PENDAHULUAN
1.1. Kasus
Dolly atau gang dolly yang berada di Surabaya merupakan suatu lokasi atau
komplek dimana tempat adanya prostitusi. Lokasi tersebut menjadi sumber rezeki
bagi banyak pihak,bukan hanya psk tetapi juga pemilik warung,penjualan
rokok,dan tukang becak. Bentuk bangunan di gang dolly berdempetan dan rata
rata berlantai semen. Berdasarkan data tahun 2014,jumlah masyarakat lebih dari
1.000,masyarakat disana dominan dengan perempuan. Dan kebanyakan
masyarakatnya berumur 17-30 tahun. Agama masyarakat tersebut 60 persennya
adalah muslim dan 40 persen nom-muslim. keyakinan yang mereka miliki hanya
20% dari masyarakat gang Dolly yang melakukannya. Sisanya banyak dari
mereka yang tidak melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka. Dalam
gang dolly tersebut karena masyarakat kebanyakann dari daerah luar dari budaya
cukup luas berasal dari daerah masing masing. Mereka tinggal di gang tersebut
hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Untuk status pendidikannya rata rata
mereka hanya lulusan SMP. Untuk fasilitas ibadah hanya ada musholla kecil di
ujung jalan. Masyarakat disana biasa bekerja di tempatnya sendiri,dan lebih
sering pada malam hari,karena hampir semua masyarakat disana adalah pekerja
seks komersial (psk). Untuk pendapatan dari masyarakatnya rata rata bisa
mencapai 1-2 juta perbulan, tetapi tergantung dari penggunaan jasa mereka
Pemerintah sudah melakukan kebijakan dalam pencehagan penyakit seperti
HIV/AIDS,agar masyarakat gang dolly bisa merubah gaya hidupnya yang bebas .
Lingkungan didalammnya kiurang baik karena warganya sendiri jarang
melakukan pembersihan rumah,bahkan tempat pembuangan sampah jauh dari
gang mereka. Dan didepan rumah pun hampir tidak ada tempat sampah,saluran air
disana hanya mengunnakan air sumur, baik itu untuk mandi makan dan mencuci,
dan terlihat got di sekitar gang dolly airnya warna hitam bahkan ada yang kering.
Belakang rumah beberapa masyarakatnya juga mempunyai kndang ayam. Dan
adanya kebisingan pada malam hari bahkan siang juga para warga sering
membuat kebisingan tapi tidak pernah terjadi keributan antar warga. Untuk
kesehatan di gang dolly sendiri tidak ada puskesmas didalamnya,tidak ada
posbindu,jadi biasanya mereka kalau sakit langsung pergi ke rumah sakit dan
jaraknya sangat jauh kurang leboih 3 km.
Perawat komunitas melakukan pengkajian pada gang dolly dengan tujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat atau komunitas didalam gang
dolly, karena pola hidup dan gaya hidup mereka yang kurang baik, suka
melakukan pergaulan bebas,bahkan kebiasan merokok dari umur muda. Dalam
melakukan pengkajian perawat komunitas melakukan wawancara dan kuisioner
kepada 30 sampel dan didapatkan bahwa yang sering terkena batuk ada 15
orang,kejang 2 orang,sakit tenggorakan 6 orang,diare 8 oramg. Untuk tingkat
mengatakan bahwa tidak pernah mendapatkan pelajaran atau penyuluhan tentang
kesehatan ataupun penyakit, kalau sakit biasa aja langsung minum obar rumahan
saja,kecuali sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit.. Perawat komunitas
melakukan pendidikan kesehatan dan penelitian pada masyarakat gang dolly
tentang HIV/AIDS yang dimana melihat gaya hidup mereka yang suka berganti
pasangan,minum minuman keras yang dimulai sejak usia dini. Dan disini perawat
komunitas melakukan pengkajian pada komunitas di gang dolly.
1.2. Tujuan
1. Sebagai bahan pembelajaran dalam kesehatan keperawatan untuk asuhan
keperawatan HIV/AIDS di komunitas yang beresiko
2. Sebagai pengendalian atau penanggulangan untuk asuhan keperawatan
HIV/AIDS di komunitas yang beresiko
1.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menggunakan asuhan keperawatan ini dalam pembelajaran
2. Mahasiswa dapat menggunakan sebagai ilmu pengetahuan tentang asuhan
keperawatan HIV/AIDS di komunitas yang beresiko
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengkajian
1. Data Inti
a. Riwayat Komunitas
Tidak terkaji
b. Agama
h. Rekreasi
Tidak terkaji
2.2. Diagnosis
PROBLEM
DATA ETIOLOGI
KODE DIAGNOSIS
DO: Ketidakcukupan ahli 00215 Defisiensi Kesehatan
1. Dibelakang di komunitas, Komunitas b/d
rumah terdapat Ketidakcukupan banyaknya penyakit
kandang ayam. akses pada pemberi yang diakibatkan
2. Tidak ada tempat layanan kesehatan, oleh lingkungan yang
sampah di depan dan ketidakcukupan tidak sehat di Gang
rumah dan tempat sumber daya Dolly
(Pengetahuan)
pembuangan
ditandai dengan:
sampah jauh dari - Masalah kesehatan
gang dolly. yang dialami oleh
3. Terlihat got di suatu kelompok atau
sekitar gang dolly populasi
airnya berwarna - Tidak tersedia
hitam. program
menghilangkan satu
4. Tidak adanya
atau lebih masalah
puskesmas dan - Tidak tersedia
posbindu. program untuk
meningkatkan
DS: kesejahteraan bagi
suatu kelompok atau
1. Masyarakat populasi.
jarang melakukan
kebersihan
rumah.
2. Masyarakat
menggunakan air
sumur untuk
mandi, memasak,
dan mencuci.
3. Dari hasil
wawancara dan
kuesioner yang
dilakukan oleh
perawat dari 30
sampel, yang
sering batuk ada
15 orang, kejang
2 orang, sakit
tenggorokan 6
orang, dan diare 8
orang.
1. Hampir semua
masyarakat
adalah pekerja
seks komersial
(PSK).
2. Pergaulan bebas
dan kebiasaan
merokok dari
umur muda.
2.3. Intervensi
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada komunitas harus
menggunakan pengkajian yang tepat pada komunitas tersebut,baik itu dari
lingkungannya,kondisi sekitar lingkungan bahkan bagaimana pelayanan
kesehatan yang ada pada komunitas
3.2.Saran
Agar para pembaca bisa memahami dan menggunakannya sebagai ilmu
pengetahuan dalam kesehatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA