DITA ZULFIDAYANTI
PMK No.14 Tahun 2019
Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
Setelah dilakukan tahapan teknis surveilans gizi di puskesmas, selanjutnya dapat dilakukan
tindak lanjut.
Indikator Keberhasilan Surveilans Gizi
Rumus perhitungan :
𝐵𝐵
Jumlah balita ditimbang (D) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝐵𝐵 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 ( )
Jumlah Balita yang ada (S) X 100 %
𝑈
= Jumlah balita ditimbang X 100 %
𝑇𝐵
Jumlah balita naik BB nya (N) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 ( 𝑈 )
Jumlah balita ditimbang(D) X 100 % =Jumlah balita diukur TB X 100 %
𝐵𝐵
Jumlah balita memiliki buku KIA/KMS(K) 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔(𝑇𝐵 )
X 100 % =Jumlah balita yg dikur BB & TB X 100 %
Jumlah Balita yang ada (S)
Cakupan remaja putri mendapat TTD Minimal 1 kali dalam setahun. Dilaporkan pada
bulan Feb atau Agustus
PERTRIWULAN
Pelayanan di Faskes
Persentase Puskesmas mampu tatalaksana Gizi
Persentase Kab. Melaksanakan Surveilans Buruk (Mempunyai tim asuhan gizi terlatih, dokter,
perawat/bidan dan tenaga gizi serta memiliki SOP
Jumlah 𝐾𝑎𝑏 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑖𝑙𝑎𝑛𝑠 𝑔𝑖𝑧𝑖 gizi buruk)
X 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎
Jumlah 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑏𝑢𝑟𝑢𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑢𝑠𝑘𝑒𝑠𝑚𝑎𝑠
X 100 %
Rekapitulasi laporan setiap bulan
Rekapitulasi laporan setiap bulan
Berikut beberapa kategori tingkat masalah gizi berdasarkan standar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2011)
1. Keadaan gizi masyarakat berdasarkan prevalensi balita gizi kurang
dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U).
a. < 10%= kategori baik (skor 1)
b. 10%--15%= kategori masalah ringan (skor 2)