PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan kesehatan
yang berkesinambungan yang meliputi kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara.Untuk melaksanakan tugas dan mewujudkan tujuan nasional yang termasuk
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Pembangunan di sector kesehatan
merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan.Puskesmas Pace berupaya
pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan
nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggungjawab
semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.
Dalam melakukan pembangunan nasional terutama pembangunan dibidang
kesehatan, salah satu aspek yang mempunyai peranan penting adalah program
pelayanan kesehatan di puskesmas yang merupakan upaya kesehatan bagi masyarakat
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Sumber daya puskesmas yang berkualitas
yaitu sumber daya manusia sehat, cerdas dan produktif terbukti sangat menentukan
kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Untuk mencapai hasil
pembangunan yang optimal, maka setiap proses pembangunan harus berorientasi atau
berwawasan kesehatan.
Salah satu yang menjadi tolak ukur pembangunan kesehatan yang berorientasi
atau berwawasan kesehatan salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi dan
balita atau meminimalisir angka kesakitan yang terjadi pada bayi dan balita serta ibu
hamil. Untuk itu banyak sekali kegiatan ataupun cara yang diperlukan untuk
meminimalkan terjadinya gizi buruk yang dapat menyebabkan kematian pada bayi dan
balita, dengan adanya penyuluhan tentang gizi dan meningkatkan keluarga akan sadar
gizi (KADARZI).
Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan
(janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat.Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak
dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Masih rendahnya cakupan balita yang berat badannya naik saat datang
ditimbang di pos pelayanan kesehatan.Prevalensi balita gizi buruk merupakan indicator
Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai disuatu daerah
(kabupaten/kota) pada tahun 2016, yaitu terjadinya penurunan prevalensi balita gizi
1
buruk. Pencapaian target MDGs belum maksimal. Berdasarkan data riset kesehatan
jumlah prevalensi balita kurang gizi telah hampir mencapai target MDGs, namun masih
terjadi sisparitas antar provinsi antar pedesaan dan perkotaan, dan antar kelompok
sosial-ekonomi.
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang atau masyarakat yang
disebabkan oleh tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhannya akan zat gizi yang
diperoleh dari makanan. Masalah gizi yang dalam bahasa Inggris disebut malnutrition,
dibagi dalam dua kelompok yaitu masalah gizi-kurang (under nutrition) dan masalah
gizi-lebih (over nutrition), baik berupa masalah gizi-makro ataupun gizi-mikro.
Gangguan kesehatan akibat masalah gizi-makro dapat berbentuk status gizi
buruk, gizi kurang, atau gizi lebih.Sedang gangguan kesehatan akibat masalah gizi
mikro hanya dikenal sebutan dalam bentuk gizi kurang zat gizimikro tertentu, seperti
kurang zat besi, kurang zat yodium, dan kurang vitamin A.
Pedoman Pengelolaan Program Gizi di Puskesmas Pace dibuat dengan tujuan
memberikan penjelasan pada pelaksana gizi ditingkat puskesmas agar dapat dijadikan
pedoman dalam mengelola program gizi di puskesmas dan juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksana dalam mengelola program gizi. Metode yang
dipergunakan adalah menjabarkan pedoman Pengelolaan Program Gizi di wilayah kerja
Puskesmas Pace, Kabupaten Nganjuk.Menjadi pedoman Pengelolaan Program Gizi
Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengevaluasi hasil – hasil kegiatan program dibidang gizi dan membuat
rencana tindak lanjut kegiatan yang belum tercapai sesuai dengan target tahun 2015
2. Tujuan Khusus
a. Merencanakan kegiatan program gizi di Puskesmas Pace pada tahun 2016
b. Mengetahui profil kegiatan program gizi wilayah kerja Puskesmas Pace
c. Mengetahui indicator kinerja Program Gizi diwilayah kerja Puskesmas Pace
d. Mengetahui teori tentang masalah gizi yang sering terjadi diwilayah kerja
Puskesmas Pace
e. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan standart pelayanan minimal
di bidang kesehatan
f. Mengetahui permasalahan dibidang kesehatan terutama diwilayah kerja
Puskesmas Pace selama tahun 2016
2
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH DAN MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
A.Pencapaian Program Gizi di Puskesmas Pace tahun 2015 seperti dibawah ini.
N
Kegiatan Target Pencapaian Kesenjangan
o
Pemberian kapsul Vit.A bayi usia 6-11
1 90% 105,57% +15,57%
bulan 1 kali pertahun
Pemberian kapsul Vit.A balita 2 kali
2 90% 101,01% +11,01%
pertahun
3 Pemberian tablet Fe 90 tablet pada Bumil 87% 89,13% +2,13%
4 Presentase bumil KEK 24,2% 17,90% -6,3%
5 Presentase Vit.A Bufas 90% 94,36% +4,36%
6 Presentase ASI-Eksklusif 77% 86,63% +9,63%
Balita gizi buruk yang mendapat
7 100% 100% 0%
perawatan
8 Presentase BGM umur 6-24 bulan yang 100% 100% 0%
3
mendapatkan MP-ASI
Presentase pemberian PMT Pemulihan
9 100% 100% 0%
pada gizi buruk
10 Presentase BGM / D <2,8% 1,01% -1,79%
Presentase cakupan rumah tangga yang
11 mengkonsumsi garam beryodium 94% 99,78% +5,78%
(sampel siswa SD)
12 Presentase Gizi Buruk / D 0,5% 0.01% -0,49%
Presentase desa bebas rawan gizi (gbr + <
13 88% 100% +12%
15%)
14 Presentase N / D 77% 64,99% -12,01%
15 Presentase D / S 75% 85,88% +10,88%
16 Presentase K / S 96% 100% +4%
Berdasarkan hasil PKP Pencpaian Program Gizi bisa dilihat pada Diagram Laba – laba dibawah
ini : ( ada di halaman berikutnya ).
Diagram 2.1
Pencapaiann Program Gizi
4
PENCAPAIAN PROGRAM GIZI
DI PUSKESMAS PACE TAHUN 2015
100
Konsultasi gizi 99.78 100 ASI Eksklusif
100
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan data sekunder program Pelayanan
Gizi Pace diketahui terdapat beberapa masalah utama yang dianggap penting, masalah tersebut,
yaitu :
5
Chekseet masalah program gizi Puskesmas Pace Tahun 2015
Pencapaian
No Indikator Sasaran Target Kesenjangan
Jumlah %
Presentase cakupan
1 balita N/D (komulatif 47.096 77% 30.611 64,99 -12,01%
1th)
Pemberian kapsul
2 Vit.A bayi usia 6-11 916 90 967 105,57 +15,57%
bulan 1 kali pertahun
Pemberian kapsul
3 Vit.A balita 2 kali 7297 90 7371 101,01 +11,01%
pertahun
Pemberian tablet Fe 90
4 1003 87 894 89,13 +2,13%
tablet pada Bumil
5 Presentase Vit.A Bufas 1029 90 971 94,36 +4,36%
Presentase ASI-
6 965 77 836 86,63 +9,63%
Eksklusif
Presentase cakupan
rumah tangga yang
7 mengkonsumsi garam 468 94 467 99,79 +5,78%
beryodium (sampel
siswa SD)
Presentase desa bebas
8 rawan gizi (gbr + < 18 88 16 88,89 +12%
15%)
9 Presentase D / S 54.973 75 47.096 85,67 +4%
6
Sumber : Lap Cakupan
6 Presentase ASI-Eksklusif
Absolut LB3 Gizi Thn 2015
Presentase cakupan rumah tangga yang
Sumber : Lap Cakupan
7 mengkonsumsi garam beryodium (sampel siswa
Absolut LB3 Gizi Thn 2015
SD)
Sumber : Lap Cakupan
8 Presentase desa bebas rawan gizi (gbr + < 15%)
Absolut LB3 Gizi Thn 2015
Sumber : Lap Cakupan
9 Presentase D / S
Absolut LB3 Gizi Thn 2015
7
siswa SD)
Presentase desa bebas 1 1 1 3 9
8 H rawan gizi (gbr + <
15%)
9 I Presentase D / S 4 3 3 10 3
Jadi berdasarkan hasil Rangking Rumus USG diatas yang menjadi Prioritas Masalah
Utama Program Gizi tahun 2015 puskesmas pace adalah *JUMLAH CAKUPAN N/D* yang
masih sangat rendah.
BAB III
MENGANALISA PENYEBAB MASALAH
8
akurat
13 Pendidikan ibu mayoritas rendah Nur salim
Lukmanul
14 Pencatatan di register penimbangan kurang tertib
Chakim
Kurangnya pengetahuan tentang arti dan manfaat SKDN
15 serta kenaikan berat badan minimum anak dalam grafik Lilies P
pertumbuhan berdasar umur oleh kader
Kesadaran dari ibu / keluarga untuk merubah perilaku
16 Nur salim
menjadi keluarga sadar gizi
17 Penyakit permanen / penyerta Lilies P
N
Faktor Penyebab
o
1 Manusia
Kader terlalu tergesa-gesa saat menimbang
akhirnya kurang akurat
Ibu masih suka memberikan jajanan anak
sembarangan tanpa memperhitungkan mutu
gizinya.
Skill kader masih kurang dalam penyuluhan
Ibu lebih memilih makanan instan cepat saji
daripada memasak sendiri makanan padat gizi,
contoh : mie instan.
Ibu kurang telaten untuk menyuapi anaknya
Anak rewel saat ditimbang
Ibu mayoritas pendidikannya masih rendah
Penyakit penyerta
Kurang kesadaran ibu untuk merubah perilaku
menjadi keluarga sadar gizi
Penyakit permanen
2 Metode
Pengetahuan dan arti SKDN dan Kenaikan berat
badan minimum (KBM) masih kurang
Pencatatan di register penimbangan kurang tertib
Kurang kerjasamanya tentang tupoksi kader di
masing-masing meja utamanya meja 4 penyuluhan
oleh kader/masih mengandalkan petugas kesehatan
yang member penyuluhan
3 Mesin
Timbangan kemungkinan rusak tidak segera ditera
9
4 Material
Tingkat pendidikan ibu/keluarga mayoritas masih
rendah
Daya beli rokok lebih tinggi daripada kesadaran untuk
membeli kebutuhan dapur
10
11
Mesin Manusia
Diberi jajan
sembarangan
Kurang telaten menyuapi anaknya
Anak rewel
Timbangan kemungkinan rusak Diberi makanan
tidak segera di tera instan Keluarga kurang sadar
gizi
Pendidikan masih rendah
Penyakit penyerta
Skill kader
kurang
Penyakit Petugas tergesa-gesa
permanen
Kurangnya
pemanfaatan
pekarangan Daya beli rokok Kurang
lebih tinggi Pencatatan di kohort kerjasama
kurang tertib tentang
tupoksi
kader
12
D. Penetapan Calon Dugaan Faktor Penyebab Dominan
Dengan menggunakan metode akumulasi pilihan dengan pembobotan sebagai berikut :
Skor Keterangan
5 Sangat berpengaruh
4 Berpengaruh
3 Kurang berpengaruh
2 Tidak berpengaruh
1 Sangat tidak berpengaruh
Untuk memilih calon dugaan factor penyebab dominan dimana setia anggota diminta
untuk memberikan score terhadap factor-faktor yang ada didapatkan hasil rangking calon dugaan
factor dominan seperti dibawah ini
Calon dugaan factor dominan
Nama Annggota Nilai
Li
No Faktor Penyebab Siw Ran
lis Andre Lukman Jml
it H g
P
Ibu masIh suka member
jajanan kepada anak
1 sembarangan tanpa 5 5 5 5 20 1
memperhatikan mutu
gizinya
Ibu kurang telaten
2 4 5 4 2 15 6
menyuapi anaknya
3 Target sangat tinggi 4 4 4 1 9 12
Kurang kerjasama
tentang tupoksi kader di
masing-masing meja
utamanya meja 4
4 penyuluhan oleh 3 3 3 1 11 10
kader/masih
mengandalkan petugas
kesehatan yang member
penyuluhan
Skill kader masih kurang
5 4 4 3 3 14 7
dalam penyuluhan
Timbangan kemungkinan
6 5 5 4 3 17 4
rusak tidak segera di tera
Daya beli rokok lebih
tinggi daripada kesadaran
7 3 4 3 3 13 8
untuk membeli
kebutuhan dapur
13
Dari calon dugaan factor penyebab diatas, ditentukan calon factor penyebab dominan dengan
memakai rumus USG Maka kesimpulan dugaan penyebab dominan adalah
“Ibu masih suka member jajanan kepada anak sembarangan tanpa memperhatikan mutu
gizinya”
14
RENCANA JADWAL KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2016
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
1 DISTRIBUSI VIT.A BALITA X X
2 DISTRIBUSI VIT.A BUFAS X X X X X X X X X X X X
3 DISTRIBUSI OBAT CACING X X
4 DISTRIBUSI TABLET FE X X X X X X X X X X X X
5 POJOK GIZI X X X X X X X X X X X X
6 BULAN TIMBANG X
7 UKS GIZI X X
8 PENYULUHAN GIZI X X X X X X X X X X X X
9 SURVEY GARAM X
10 PSG GADARZI X
11 PEMBERIAN PMT PENYULUHAN X X X X X X X X X X X X
12 PEMBERIAN PMT PEMULIHAN X X X X X X X X X X X X
13 PMT BUMIL KEK X X X X X X X X X X X X
14 PELACAKAN KASUS GIBUR X X X X
15 KONSELING ASI DAN MP-ASI X X X X X X X X X X X X
16 GENTASIBU X X X X X X X X X X X X
17 PEMANTAUAN BALITA NON GENTASIBU X X X X X X X X X X X X
18 PENCATATAN DAN EVALUASI X X X X X X X X X X X X
LILIS PURWANINGSIH
NIP. 19790424 200903 2 003
15
LEMBAR PERSETUJUAN
16