DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
Sumber : Par’i, H.M., et al. 2017. Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Sumber : Par’i, H.M., et al. 2017. Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
5. Gizi buruk : memiliki ciri kulit yang kering, lemak dibawah kulit berkurang, dan
otot mengecil, dan ada kemungkinan untuk anak memiliki perut buncit. Gizi buruk
disebabkan loeh kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat
badan anak turun dan mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya.
Gizi buruk diukur berdasarkan dari berat badan si anak.
Stunting : Memiliki ciri pertumbuhan yang melambat, dapat dilihat dari tubuh
yang pendek dan tampak leih muda dibantingkan teman seusianya. Kasus stuntung
umumnya diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka panjang (1000 hari pertama
kehidupan anak). Stuntung diukur dari perbandingan tinggi badan dengan usia TB/U.
Sumber : Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab, Gejala, Dan Mencegah (kemkes.go.id)
6. Riwayat ANC diperlukan sebagai tolak ukur apakah perkembangan bayi normal
ataupun tidak. Riwayat pemberian ASI ekslusif ditanyakan agar diketahui apakah
pemberian ASI ekslusif mencukupi dengan kebutuhan bayi yang dapat berpengaruh pada
tumbuh kembang bayi. MPASI juga sama halnya dengan ASI Ekslusif untuk mengetahui
apakah kebutuhan gizi anak sudah terpenuhi dapat dilihat dari riwayat pemberian
MPASI.
7. Perhitungan
PB/U:
66−70,6
¿
2,2
= −¿2,09 SD (Pendek)
BB/U:
Nilai individu−nilai median rujukan
Z score=
Nilai SD rujukan
6,5−8,6
¿
0,9
BB/PB:
6,5−7,5
¿
0,6
= −¿1,66 SD (baik)
IMT/U:
= −¿1,71 SD (baik)
Diagnosis yang dapat diberikan diduga stunting sebab terlihat BB/U <-2 dan juga pada PB/U
<-2 SD
Sumber : Par’i, H.M., et al. 2017. Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
8. Pencegahan stunting
Mencukupi asupan nutrisi yang baik pada ibu dan bayi 1000 hari pertama
kehidupan
Memberikan konsumsi protein yang cukup pada bayi 6 bulan keatas
Sumber : Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab, Gejala, Dan Mencegah (kemkes.go.id)
9. Terdapat 9 poin intervensi gizi spesifik, yaitu :
Pemberian makanan tambahan ibu dan bayi
Pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil dan remaja perempuan
ASI eksklusif
Promosi tentang gizi pada anak
Monitor pertumbuhan anak
Pengobatan gizi buruk
Pemberian suplemen micronitrient
ANC dan imunisasi
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Sumber : Cegah Stunting. Specific Intervention | Cegah Stunting
10. Faktor pengaruh stunting : pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif, besar
keluarga, pendidikan ayah balita, pekerjaan ayah balita, pengetahuan gizi ibu balita,
ketahanan pangan keluarga, pendidikan ibu balita, tingkat konsumsi karbohidrat balita,
ketepatan pemberian MP-ASI, tingkat konsumsi lemak balita, riwayat penyakit infeksi
balita, sosial budaya, tingkat konsumsi protein balita, pekerjaan ibu balita, tingkat
konsumsi energi balita, dan kelengkapan imunisasi balita.
Oktavia, S., Widajanti, L., Aruben, R. 2017. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
STATUS GIZI BURUK PADA BALITA DI KOTA SEMARANG TAHUN 2017 (Studi Di Rumah Pemulihan
Gizi Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 5(3). From :
https://media.neliti.com/media/publications/163271-ID-faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-
st.pdf