PROPOSAL
LOMBA INOVASI DAERAH
KABUPATEN CILACAP
TAHUN 2023
INOVATOR :
RUBIYATUN, A.Md.Gz
NIP 19871029 200903 2 005
BIODATA
8 Kabupaten Cilacap
11 Agama Islam
Penulis
Rubiyatun, A.Md.Gz
3
1. LATAR BELAKANG
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius
terhadap Kualitas Sumber Daya manusia ( SDM ). Salah satu masalah gizi yang
menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek
(Stunting ). Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 prevalensi
Stunting mencapai 37.2 %, berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun
2015 sebesar 29 % dan Tahun 2017 sebesar 29.6% dan berdasarkan Pemantauan
Status Gizi melalui Penimbangan Serentak Di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
pada Tahun 2023 prevalensi Stunting mencapai 6.90 %. Berdasarkan hasil
pemantauan Status Gizi di Kabupaten Cilacap tahun 2016 sebesar 27 %, tahun
2017 sebesar 22.8 % dan tahun 2022 sebesar 17.9% sedangkan batasan dari
WHO prevalensi stunting adalah kurang dari 20 %.
Potensi peningkatan prevalensi Stunting akan terjadi apabila nutrisi tidak
diperhatikan pada 1000 Hari Pertama kehidupan (HPK) mulai dari nutrisi ibu pada
saat kehamilan sampai anak berusia 2 tahun.
2. RUMUSAN MASALAH
Kondisi yang menjadi permasalahan klasik dalam stunting adalah pada saat
kehamilan banyak ibu hamil yang mengalami anemia atau kurang darah sehingga
bayi yang dilahirkan berpotensi BBLR (Berat Bayi lahir Rendah), Panjang badan <
48 Cm pada saat dilahirkan. Setelah bayi dilahirkan tidak mendapatkan ASI
Eksklusif 6 bulan dengan alasan ASI tidak mencukupi, bayi 6 -23 bulan tidak
mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas dengan
memperhatikan unsur 4 bintang dalam pemilihan bahan makanan sesuai dengan
rekomendasi WHO dalam Pemberian makan Pada Bayi dan Anak (PMBA). Untuk
itu untuk memudahkan dalam pengenalan PMBA dibuatlah “BAWA GUNTING”
(PMBA Dua Tahun Guna Cegah Stunting) dimulai dari IMD 1 jam, ASI Eksklusif 6
bulan, MP ASI 6 bulan sampai 2 tahun dan ASI tetap diberikan sampai 2 tahun.
Supaya meng”GUNTING” MP ASI sesuai porsinya. Serta menjadikan “BAWA
GUNTING” sebagai penolak stunting tanpa perlu membawa gunting (peniti dan
sambetan lainnya) sebagai penolak bala (bencana:stunting).
Berdasarkan konsep 4 bintang dalam pemberian MP ASI (mengandung
protein hewani, protein nabati, karbohidrat serta buah dan sayur), mengingat
masyarakat kota yang suka dengan yang praktis, jarang memasak, sehingga
4
3. TUJUAN
Inovasi BAWA GUNTING (PMBA/Pemberian Makan Bayi dan Anak Dua
Tahun Guna Cegah Stunting) dan NUGET TIGA BINTANG Buat Makanan Cegah
Stunting yang berbasis pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk :
1. Peningkatan kecukupan gizi dengan bahan pangan lokal yang mudah
didapat dan murah bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita pada masa
1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
2. Penurunan prevalensi Stunting di wilayah UPTD Puskesmas Cilacap
Tengah I.
3. Meningkatkan sinergitas lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
penurunan dan pencegahan Stunting yang berkelanjutan.
4. Penerapan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak)
sesuai dengan porsinya dengan metode yang mudah dimengerti.
Kegiatan “BAWA GUNTING dan MP ASI NUGET TIGA BINTANG“ sangat
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai salah satu Intervensi gizi Spesifik ( Intervensi
yang ditujukan kepada anak dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan) dan Intervensi
Gizi Sensitif ( Intervensi yang ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di
luar sektor kesehatan dengan sasaran masyarakat umum). “BAWA GUNTING dan
Nuget Tiga Bintang” sebagai salah satu upaya perbaikan gizi melalui kegiatan /
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
5
4. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh sangat siginifikan sehingga layak menjadi inovasi
unggulan yaitu :
1) Tersedianya pangan olahan yang mudah didapat, bernilai gizi tinggi dan mudah
dibuat oleh masyarakat.
2) Teraplikasikannya penerapan PMBA dengan lebih mudah di masyarakat.
Selain itu manfaat dan arti penting yang diperoleh dari inovasi ini adalah :
a) Bagi Unit Kerja / Organisasi Pelayanan Publik
Implementasi dari :
1. Peraturan Presiden No.42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi
2. Instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 tentang Germas
3. Peraturan Presiden No.83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan
dan Gizi
4. Peraturan Bupati Cilacap No.60 Tahun 2019 tentang Penurunan Stunting.
Sebagai salah satu pelayanan dasar masyarakat, sudah semestinya
UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I dengan segala keterbatasan untuk tetap
melakukan optimalisasi peningkatan status gizi pada 1000 HPK yang dapat
dirasakan oleh masyarakat melalui BAWA GUNTING dan nugget Tiga Bintang.
Sehingga segala bentuk alasan tidak menerapkan PMBA dan gizi seimbang
untuk MP ASI menjadi faktor pendorong peningkatan penerapan BAWA
Gunting dan pembuatan nugget Tiga Bintang sebagai alternative pangan cepat
saji yang bergizi seimbang. Karena melalui Inovasi “ BAWA GUNTING dan
nugget Tiga Bintang kekurangan tersebut diatas dapat dikurangi dan penurunan
Stunting di wilayah UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I dapat terwujud
sehingga tercipta Balita Sehat, Generasi Unggul dan Indonesia Maju.
c) Bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penurunan
stunting agar terwujud masyarakat yang sehat dan produktif. Masyarakat yang
semula hanya menunggu dan mengharapkan Intervensi Gizi Spesifik yang
dilakukan oleh sektor kesehatan, sekarang menjadi pelaku Intervensi Gizi
Spesifik dalam Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat yang berkelanjutan.
5. METODE /DESAIN
Inovasi BAWA Gunting dan Nuget Tiga Bintang sebagai upaya
Intervensi Gizi Sensitif dengan sasaran masyarakat umum. Efektif diterapkan pada
semua daerah baik perkotaan maupun pedesaan, masyarakat semakin peduli
dengan penurunan stunting di wilayahnya dengan penerapan PMBA dan pembuatan
nugget tiga bintang dapat ditransfer ke kelompok masyarakat lapisan terkecil.
Adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Penyuluhan tentang BAWA GUNTING (PMBA Dua Tahun Guna Cegah
Stunting) kepada kader dan masyarakat.
2) Praktek pembuatan nugget tiga bintang kepada kader dan masyarakat
6. DEFINISI VARIABEL
a) Inovasi BAWA GUNTING adalah PMBA/Pemberian Makan Bayi dan Anak Dua
Tahun Guna Cegah Stunting merupakan adaptasi dari Program Inovasi
Penurunan Stunting Nasional yang dikemas supaya menarik dan mudah
dipahami masyarakat sebagai penolak (menurunkan) stunting, bukan dengan
membawa gunting (peniti atau sambetan pencegah musibah lainnya), dimulai
dari IMD (Inisiasi Menyusu Dini) 1 jam, pemberian ASI Eksklusif dari lahir
hingga 6 bulan, pemberian MP ASI dari 6 bulan hingga 2 tahun, dan ASI tetap
diberikan hingga 2 tahun atau lebih.
Inovasi ini mudah dilaksanakan ,mengingat praktek porsi MP ASI dalam BAWA
GUNTING ini dengan menggunakan genggaman tangan yang sesuai porsinya
yaitu 1 telapak tangan untuk 1 porsi protein, 1 genggaman tangan untuk 1 porsi
karbohidrat, 2 telapak tangan untuk porsi buah dan sayur, 1 jempol tangan : 1
porsi lemak.
7
b) Nugget Tiga Bintang adalah nugget yang terbuat dari protein hewani, protein
nabati dan sayur, mengadaptasi dari konsep MP ASI 4 BINTANG sebagai
bahan makanan bergizi, dan cepat saji mengatasi keinginan membuat MP ASI
yang praktis masyarakat perkotaan.
Pembuatan nugget tiga bintang menggunakan bahan yang mudah didapat dan
dapat dimodifikasi dg beragam jenis protein nabati, protein hewani dan sayur.
7. LANGKAH PENELITIAN INOVASI
Langkah yang dilakukan dalan inovasi ini meliputi sumber daya yang
dibutuhkan yaitu ketersediaan anggota keluarga, anggaran, metode, peralatan
dan material atau 5M, dapat dirinci sebagai berikut :
a.1 Man (manusia)
Pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat
a.2 Money (anggaran)
Ketersediaan anggaran melalui alokasi dana kelurahan/desa dan swadaya
masyarakat setempat.
a.3 Method (metode)
Memedomani Pemberian PMT pada Bayi dan Balita
a.4 Machine (peralatan)
Peralatan yang dimiliki oleh masyarakat setempat
a.5 Material
Material penunjang kegiatan melalui keterlibatan masyarakat dan dana
desa.
8. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 60 Tahun 2019 tentang
penurunan Stunting :
a) Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif
b) Peningkatan Kemandirian Keluarga dalam penurunan Stunting.
c) Peran Serta Masyarakat
B. Indikator
Indikator yang digunakan adalah
1) Persentase Stunting (Jumlah balita yang pendek dan sangat pendek ) yang
8
dihitung melalui rasio jumlah balita pendek dan sangat pendek dalam waktu
satu tahun dibandingkan dengan jumlah seluruh sasaran balita usi 0-59
bulan dalam waktu satu tahun dikalikan 100 %.
Persentase Stunting tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jumlah balita yang pendek dan sangat pendek dalam waktu satu tahun
x100%
Jumlah semua balita usia 0-59 bulan
C. Hasil evaluasi
Sebelum inovasi, pelayanan pencegahan stunting sebagai berikut :
1) MP ASI pada bayi dan balita berupa makanan instan, makanan bayi yang
sudah jadi di pinggir jalan.
2) Peran serta masyarakat masih rendah;
3) Masyarakat tidak mengetahui porsi makan yang seharusnya
Setelah dilaksanakan sosialisasi BAWA GUNTING dan pembuatan
nugget tiga bintang, mutu pelayanan semakin meningkat antara lain :
1) Meningkatnya kualitas MP ASI pada bayi dan Balita
9
9. KESIMPULAN
Berdasarkan persentase IMD Persentase indikator IMD tahun 2022 88,59
% dan tahun 2023 93.36 %, artinya ada peningkatan. Hasil survey penerimaan
PMT NUGET TIGA BINTANG : 82% tahu tentang nugget tiga bintang, 50% tahu
cara membuat nugget tiga bintang, 39.3% pernah membuat nugget tiga bintang,
60.7% belum pernah membuat, 71.4% balita menyukai nugget tiga bintang, 28.6%
tidak suka, dan 75% pernah konsumsi nugget tiga bintang.
Berdasarkan persentase stunting tahun 2022 6.9 % dan tahun 2023
sebesar 5.58%, artinya sudah ada penurunan namun masih ada balita yang
mengalami masalah gizi kronis yaitu tinggi badan lebih pendek dibandingkan
dengan anak seusianya dan kondisi ini akan mempengaruhi kualitas SDM dan
asset bangsa di masa depan disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu yang lama sejak konsepsi sampai anak berusia 2 tahun.
Hal ini menunjukan bahwa adanya kegiatan BAWA GUNTING (PMBA Dua
Tahun Guna Cegah Stunting) dan pembuatan NUGGET TIGA BINTANG sebagai
salah satu upaya yang dapat membantu UPTD Puskesmas Cilacap Tengah I
Kabupaten Cilacap untuk mendorong peningkatan pemberdayaan masyarakat
dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Cilacap sehingga
kegiatan BAWA GUNTING (PMBA Dua Tahun Guna Cegah Stunting) dan
pembuatan NUGGET TIGA BINTANG bisa dilaksanakan secara periodik dan
berkelanjutan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://promkes.kemkes.go.id
https://skata.info
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 41 tahun 2014 tentang Pedoman
Gizi Seimbang
https://www.instagram.com/reel/Crkw1rIpxhZ/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
11