DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DTP GUNUNGHALU
Jl. Raya Gununghalu No.49 Desa Sirnajaya Kec. Gununghalu Tlp.(022)6950422
Email: puskesmas.gununghalu@gmail.com. Kode Pos 40565
KERANGKA ACUAN
A.PENDAHULUAN
Kegiatan inovasi gizi kelas balita stunting gununghalu ( Kelanting Halu ) adalah salah satu kegiatan
inovasi program gizi yang dilakukan oleh petugas gizi bersama sama dengan lintas program dan lintas sektor
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan stunting
dengan sasaran seluruh masyarakat utamanya remaja putri, ibu hamil, ibu melahirkan dan menyusui, bayi dan
anak balita serta masyarakat umum lainnya. KELANTING HALU tersebut merupakan kelas balita yang
mempunyai resiko stunting di suatu wilayah. Inovasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat mengurangi stunting / balita pendek dan penyakit
lainnya.
B.LATAR BELAKANG
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi
berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang
badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang
dari – 3SD (severely stunted).
Penyebab terjadinya risiko stunting adalah multifaktorial. Penyebab paling utama adalah kekurangan
gizi kronis pada awal 1.000 hari pertama kehidupan yaitu sejak awal kehamilan (konsepsi) hingga anak
berusia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berupa kurangnya jumlah asupan makanan, atau kualitas makanan
yang kurang baik, seperti kurangnya variasi makanan. Faktor lain yang turut berperan dalam risiko stunting
antara lain kesehatan ibu selama kehamilan, pola asuh dan kesehatan anak atau kekerapan mengalami
penyakit infeksi, kondisi sosio-ekonomi serta lingkungan. “Penyakit infeksi dapat menurunkan penyerapan zat
gizi dari usus, kehilangan zat gizi secara langsung (misalnya pada diare), dan peningkatan kebutuhan zat gizi
untuk pemulihan sehingga zat gizi tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan
Di Indonesia, sekitar 37% (hampir 9 Juta) anak balita mengalami stunting (Riset Kesehatan Dasar/
Riskesdas 2013) dan di seluruh dunia, Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima
kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DTP GUNUNGHALU
Jl. Raya Gununghalu No.49 Desa Sirnajaya Kec. Gununghalu Tlp.(022)6950422
Email: puskesmas.gununghalu@gmail.com. Kode Pos 40565
dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat
Berdasarkan data Riskesdas Kemenkes RI ( 2018 ), angka prevalensi stunting di Jawa Barat sebesar
29,2%. Angka ini hampir menyerupai angka prevalensi di tingkat nasional, yakni 30,8%
Kabupaten Bandung Barat memiliki prevalensi stunting sebesar 16,36 %, Puskesmas DTP Gununghalu
memiliki prevalensi stunting sebesar 10,28 %
Masalah gizi lain di wilayah Puskesmas DTP Gununghalu terkait dengan stunting yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah anemia pada ibu hamil (26,69%), Bumil KEK (9,02%),
Berat Bayi Lahir Rendah atau BBLR (2,28%), Bayi usia 6 bulan mendapat ASI Ekslusif ( 76,1% ),
Bayi baru lahir mendapat IMD ( 92,38%), Remaja putri mendapat TTD ( 14,89%).dan Kunjungan Balita
ditimbang ke posyandu ( 82,5%).
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi spesifik dan sensitif.
Sejalan dengan inisiatif Percepatan Penurunan Stunting , Berdasarkan latar belakang stunting di atas,maka
tercetus gagasan pembuatan inovasi gizi yaitu Kelas Balita Stunting Gununghalu (Kelanting Halu) yang
diharapkan dapat mengurangi jumlah stunting di wilayah kerja Puskesmas DTP Gununghalu.
1. TUJUAN UMUM
Untuk menurunkan / pencegahan stunting secara terpadu dan meningkatkan pengetahuan, kesadaran
2. TUJUAN KHUSUS
g. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara pemberian makan bayi dan anak secara benar.
D. SASARAN
1. Remaja Putri
F. JADWAL KEGIATAN
Cara melaksanakan program inovasi Kelas Balita Stunting Gununghalu (Kelanting Halu) adalah
dengan cara petugas bekerjasama dengan lintas program, lintas sektor dan masyarakat.
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 1 bulan sekali pada akhir kegiatan oleh kader
dan dilaporkan ke bidan desa untuk direkapitulasi dan dilaporkan ke petugas gizi puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan inovasi gizi dilaporkan setiap bulan/pada akhir kegiatan oleh petugas
gizi ke penanggung jawab upaya dan kepala puskesmas.
Gununghalu,