Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER PTT PROVINSI KEPULAUAN RIAU


BULAN FEBRUARI 2020

OLEH :
Nama : dr. Rizka Oktaviana
NRPTT : 445.2.363
Penempatan : UPTD Puskesmas Kawal

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena segala rahmat dan
lindunganNya saya dapat menyeleseikan tugas dan laporan setiap bulannya sebagai
dokter keluarga PTT Provinsi Kepulauan Riau yang bertempat di Puskesmas Kawal,
Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Penyusunan laporan bulanan ini bertujuan untuk mengevaluasi secara
berkesinambungan terhadap perkembangan kondisi kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kawal dan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban
sebagai dokter keluarga PTT Provinsi Kepulauan Riau.
Semoga kegiatan yang dilakukan Dokter PTT Provinsi Kepulauan Riau dapat
memberikan sumbangsih terhadap derajat kesehatan masyarakat, khususnya
diwilayah kerja penulis yaitu Puskesmas Kawal.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
laporan ini. Semoga hal ini bermanfaat bagi kita semua.

Bintan, 29 Februari 2020

dr. Rizka Oktaviana

2
BAB I

PENDAHULUAN

Dokter PTT Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan tugasnya memiliki


peranan yang sama seperti Dokter Keluarga, Dimana Program Dokter Keluarga
merupakan program yang di buat oleh Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau
sebagai bentuk kepedulian dan upaya peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat Provinsi Kepulauan Riau. Dokter keluarga yaitu dokter yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada keluarga melalui
kunjungan rumah. Dengan adanya dokter keluarga, pelayanan kesehatan menjadi
lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil yang
sebelumnya sulit mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan menjadi mudah
untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Bagi pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs), program


dokter keluarga menjadi promotor sekaligus akselerator. Pelayanan dokter keluarga
yang meliputi aspek promotif dan preventif menyempurnakan pelayanan kesehatan
saat ini yang masih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif.

Adapun salah satu pelayanan yang dilakukan oleh Dokter PTT Provinsi
kepulauan Riau adalah berupa kegiatan Home Visit sejalan dengan program
Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga, dimana diharapkan Mutu pelayanan
kesehatan masyarakat menjadi jauh lebih meningkat. Kegiatan dokter meliputi
kegiatan pendataan, penyuluhan perseorangan, penyuluhan kelompok, sosialisasi
perilaku hidup bersih sehat, gotong royong, kegiatan posyandu, kuratif, dan
pemberdayaan masyarakat.

Dokter PTT Provinsi berada di bawah koordinasi kepala puskesmas,


ditempatkan di puskesmas-puskesmas pembantu bersama perawat dan bidan
sehingga menjadi lini pertama (front liners) layanan kesehatan.

3
BAB II

PROFIL WILAYAH KERJA

UPTD Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang terletak di Jl. Wisata


Bahari KM. 26 Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang, dimana letaknya yang
strategis karena berdekatan dengan instansi pemerintahan yaitu Kantor Kecamatan
Gunung Kijang, Kantor Kepolisian Sektor Gunung Kijang dan juga berdekatan
dengan Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Pelayanan Administrasi Umum Sekolah
Kecamatan Gunung Kijang. UPTD Puskesmas Kawal juga berdekatan dengan
pemukiman masyarakat sekitar.
Kecamatan Gunung Kijang terbagi dalam 1 Kelurahan dan 3 Desa, yaitu :
Kelurahan Kawal yang terdiri dari 20 RT dan 5 RW, Desa Gunung Kijang terdiri dari
10 RT dan 4 RW, Desa Teluk Bakau berjumlah 4 RT dan 2 RW dan Desa Malang
Rapat terdiri dari 8 RT dan 3 RW.
Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:
a. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Sebong
b. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur
c. Di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Toapaya
d. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tambelan
Dependency Ratio penduduk Gunung Kijang pada tahun 2018 mencapai 46.
Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2018, untuk setiap 100 penduduk usia
produktif di Kecamatan Gunung Kijang menanggung sekitar 46 penduduk usia non
produktif.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan Gunung Kijang


Tahun 2016 s.d 2017
No Kelompok Umur Tahun
2016 2017 2018
1 0-4 1.066 1.114 1.243
2 5-9 1.282 1.350 1.488
3 10-14 1.265 1.304 1.174
4 15-19 806 1.106 1.213

4
5 20-24 1.043 1.108 1.168
6 25-29 992 1.013 1.065
7 30-34 1.265 1.243 1.222
8 35-39 1.179 1.320 1.379
9 40-44 1.006 1.043 1.105
10 45-49 816 886 921
11 50-54 663 683 722
12 55-59 431 469 524
13 60-64 277 279 311
14 65-69 182 195 207
15 >70 th 310 261 313
Jumlah 12.583 13.383 14.055
Dependency Ratio 0.48 0.46 0.46

Keadaan ekonomi masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2018 sebagian besar
jenis pekerjaan masyarakat Kecamatan Gunung Kijang adalah nelayan 1049 orang,
karyawan swasta 803 orang, petani 465 orang, buruh 275 orang, PNS 170 orang
dan lainnya yang terdiri dari mengurus rumah tangga dan pelajar 6.460 orang.
Salah satu keberhasilan pembangunan adalah apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan.Tingkat pendidikan
penduduk di Kecamatan Gunung Kijang Tahun 2018 menurut data Disduk dan Capil
Kabupaten Bintan tercatat bahwa penduduk dengan jenis kelamin laki-laki yang
belum sekolah sebanyak 2.148, tidak memiliki ijazah SD/MI sebanyak 1.858 orang,
tamat SD/MI sebanyak 699 orang, SLTP/MTs 655 orang, tamat SMA/SMK/MA 900
orang, tamat Akademi/Diploma 52 orang, Sarjana Strata I sebanyak 117, S2/S3 6
orang. Sedangkan penduduk dengan jenis kelamin perempuan yang belum sekolah
sebanyak 2.000, tidak memiliki ijazah SD/MI sebanyak 1.724 orang, tamat SD/MI
sebanyak 581 orang, SLTP/MTs 613 orang, tamat SMA/SMK/MA 804 orang, tamat
Akademi/Diploma II dan III 97 orang, Sarjan Strata I sebanyak 140 orang, S2/S3 3
orang.
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang,
sebagian besar keluarga menggunakan akses air bersih berupa sumur gali

5
terlindung. Penduduk pengguna sumur gali terlindung di kelurahan Kawal sebanyak
4.148 jiwa, desa Gunung Kijang 1.607 jiwa, desa Teluk Bakau 892 jiwa, desa
Malang Rapat 844 jiwa. Untuk penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air
minum layak di kecamatan Gunung Kijang tahun 2018 sebanyak 11.721 (83,39%)
jiwa dari jumlah penduduk.

6
BAB III

MASALAH KESEHATAN

Masalah kesehatan pada RT 002 RW 005, Kelurahan Kawal dirangkum


dengan cara mencari cakupan paling rendah dari setiap indikator atau mencari
kasus permasalahan terbanyak dari 12 indikator Keluarga Sehat tersebut meliputi:

NO INDIKATOR % Cakupan RT 002


RW 005, Kel. Kawal
1 Keluarga mengikuti program KB 68.7 %

2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas 100 %


kesehatan

3 Bayi mendapat imunisasi dasar 100 %


lengkap

4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) 100 %


eksklusif

5 Balita mendapatkan pemantauan 93.5 %


pertumbuhan

6 Penderita TB paru berobat sesuai 100 %


standar

7 Penderita hipertensi melakukan 43.5 %


pengobatan secara teratur

8 Penderita gangguan jiwa 100%


mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan

9 Anggota keluarga tidak ada yang 36.2 %


merokok

7
10 Keluarga sudah menjadi anggota 60.8 %
JKN

11 Keluarga mempunyai akses sarana 89.2 %


air bersih

12 Keluarga mempunyai akses atau 99.2 %


menggunakan jamban sehat

Dari cakupan ini didapatkan beberapa masalah yang harus dilakukan


intervensi, meliputi beberapa indikator yang memiliki cakupan terendah,
yaitu:
 Keluarga Mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Masih dijumpai Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak mengikuti
program KB di RT 002 RW 005, Desa Kawal, Kelurahan Kawal.
Hal ini dikarenakan masih ada PUS yang belum memahami
program KB dan kurangnya pengetahuan mengenai KB. Banyak
ibu tidak ingin menggunakan kb dikarenakan beliau beranggapan
usia sudah tua (walaupun masih usia subur).
 Penderita Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Masih ditemui penderita hipertensi yang tidak berobat secara
teratur. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai
pengobatan hipertensi, kebanyakan warga tidak berobat lagi
apabila tidak ada keluhan ataupun tekanan darah sudah turun.
Ada yang beranggapan bahwa jika minum obat terus-terusan
akan mengalami kerusakan ginjal. Beberapa merasa jenuh
minum obat terus-menerus. Alasan lainnya karena tidak ada yang
mengantar berobat ke fasilitas kesehatan.
 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Masih dijumpai anggota rumah tangga yang merokok. Hal ini
dikarenakan banyak warga yang merasa kesulitan menghentikan
kebiasaan merokok, sehingga tetap merokok meskipun
mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan.

8
 Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Masih banyak dijumpai keluarga yang tidak ikut jaminan kesehatan nasional
dikarenakan menurut beberapa anggota keluarga dalam pengurusan
jaminan kesehatan nasional masih memiliki banyak kesulitan, mulai dari
pengurusan awal sampai penggunaannya.

9
BAB IV

KEGIATAN KERJA

Kegiatan Dokter dalam upaya promotif, preventif dan kuratif dalam masyarakat di
UPTD Puskesmas Kawal, Bintan meliputi :

4.1 Homevisite
Melakukan homevisite ke rumah-rumah warga untuk menilai kondisi
lingkungan, kesehatan warga dan pendataan dalam Program Keluarga Sehat.
Ketika homeviste dilakukan penyuluhan perorangan sehingga masalah yang
ditemukan langsung didiskusikan dengan anggota keluarga..

4.2 Pelayanan dalam Gedung


Melakukan pelayanan kesehatan perorangan di Puskesmas setiap hari,
meliputi Poli Umum, UGD, VK / Kamar bersalin dan KIA. Hal ini dilakukan karena
kurangnya tenaga dokter, sehingga dokter keluarga diperbantukan dalam
pelayanan di Puskesmas Kawal.

4.3 Penyuluhan Kesehatan


Penyuluhan kesehatan dilakukan baik penyuluhan perorangan maupun
penyuluhan kelompok. Penyuluhan perorangan dilakukan ketika homevisite.
Anggota rumah tangga diberi penyuluhan mengenai PHBS, hal ini dimaksudkan
untuk mengedukasi anggota rumah tangga untuk meningkatkan PHBS dirumahnya.
Selain itu juga penyuluhan dilakukan apabila ditemukan masalah kesehatan pada
saat home visit.

4.4 Posyandu dan posbindu


Posyandu balita ini bertujuan untuk mengetahui status gizi, memantau
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita, juga untuk mendapatkan
imunisasi dasar lengkap untuk bayi. Selain itu dokter keluarga di Posyandu juga
dilibatkan dalam pemeriksaan pasien- pasien usia lanjut sekaligus memberikan
penyuluhan terhadap penyakit-penyakit yang diderita.

10
4.5 Lokakarya mini
Kegiatan lokakarya mini ini merupakan kegiatan bulanan yang diadakan
Puskesmas Kawal. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk transfer pengetahuan,
program, update ilmu serta pencapaian Program Puskesmas Kawal kepada seluruh
staf dan pegawainya.

11
BAB V

INTERVENSI MASALAH KEGIATAN

1. Keluarga yang belum mengikuti program KB


Melakukan pendekatan kepada pasangan suami istri bahwa usia lanjut tersebut
justru berbahaya atau memiliki resiko besar jika hamil akibat tidak menggunakan
kb. Menjelaskan lebih dalam masalah kb.

2. Hipertensi tidak terkontrol


Melakukan kerjasama lintas program untuk memberikan penyuluhan tentang
bahaya maupun pencegahan hipertensi dan melakukan pendekatan khusus
kepada penderita hipertensi yang memiliki resiko untuk terjadi efek samping
yang berkelanjutan.

3. Anggota keluarga yang merokok


Melakukan pendekatan secara kelompok untuk berdiskusi mengenai lingkunan
bebas rokok untuk lingkungan yang ramah. Melakukan penyuluhan tentang
bahaya rokok melalui pertemuan-pertemuan yang telah terjadwal di daerah
setempat terutama dengan sasaran keluarga yang perokok aktif yang memiliki
anak balita

4. Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


Melakukan penyuluhan tentang jaminan kesehatan kepada para kepala keluarga
yang terdapat anggota keluarganya tidak memiliki jaminan kesehatan nasional.
Bekerjasama dengan salah satu provider jaminan kesehatan nasional untuk
melakukan promosi di wilayah setempat mengenai kegunaan dan bagaimana
proses untuk ikut serta dalam jaminan kesehatan nasional.

12
BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari data kunjungan sehat (PIS-PK) periode Februari 2020 di RT 002 RW 005,
Desa Kawal, Kel Kawal, didapatkan beberapa masalah kesehatan, antara lain :
1. Keluarga yang belum mengikuti program KB (68.7%)
2. Penderita hipertensi yang berobat teratur (43.5%)
3. Anggota keluarga yang merokok (36.2%)
4. Keluarga sudah menjadi anggota JKN (60.8%)

SARAN

1. Perlu dilakukan evaluasi dengan melakukan kunjungan ulang terhadap keluarga


yang pada saat kegiatan home visit ditemukan adanya masalah kesehatan.
Evaluasi ini bertujuan agar memastikan masalah-masalah kesehatan pada
keluarga tersebut telah teratasi.

Demikian laporan Dokter PTT Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Februari 2020
ini saya sampaikan. Atas kerja sama pihak-pihak yang terkait, saya ucapkan terima
kasih.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kelancaran dalam menjalankan
tugas sebagai Dokter PTT Provinsi Kepulauan Riau kedepannya, dan tercipta
masyarakat yang berdaya untuk memelihara serta meningkatkan tingkat kesehatannya.

Bintan, 29 Februari 2020

Mengetahui, Hormat Saya,


Kepala UPTD. Puskesmas Sri Bintan Dokter PTT Prov Kepri

dr. Feby Wardhani Utami dr. Rizka Oktaviana


NIP. 19820209 200904 2 006 NRPTT 445.2.363

13
LAMPIRAN KEGIATAN

14

Anda mungkin juga menyukai