Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT DENGAN METODE LUFF SCHOORL

1. Tujuan uji
Tujuan uji ini untuk menetapkan kadar karbohidrat dalam sampel.

2. Prinsip uji
Dasar penetapan ini adalah hidrolisis pati menjadi gula – gula pereduksi yang
kemudian ditetapkan secara Luff – Schoorl. Gula – gula pereduksi (glukosa dan
maltosa) akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Kemudian Cu2+ yang tidak tereduksi
dapat dititer secara iodimetri. Jumlah Cu2+ asli ditentukan dalam suatu percobaan
blanko dari perbedaannya dapat ditentukan jumlah gula dalam larutan yang
dianalisis.

3. Alat dan bahan


a. Alat
1) Neraca analitik
2) Erlenmeyer 250 ml
3) Pemanas
4) Tabung reaksi tertutup
5) Labu ukur 250 ml
6) Pipet gondok 10 ml
7) Stopwatch
8) Gelas ukur
9) Corong
10) Buret
11) Pipet tetes
b. Bahan
1) HCl 3%
2) NaOH 30%
3) Indikator PP
4) Indikator Universal
5) KI 20%
6) H2SO4 25%
7) Larutan Tio 0,1 N
8) Larutan kanji 0,05%
9) Larutan Luff
10) CH3COOH 3%

4. Prosedur kerja
1) Timbang dengan teliti lebih kurang 5 gr contoh ke dalam Erlenmeyer 500 ml.
2) Tambahkan HCl 3% sebanyak 200 ml dan beberapa butir batu didih.
3) Hubungkan dengan kondensor dan didihkan selama 3 jam atau 1,5 jam dengan
menggunakan autoklaf.
4) Setelah dingin, netralkan dengan NaOH 30% (cek dengan lakmus). Tambahkan
sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan sedikit asam.
5) Masukkan ke dalam labu ukur 500 ml dan tepatkan sampai tanda tera.
6) Saring dengan kertas berlipat kering, lalu pipet 10 ml ke dalam Erlenmeyer asah
500 ml.
7) Tambahkan 25 ml larutan Luff, 15 ml akuades, dan beberapa batu didih.
8) Panaskan larutan tersebut dengan nyala tetap dan usahakan dapat mendidih
dalam waktu 3 menit.
9) Tambahkan 15 ml larutan KI 20% dan 25 ml H2SO4 25% secara perlahan dan hati
– hati.
10) Titer dengan larutan tio 0,1 N dengan indikator kanji.
11) Blanko dikerjakan dengan menggunakan 25 ml larutan Luff dan 10 ml akuades.

5. Kelebihan
a. Merupakan metode terbaik dalam mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat
kesalahan sebesar 10%.
b. Merupakan metode yang paling mudah pelaksanaannya dan tidak memerlukan
biaya mahal.
c. Dapat diaplikasikan untuk produk pangan yang mengandung gula dengan bobot
molekul yang rendah dan pati alami atau modifikasi.
6. Kekurangan
a. Dapat menimbulkan hasil yang kurang konsisten.
b. Membutuhkan pekerjaan yang tidak sederhana karena rangkaian alatnya yang
cukup sulit dan lebih banyak memakan waktu bila dibandingkan dengan metode
lane eynon yang pengerjaan lebih sederhana walaupun kedua metode ini masih
memiliki kesamaan prinsip kerja dengan proses titrimetri.

Anda mungkin juga menyukai