Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT PENDERITA

PENYAKIT TUBERCULOSIS DI DESA JERUK KRAJAN 1,


BANDAR, KOTA PACITAN

Disusun Oleh:

1. Femby Fadhillah G (J210180044)


2. Galuh Restuti Dyah P (J210180045)
3. Nurzahwa Santika (J210180046)
4. Egidia Tiffany (J210180047)
5. Ahmad Fathoni (J210180048)
6. Cantika Marchellany (J210180049)
7. Annisa Martin (J210180050)
8. Leni Octaviana Nur A (J210180051)
9. Sabna Morelza (J210180052)
10. Afidatul Mujannidah (J210180053)
11. Dian Pramita Juandi (J210180054)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT PENDERITA
PENYAKIT TUBERCULOSIS DI DESA JERUK KRAJAN 1,
BANDAR, KOTA PACITAN

A. PENGKAJIAN
Data inti komunitas meliputi :
1. Usia yang beresiko
No Umur/ tahun Jeruk 1 Persen (%)
1 Bayi / balita (0-5) 19 4
2 Anak – anak                      60 11
3 Remaja 69 13
4 Dewasa    343 65
5 Lansia 38 7
Total 529 100
Berdasarkan tabel distribusi umur, menunjukkan bahwa kelompok umur
tertinggi yaitu dewasa berjumlah 343 orang (65%) , sedangkan kelompok umur yang
terendah adalah kelompok umur 0-5 tahun berjumlah 19 orang (4%).
2. Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Persen (%)
1 Tidak tamat SD 80 15
2 SD 180 34
3 SMP 100 19
4 SMA 115 22
5 Tidak tamat D1,D2,D3 10 1,8
6 Tamat S1 24 4,5
7 >S1 1 0,1
8 Belum sekolah 19 3,5
Total 529 100
Berdasarkan table distribusi tingkat pendidikan terakhir diketahui bahwa tingkat
pendidikan terakhir tertinggi yaitu SD sebanyak 180 orang (32%), sedangkan yang
terendah yaitu >S1 sebanyak 1 orang (0,1%).
DS= dari hasil wawancara ternyata warga masyarakat belum pernah
mendapatkan informasi tentang penyakit TB paru baik dari tenaga kesehatan maupun
melalui leaflet. Pada daerah tersebut belum pernah diadakan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit TB Paru.
3. Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jeruk 1 Persen (%)
1 Laki-laki 258 49
2 Perempuan 271 51
Total 529 100
Berdasarkan tabel diatas distribusi jenis kelamin, menunjukan bahwa sebagian
besar penduduk berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 271 orang (51%), dan
laki-laki 258 0rang ( 49%). Hal ini dikarenakan banyak laki-laki yang bekerja diluar
daerah.
4. Pekerjaan
No Pekerjaan Jeruk 1 Persen (%)
1. PNS 312 59
2. Swasta 112 21
3. Wiraswasta 105 20
Total 529 100
Berdasarkan tabel diatas hasil wawancara penduduk berdasarkan Pekerjaan,
menunjukkan bahwa yang bekerja sebagai PNS yaitu 312 orang (59%), bekrja sebagai
Swasta yaitu 112 orang (21%) sedangkan yang bekerja sebagai Wiraswasta yaitu 105
orang (20% ).

5. Agama
Distribusi penduduk berdasarkan agama
No Agama Jeruk 1 Persen (%)
1 Islam 465 88
2 Kristen 35 7
3 Katolik 29 5
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
Total 529 100
Berdasarkan hasil wawancara penduduk berdasarkan agama, menunjukkan
bahwa yang beragama islam yaitu 465 orang (88%) sedangkan yang beragama
katolik 29 orang (5%), Kristen 35 0rang (7%) , hindu, budha tidak ada.
6. Keyakinan
No Keyakinan Frekuensi Presentase (%)
1. Tidak berobat di Rumah 15 3
Sakit, tetapi pergi ke Dukun
Berdasarkan hasil wawancara penduduk berdasarkan keyakinan, menunjukkan bahwa
yang memiliki keyakinan berobat ke Dukun hanya 15 orang (3%). Selain itu tidak
terdapat keyakinan terutama yang menentang agama.
7. Nilai-nilai
No Nilai-nilai Frekuensi Presentase (%)
1. Individualisme 30 6
2. Toleransi 429 81
3. Religius 70 13
Total 529 100

8. Riwayat Komunitas
No Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
1. Menderita batuk berdahak minimal 30 7 orang 1
kali setahun, sekurang-kurangnya 2
tahun beruntun
2. Mempunyai riwayat merokok 100 orang 19
3. Terpajan langsung dengan bahan 150 orang 28
produk
4. Mempunyai keluarga dengan riwayat 50 orang 9
bronkitis dan emfisema
5. Sering mengalami sesak nafas saat 25 orang 5
aktivitas sedang (jalan cepat, naik
tangga)
6. Pernah merasa sesak atau nafas sulit 45 orang 9
bahkan pada saat istirahat
7. Pernah merasa sesak nafas menetap 30 orang 6
dan makin lama makin berat
8. Saat batuk selalu berdahak dan beriak 60 orang 11
9. Pernah memeriksakan kedokter atau 50 orang 9
tempat pelayanan kesehatan baik
umum maupun yang ada di perusahaan
dan positif dinyatakan TBC
10. Pernah merasa dada terasa berat saat 12 orang 3
bernafas
Total 529 orang 100

Data Subsistem: (Model Betty Neuman)

1. Physical Environtment :
a. Perumahan yang dihuni penduduk
Berdasarkan tipe rumah yang dihuni penduduk ,terdapat 134KK yang memiliki
rumah yang sudah berdinding tembok dan 3KK yang rumahnya sebagian tembok
dan sebagian tidak. Untuk lantai / alas rumah semuanya sudah berkeramik, namun
sebanyak 47 KK belum memiliki ventilasi. Berdasarkan status kepemilikan
1Sejumlah 135 KK rumah berstatus milik sendiri dan 2 KK mengontrak Rumah.
Untuk kepemilikan jamban , sebanyak 137 KK (100%) Memiliki jamban dan
sebanyak 135 KK memiliki jamban dengan kategori bersih. Tidak terdapat
masalah kepadatan penduduk yang menggaggu kehidupan warga sehai-hari.
DS : hasil wawancara menunjukan bahwa sebanyak 60 % dari warga  yang
memiliki ventilasi, tidak pernah membuka jendela nya
DS : DS = sebagian warga membersihkan jambannya tiap dua kali dalam
seminggu.
b. Penerangan

Setelah dilakukan pengkajian tentang penerangan oleh cahaya matahari pada


rumah penduduk dan dibagi menjadi 3 kategori didapatkan hasil : sebanyak 70 KK
(Baik), 23 (Cukup) dan 44 (Kurang).

DO : hasil survey menunjukan bahwa sekitar 32% rumah warga kurang


pencahayaan sehingga tampak gelap dan ruangan di dalam rumah tampak gelap
2. Education
Dalam kelurahan Jeruk I, Terdapat tempat pendidikan formal sebagai berikut :
a. Terdapat 1 taman kanak-kanan
b. Terdapat 2 Sekolah Dasar / sederajat
c. Terdapat 1 Sekolah Menengah Pertama
Untuk melanjutkan sekolah ke jenjang menengah atas, sebagian besar tamatan
pelajar smp melanjutkan pendidikannya di SMA/Sederajat yang berada di luar
kelurahan, yaitu di sekolah negeri di kota kecamatan. Saat ini instansi pendidikan
sudah maju dari generasi ke generasi dan mampu berperan sebagaai wadah
peningkatan pengetahuan bagi penduduk.

3. Safety & Transportation


a. Safety

Di kelurahan Jeruk 1 terdapat 1 buah poskamling, dan warga rutin melakukan


keamanan keliling dan poskamling tersebut berfungsi sebagai pos bagi warga
melakukan keamanan keliling. Di dalam kelurahan tidak terdapat pemadam kebakaran
atau kantor polisi , untuk menjangkaunya warga harus menuju ke kota kecamatan.

b. Transportion

Di Kelurahan Jeruk I terdapat fasilitas transportasi berupa jalan raya sepanjang


500 m dan jalan setapak 300m, tidak terdapat jalan tol. Dan berdasarkan pengkajian
tentang alat transportasi, berikut ini adalah alat transportasi dan jumlah serta
presentase yang dimiliki warga : sebanyak 31 Jiwa  (21,7%) memiliki sepeda pancal ,
10 Jiwa  (6,9%) memiliki mobil, 85 Jiwa  (59,4 % ) memiliki sepeda motor, 4 Jiwa    
(2,8%) memiliki becak dan sebanyak 13jiwa (9%) tidak memiliki alat transportasi.
Dan berdasarkan pengkajian tentang penggunaan sarana angkutan umum,
mendapatkan hasil sebagi berikut : sebanyak 13 jiwa   (9,5%) menggunakan jasa
angkutan umum dan 124 jiwa (90,5%) menggunakan kendaraan pribadi

4. Politics and Government


Di kelurahan Jeruk I terdapat Stuktur organisasi pemerintahan, Kelompok
pelayanan kepada masyarakat ( PKK, karang taruna, panti, LKMD, posyandu) dan
Kebijakan pemerintah dalam pelayanan dan kebijakan ini mampu menunjang
kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan.

5. Health and Services


Di kelurahan Jeruk I Terdapat 1 puskesmas yang berjarak 2 km dan 2 praktek
bidan. Puskesmas berperan sebagai fasilitas kesehatan yang selalu memberikan
pelayanan untuk warga untuk meningkatkan status kesehatan warga. Selain sebagai
pelayanan kesehatan, puskesmas juga memberikan sosialisasi kepada warga mengenai
gejala,gangguan maupun penanganan suatu penyakit/masalah kesehatan lainnya.

6. Communication
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan kepada warga kelurahan Jeruk I
tentang fasilitas komunikasi yang digunakan ,didapatkan hasil : 54 jiwa (39,4%)
memiliki radio , 129 jiwa (94,2%) memiliki tv, 137  jiwa (100%) memiliki telefon dan
31 jiwa (22,6%) mendapatkan informasi dari Koran/majalah. Di keluarahan Jeruk I
terdapat 1 buah papan informasi yang digunakan sebagai wadah mpenyebaran
informasi kepada seluruh warga.
7. Economics
Berdasarkan pegkajian tentang perekonomian dan pendapatan, didapatkan hasil
sebagai berikut :
A. Penghasilan rata – rata perbulan penduduk.
a. < dari 450.000/bulan :7 KK(4,8%)              
b. Rp450.000-Rp 600.000 :28 KK(19,0%)          
c. Rp 600.000-Rp 800.000 :60 KK(40,8%)          
d. >Rp 800.000/bulan :52 KK(35,4%)
Terdapat 1 pasar dan 1 industri yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi.

B. Status pekerjaan penduduk > 18 tahun < 65 tahun


a. Penduduk bekerja : 218 jiwa (52,9%)
b. Penduduk tidak bekerja : 194  jiwa (47,08%)
Dari data tersebut menunjukkan masih adanya orang yang tidak bekerja sehingga
mempengaruhi pendapatan penduduk di kelurahan Jeruk I. Sehingga hal tersebut juga
berpengaruh terhadap aspek pemenuhan kebutuhan salah satunya kebutuhan makan.
Bahan makanan yang kurang baik juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan
komunitas.

8. Recreation
Di kelurahan Jeruk I tidak terdapat objek/sarana rekreasi, bagi pemerintah atau
swadaya desa perlu mengembangkan potensi adanya wisata alam, atau pembangunan
tempat rekreasi seperti taman hiburan dan lainnya. Karena rekreasi merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh bagi kesehatan komunitas dan juga warga tidak perlu
mengeluarkan biaya atau usaha besar untuk keluar kota untuk rekreasi

B. ANALISA DATA

NO DS DO Masalah Etiologi
1. - Dari hasil - Warga yang memilki Resiko - Kurang pengetahuan
wawancara dengan pengetahuan tentang TB penularan tentang
warga bahwa paru sebanyak   23% penyakit TB perawatan
Mayoritas - Warga yang tidak paru di Desa penyakit TB paru
masyarakat tidak memilki cukup Krajan 1, - Masyaraka kurang
tahu tentang pengetahuan TB paru Bandar, Kota terpapar
perawatan TB Paru sebanyak   57% Pacitan informasi
sehingga mereka - Penerangan rumah oleh mengenai
kadang-kadang matahari yang kurang penyakit TB paru
meludah/berdahak di sebanyak 44 KK (23,10 - Pencahayaan rumah
sembarang tempat % yang masih
(kadang di got, di - Hasil survey minim
jalan umum) menunjukan bahwa
- Tidak ada sekitar 32% rumah warga
pengkhususan alat kurang pencahayaan
tenun dan alat makan sehingga tampak gelap dn
antara penderita ruangan di dalam rumah
dengan orang yang tampak gelap
sehat
2. - Dari hasil wawancara - Jumlah penderita TB Paru Resiko terjadi -Kurang pengetahuan
dengan warga bahwa TB Paru sebanyak 23 peningkatan tentang penyakit
masyarakat yang orang (43,5%) prevalensi TB paru
menderita TB Paru - Warga yang belum penyakit TB -Masyarakat tidak
tidak memeriksakan / memiliki ventilasi Paru di Desa kontrol
mengontrol sebanyak 47 KK Krajan 1, kondisinya dan
kesehatannya ke (34,31 %) Bandar, Kota mengambil obat
puskesmas - Penerangan rumah oleh Pacitan ke puskesmas
- Dari hasil wawancara matahari yang kurang -Tidak rutin
dengan warga bahwa sebanyak 44 KK mengomsumsi
mayoritas (23,10 %) obat penyakit TB
masyarakat tidak - Hasil survey menunjukan paru
rutin mengambil obat bahwa sekitar 32% - Sebagian besar
TB ke Puskesmas rumah warga kurang masyarakat banyak
- Dari hasil wawancara pencahayaan sehingga yang mengalami
dengan warga bahwa tampak gelap dan putus pengobatan
sebagian masyarakat ruangan di dalam sehingga penyakit
TB paru kambuh
banyak yang rumah tampak gelap.
kembali
mengalami putus
-Kebiasaan pada
obat dan kambuh
warga yang tidak
akibat pengobatan
mau membuka
yang tidak tuntas
jendela
atau juga karena
rumahnya.
bosan/ lupa tidak
minum obat TB
akibat kesibukan
kerja.
- Hasil wawancara
menunjukan bahwa
sebanyak 60 % dari
warga  yang
memiliki ventilasi,
tidak pernah
membuka jendela
nya
3. - Dari hasil - fasilitas pelayanan Kurang -Kurangnya peranan
wawancara ternyata kesehatan di daerah pengetahuan fasilitas
warga masyarakat tersebut hanya tentang pelayanan
belum pernah terdapat 1 buah perawatan TB kesehatan
mendapatkan puskesmas pembantu paru di Desa -Kurangnya
informasi tentang - Pendidikan warga Krajan 1, sosialisasi yang
penyakit TB paru yang lulusan SD Bandar, Kota diberikan oleh
baik dari tenaga sebanyak 180 KK Pacitan petugas
kesehatan maupun (47,2 %) kesehatan kepada
melalui leaflet. - Pendidikan warga masyarakat
- Dari hasil yang lulusan SD -Masyarakat kurang
wawancara ternyata sebanyak 101 KK peduli terhadap
Pada daerah tersebut (26,5 %) derajat
belum pernah - Warga yang tidak kesehatannya.
diadakan bersekolah sebanyak
penyuluhan 24 KK (6,3%)
kesehatan tentang - Warga yang memilki
penyakit TB Paru. pengetahuan tentang
TB paru sebanyak  
23%
- Warga yang tidak
memilki cukup
pengetahuan TB paru
sebanyak   57%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah Etiologi Berhubungan Tanda & Gejala


(Aktual/Potensial) Dengan Dimanifestasikan Oleh
Resiko penularan penyakit TB  Kurangnya pengetahuan  Masyarakat masih banyak
paru di Jeruk Kelurahan Jeruk masyarakat tentang yang meludah di sembarang
kecamatan Bandar perawatan penyakit TB tempat
paru  Tidak ada kekhususan alat
 Masyarakat kurang tepapar tenun dan alat makan yang
informasi mengenai digunakan antara penderita
peyakit TB paru peyakit TB paru dengan orang
 Pencahayaan rumah yang yang sehat
masih minim
Resiko terjadi peningkatan  Kurangnya pengetahuan  Jumlah penderita TB paru
prevalensi penyakit TB Paru di masyarakat tentang sebanyak 23 orang
Desa Krajan 1, Bandar, Kota penyakit TB paru  Sekitar 32% rumah warga
Pacitan  Masyarakat tidak masih kurang pencahayaan
memeriksakan sehingga ruangan tampak
konndisinya atau tidak gelap
mau kontrol ke puskesmas  Sebanyak 47 KK belum
 Masyarakat tidak rutin memiliki vetilasi pada
mengambil obat ke rumahnya
puskesmas
 Sebagian besar masyarakat
banyak yang mengalami
putus pengobatan sehingga
penyakit TB paru kambuh
kembali
 Kebiasaan pada warga
yang tidak mau membuka
jendela rumahnya
Kurang pengetahuan tentang  Kurangnya peranan  Hanya ada 1 puskesmas
perawatan TB paru di Desa fasilitas pelayanan pembantu yang tedapat di
Krajan 1, Bandar, Kota Pacitan kesehatan daerah tesebut
 Kurangnya sosialisasi yang  Pendidikan warga yang lulus
diberikan oleh petugas SD sebanyak 180 KK, tidak
kesehatan kepada bersekolah sebanyak 24 KK,
masyarakat dan sebanyak 57% warga tidak
 Masyarakat kurang peduli memiliki pengetahuan yang
tehadap derajat cukup mengeai peyakit TB
kesehatannya paru

D. PRIORITAS MASALAH

Masalah kesehatan Kriteria JM


penapisan Sc
Tersedia sumber
a b c d e f g
h i j k L
Resiko penularan penyakit TB paru di Jeruk 5 4 4 5 2 4 4 2 3 3 3 2 41
Kelurahan Jeruk kecamatan Bandar

Resiko terjadi peningkatan prevalensi penyakit 5 5 5 5 4 4 4 2 3 3 2 2 42


TB Paru di Desa Krajan 1, Bandar, Kota Pacitan
Kurang pengetahuan tentang perawatan TB paru 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 2 44
di Desa Krajan 1, Bandar, Kota Pacitan
a = Sesuai dengan RolePriroritas
Teknik CHN masalah
b =Mueke:
Risiko terjadi
seleksi diagnosa Kesehatan Komunitas
c = Risiko parah
Skore : 0 – 5
d = Potensi untuk HE
0 = paling rendah
e = Interest komuniti 5 = paling tinggi

f = Kemungkinan diatasi

g = Relevan dengan program

h = Tempat

I = Waktu

J = Dana
E. PERENCANAAN

Diagnosis
No. Tujuan Perencanaan
Keperawatan
1. Kurang pengetahuan Umum: 1. Identifikasi pengetahuan
tentang perawatan TB Pengetahuan masyarakat dan ketrampilan
paru di desa jeruk tentang perawatan TB paru masyarakat di desa jeruk
krajan 1, kecamatan meningkat krajan 1, kecamatan
bandar, kota pacitan bandar, kota pacitan
b.d kurangnya peranan Khusus: tentang perawatan TB
fasilitas pelayanan 1. Penyuluhan dari tenaga paru
kesehatan, kurangnya kesehatan tentang TB 2. Lakukan penyuluhan
sosialisasi yang paru semakin meningkat kesehatan tentang TB
diberikan petugas 2. Fasilitas pelayanan paru di masjid, pengajian,
kesehatan kepada kesehatan di desa jeruk arisan mengenai
masyarakat, kurangnya krajan 1, kecamatan pengertian TB,
kepedulian masyarakat bandar, kota pacitan penyebabnya, cara
terhadap derajat meningkat pencegahan, dan cara
kesehatan 3. Ketrampilan masyarakat penularannya
tentang perawatan TB 3. Ajarkan masyarakat
paru mengalami dalam meningkatkan
peningkatan ketrampilan dalam
4. Kepedulian masyarakat perawatan TB paru secara
terhadap derajat mandiri
kesehatan meningkat. 4. Anjurkan untuk
meningkatkan fasilitas
pelayanan kesehatan bagi
tenaga kesehatan
2. Risiko terjadi Umum: 1. Intervensi faktor internal
peningkatan prevalensi Tidak terjadi peningkatan dan eksternal yang dapat
penyakit TB paru di prevalensi penyakit TB paru meningkatan atau
desa jeruk krajan 1, menurunkan motivasi
kecamatan bandar, kota Khusus: untuk memeriksakan diri
pacitan b.d kurangnya 1. Pengetahuan masyarakat ke puskesmas
pengetahuan tentang TB paru 2. Identifikasi penyebab
masyarakat tentang meningkat masyarakat tidak
penyakit TB paru, 2. Semua penduduk yang mengambil obat di
masyarakat tidak menderita TB paru puskesmas
memeriksakan memeriksakan 3. Identifikasi penyebab
kondisinya atau tidak kesehatannya ke masyarakat putus obat
mau kontrol ke puskesmas 4. Beri penyuluhan tentang
puskesmas, masyarakat 3. Masyarakat rutin penyakit TB paru dan
tidak rutin mengambil mengambil obat TB ke akibat bila tidak
obat ke puskesmas, puskesmas mengkonsumsi obat
sebagian besar 4. Masyarakat yang dengan benar
masyarakat banyak menderita TB paru tidak 5. Anjurkan masyarakat
yang putus pengobatan mengalami putus obat dan untuk memulai kebiasaan
sehingga penyakit TB rutin minum obat dalam membuka jendela
paru kambuh kembali, 5. Masyarakat memiliki rumah
dan kebiasaan pada kebiasaan membuka 6. Anjurkan masyarakat
masyarakat yang tidak jendela kamarnya yang belum memiliki
mau membuka jendela 6. Masyarakat yang belum ventilasi untuk membuat
rumahnya memiliki ventilasi dapat ventilasi
membuat ventilasi
7. Pencahayaan yang cukup
dalam rumah
3. Risiko penularan Umum: 1. Berikan penyuluhan
penyakit TB paru di Tidak ada penemuan kasus tentang perawatan TB
desa jeruk krajan 1, baru penyakit TB paru di paru
kecamatan bandar, kota masyarakat 2. Jelaskan kepada
pacitan b.d kurangnya masyarakat untuk
pengetahuan Khusus: mengkhususkan alat
masyarakat tentang 1. Pengetahuan masyarakat makan antara penderita
perawatan penyakit TB tentang perawatan TB TB dengan orang yang
paru, masyarakat paru meningkat sehat
kurang terpapar 2. Masyarakat dapat 3. Edukasi masyarakat
informasi mengenai mengkhususkan alat pentingnya penerangan
penyakit TB paru, dan makan antara penderita rumah oleh matahari
pencahayaan rumah TB dengan orang yang 4. Anjurkan masyarakat
yang masih minim sehat untuk memiliki
3. Penerangan rumah oleh pencahayaan yang cukup
sinar matahari yang di dalam rumah
cukup
4. Pencahayaan dalam
rumah nampak terang

Anda mungkin juga menyukai