Anda di halaman 1dari 20

I.

LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dengan kata lain
masyarakat diharapkan mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan
dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri serta
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan di masyarakat.
Tujuan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat dengan segala
sumberdayanya yang ada diberdayakan untuk dapat menerapkan hidup sehat
(PBHS) dalam kehidupannya sehari-hari. Pemberdayaan yang dilakukan harus
dimulai dari rumah tangga, dimana rumah tangga merupakan bagian yang
terpenting dalam suatu komunitas masyarakat yang perlu dilindungi dan
ditingkatkan sebagaimana tertuang dalam indikator Desa Siaga.
Pola pemberdayaan yang dilakukan di rumah tangga adalah dengan
upaya mengarahkan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan melalui bentuk mengupayakan lingkungan
sehat, mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi,
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada, serta berperan aktif
mewujudkan kesehatan dan mengembangkannya di masyarakat.
Sejak tahun 2005 upaya menggerakan dan memberdayakan keluarga
untuk Hidup Bersih dan Sehat menjadi kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
secara bersama-sama antara PKK-KB-Kesehatan yang mencerminkan
keterpaduan antara sektor-sektor yang terkait didalamnya yang dilaksanakan
serempak di seluruh Indonesia.
Di Kecamatan Purabaya, keterpaduan tersebut sudah berjalan sejak tahun
2007 dimana pendataan PHBS terintergrasi dengan pendataan keluarga sadar gizi
( KADARZI ) yang dilakukan pada bulan Juli oleh kader desa Purabaya yang
berada di setiap RT, difasilitasi oleh Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
Purabaya dan TP PKK Kecamatan Purabaya.
Langkah tersebut seyogyanya terus dilakukan dengan pembinaan yang
konsisten dan berkesinambungan. Perlu kita ketahui bahwa upaya pembinaan

1
2

tersebut pada akhirnya akan mempercepat terwujudnya Desa Sehat sebagaimana


harapan yang kita inginkan.
Untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan pembinaan PHBS
yang telah dlakukan di tatanan rumah tangga, maka diperlukan instrumen untuk
mengukurnya. Salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
tersebut yaitu dengan mengadakan Pendataan ( Survey ), yang hasilnya kami
laporkan pada kesempatan ini.
3

II. LANGKAH – LANGKAH PENDATAAN PHBS


A. Sosialisasi
Tim penggerak PKK Kecamatan bersama Petugas Kesehatan
(Petugas Promkes, Bidan Desa, Pembina Desa, dan petugas lainnya )
melakukan sosialisasi PHBS/Kadarzi kepada :
1. Kelompok PKK yaitu kader Desa di kecamatan Purabaya, PKK RT,
PKK RW, PKK Dusun/lingkungan dan PKK desa/ Kelurahan,
Sekaligus Pelatihan Petunjuk Tekhnis Pendataan PHBS dan Kadarzi
(dilakukan pada tanggal 19 juni 2021)
B. Pendataan
Setelah dilaksanakan sosialisasi dilakukan kegiatan pendataan.
Pendataan tersebut dilakukan oleh kader Posyandu/Desa Purabaya yang berada
di setiap RT. Pendataan dilakukan selama satu bulan penuh selama bulan Juli
2021.
4

III. LAPORAN HASIL PENDATAAN


A. Hasil Pengumpulan Data Dan Analisa
1. Data Identitas
a. Jumlah Rumah Tangga di Kecamatan Purabaya

Jumlah Rumah Tangga


No Desa Jumlah Rumah Tangga
Yg Di Data
1 Purabaya 2900 2900
2 Cicukang 2341 2341
3 Citamiang 1756 1756
4 Neglasari 3260 3260
5 Pagelaran 1391 1391
6 Margaluyu 1444 1444
7 Cimerang 2272 2272
Jumlah 15364 15364

Jumlah keseluruhan rumah tangga di Kecamatan Purabaya yaitu


15364 rumah tangga, dan jumlah rumah tangga yang di data 15364 Jumlah
rumah tangga terbesar berada di Desa Neglasari yaitu sebanyak 3260 rumah
tangga, sedangkan jumlah terkecil di Desa Margaluyu yaitu sebanyak 1444
rumah tangga. Hal ini menunjukan tingkat kepadatan penduduk di Desa
Neglasari merupakan yang tertinggi di wilayah Kecamatan Purabaya
dibandingkan desa yang lainnya. Lebih tinggi tingkat kepadatan suatu daerah
bisa berpengaruh terhadap kemungkinan tingginya masalah kesehatan yang
mungkin bisa terjadi di daerah tersebut dibandingkan dengan daerah yang
tingkat kepadatannya lebih rendah. Tetapi perbandingan jumlah rumah tangga
antara satu desa dengan desa yang lainnya tidak terlalu jauh, walaupun tiap
desa jumlahnya berbeda.
5

2. Data Indikator Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS )


a. Jumlah Ibu Bersalin Oleh Tenaga Kesehatan Di Kecamatan
Sukabumi

Ibu bersalin
No Desa Jumlah Ibu bersalin Oleh Tenaga Kesehatan
Jumlah %

1 Purabaya 28 28 100%

2 Cicukang 67 67 100%

3 Citamiang 54 54 100%

4 Neglasari 46 46 100%

5 Pagelaran 32 32 100%

6 Margaluyu 45 45 100%

7 Cimerang 102 102 100%

Jumlah 374 374 100

Dari data di atas terlihat, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada
tiap desa sudah mencapai 100% hal ini didasari dari tingkat pengetahuan
masyarakat yang sudah baik dan tidak ada lagi yang melahirkan dibantu oleh selain
tenaga kesehatan. Koordinasi antara bidan desa dan paraji serta kader kesehatan
desa harus terus ditingkatkan guna mempertahankan cakupan 100% persalinan oleh
tenaga kesehatan ini.
6

b. Jumlah Bayi < 6 Bulan Yang Menggunakan ASI Saja

Jumlah Bayi ASI Saja


No Desa
< 6 bulan
Jumlah %

1 Purabaya 56 43 77%

2 Cicukang 62 59 95%

3 Citamiang 64 61 95%

4 Neglasari 53 50 94%

5 Pagelaran 59 44 75%

6 Margaluyu 54 54 100%

7 Cimerang 113 112 99%

Jumlah 461 423 91.75%

Kesadaran ibu – ibu di wilayah Kecamatan Purabya akan pentingnya


ASI sangat menggembirakan. Hal ini bisa terlihat dari data di atas yang
menunjukan sudah sekitar 91.75 % ibu – ibu yang mempunyai bayi di bawah umur
6 bulan menyusui bayinya dengan ASI tanpa disertai makanan tambahan yang lain.
Tentunya kesadaran ini perlu ditingkatkan mengingat masih ada ibu yang belum
memberikan ASI untuk bayinya, karena air susu ibu sangat baik sekali untuk
meningkatkan daya tahan tubuh si bayi sehingga tidak mudah terkena penyakit.
7

c. Jumlah Bayi 6 – 12 Bulan Yang Lulus ASI Ekslusif

Jumlah Bayi Lulus ASI Ekslusif


No Desa
6 – 12 bulan
Jumlah %

1 Purabaya 95 89 94%

2 Cicukang 98 97 100%

3 Citamiang 79 71 90%

4 Neglasari 76 72 95%

5 Pagelaran 56 56 1%

6 Margaluyu 89 86 97%

7 Cimerang 143 132 92%

Jumlah 499 94,81


636

Kesadaran ibu – ibu di wilayah Kecamatan Sukabumi akan pentingnya


ASI Eksklusif sangat menggembirakan. Hal ini bisa terlihat dari data di atas yang
menunjukan sudah sekitar 94,81 % ibu – ibu yang mempunyai bayi menyusui
bayinya dengan air susu ibu sampai usia bayi 6 bulan tanpa disertai makanan
tambahan yang lain. Tentunya kesadaran ini perlu dipertahankan dan terus
ditingkatkan sampai semua ibu sadar akan pentingnya ASI, karena air susu ibu
sangat baik sekali untuk meningkatkan daya tahan tubuh si bayi sehingga tidak
mudah terkena penyakit.

d. Jumlah Bayi Dan Balita Yang Di Timbang Tiap Bulan


8

Jumlah Ditimbang
No Desa
Bayi dan Balita Jumlah %

1 Purabaya 561 543 97%

2 Cicukang 589 587 100%

3 Citamiang 483 483 100%

4 Neglasari 408 397 97%

5 Pagelaran 295 276 94%

6 Margaluyu 389 385 99%

7 Cimerang 498 497 100%

Jumlah 3223 3168 98.29%

Kesadaran ibu – ibu di wilayah Kecamatan Sukabumi untuk membawa


anaknya di timbang di posyandu, walaupun prosentasenya cukup baik tetapi belum
mencapai 100 %. Dimana hanya sekitar 98.29% jumlah bayi dan balita yang di
timbang setiap bulannya. Tiap desa hampir merata jumlahnya, hal ini akan
berpengaruh terhadap kesehatan bayi dan balita, karena dengan di timbang tiap
bulan ke posyandu, perkembangan dan pertumbuhannya akan terpantau, sehingga
apabila kalau ada masalah dengan kesehatannya akan segera di ketahui dan di
tangani segera.
9

e. Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih


No Desa
Yg Di Data Jumlah %

1 Purabaya 2900 2893 100%

2 Cicukang 2341 1320 56%

3 Citamiang 1756 1391 79%

4 Neglasari 3260 1445 44%

5 Pagelaran 1391 1200 86%

6 Margaluyu 1444 1034 72%

7 Cimerang 2272 1949 86%

11232 73,1%
Jumlah 15364

Walaupun belum seratus persen, rata - rata penduduk di wilayah


Kecamatan Purabaya sudah mengunakan air bersih dalam kehidupan sehari -
harinya yaitu sebesar 73.1% %. Walaupun demikian dari warga yang masih
mengunakan air yang belum memenuhi syarat kesehatan dalam kehidupan sehari -
harinya. Hal ini bisa mengakibatkan munculnya masalah kesehatan seperti
terjadinya penyakit diare, penyakit kulit, serta penyakit lainnya.

f. Jumlah Rumah Tangga Yang Mencuci Tangan Dengan Air Bersih


Dan Sabun
10

Jumlah Rumah Tangga Yang Mencuci Tangan


No Desa
Yg Di Data Jumlah %

1 Purabaya 2900 2863 99%

2 Cicukang 2341 1627 70%

3 Citamiang 1756 1558 89%

4 Neglasari 3260 2365 73%

5 Pagelaran 1391 1200 86%

6 Margaluyu 1444 1287 89%

7 Cimerang 2272 1918 84%

Jumlah 15364 83,42


15364

Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan sebelum makan mencapai


12818 ( 83.42 % ). Walaupun belum seluruh warga sadar akan pentingnya mencuci
tangan sebelum makan, tapi secara umum sudah baik. Perlu ada upaya – upaya
penyadaran lebih lanjut kepada warga yang belum sadar tentang pentingnya
mencuci tangan sebelum makan, karena tangan kalau tidak di cuci merupakan
sumber yang dapat membawa bibit penyakit ke dalam tubuh.

g. Jumlah Rumah Tangga Pengguna Jamban Sehat


11

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Jamban


No Desa
Yg Di Data
Jumlah %

1 Purabaya 2900 2457 85%

2 Cicukang 2341 1321 56%

3 Citamiang 1756 1152 66%

4 Neglasari 3260 2005 62%

5 Pagelaran 1391 1055 76%

6 Margaluyu 1444 1049 73%

7 Cimerang 2272 1693 75%

Jumlah 15364 10732 69,85

Warga yang menggunakan jamban sesuai dengan standar kesehatan


jumlah rata – rata tiap desa mencapai 69.85 %. Hal tersebut sudah dirasa masih
kurang, dan tentunya ini kurang baik karena akan berdampak pada timbulnya
masalah – masalah kesehatan yang akan merugikan warga itu sendiri.

h. Jumlah Rumah Tangga Yang Memberantas Jentik Nyamuk


12

Jumlah Rumah Tangga Memberantas Jentik Nyamuk


No Desa
Yg Di Data Jumlah %

1 Purabaya 2900 2862 99%

2 Cicukang 2341 1635 70%

3 Citamiang 1756 1321 75%

4 Neglasari 3260 2274 70%

5 Pagelaran 1391 1174 84%

6 Margaluyu 1444 1190 82%

7 Cimerang 2272 1720 76%

Jumlah 15364 12176 79,25

Jumlah rumah tangga di wilayah Kecamatan Purabaya yang


memberantas jentik nyamuk mencapai 79.25 %. Ini menunjukan kesadaran warga
akan pentingnya kesehatan lingkungan sudah cukup baik. Tapi perlu di waspadai
ada sekitar masih banyak warga yang tidak melakukan pemberantasan jentik
nyamuk yaitu sekitar 20.75%, walaupun jumlahnya kecil tetapi ini merupakan
potensi yang dapat menjadi sumber awal terjadinya penyakit Demam Berdarah.

i. Jumlah Rumah Tangga yang Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari

No Desa Jumlah Rumah Tangga Makan Sayur dan Buah Setiap


13

Hari
Yg Di Data
Jumlah %

1 Purabaya 2900 2900 100%

2 Cicukang 2341 1362 58%

3 Citamiang 1756 1413 80%

4 Neglasari 3260 2332 72%

5 Pagelaran 1391 1089 78%

6 Margaluyu 1444 913 63%

7 Cimerang 2272 1856 82%

Jumlah 15364 11865 77,22

Tingkat konsumsi sayur dan buah – buahan warga di Kecamatan


Purabaya sudah cukup baik, dimana sekitar 77.22 % warga mengkonsumsi sayur
dan buah setiap harinya. Kebiasaan ini perlu dipertahankan karena kandungan gizi
dalam sayur dan buah merupakan zat yang banyak dibutuhkan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh, sehingga dapat mencegah dan terhindar dari berbagai macam
penyakit.

j. Jumlah Rumah Tangga Yang Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari


14

Melakukan Aktivitas Fisik


Jumlah Rumah Tangga
No Desa Setiap hari
Yg Di Data
Jumlah %

1 Purabaya 2900 2900


100%
2 Cicukang 2341 1701
73%
3 Citamiang 1756 1566
89%
4 Neglasari 3260 2401
72%
5 Pagelaran 1391 1161
83%
6 Margaluyu 1444 1289
89%
7 Cimerang 2272 1951
86%
Jumlah 15364 12969 84,41

Sebanyak 12969 atau sekitar 84.41 % rumah tangga di Kecamatan


Purabaya setiap harinya melakukan aktivitas fisik. Berarti mobilitas warga
Kecamatan Purabaya cukup tinggi dan ini merupakan suatu hal yang positif karena
dengan melakukan aktivitas fisik akan meningkatkan kebugaran tubuh.

k. Jumlah Rumah Tangga Yang Tidak Merokok Di Dalam Rumah


15

Jumlah Rumah Tangga Yang Tidak Merokok


No Desa
Yg Di Data
Jumlah %

1 Purabaya 2900 1020 35%

2 Cicukang 2341 574 25%

3 Citamiang 1756 1012 58%

4 Neglasari 3260 840 26%

5 Pagelaran 1391 389 28%

6 Margaluyu 1444 549 38%

7 Cimerang 2272 882 39%

Jumlah 15364 5266 34,27

Berdasarkan data diatas jumlah rumah tangga yang tidak merokok


hanya 34.27 %, berarti hampir 66 % rumah tangga di wilayah Kecamatan Purabaya
adalah perokok. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, karena disamping
mengunakan uang untuk hal yang tidak bermanfaat, asap rokok sangat berbahaya
bagi kesehatan. Zat – zat dalam sebatang rokok akan menimbulkan berbagai
penyakit dan merusak organ dalam tubuh. Selain merugikan bagi perokok itu
sendiri, asap rokok juga merugikan orang yang tidak merokok yang berada di dekat
perokok (perokok pasif).
l. Status PHBS Rumah Tangga
16

Jumlah Rumah Status PHBS Rumah Tangga


No Desa Tangga
Tidak
Yang Di Data Sehat % %
Sehat

1 Purabaya 2900 1020 1880 65%


35%

2 Cicukang 2341 574 1767 75%


25%

3 Citamiang 1756 1012 744 42%


58%

4 Neglasari 3260 840 2420 74%


26%

5 Pagelaran 1391 389 1002 72%


28%

6 Margaluyu 1444 549 895 62%


38%

7 Cimerang 2272 882 1390 61%


39%

Jumlah 15364 5266 34,27 10098 65,72

Jumlah rumah tangga sehat di Kecamatan Purabaya hanya mencapai


34.27 %, sedangkan jumlah rumah tangga yang tidak sehat sebesar 65.72 %. Angka
ini menunjukan bahwa masih rendahnya jumlah rumah tangga yang hidup sesuai
dengan standar kesehatan di wilayah Kecamatan Purabaya ( Target 65 % ). Kalau
melihat kriteria rumah tangga yang sehat, rata – rata rumah tangga ini tidak bisa
disebut sehat karena kebiasaan merokok anggota keluarga di dalam rumah, padahal
kalau melihat poin kriteria yang lain harusnya disebut rumah tangga sehat
B. Perencanaan
1. Perumusan Masalah
17

Kader didampingi oleh petugas kesehatan melakukan perumusan


masalah berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisa data.
2. Penentuan prioritas masalah
Dengan berdasarkan hasil perumusan masalah tersebut, maka disusun
prioritas
masalah sebagai berikut :
a. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan masih kurang dari target
yang diharapkan,
b. Jumlah bayi dan balita yang ditimbang di posyandu masih belum
sesuai target, erata tiap desa
c. Masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif kepada
bayi, merata tiap desa.
d. Masih banyaknya jumlah rumah tangga yang merokok di dalam
rumah, merata tiap desa.
e. Masih ada warga yang menggunakan air bersih yang belum sesuai
syarat kesehatan, merata tiap desa.
f. Masih ada rumah tangga yang belum secara rutin memberantas
jentik nyamuk, merata tiap desa.
g. Masih ada warga yang tidak mencuci tangan tangan dengan air
bersih dan sabun, merata tiap desa.
h. Masih ada warga yang menggunakan jamban yang tidak sesuai
standar kesehatan

2. Penentuan tujuan
Setelah ditentukan prioritas masalah yang akan dipecahkan, kemudian
dirumuskan tujuan yang akan dicapai
masalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya persentase rumah tangga sehat tahun 2019 sebesar
34.27% Menjadi 50 % pada tahun 2021.
b. bertahannya persentase persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2021
sebesar 100%.
18

c. Meningkatnya persentase jumlah bayi dan balita yang ditimbang di


posyandu tahun 2019 sebesar 98,29 % menjadi 100% pada tahun
2021.
d. Meningkatnya prosentase ibu yang memberikan ASI Ekslusif tahun
2019 sebesar 91,75 menjadi 100 % pada tahun 2021.
e. Meningkatnya prosentase rumah tangga yang tidak merokok dalam
rumah tahun 2019 sebesar 34.27% menjadi 55 % pada tahun 2021.
f. Meningkatnya prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih
tahun 2019 sebesar 73,1 % menjadi 85 % pada tahun 2021.
g. Meningkatnya prosentase jumlah rumah tangga yang mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun tahun 2019 sebesar 83,42 % menjadi 100
% pada tahun 2021.
h. Meningkatnya prosentase rumah tangga yang secara rutin
memberantas jentik nyamuk tahun 2019 sebesar 79,25 % menjadi 90
% pada tahun 2021
i. Meningkatnya prosentase rumah tangga yang menggunakan jamban
sehat tahun 2019 sebesar 69,85 % menjadi 85 % pada tahun 2021

3. Perencanaan kegiatan
Berikut ini adalah beberapa rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
berdasarkan masalah yang ada :
a. Penyuluhan di majlis ta’lim/pengajian/pertemuan di desa/posyandu,
dengan materi sebagai berikut :

● Pentingnya persalinan oleh tenaga kesehatan

● Pentingnya membawa balita ke posyandu

● ASI Ekslusif

● Bahaya merokok
19

● Pentingnya menggunakan air bersih

● Pentingnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

● Pentingnya jamban sehat

● Pentingnya memberantas jentik nyamuk

b. Penyuluhan kepada anak sekolah ( SD/MI,SMP/MTs,SLA/MA ),


dengan materi sebagai berikut :

● Bahaya merokok dan Napza

● Pentingnya cuci tangan memakai air bersih dan sabun

● Demo cuci tangan

● Pentingnya memberantas jentik nyamuk dan menjaga

kebersihan lingkungan
c. Kunjungan ke paraji yang belum bermitra
d. Menggalakan kembali kegiatan Jumsih ( Jum’at bersih )
e. Mengunjungi rumah warga yang tidak membawa balitanya ke
posyandu
f. Mengunjungi ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya
secara rutin
g. Mengupayakan pembangunan MCK yang diperuntukan bagi warga
yang belum mempunyai jamban sehat.
h. Melakukan konseling bagi ibu menyusui yang mempunyai masalah
dengan ASI
20

PENUTUP

Demikian hasil Pendataan PHBS Rumah Tangga yang dapat kami laporkan.

Mudah – mudahan dari isi laporan ini dapat tergambar situasi dan kondisi kesehatan
di wilayah Kecamatan Purabaya.

Kami mengharapakan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, sehingga
untuk kedepan dapat diambil langkah – langkah yang tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan yang muncul.

Bagi kami di puskesmas Purabaya, data yang ada dalam laporan ini sangat berharga
sekali. Karena dari data tersebut kami dapat memiliki gambaran tentang kondisi
kesehatan di Kecamatan Purabaya, sehingga memudahkan kami dalam
merencanakan dan mengambil langkah selanjutnya dari permasalahan yang ada.

Mudah – mudahan dari hasil pendataan ini merupakan langkah awal yang tepat
dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai