Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elliene Mareta

NIM : K021191052

RESUME MATERI PERTEMUAN 7 MATA KULIAH GIZI DAUR HIDUP I

Setelah minggu lalu mempelajari perkembangan bayi dan balita, maka pada pertemuan
7 dibahas terkait pertumbuhan bayi dan balita. Pertumbuhan pada intinya mencerminkan
bagaimana pemenuhan zat dan status gizi seseorang serta pengaruh ekonomi dan lingkungan
sekitarnya baik keluarga maupun sosial masyarakatnya. Pada usia satu tahun, anak akan
mengalami penurunan pada laju pertumbuhannya berdasarkan growth velocity. Laju
pertumbuhan anak perempuan berbeda dengan anak laki – laki. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh
gen dan bagaimana pemenuhan zat gizinya. Selain itu, pada anak – anak terjadi peningkatan
massa otot.
Untuk melihat bagaimana pertumbuhan bayi dan balita, penting dilakukannya
pemantauan pertumbuhan lewat pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan berdasarkan kategori usianya. Di unit pelayanan kesehatan seperti posyandu, tersedia
buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Buku ini wajib dibawa dan diisi petugas di setiap
pengukuran tiap bulannya untuk melihat apakah pertumbuhan anak kita normal atau tidak. WHO
juga telah membuat grafik pertumbuhan (Growth Chart) berdasarkan jenis kelamin dan kategori
usia. Adapun jenis grafiknya yaitu grafik BB/PB, PB/U, dan IMT/U. Apabila hasil pengukuran
anak tidak sesuai dengan garis grafik yang ditentukan atau dibawah – 2 SD maka anak bisa saja
mengalami gizi kurang (wasting dan stunting). Wasting disebabkan oleh kekurangan gizi akut
dana tau sakit parah sedangkan stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis atau infeksi
yang berulang.
Hasil penilaian pengukuran pertumbuhan anak harus disampaikan petugas kesehatan
kepada sang ibu untuk melihat apakah anak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan atau
mengalami masalah pertumbuhan. Cara penyampaiannya pun harus jelas dan tidak menyinggung
untuk membangun kepercayaan dan komunikasi yang positif dengan ibu. Apabila anak
mengalami masalah pertumbuhan yang serius sebaiknya harus segera dirujuk untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Selain itu, penting untuk segera mencari penyebab masalah gizi pada
anak. Biasanya untuk mencari penyebab terjadinya masalah kesehatan dilakukan metode
konseling dalam bentuk pertanyaan – pertanyaan seputar asupan makanan, pola makan, penyakit,
dan sosial lingkungan. Setelah semua penyebab ditentukan, maka langkah selnjutnya adalah
memberi nasihat kepada ibu. Adapun masalah pertumbuhan yang biasa ditemui yaitu :
1. Kurus (< -2 SD untuk BB/PB atau BB/TB atau IMT/U)
2. Berat badan kurang (< -2 SD untuk BB/U)
3. Pendek (< -2 SD untuk PB/U atau TB/U)
4. Gemuk (> 3 SD untuk BB/PB atau BB/TB atau IMT/U)
5. Tanda klinis marasmus
6. Tanda klinis kwashiorkor
Pada pertemuan ini juga dibahas tentang stunting. Seperti yang telah dijelaskan diatas,
stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting disebabkan oleh
berbagai faktor mulai dari asupan dan pola makan, sanitasi, keluarga, sosial, ekonomi, dan
lainnya. Stunting memberi dampak buruk bagi anak tidak saja dalam jangka pendek melainkan
jangka panjang juga seperti keterlambatan perkembangan motoric, kognitif, dan performanya
saat sekolah nanti bahkan dapat mengalami penyakit seperti penyakit kardiovaskular.
Pencegahan stunting seharusnya dilakukan mulai dari 1000 Hari Pertama Kelahiran dimana ibu
sudah mulai memperhatikan pola makannya apakah bergizi atau tidak dan banyak hal lainnya.
Di era pandemik covid – 19 ini, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai
meningkatnya stunting di Indonesia. Mengapa? Covid – 19 mengharuskan semua masyarakat
bekerja dari rumah bahkan tidak sedikit yang harus kehilangan pekerjaannya sehingga
pemenuhan kebutuhan sehari – sehari khususnya makanan juga sulit untuk tertutupi. Akibatnya
ketersediaan bahan makanan dan ketahanan pangan terganggu. Tentunya hal ini berdampak bagi
ibu hamil dan bayi yang tidak bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Melihat hal itu,
penanggulangan stunting di Indonesia yang saat ini masih berjalan menjadi dua kali lipat lebih
ekstra kedepannya karena diakibatkan pandemik yang terjadi sekarang ini dan tidak diketahui
pasti kapan berakhirnya.

Anda mungkin juga menyukai