Anda di halaman 1dari 3

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1 Mortalitas (Angka Kematian)

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit maupun
penyebab lainnya. Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian pada masyarakat, selain itu juga dapat digunakan sebagai
indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Berikut data kematian pasien di wilayah kerja
Puskesmas Firiwage selama tahun 2020.

Tabel 3.1 Data Kematian Pasien Puskesmas Firiwage Tahun 2020

Jenis Kelamin
No Penyebab Kematian Keterangan
L P
1 GEA 1 - Meninggal dirumah
2 TB Paru 2 - Meniggal dirumah
3 Asfeksia 2 - Meninggal diirumah
4 Malaria Berat - -
5 Ascites et causa ? - -
6- Prematur dan BBLR - -
Sumber: Data Primer Puskesmas Firiwage 2020

Pada tabel 3.1 dapat dilihat bahwa selama tahun 2020 terjadi 5 kematian di
wilayah kerja Puskesmas Firiwage yang disebabkan oleh penyakit (GEA, TB
paru dengan Asfeksia).

3.2 Morbiditas (Angka Kesakitan)

Morbiditas adalah angka kesakitan yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu dapat berupa penyakit dan penyebab lainnya. Selain mortalitas,
morbiditas juga digunakan sebagai acuan untuk menentukan derajat kesehatan
masyarakat disuatu tempat dalam periode tertentu. Berikut 10 besar penyakit
yang ditemukan selama tahun 2020 di wilayah kerja Puskesmas Firiwage.

6
7

Tabel 3.2 Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Firiwage Tahun 2020

No NAMA PENYAKIT JUMLAH


1 ISPA (Batuk Pilek)
2 Influenza
3 Myalgia
4 Fever
5 Diare
6 Atralgia
7 Cepalgia
8 Malaria
9 Gastritis
10 Infeksi Usus Karena Bakteri Lainnya
Sumber: Data Primer Puskesmas Firiwage Tahun 2020

Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa penyakit terbanyak yang ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Firiwage adalah ISPA, hal ini dikarenakan rendahnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat, dan masih minimnya
pengetahuan masyarakat terkait pentingnya kesehatan, serta pola kebiasaan
masyarakat yang masih menggunakan tungku di dalam rumah (ditengah
ruangan).

3.3 Status Gizi Masyarakat

Gizi yang baik akan menentukan kualitas sumber daya manusia yang ada,
jadi gizi merupakan salah satu faktor penting dalam pelayanan kesehatan.
Sehingga, status gizi juga menjadi salah satu tolak ukur derajat kesehatan
masyarakat. Berikut adalah tabel status Gizi masyarakat yaitu Gizi Ibu Hamil
dengan kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan status gizi bayi dan balita.

Tabel 3.3 Status Gizi Ibu Hamil dengan KEK Puskesmas Firiwage Tahun 2019

Ibu Hamil dengan


No Kampung Sasaran Bumil
KEK
1 Firiwage 3
2 Karuwage 5
3 Waliburu 8
4 Kabuwage 1
Jumlah
Sumber: Data Primer Puskesmas Firiwage Tahun 2019

Pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa Ibu Hamil yang ditemukan dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah sebanyak 13 orang. Hal ini
dikarenakan akses yang sangat sulit juga status ekonomi masyarakat yang masih
rendah terkait daya beli dan pemenuhan nutrisi yang terbatas serta beban kerja
yang berat dan tidak diimbangi dengan gizi yang baik.
8

Tabel 3.4 Status Gizi Bayi dan Balita Puskesmas Firiwage Tahun 2020

BB/U TB/U BB/TB


Nama Resiko Gizi
No Sangat Risiko Sangat Gizi Gizi Gizi
Kampung Kurang Normal Pendek Normal Gizi Lebih
kurang Lebih Pendek Buruk Kurang Baik
Lebih
1 6 5 33 1 9 15 21 0 4 36 5 0
Firiwage
2 7 12 53 1 12 25 36 0 4 57 8 1
Karuwage
3 3 9 57 2 14 26 31 0 3 57 4 6
Waliburu
4 1 0 12 0 1 4 8 1 0 12 0 0
Kabuwage
Jumlah 17 26 155 4 36 70 96 1 11 162 17 7
Sumber: Data Primer Puskesmas Firiwage Tahun 2020
Berdasarkan tabel diatas status gizi bayi balita berdasarkan indikator
BB/TB yaitu jumlah bayi balita yang mengalami gizi buruk adalah 1 orang dari
kampung Kabuwage. Tahun 2020 terdapat 4 bayi dan balita yang gizi buruk.
Namun, 3 diantaranya sudah membaik dan menjadi gizi kurang. Berdasarkan
indikator TB/U, jumlah bayi balita sangat pendek sebanyak 36 orang dan pendek
70 orang. Berdasarkan indikator BB/TB bayi balita yang sangat kurang17 dan
kurang 26 orang.

Anda mungkin juga menyukai