1 5. Kegiatan posyandu kurang
penimbangan (D/S) masih rendah menarik/inovatif 4. Pelaksanaan cooking clas di kader
6. Tidak tersedia APE posyandu 4. Pelaksanaan cooking clas di
5. Mengajukan pembelian APE posyandu
6. Kerjasama/koordinasi dengan 5. Kerjasama/koordinasi dengan
lintor lintor

1. Pengetahuan masyarakat kurang 1. Penyuluhan masyarakat tentang 1. Penyuluhan masyarakat


2. Kesadaran tentang pentingnya ASI pentingnya ASI tentang pentingnya ASI
kurang 2. Konseling ASI pada ANC 2. Konseling ASI pada ANC
3. Kesulitan menyusui 3. Pelatihan motivator ASI pada 3. Pelatihan motivator ASI pada
4. Ibu pekerja kader kader
5. Dukungan dan peran keluarga kurang 4. Pembentukan Kelompok 4. Pembentukan Kelompok
Cakupan ASI Eksklusif bayi usia pendung ASI (KP-ASI) pendung ASI (KP-ASI)
6. Gencarnya iklan susu formula
2 kurang dari 6 bulan masih rendah 7. Perlu ruang konseling ASI 5. Pendampingan ibu 5. Pendampingan ibu
menyusui/kunjungan rumah menyusui/kunjungan rumah
8. Perlu alat peraga konseling(laktasi
6. Pengajuan laktasi KIT 6. Pengajuan laktasi KIT
KIT)
9. Perlu metode pendampingan ibu
menyusui/kunjungan rumah
1. Pengetahuan tentang pentingnya 1. Penyuluhan tentang garam 1. Penyuluhan tentang garam
garam beryodium kurang beryodium beryodium
Cakupan rumah tangga yang 2. Ketersediaan garam beryodium di 2. Melakukan pemeriksaan 2. Melakukan pemeriksaan
3 mengkonsumsi garam beryodium kios/warung sampling garam di warung sampling garam di warung
masih rendah 3. Penyimpanan garam beryodium
4. Masyarakat lebih menyukai garam
tidak beryodium
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN C A R L
1. Cakupan tingkat partisipasi terhadap penimbangan (D/S) masih rendah

No Pemecahan Masalah Score Hasil


Rangking
C A R L CxAxRxL
Promosi kepada masyarakat tentang
1 3 2 3 2 36 I
pentingnya posyandu
Bekerjasama dengan PAUD dalam
2 2 2 2 2 16 II
pemantauan pertumbuhan balita
3 Pelatihan kader/refresing kader 1 2 2 1 4 IV
4 Mengajukan pembelian APE 1 1 1 2 2 VI
5 Pelaksanaan cooking clas di posyandu 2 1 2 2 8 III
6 Kerjasama/koordinasi lintor 2 2 1 1 4 V

2. Cakupan ASI Eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan masih rendah

No Pemecahan Masalah Score Hasil


Rangking
C A R L CxAxRxL
Penyuluhan masyarakat tentang
1 pentingnya ASI 2 3 3 1 18 I

Konseling ASI pada ANC


2 1 2 2 2 8 III
Pelatihan motivator ASI pada kader
3 2 2 2 1 6 V
Pembentukan Kelompok pendung ASI
4 (KP-ASI) 1 2 2 1 4 VI

Pendampingan ibu menyusui/kunjungan


5 rumah 2 2 2 2 16 II
Pengajuan laktasi KIT
6 1 2 2 2 8 IV

3. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium masih rendah

No Pemecahan Masalah Score Hasil


Rangking
C A R L CxAxRxL
Penyuluhan tentang garam beryodium
1 3 2 2 1 12 I
Melakukan pemeriksaan sampling
2 2 1 1 1 2 II
garam di warung

Keterangan :

Metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1 – 5.


Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan)
A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan
metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan dan motivasi
L :Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas
HASIL IDENTIFIKASI HARAPAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP
PROGRAM GIZI TAHUN 2016:

1. Pada saat Posyandu di desa Pelem dusun tempuran, dari 20 orang yang mengisi form umpan balik
20% diantaranya menginginkan penyuluhan gizi di posyandu
2. Hasil umpan balik saat pertemuan PKK di desa Sumberbendo pada tanggal 17 Januari 2016 dari 25
peserta 44% diantaranya meminta penyuluhan.
3. Hasil umpan balik dari masyarakat saat pertemuan kader di puskesmas bendo pada tanggal 25
Januari 2016 yang dihadiri kader dan perangkat desa sejumlah 16 orang , 38% diantaranya memilih
gizi sebagai tema penyuluhan yang diinginkan.
4. Hasil survey kadarzi di desa Sambirejo pada bulan Mei 2016 ( sample 22 KK), dapat disimpulkan
bahwa 16 KK (72,73%) termasuk keluarga sadar gizi dan 6 KK (27,27%) tidak kadarzi. Adapun
hasil perincian indikator nya sebagai berikut :
a. Menimbang berat badan balita ke posyandu (100%)
b. Asi Eksklusif (81,82%)
c. Makan Aneka ragam (90,91%)
d. Garam beryodium (100%)
e. Suplemen gizi ( 81,82%)
Dari hasil kadarzi tersebut maka perlu:
1. Penyuluhan gizi tentang kadarzi
2. Pemetaan kadarzi
3. Pelatihan motivator ASI untuk kader
4. Pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
5. Pemberian suplemen gizi terutama vitamin A pada ibu nifas ( distribusi vitamin A pada bidan
praktek swasta/BPS, rumah sakit,dan rumah bersalin di wilayah puskesmas Bendo)
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB
PROGRAM GIZI
TAHUN 2017

UPAYA KEBUTUHAN SUMBER DAYA SUMBER


INDIKATOR
NO KESEHA- KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIA-
KEBERHASILAN
TAN DANA ALAT TENAGA YAAN

GIZI 1. Pemantauan Terlaksananya Balita PAUD 12 x /th BOK Timbangan, Kader, guru Terpantaunya hasil
penimbangan di pemantauan Standar PAUD penimbangan di
PAUD pertumbuhan balita di antropometri PAUD,
PAUD WHO 2005, meningkatkan
Microtoise, ATK cakupan
penimbangan

2. Cooking Class Meningkatkan Ibu balita di 1x / th BOK Bahan bahan Petugas gizi, Cakupan D/S
PMT di posyandu pengetahuan ibu balita posyandu PMT, Leaflet kader diposyandu
tentang PMT, dan resep PMT, alat meningkat
menigkatkan D/S masak
posyandu

3. Penyuluhan ASI Peningkatan Ibu hamil, 12 x/th BOK Leaflet, Proyektor, Petugas gizi, Cakupan ASI
eksklusif pengetahuan tentang menyusui, LCD bidan, kader Eksklusif
ASI Eksklusif Keluarga terlatih meningkatkan

4. Pendampingan Cakupan ASI Esksklusif Ibu menyusui 12 x/ th BOK Leaflet, laktasi kit, Petugas gizi, Cakupan ASI
ASI Eksklusif meningkat form, ATK kader, bidan Eksklusif

5. Pelatihan Meningkatkan Kader 1 x /th BOK Leaflet, Proyektor, Petugas gizi, Peningkatan
motivator ASI kompetensi kader LCD, laktasi Kit, narasumber pengetahuan dan
bagi kader sehingga mampu materi pelatihan dinkes kab ketrampilan kader
melakukan
pendampingan ASI
Ekslusif
UPAYA KEBUTUHAN SUMBER DAYA SUMBER
INDIKATOR
NO KESEHA- KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PEMBIA-
DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN
TAN YAAN
6. Pembentukan Memperoleh dukungan Kader, tokoh 1 x/ th BOK Leaflet, Proyektor, Petugas gizi, Mendapat dukungan
GIZI KP-ASI dan peran serta lintor masyarakat, LCD narasumber dan peran lintor
untuk meningkatkan perangkat desa dinkes kab dalam penggalakan
capaian ASI Esksklusif ASI Eksklusif

7. Penyuluhan Peningkatan kesadaran Masyarakat, anak 1 x/ th BOK Leaflet Petugas gizi, Peningkatan cakupan
tentang garam masyarakat tentang sekolah promkes, bidan konsumsi garam
beryodium pentingnya penggunaan beryodium
/GAKY garam beryodium

8. Pemeriksaan Mengetahui gambaran Anak Sekolah 1 x/th BOK Iodin test, formulir Petugas gizi Terpantaunya
/Monitoring konsumsi garam Warung yang KGB, ATK, tisu penggunaan garam
garam beryodium beryodium rumah menjual garam beryodium di desa
tangga

9. Pemantauan Terlaksananya Balita 12 x/th BOK Dacin, Standar Petugas gizi, Terpantaunya
pertumbuhan di pemantauan antropometri bidan. pertumbuhan di
posyandu pertumbuhan balita di WHO 2005, posyandu
posyandu Microtoise, ATK

10.Pelacakan Balita Penapisan/skrenning Balita gizi 12 x /th BOK Timbangan badan, Petugas gizi, Kasus balita gizi
gizi kurang/buruk awal, agar kasus balita kurang/buruk/ Microtoise,panjan kader buruk terlacak lebih
gizi kurang/buruk tampak kurus/ 2T g badan,ATK, awal/dini
terdeteksi dini. Standar
antropometri
WHO 2005
UPAYA TARGET SUMBER
KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR
NO KESEHA- KEGIATAN TUJUAN SASARAN PEMBIA-
KEBERHASILAN
TAN DANA ALAT TENAGA YAAN
11.Kunjungan Untuk memantau/ Balita gizi 12 x /th BOK Timbangan badan, Petugas gizi, Balita gizi buruk
rumah/ pelayanan balita gizi kurang/buruk/ Microtoise,panjan bidan, kader mendapat pelayanan
Pendampingan buruk tampak kurus/ 2T g badan,ATK,
balita gizi Standar
kurang/ buruk antropometri
WHO 2005

12.Pemberian Mencegah KVA Balita 0-59 bln di 2 x /th BOK Vitamin A Petugas gizi, Semua sasaran
Vitamin A pada (Kekurangan Vitamin posyandu, PAUD, bidan, kader, mendapat vitamn A
balita A) BPS, rumah sakit, pet. Kesehatan
rumah bersalin

13.Pemberian tablet Mengurangi prevalensi Remaja 1 x/th BOK Tablet Fe/TTD, Petugas gizi, Semua sasaran
tambah darah kejadian Anemia pada SMP/SMA ATK, Leaflet bidan, kader, mendapat tablet Fe
untuk remaja remaja pet. Kesehatan
putri

14.Penyuluhan Meningkatkan Bumil, Remaja 12 x/th BOK Leaflet Proyektor, Petugas gizi, Terlaksananya
anemia pengetahuan tentang SMP/SMA, CPW LCD promkes, bidan Penyuluhan anemia
anemia

15.Pemetaan kadarzi Mengetahui gambaran Masyarakat 1 x/th BOK Form survey Petugas gizi, Tersedianya
tentang masyarakat kadarzi, ATK, bidan, kader, gambaran tentang
Kadarzi iodine test, food pet. Kesehatan kadarzi masyarakat
model
UPAYA TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA SUMBER
INDIKATOR
NO KESEHA- KEGIATAN TUJUAN SASARAN PEMBIA-
DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN
TAN YAAN
17.Pemberian PMT Untuk penanganan Balita gizi buruk, 1 x / th BOK Susu/biscuit, Petugas gizi Balita gizi buruk
Pemulihan balita gizi buruk gizi kurang ATK, buku tanda mendapat pelayanan
GAKIN terima barang (PMT)

18.Pelayanan Pojok Terlaksananya pojok Bayi, anak balita, 12 x/ th BOK,JKN Leaflet,Timbanga Petugas gizi Terlaksanya
gizi/ konseling gizi bufas, bumil, n badan, pelayanan pojok
gizi lansia, pasien Microtoise,panjan gizi/konseling gizi
rujukan poli g badan, food
model, kalkulator,
ATK, Standar
antropometri
WHO 2005

19.Pelayanan Pojok Terlaksananya pojok Ibu menyusui dan 12 x/th BOK, JKN Leaflet, laktasi Petugas gizi, Terlaksananya pojok
Laktasi/ laktasi keluarga, ibu KIT, bidan laktasi
pengajuan laktasi hamil
KIT

20.Pendampingan Terlaksananya Ibu menyusui dan 12 x/th BOK, JKN Leaflet, laktasi Petugas gizi, Peningkatan cakupan
ibu menyusui pendampingan ibu keluarga, ibu KIT, bidan,kader ASI Eksklusif
oleh menyusui hamil
kader/petugas

Anda mungkin juga menyukai