Makalah Malnutrisi
Makalah Malnutrisi
Telah Diperiksa
Lampiran Makalah
Nama :
Nip :
Pangkat / Gol. :
Dengan hasil
- Makalah tersebut memenuhi / tidak.
- Memenuhi syarat untuk bahan kenaikan pangkat
Yang Memeriksa,
(_________________)
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi yang lebih baik. Akhir kata penulis
Kanjilo, 2020
Penulis,
Haslinda
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang masuk ke rumah sakit dalam kondisi status Gizi Buruk. Umumnya
dengan status Gizi Buruk, berarti kondisi di daerah asal pasien dinyatakan
kehidupan kita ?
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka
Berbagai masalah yang timbul akibat Gizi buruk antara lain tingginya
angka kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal ini
disebabkan, jika ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh
pada gangguan fisik, mental, dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan
resiko bayi yang dilahirkan kurang zat bersi. Bayi yang kurang zat besi dapat
1
berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang kemudian hari
Secara umum gizi buruk pada bayi, balita, dan ibu hamil dapat
menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak
gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh. Jika
masalah kekurangan gizi ini tidak segera diatas, anak akan mengalami
masalah gizi buruk. Prevalensi balita yang mengalami gizi kurang dan berat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu tanda gizi buruk balita adalah berat badan balita di bawah
garis merah dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) balita. Masalah gizi buruk
balita merupakan masalah yang sangat serius, apabila tidak ditangani secara
cepat dan cermat dapat berakhir pada kematian. Gizi buruk rentan pada
mata kita bahwa anak balita sebagai sumber daya untuk masa depan
mempunyai masalah yang sangat besar. Apalagi penyakit penyerta yang sering
sering terjadi adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diare persisten,
3
Data balita gizi kurang dan BGM Puskesmas Kanjilo Tahun 2019
YANG
NAMA SASARAN BALITA GIZI
NO DAPAT
KELURAHAN BALITA KURANG/BGM
MP-ASI
1 Kanjilo 1484 47 22
2 Lembang Parang 875 27 23
3 Taman Yeleng 1138 42 47
4 Benteng Somba Opu 809 21 5
Jumlah 4306 137 97
Sumber : data sekunder Puskesmas Kanjilo, 2019
Data balita gizi kurang dan BGM Puskesmas Kanjilo Tahun 2020
YANG
NAMA SASARAN BALITA GIZI
NO DAPAT
KELURAHAN BALITA KURANG/BGM
MP-ASI
1 Kanjilo 1476 48 8
2 Lembang Parang 847 29 4
3 Taman Yeleng 1128 52 5
4 Benteng Somba Opu 1065 12 5
Jumlah 4516 141 22
Sumber : data sekunder Puskesmas Kanjilo, 2020
Kabupaten Gowa Tahun 2019 yaitu dari 2 desa dan 2 kelurahan terdapat 4306
balita dan 137 diantaranya mengalami masalah gizi kurang dan BGM, dimana
balita yang mengalami masalah gizi kurang dan BGM diberikan makanan
kurang / Bbm, Ini dapat terjadi pada saat anak tidak mendapatkan makanan
dengan kualitas dan kuantitas yang memadai karena itu anak yang kekurangan
gizi akibat tidak tyterpenuhinya nutrisi pada tubuh menjadi mudah terserang
lainnya. Karena anak tidak memperoleh makan dengan kandungan energi dan
protein yang cukup umumnya hal ini sering dikaitkan dengan tingkat
4
perekonomian yang rendah kurangnya pengetahuan orang tua akan nutrisi
yang diperlukan tubuh anak. Namun pada dsarnya gizi kurang atau BBM
bukanlah gangguan yang terjadi secara mendadak karena itu penting untuk
mencegah agar anak tidak mengalami kondisi ini dengan cara memberikan
asupan makanan cukup gizi. Adapun persepsi orang tua yang salah ketika
mereka datang keposyandu sering kali malas datang keposyandu karena takut
diceramai dan dimarahi oleh petugas kesehatan tentang masalah gizi. Perilaku
orang tua yang seperti ini membuat anak-anak akan terus berada dalam
kondisi gizi kurang /Bbm dan anak akan menjadi mudah sakit. Faktor
pengetahuan orang tua yang kurang akan manfaat pemberian gizi yang cukup
banyak pertanyaan. Hal ini dikarenakan BGM tidak dapat disebut dengan gizi
kurang ataupun gizi buruk. BGM lebih identik di antara kedua kondisi
persediaan pangan rumah tangga, perawatan anak dan pola asuh, serta
pelayanan kesehatan yang diterima oleh balita. Gizi sangat penting bagi
5
Kebiasaan pemberian makanan pada balita yang baik meliputi jumlah
diberikan asupan nutrisi yang baik, balita tersebut tidak akan mengalami gizi
kurang maupun gizi buruk. Namun, apabila asupan nutrisi pada balita BGM
tidak baik, yang menyebabkan anak menderita gizi kurang atau bahkan gizi
buruk/malnutrisi.
diketahui apa saja yang dapat menyebabkan berkurangnya status gizi anak dan
bagaimana penatalaksanaannya.
mineral, vitamin, dan air. Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah
segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung
oleh umur, jenis kelamin, kegiatan, dan suhu lingkungan udara dingin atau
panas.
6
Pertumbuhan balita sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu
faktor dalam maupun faktor luar. Faktor dalam dipengaruhi oleh jumlah dan
mutu makanan, kesehatan balita (ada atau tidaknya penyakit). Faktor luar
pelayanan gizi melalui tata laksana gizi buruk di Puskesmas Perawatan dan
masyarakat melalui Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Masalah gizi buruk tidak
komprehensip.
mineral untuk mencapai status gizi optimal. Nutrisi gizi buruk diawali dengan
pemberian makanan secara teratur, bertahap, porsi kecil, sering, dan mudah
7
diserap. Frekuensi pemberian dapat dimulai setiap 2 jam kemudian
pekarangan rumah menjadi taman gizi. Perilaku harus diubah menjadi perilaku
mengkonsumsi garam beryodium dan memberi bayi dan balita kapsul vitamin
A.
yang optimal. Gambaran keadaan gizi balita diawali dengan cukup banyaknya
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setiap tahun, diperkirakan ada
350000 bayi dengan berat badan lahir rendah di bawah 2500 gram, sebagai
salah satu penyebab utama tingginya kurang gizi dan kematian pada balita.
dilakukan petugas gizi dan kader posyandu yang bertugas di wilayah kerja
8
menurut buku pedoman dilihat dari penyediaan sarana pendukung dan yang
badan) pada bayi dan balita secara rutin di posyandu, penyuluhan dan
berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan makanan lokal
9
atau penukar) serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari
hari. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh petugas kesehatan yang dibantu oleh
dalam posyandu. Peranan kader dan penanggung jawab Pos Kesehatan Desa
melibatkan camat, lurah, guru, pemuka agama, LSM dan seluruh potensi yang
ada di masyarakat.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan Masalah Utama Gizi buruk
kerja.
lintas sektor. Pada malnutrisi sedang dan ringan pengobatan dilakukan dengan
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang cukup. Perlu juga dicari dan diobat
(misalnya penyakit cacing, diare, dll). Anak dengan keadaan malnutrisi berat
sering berada dalam keadaan darurat karena itu sebaiknya dibawa ke rumah
12
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1079596198,93802,)
(http://www.malukuprov.go.id/index.php/kesehatan/47-kesehatan/66-
gizi-buruk)
(http://www.smallcrab.com/anak-anak/530-gangguan-kesehatan-akibat-kurang-
gizi)
(http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1079596198,93802)
13