Anda di halaman 1dari 45

BUKU PANDUAN

PENULISAN SKRIPSI

Penyusun :
Ns. Lintang Sari, M. Kep
Ns. Yunita Dwi Anggreini, M.Kep
Ns. Hendra Priyatnanto, S.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya
yang senantiasa dilimpahkan kepada kami, sehingga buku panduan penulisan skripsi pada
Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIkes YARSI Pontianak Tahun Akademik
2019/2020 dapat terselesaikan.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa yang akan
menyelesaikan program pendidikannya pada jenjang strata satu (S1). Dalam struktur
kurikulum, skripsi merupakan program yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa.
Dengan pertimbangan mahasiswa pada umumnya adalah peneliti dan penulis
pemula, serta untuk mencapai standarisasi dalam penulisan skripsi, maka dipandang perlu
adanya buku panduan penulisan skripsi, khususnya bagi mahasiswa program studi
pendidikan profesi ners STIKes YARSI Pontianak.
Secara garis besar, buku panduan ini berisi tata cara dan prosedur pengajuan
proposal, prosedur penelitian dan penulisan skripsi, bimbingan, serta ujian skripsi. Karena
itu buku panduan ini amat penting bagi mahasiswa maupun pembimbing skripsi.
Kami sudah berusaha menyusun buku panduan ini selengkap mungkin dengan cara
yang praktis agar memadai dan mudah digunakan. Namun demikian, kami sadar bahwa apa
yang kami lakukan tersebut belum memuaskan, bahkan masih terdapat banyak kekurangan.
Karena itu, kami senantiasa terbuka menerima saran maupun kritik konstruktif untuk
penyempurnaan buku panduan ini. Atas perhatian dan segala partisipasi dari semua pihak,
kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Pontianak, 03 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES YARSI PONTIANAK

VISI

“Menjadi program studi ilmu keperawatan sebagai pendidikan dan pengembangan


keperawatan yang menguasai IPTEK keperawatan melalui pendekatan budaya serta mampu
menghasilkan lulusan berkarakter Islami tahun 2021”.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan ilmu keperawatan mengacu pada
KKNI yang berorientasi di bidang unggulan keperawatan jiwa komunitas.
2. Membina lingkungan akademik yang Islami yang dapat menumbuhkan sikap profesional
dengan menekankan pada kejujuran, disiplin, tanggung jawab, ini siatif, dan kerjasama.
3. Menyiapkan peserta didik menjadi lulusan kompeten yang memiliki nilai-nilai Islami.
4. Melaksanakan penelitian dan pengabdian dibidang keperawatan yang berkualitas dan
relevan dengan tantangan perkembangan pelayanan kesehatan dan keperawatan baik
regional maupun nasional.
5. Menciptakan iklim civitas akademik yang mampu mendukung terwujudnya visi Stikes
Yarsi Pontianak.
6. Mengembangkan ilmu keperawatan melalui pendekatan Evidence Based Nursing (EBN)
7. Memperkuat dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga terkait baik regional,
Nasional maupun Internasional.
BAB I
PETUNJUK UMUM
A. Pengertian
Skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
program sarjana dengan bimbingan Pembimbing Skripsi untuk dipertahankan di
hadapan sidang sarjana sebagai syarat untuk memperoleh derajat sarjana. Skripsi
merupakan penelitian yang asli atau pembuktian yang dapat bersifat
memperbaharui, mengembangkan, menemukan dan menegaskan teori-teori/fakta-
fakta dalam lingkup disiplin keilmuannya yang dapat berupa penelitian dasar,
penelitian terapan, atau gabungan keduanya. Penelitian dapat berupa penelitian
laboratorium, penelitian lapangan, atau studi pustaka.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus diselesaikan oleh setiap
mahasiswa sebagai penugasan akhir sebelum menyelesaikan pendidikan program
akademik di Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKes Yarsi Pontianak.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep).
Skripsi ini bertujuan untuk memahami suatu fenomena keperawatan, sehingga
Skripsi yang disusun akan mencerminkan penguasaan penulis akan substansi dan
metodologi penelitian. Diharapkan penyelesaian terhadap fenomena yang
ditemukan, nantinya akan menjadi bekal bagi mahasiswa dalam mengatasi masalah
keperawatan baik pada klien, keluarga maupun masyarakat.
B. Beban Studi
Bobot keseluruhan dari Skripsi dalam satu semester bagi mahasiswa program
sarjana adalah 4 (empat) SKS yang penyelenggaraannya dapat dilaksanakan di
tatanan layanan kesehatan.
Beban studi penilaian Skripsi dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu :
1. Seminar Proposal dengan bobot sebesar 40%
2. Ujian akhir Skripsi dengan bobot sebesar 60%
C. Kode Etik Penulisan Skripsi
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam
penulisan skripsi. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan
terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan.
Penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang
diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau
orang lain yang tidak disertai rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian. Penulis
harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat
(merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri). Oleh
karena itu, penulis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan bahwa karyanya
itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.

D. Hak Kepengarangan
Skripsi yang dihasilkan dapat diterbitkan dalam majalah atau jurnal ilmiah.
Penerbitan ini dilakukan dengan mengacu pada ketentuan penulisan karya tulis
ilmiah dan merupakan salah satu hak cipta yang harus dilindungi. Mengenai
penerbitan Skripsi, hak kepengarangan berada pada peserta didik dan pembimbing
dengan kewajiban menyertakan nama Institusi STIKes Yarsi Pontianak. Bila
mahasiswa atau pembimbing ingin memanfaatkan Skripsi menjadi naskah yang
akan dipublikasikan, maka mahasiswa dan pembimbing harus saling menyetujui
dengan tetap memiliki kewajiban menyertakan nama Institusi STIKes Yarsi
Pontianak sebagai asal institusi penulis artikel.

E. Keaslian Penelitian
Keaslian penulisan karya tulis atau riset berupa penjelasan tentang hasil
penelitian terkait penelitian yang sudah pernah dilaksanakan sebelumnya oleh
peneliti lain. Dalam makalah proposal dijelaskan perbedaan antara penelitian
sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Penulis juga
diwajibkan membuat pernyataan tidak melakukan plagiat untuk melindungi hak
atas karya tulis bagi pemilik sebenarnya.
BAB II
PERSYARATAN MAHASISWA, PEMBIMBING, DAN PENGUJI

A. Persyaratan
Mahasiswa diperkenankan mengajukan permohonan untuk membuat skripsi
kepada Ketua Program Studi dengan beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Mahasiswa telah dinyatakan lulus PKKMB di STIKes Yarsi Pontianak,
dibuktikan dengan Fotocopy Sertifikat PKKMB.
2. Terdaftar sebagai mahasiswa semester VII (Kelas Reguler) atau semester V
(Kelas Transfer Diploma III ke Sarjana) di STIKes Yarsi Pontianak dan telah
menyelesaikan segala administrasi keuangan, termasuk biaya skripsi.
3. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus pada seluruh mata kuliah sampai dengan
semester sebelumnya, dengan nilai D diperbolehkan hanya pada satu mata
kuliah.
4. Tidak ada nilai E
5. Terdaftar sebagai mahasiswa STIKes Yarsi Pontianak pada semester berjalan
dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran kuliah sampai dengan semester
berjalan.
6. Pada semester berjalan, wajib mengambil mata kuliah skripsi, dibuktikan
dengan fotocopy KRS.
7. Melampirkan fotokopi KHS dari semester satu sampai semester terakhir

B. Persyaratan dan Tugas Pembimbing


1. Persyaratan Pembimbing
Pembimbing terdiri dari dua, pembimbing satu berfokus pada aspek
keilmuan dan pembimbing dua berfokus pada metodologi dan tata penulisan.
Pembimbing ditetapkan sesuai dengan surat keputusan Ketua STIKES YARSI
Pontianak, berdasarkan usulan Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
dengan mempertimbangkan latar belakang keilmuan dan beban SKS Dosen
yang bersangkutan serta aspek lain yang relevan.
Pembimbing Skripsi dipersyaratkan sebagai berikut :
a. Diusulkan oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan oleh Ketua STIKes
Yarsi Pontianak.
b. Pembimbing Skripsi mahasiswa STIKes Yarsi Pontianak adalah dosen
yang sedang aktif melaksanakan tugas sebagai dosen dan diberi wewenang
melalui surat keputusan ketua untuk membimbing mahasiswa dalam
melaksanakan skripsi.
c. Pengalaman kerja dosen lebih dari 2 (dua) tahun dan tidak sedang
mendapatkan sanksi administratif maupun akademis.
d. Pendidikan minimal Magister (S2) dan ber-NIDN atau NIDK.
e. Salah satu Pembimbing skripsi memiliki jabatan akademik sekurang-
kurangnya asisten ahli.
2. Tugas Pembimbing
Secara garis besar tugas Pembimbing I dan Pembimbing II pada
hakikatnya sama yaitu memberikan bimbingan dan arahan teknis kepada
mahasiswa yang dibimbingnya sehingga mereka mampu menyusun skripsi
sesuai dengan ketentuan tang telah ditetapkan. Tugas dan kewenangan dari
setiap Pembimbing dibuat dan ditetapkan dengan melibatkan semua dosen
program studi dan pimpinan STIKes Yarsi Pontianak yang memiliki kriteria
sebagaimana telah ditetapkan diatas.

C. Persyaratan dan Tugas Penguji


1. Diusulkan oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan oleh Ketua STIKes Yarsi
Pontianak.
2. Penguji Skripsi disusun dan ditentukan oleh ketua program studi berdasarkan
keahlian dan kepakarannya
3. Susunan penguji Skripsi adalah pembimbing I sebagai Ketua Sidang,
pembimbing II sebagai sekretaris ditambah dua orang penguji
4. Persyaratan penguji Skripsi sama dengan persyaratan pembimbing
D. Ketentuan Pembimbingan
Ketua STIKes Yarsi Pontianak menetapkan pembimbing I dan Pembimbing
II berdasarkan usulan dari Ketua Program Studi dan mempertimbangkan hal-hal
lain yang relevan. Untuk mempermudah pengawasan kualitas pembimbingan, maka
sejak awal program studi akan mengeluarkan Kartu Bimbingan untuk masing-
masing mahasiswa.
Batas bimbingan untuk setiap Tahapan Penyusunan Skripsi adalah :
1. Sejak penyusunan proposal sampai dengan seminar proposal sekurang-
kurangnya dilaksanakan 4 kali.
2. Sejak seminar proposal sampai sidang akhir sekurang-kurangnya dilaksanakan
8 kali.
Jika terdapat mahasiswa yang belum atau tidak memenuhi syarat bimbingan di atas,
Ketua Program Studi berwenang untuk menolak pelaksanaan tahapan penyusunan
selanjutnya.
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN

A. Prosedur Penyusunan Skripsi


Tahapan mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah sebagai berikut :
1. Proses pengajuan judul sementara
a. Mahasiswa mengambil formulir pengajuan judul di BAAK (lampiran
Formulir Usulan Judul Tugas Akhir). Judul yang diajukan akan dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menunjuk pembimbing I dan pembimbing II,
sekaligus untuk memastikan tidak ada judul yang sama dengan mahasiswa
lainnya dengan judul skripsi di tahun sebelumnya.

2. Penyusunan Proposal
a. Mahasiswa bersama Pembimbing mendiskusikan judul dan garis besar
rencana skripsi yang akan disusun. Hasil diskusi selanjutnya dibuat dalam
bentuk proposal penelitian. Mahasiswa langsung dapat melakukan proses
pembimbingan dengan Pembimbing I dan Pembimbing II.
b. Mahasiswa menghubungi Koordinator Skripsi kembali untuk mendaftarkan
judul setelah mendapat persetujuan pembimbing I dan II, dan mengambil
Lembar Bimbingan.
c. Jika judul ditolak, mahasiswa harus segera merevisi dan mengajukan ulang
judul lainnya dengan mengacu pada rekomendasi pembimbing selambat-
lambatnya dalam tujuh hari kerja.
d. Mahasiswa melakukan penyusunan, melakukan revisi dan melengkapi
proposal sesuai arahan dan bimbingan dari masing-masing pembimbing
e. Pembimbing I berwenang dan wajib memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswa mengenai konsep keilmuan terkait topik yang sedang
dipelajari.
f. Pembimbing II berwenang dan wajib memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswa mengenai metodologi riset yang sesuai dengan tujuan
yang dirumuskan oleh mahasiswa bersama pembimbing I disertai dengan
arahan agar tata tulis makalah sesuai dengan aturan penulisan.
g. Pertemuan dengan setiap pembimbing (pembimbing I dan II) masing-
masing minimal 4 (empat) kali tatap muka.
h. Lembar konsultasi difotocopy sebanyak 4 (empat) rangkap dan dilampirkan
pada masing-masing makalah proposal untuk setiap penguji pada saat
seminar proposal penelitian. Setiap kali konsultasi, mahasiswa
mendokumentasikan hasil konsultasi pada lembar konsultasi dan
ditandatangani pembimbing.
i. Setelah mendapat persetujuan pembimbing, proposal penelitian
dipresentasikan dalam seminar proposal sesuai dengan alur administrasi
akademik yang berlaku.
j. Perbaikan proposal dilakukan berdasarkan masukan dalam seminar
proposal.
k. Melakukan uji etik, dan uji coba instrument/uji intervensi sebelum
pengumpulan data. Bila tempat pengumpulan data berbeda dengan yang
tercantum dalam proposal, maka penggantian tempat pengumpulan data
harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pembimbing.
l. Proposal disetujui, revisi yang telah ditandatangani oleh tim penguji.

3. Pengumpulan Data Penelitian


a. Sebelum melakukan pengumpulan data, mahasiswa harus mengajukan
permohonan uji etik kepada Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan
STIKes Yarsi Pontianak yang disertai dengan proposal revisi yang telah
ditandatangani oleh tim penguji, serta Protokol Penelitian. Ketua Etik
Penelitian akan mengeluarkan surat keterangan layak etik apabila proposal
telah lolos uji etik. Proposal yang belum lolos uji etik harus diperbaiki dan
mahasiswa mengajukan kembali permohonan uji etik. Alur uji etik terdapat
pada lampiran.
b. Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data harus diujicoba
(uji validitas dan reliabilitas) terlebih dahulu. Metode uji coba yang di
gunakan harus relevan dengan jenis penelitian, alat, serta teknik
pengumpulan data. Hasil uji coba di laporkan pada pembimbing I dan
diketahui dalam bentuk surat pernyataan. Jika instrumen yang digunakan
sudah baku, mahasiswa diperbolehkan untuk tidak melakukan uji coba dan
hanya mengisi surat penyataan yang diketahui pembimbing I.
c. Instrumen yang sudah dinyatakan lulus uji validitas dan reliabilitas akan
mendapatkan surat keterangan lulus uji validitas dan reliabilitas yang
ditandatangani oleh pembimbing I.
d. Surat Keterangan layak etik dan surat keterangan lulus uji valid dilampirkan
pada formulir pengajuan surat permohonan izin penelitian di BAAK
Formulir Pengajuan Surat. Surat ditujukan kepada penanggung jawab yang
berwenang di tempat atau lokasi penelitian.
e. Setelah mendapatkan izin tertulis dari penanggung jawab yang berwenang
di lokasi penelitian, mahasiswa melakukan pengumpulan data sesuai dengan
susunan rencana yang tercantum di dalam proposal dan dengan
memperhatikan arahan dari pembimbing serta target waktu yang telah
disusun.

4. Penyusunan Laporan Penelitian (Skripsi)


a. Data mentah penelitian yang sudah terkumpul kemudian diolah sesuai
dengan rencana pengolahan data yang tercantum dalam proposal penelitian.
Proses ini dibimbing oleh pembimbing II hingga bab hasil penelitian selesai
dirumuskan dengan turut memperhatikan arahan mengenai aspek keilmuan
dari pembimbing I.
b. Setelah bab hasil penelitian selesai dirumuskan, mahasiswa merumuskan
bab pembahasan dan penutup berdasarkan arahan dan bimbingan dari
Pembimbing I dengan pertimbangan kesesuaian tujuan, pertanyaan/tujuan
penelitian serta hipotesis.
c. Jika seluruh bab telah lengkap, tata tulis ditinjau kembali oleh pembimbing
II untuk dipersiapkan maju dalam sidang laporan Skripsi sesuai alur dan
ketentuan administrasi yang berlaku.
d. Semua proses bimbingan diatas didokumentasikan oleh mahasiswa dan
dilampirkan dalam makalah laporan seperti halnya pada saat proposal.
e. Pembimbing II berwenang dan wajib memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahasiswa mengenai metodologi riset yang sesuai dengan tujuan
yang dirumuskan oleh mahasiswa bersama pembimbing I disertai dengan
arahan agar tata tulis makalah sesuai dengan aturan penulisan.

5. Penyempurnaan Skripsi
a. Perbaikan hasil sidang akhir Skripsi dilakukan berdasarkan masukan yang
diperoleh pada sidang akhir Skripsi, dan berkonsultasi dengan pembimbing.
b. Proses bimbingan berakhir dengan kesepakatan oleh tim penguji dengan
cara memberikan tanda tangan pada lembar pengesahan yang ditempatkan
pada bagian dalam lembar pertama.

B. Tata Tertib Seminar Proposal dan Sidang Akhir Skripsi


Pada bagian ini akan diuraikan tentang tata tertib seminar proposal dan sidang
akhir Skripsi, pembatalan sidang akhir Skripsi, sanksi dan lain-lain.
1. Seminar Proposal
a. Mahasiswa dapat melaksanakan seminar proposal jika sebelumnya telah
menghadiri seminar proposal minimal dua kali (dibuktikan dengan presensi
yang diketahui oleh Ketua Penguji atau Sekretaris.
b. Seminar proposal dapat dilaksanakan dengan dihadiri oleh seluruh penguji.
c. Seminar proposal bersifat sidang terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa
lain maupun masyarakat umum.
d. Ketua Penguji memimpin seminar proposal, sedangkan sekretaris
melakukan rekapitulasi nilai dari seluruh penguji.
e. Permohonan seminar proposal diajukan ke bagian administrasi akademik
disertai proposal yang telah ditandatangani kedua pembimbing selambat-
lambatnya tiga hari kerja sebelum jadwal seminar.
f. Berkas proposal Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing digandakan
sejumlah 5 eksemplar (2 untuk pembimbing, 2 untuk penguji dan 1 untuk
arsip mahasiswa). Berkas diberikan kepada penguji disertai undangan
minimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan seminar proposal.
g. Berkas berita acara dan rekap nilai seminar proposal wajib diserahkan oleh
Ketua Penguji kepada koordinator skripsi paling lambat 3 kali 24 jam
setelah seminar selesai dilaksanakan.

2. Sidang Akhir Skripsi


a. Sidang akhir Skripsi dapat dilakukan apabila laporan akhir Skripsi yang
dibuat telah mendapat persetujuan dari pembimbing I dan II yang dibuktikan
dengan lembar konsultasi dan tanda tangan pembimbing I dan II pada
lembar persetujuan sidang akhir Skripsi.
b. Sidang akhir Skripsi bersifat tertutup untuk mahasiswa maupun masyarakat
umum.
c. Sidang akhir Skripsi diuji oleh pembimbing I dan II serta seorang penguji
lain yang telah ditunjuk.
d. Sidang Skripsi dapat dilaksanakan jika dihadiri oleh seluruh penguji.
e. Ketua Penguji memimpin sidang Skripsi, sedangkan sekretaris melakukan
rekapitulasi nilai dari seluruh penguji.
f. Permohonan sidang akhir Skripsi diajukan ke bagian administrasi akademik
disertai laporan Skripsi yang telah ditandatangani kedua pembimbing
selambat-lambatnya tiga hari kerja sebelum hari pertama jadwal seminar.
Pelaksanaan seminar sesuai dengan jadwal yang disusun oleh koordinator
dan merujuk pada kalender akademik STIKES YARSI Pontianak.
g. Berkas laporan akhir Skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing
digandakan sejumlah 5 eksemplar. Berkas diberikan kepada penguji disertai
undangan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan sidang Skripsi.
h. Berkas berita acara dan rekap nilai siding Skripsi wajib diserahkan oleh
pembimbing I kepada koordinator skripsi paling lambat 3 kali 24 jam
setelah siding akhir selesai dilaksanakan.
3. Pembatalan Sidang Akhir Skripsi
a. Hasil sidang akhir Skripsi dinyatakan batal apabila sampai 2 bulan (60 hari)
mahasiswa tidak menyerahkan hasil sidang akhir Skripsi (softcopy dan
hardcopy) yang telah ditanda tangani oleh pembimbing dan para penguji,
kepada pihak perpustakaan atau sesuai ketentuan dari koordinator.
b. Sebelum waktu 2 (dua) bulan pembimbing diwajibkan mengingatkan
mahasiswa yang bersangkutan secara tertulis dengan tembusan kepada
koordiantor skripsi.
c. Apabila batas waktu tersebut dilampaui, pembimbing I membuat pernyataan
bahwa mahasiswa dinyatakan batal kelulusannya, dan disampaikan kepada
koordinator skripsi.
d. Setelah dinyatakan batal, selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan
mahasiswa dapat mengajukan permohonan untuk melakukan uji ulang
kepada pembimbing dan selanjutnya diusulkan kepada Ketua Stikes Yarsi
melalui ketua prodi.
e. Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan mahasiswa tidak menggunakan haknya,
maka semua proses (seminar proposal dan sidang akhir Skripsi) dinyatakan
batal.
4. Sanksi
a. Pemberian sanksi kepada mahasiswa dilakukan bila mahasiswa melakukan
PLAGIAT atau melakukan pemalsuan data (forging of data). Sanksi dapat
berupa penggantian judul penelitian ataupun pembatalan Skripsi dan gelar
akademis.
b. Setelah ujian, apabila ada perbaikan mahasiswa wajib menunjukkan hasil
revisi kepada penguji selambat-lambatnya 2 minggu setelah waktu ujian.
Apabila terlambat, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti yudisium.
c. Apabila mahasiswa tidak menyerahkan hasil revisi Skripsi, mahasiswa tidak
dapat mengambil ijazah atau nilai transkrip.
5. Lain-lain
a. Selama seminar proposal berlangsung mahasiswa tidak diperkenankan
keluar/masuk ruangan dan /atau berbicara sesama mahasiswa.
b. Tempat pelaksanaan seminar proposal dan sidang akhir Skripsi hanya
dilaksanakan di kampus Stikes Yarsi Pontianak, kecuali jika ada alasan lain
yang dapat diterima dan disetujui oleh Kaprodi.
c. Selama seminar proposal dan sidang akhir Skripsi, mahasiswa diwajibkan
menggunakan seragam STIKes YARSI dan jas almamater.

C. Tata Cara Seminar Proposal dan Sidang Skripsi


1. Mahasiswa
a. Wajib mengenakan jas almamater dengan atasan putih dan bawahan
rok/celana putih/hijau/hitam/seragam dengan atribut lengkap
b. Wajib hadir sekurang-kurangnya 30 menit sebelum waktu sidang dimulai
untuk persiapan teknis presentasi
c. Wajib melakukan konfirmasi kepada Unit Pengembangan Aset Usaha dan
Investasi terkait dengan media presentasi yang digunakan minimal 3 hari
sebelum waktu sidang
d. Wajib bersikap santun dan menunjukkan sikap ilmiah selama sidang
berlangsung
2. Tugas Penguji
a. Penguji sidang terdiri atas empat orang di antaranya terdiri dari :
1) Penguji I sebagai penguji ahli yang merupakan dosen tetap atau dosen
luar yang ditetapkan koordinator yang relevan dengan bidang
keilmuannya berdasarkan pertimbangan kepakaran dan pengalaman
kerja dalam bidang ilmu yang relevan
2) Penguji II adalah penguji ahli yang menguji pada metodologi dan tata
penulisan
3) Penguji III adalah pembimbing I yang sekaligus sebagai Ketua sidang
dan memimpin jalannya sidang berlangsung
4) Penguji IV adalah pembimbing II yang sekaligus sebagai
sekretaris/moderator sidang yang merekapitulasi nilai.
b. Wajib hadir selambat-lambatnya 5 menit sebelum Sidang dibuka oleh Ketua
Tim Penguji.
c. Wajib menyerahkan nilai sidang kepada moderator (penguji IV/
pembimbing II) untuk selanjutnya diserahkan ke Program Studi.
3. Waktu Seminar/ Sidang
Lama seminar/ sidang adalah 90 menit, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pembukaan sidang oleh sekretaris = 5 menit
b. Presentasi Proposal/ Skripsi = 15 menit
c. Tanya Jawab = 60 menit (masing-masing penguji 15 menit)
d. Pembacaan Hasil Sidang = 10 menit
4. Cara Penilaian
a. Penguji wajib memberikan nilai sesuai dengan pembobotan yang telah
ditetapkan
b. Seluruh komponen penilaian harus disesuaikan dengan indikator yang
tercantum dalam lembar penilaian, yang meliputi :
1) Latar belakang masalah
2) Identifikasi masalah, kerangka konsep dan definisi operasional
3) Kesesuaian masalah dengan dasar teoritik yang digunakan
4) Penetapan metode/rancangan penelitian, populasi dan sampel,
instrumen penelitian, dan prosedur pengumpulan, pengolahan dan
analisa data
5) Penguasaan materi, kemampuan mempertahankan laporan, ketepatan
pemakaian variasi bahasa lisan dan menanggapi pertanyaan, serta
media presentasi yang digunakan

D. Ketentuan Kelulusan
1. Setelah ujian selesai, penguji wajib mengumumkan :
a. Lulus tanpa/dengan revisi ringan
b. Lulus dengan revisi yang banyak dan perlu diadakan ujian ulang/perbaikan
yang lebih intensif
c. Tidak lulus dan wajib dilakukan ujian ulang.
2. Penilaian Skripsi merupakan nilai rata-rata dari penilaian seminar proposal dan
sidang akhir Skripsi dengan bobot yang telah ditetapkan pada halaman
sebelumnya
a. Seminar Proposal
1) Nilai seminar proposal diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh
semua penguji.
2) Nilai batas lulus yang ditetapkan untuk masing-masing penguji adalah
70
3) Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh lebih dari 12,5 (pada
rentang nilai 0-100). Jika terjadi perbedaan lebih dari 12,5 maka penguji
akan membahas dan memusyawarahkan hal ini bersama tim penguji
untuk memperoleh kesepakatan.
4) Penilaian menggunakan formulir seminar proposal.
b. Sidang Akhir Skripsi
1) Nilai sidang skripsi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh
semua penguji.
2) Nilai batas lulus yang ditetapkan untuk masing-masing penguji adalah
70
3) Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh lebih dari 12,5 (pada
rentang nilai 0-100). Jika terjadi perbedaan lebih dari 12,5, maka
penguji II akan membahas dan merundingkan hal ini bersama team
penguji untuk memperoleh kesepakatan.
4) Penilaian menggunakan formulir sidang akhir Skripsi.
5) Nilai mahasiswa untuk Skripsi ditetapkan dengan menggunakan
formulir rekapitulasi nilai ujian Skripsi.
BAB IV
KERANGKA PENYUSUNAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan menciptakan inovasi dan


pengembangan ilmu pengetahuan teknologi, untuk menyelesaikan masalah-
masalah kesehatan, khususnya keperawatan di tatanan pelayanan maupun
pendidikan.
Penelitian dimulai dengan pengajuan proposal, melalui proses konsultasi
dengan pembimbing sampai dengan proposal disetujui, kemudian diseminarkan.
Proposal yang telah diseminarkan dan disetujui, baru dapat digunakan sebagai
rancangan penelitian. Hasil implementasi dari rancangan penelitian dilaporkan
sebagai hasil penelitian. Untuk memperoleh keseragaman penulisan, baik proposal
maupun laporan penelitian, berikut dirincikan teknik penulisannya.

A. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian meliputi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan
bagian akhir. Sistematika dari tiap-tiap bagian dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagian Awal
a. Halaman sampul
Halaman sampul terdiri dari 2 bagian, yaitu halaman sampul luar
dibuat diatas kertas tebal berwarna hijau tua dan halaman sampul dalam
yang dibuat di atas kertas putih berukuran A4.
1) Halaman sampul luar terdiri dari :
a) Logo STIKes Yarsi Pontianak
b) Judul proposal penelitian, jumlah kata tidak lebih dari 20 kata
yang disusun simetris, berbentuk piramida terbalik.
c) Tempat penelitian akan dilaksanakan
d) Nama mahasiswa beserta NIM
e) Nama STIKes Yarsi Pontianak
f) Tahun pengusulan proposal
g) Sampul luar tidak dibubuhi nomor halaman (lampiran 1)
2) Halaman sampul dalam terdiri dari :
a) Logo STIKes Yarsi Pontianak
b) Judul proposal penelitian, jumlah kata tidak lebih dari 20 kata
yang disusun berbentuk piramida terbalik.
c) Tempat penelitian akan dilaksanakan
d) Nama mahasiswa beserta NIM
e) Nama STIKes Yarsi Pontianak
f) Tahun pengusulan proposal
g) Sampul dalam dibubuhi nomor halaman dengan menggunakan
angka romawi (lampiran 3)
b. Halaman persetujuan
Halaman persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa
pembimbing telah menyetujui proposal ini untuk dipertahankan.
Komponen halaman pernyataan persetujuan sebagai berikut :
1) Pernyataan persetujuan
2) Tempat, tanggal, bulan dan tahun disetujui
3) Nama pembimbing utama dan pembimbing pendamping, disertai
tanda tangan (lampiran 5).
c. Kata Pengantar
Menjelaskan tentang maksud dan tujuan penulisan proposal penelitian,
ditulis singkat maksimal dua (2) halaman, berisikan ucapan terima kasih
kepada pihak yang membantu penyusunan proposal dan juga berisikan
harapan-harapan, bahkan pernyataan terbuka terhadap kritik yang bersifat
membangun dari pembaca.
d. Daftar isi
Menjelaskan tentang butir - butir apa saja yang ditulis dalam proposal
yang sesuai dengan urutan dalam struktur penulisan. Daftar isi
menunjukkan bagian-bagian dari proposal dan dapat dilihat hubungan
antara bab satu dengan bab yang lainnya, dan untuk mempermudah
pembaca memperoleh bagian yang diinginkannya tanpa harus membuka
halaman demi halaman (lampiran 7).
e. Daftar tabel
Lembar daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada proposal.
Nomor tabel menggambarkan nomor Bab dan nomor urut tabel, contoh :
Tabel 1.1 artinya tabel pertama pada Bab I (lampiran 8)
f. Daftar gambar/skema
Jika memasukkan gambar di dalam proposal, maka gambar tersebut
masuk di dalam bab yang terkait dan tidak dijadikan lampiran. Lembar
daftar gambar/skema berisi urutan gambar/skema yang terdapat pada
proposal. Nomor gambar/skema mengikuti ketentuan yang sama seperti
penomoran tabel (lampiran 8).
g. Daftar lampiran
Jika ada lampiran, maka harus dibuat daftar lampiran yang berisi
urutan lampiran yang terdapat pada proposal. Halaman untuk lampiran ini
ditempatkan pada halaman setelah daftar pustaka dan tidak meneruskan
urutan halaman sebelumya. Nomor lampiran pada penulisan harus sesuai
dengan nomor lampiran (yang ditulis disudut kanan atas). Masing-masing
lampiran mempunyai urutan halaman tersendiri yang dicetak di bagian
kanan atas dari lampiran tersebut (lampiran 8).

2. Bagian Isi
a. BAB I PENDAHULUAN
Sesuai dengan struktur penulisan ilmiah dan kerangka berfikir
filsafat, maka bab pendahuluan akan berisikan :
1) Latar Belakang Penulisan
Bagian ini disebut juga sebagai pendorong untuk melakukan
sebuah penelitian, karena dalam latar belakang akan memberikan
gambaran mengenai :
a) Apa yang diketahui, baik secara teoritis maupun faktual dari
masalah yang akan diteliti (kajian epidemiologi, klinis atau
empiris).
b) Pentingnya masalah untuk diteliti secara akademik, metodologi
maupun praktis).
c) Menggunakan metode deduktif atau induktif
d) Apa yang diharapkan dari hasil penelitian, latar belakang masalah
ditutup dengan kalimat yang mencerminkan apa yang diharapkan
dari penelitian tersebut.
2) Masalah Penelitian
Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk satu atau lebih kalimat
tanya dan bisa diawali dengan kalimat pembuka untuk menggiring
pada permasalahan sehingga lebih jelas.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian diuraikan secara spesifik, terdiri dari tujuan umum
yang menunjukkan arah, dan tujuan khusus yang menunjukkan
tahapan untuk mencapainya, sesuai dengan identifikasi
masalah/problematika yang akan diteliti.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian, baik untuk peneliti,
instansi, ilmu pengetahuan atau masyarakat secara luas.

b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka yang berisi penelaahan kritis dari berbagai teori
yang sudah ada dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Uraian
tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep
yang digunakan dalam penelitian.
1) Memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang didapat
dari penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian
yang akan dilakukan.
2) Memuat dasar-dasar ilmiah yang menjelaskan permasalahan yang
akan diangkat. Penjelasan ilmiah lebih ditekankan pada variabel-
variabel yang menjadi kajian.
3) Memuat prosedur baku (jika berhubungan dengan teknologi) yang
menjadi topik penelitian.
c. BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI
OPERASIONAL
1) Kerangka Konsep
Diagram yang menggambarkan hubungan variabel yang
diteliti. Hubungan variabel menggambarkan alur penelitian atau alur
analisis.
2) Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari
tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi dan harus dibuktikan kebenarannya dengan analisa
statistik. Pertanyaan penelitian merupakan pernyataan singkat yang
disimpulkan dari tinjauan pustaka yang akan dijelaskan dalam hasil
penelitian. Pertanyaan penelitian merupakan pengganti hipotesis
dalam penelitian desriptif.
3) Definisi Operasional
Penjelasan terhadap variabel atau indikator dari data yang
dikumpulkan. Definisi operasional berisi penjelasan terhadap sebuah
variabel dan teknik pengukuran, skala variabel serta parameter yang
digunakan.

d. BAB IV METODE PENELITIAN


1) Jenis Penelitian
Berisi jenis penelitian yang paling dominan dilakukan dalam
penelitian.
2) Waktu dan Tempat Penelitian
Sesuaikan dengan waktu dan tempat dimana penelitian akan
dilaksanakan.
3) Populasi dan Sampel Penelitian
a) Populasi
Kelompok yang menjadi subyek penelitian
b) Sampel
Bagian dari populasi yang diambil dengan teknik
sampling. Penentuan jumlah sampel diuraikan dengan jelas, baik
dengan formula/ rumus atau teknik lain.
c) Kriteria sampel
Kriteria sampel dapat ditulis berdasarkan sifat, lokasi,
waktu, dan lain- lain (sesuaikan dengan topik dan desain
penelitian)
4) Jenis Data
Berisi jenis data yang dikumpulkan.
5) Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan setiap data yang dikumpulkan
sesuai dengan jenis datanya.
6) Instrumen Penelitian
Mencakup bahan dan alat yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian. Pada penelitian laboratorium,
cantumkan prosedur dan bagan alir, termasuk bahan, alat dan
metode.
7) Pengolahan Data
Berisi tahapan pengolahan data penelitian sampai data layak
untuk dianalisis.
8) Analisis Data
Berisi tahapan analisis dan alat analisis yang akan
digunakan, baik secara manual maupun elektronik.

9) Etika Penelitian
Berisi tahapan penelitian yang harus memperhatikan prinsip
etik seperti prinsip manfaat, prinsip menghargai hak asasi manusia
(HAM), dan prinsip keadilan
3. Bagian Akhir
Bagian ini tidak menggunakan judul Bab dan penomoran halamannya
tidak melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian akhir ini terdiri dari
daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.
a. Daftar pustaka
Berisi sumber penulisan, dapat berupa buku, jurnal, artikel, dan lain-
lain yang menjadi rujukan penulisan.
b. Lampiran
Lampiran berisi hal-hal penting yang berdasarkan teknik penulisan
tidak bisa dituliskan dibagian isi, namun perlu untuk disajikan dan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proposal.

B. LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian merupakan penulisan lanjutan dari proposal, berupa
hasil penelitian yang telah dilakukan. Sistematika penulisan sama dengan
proposal, ditulis setelah penelitian dengan menambahkan kata pengantar,
halaman persetujuan, halaman pengesahan hasil penelitian, abstrak, bab hasil
penelitian, bab pembahasan, dan bab penutup, yang berisikan kesimpulan dan
saran.
1. Kata pengantar
Memuat informasi tentang kapan dan lama penelitian, lokasi dan
dana penelitian jika diperlukan, terutama penelitian yang melibatkan dana
dari pihak lain. Nyatakan bantuan teknis dan saran dari pihak lain yang
terlibat dalam penelitian. Hindari ucapan terima kasih yang berlebihan.

2. Halaman persetujuan
Berisi persetujuan yang meliputi:
a. Pernyataan persetujuan
b. Tempat, tanggal, bulan dan tahun disetujui
c. Nama pembimbing I (satu) dan pembimbing II (dua), disertai tanda
tangan. (Lampiran 5)
3. Lembar Pengesahan Panitia Penguji
Lembar pengesahan panitia penguji berisi kalimat yang menyatakan
bahwa proposal telah diperiksa dan disahkan oleh panitia penguji untuk
dilanjutkan ke tahap penelitian. Lembar pengesahan ditandatangani oleh
4 (empat) penguji: ketua dan tiga anggota, dengan tanda tangan dan
tanggal persetujuan ketua STIKes Yarsi. (lampiran 6).

4. Abstrak
Abstrak merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan,
bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil-hasil yang penting dan
simpulan utama dari hasil kegiatan, meliputi:
a. Judul, nama peneliti, latar belakang, tujuan, metode penelitian dan
unit analisis data yang digunakan, hasil, kesimpulan, saran serta
keyword dan jumlah daftar pustaka.
b. Pengetikan abstrak dibuat dengan 1 spasi dan tidak boleh lebih dari
1 halaman.
c. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

5. Bab V: Hasil dan Pembahasan


a. Hasil penelitian merupakan bagian utama dalam laporan penelitian,
namun biasanya merupakan bagian yang paling ringkas yang
disajikan dalam bentuk tekstular, tabel, grafik atau gambar atau
gabungan antara teks dan tabel, grafik atau gambar.
b. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bagi penelitian yang
sifatnya analitik dilanjutkan dengan uji statistik yang sesuai.
c. Pembahasan bukanlah pengulangan ringkasan hasil penelitian,
namun merupakan penjelasan rinci hasil penelitian yang dikaitkan
dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian yang sudah dibahas di
tinjauan teoritis tidak perlu diulang, tetapi hasil yang didapat
dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah
dipublikasikan : apakah memperkuat, berlawanan, ataukah
memberikan hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus
dijelaskan dan didukung oleh literature yang sudah dibahas pada
tinjauan pustaka. Isi pembahasan minimal 50% dari jumlah halaman
tinjauan pustaka.
d. Keterbatasan Penelitian
Berisikan alasan-alasan rasional yang bersifat metodologik
akan hasil penelitian yang didapat. Apakah pemilihan desain yang
kurang tepat, populasi dan sampel atau instrumentasi khususnya uji
validitas. Keterbatasan peneliti seperti waktu penelitian, terbatasnya
literature yang dibaca dan lain-lain.
e. Implikasi untuk Keperawatan
Hal ini menyampaikan tentang kaitan hasil penelitian dengan
tatanan layanan kesehatan umumnya dan layanan keperawatan
khususnya.

6. Bab VI: Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan
Kesimpulan bukan menulis kembali hasil. Kesimpulan merupakan
inti sari dari masalah-masalah yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya. Dalam sub bab kesimpulan tidak boleh ada uraian atau
analisis yang merupakan ulangan dari uraian sebelumnya.
Kesimpulan berhubungan dengan jawaban pertanyaan tujuan khusus.
b. Saran
Saran harus berdasarkan kesimpulan, boleh lebih dari satu.
Penulisan saran harus operasional (dapat dilaksanakan oleh peneliti,
dan atau orang lain), dan hendaknya merupakan konsekuensi logis
dari hasil penemuan penulisan.
C. OUT LINE
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian
Kata Pengantar
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Skema
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi, Sampel dan Sampling
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Tempat Penelitian
F. Waktu Penelitian
G. Instrumen Penelitian
H. Prosedur Pengumpulan Data
I. Analisa Data
J. Etika Penelitian
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Analisa Data
C. Pembahasan
D. Keterbatasan Penelitian
E. Implikasi untuk Keperawatan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
BAB V
PANDUAN PENULISAN NASKAH

Panduan penulisan penelitian mencakup ketentuan tentang: (A) Kertas naskah


dan sampul, (B) Pengetikan, (C) Penomoran, (D) Penyajian tabel dan gambar, (E)
Pengutipan, (F) Penulisan daftar pustaka, dan (G) Penulisan lampiran.
A. Kertas Naskah dan Sampul
1. Kertas Naskah
Naskah laporan penelitian diketik di kertas HVS 80 gram berwarna
putih ukuran A4 (21 x 29,7 cm), tidak bolak-balik. Jika di dalam laporan
dipergunakan beberapa kertas khusus misalnya kertas milimeter untuk
grafik, kertas kalkir untuk bagan, dan sejenisnya, ukuran kertas boleh
melebihi ketentuan tetapi kemudian dilipat sesuai dengan ukuran kertas
naskah.
2. Sampul
Sampul laporan dibuat dari kertas buffalo atau linen yang berwarna
hijau. Sampul berisi judul laporan penelitian (yang diketik simetris), logo
Stikes Yarsi Pontianak berukuran garis tengah 4 cm, nama peneliti, NPM,
nama prodi, serta tahun sewaktu naskah selesai dibuat.
B. Pengetikan
Pengetikan mencakup ketentuan tentang penggunaan huruf, penulisan
bilangan, spasi, batas tepi naskah, pengetikan alenia baru, pengisian halaman
naskah, pengetikan bab, sub bab, dan anak sub bab :
1. Penggunaan Huruf
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12 point, dengan tinta
berwarna hitam.
2. Penulisan Bilangan
Bilangan yang dapat ditulis dengan satu atau dua kata. Demikian juga
bilangan-bilangan pecahan yang berdiri sendiri (misalnya: sepertiga bagian
dari tanah dan pasir). Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk nomor rumah,
tanggal, nomor kutipan, nomor tabel/gambar, tahun dan bilangan-bilangan
dari suatu perhitungan.
Nama bulan harus ditulis dengan huruf. Menulis bilangan yang terdiri
dari empat angka atau lebih, cara menulisnya dengan memberikan tanda
titik setiap satuan ribuan, misalnya 2.345 atau 22.345.678. Untuk bilangan
desimal, walaupun terdiri dari empat angka atau lebih, titik tidak diperlukan,
misalnya 0,2334556.
a. Jarak Antar Baris atau Spasi
Proposal dan laporan penelitian diketik dengan jarak 1,5 spasi.
Khususnya untuk abstrak, kutipan langsung, nama bab, judul tabel, dan
judul gambar yang lebih dari satu baris, diketik dengan jarak satu spasi.
b. Batas Tepi Pengetikan Naskah
Batas tepi pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1) Tepi atas : 4 cm
2) Tepi bawah : 3 cm
3) Tepi kiri : 4 cm
4) Tepi kanan : 3 cm
c. Pengetikan Alenia Baru
Pengetikan alenia baru dimulai pada huruf keenam dari tepi
kiri atau setelah lima ketukan dari tepi kiri.
d. Pengetikan Bab dan Sub Bab
1) Pengetikan Bab
Judul bab diketik dengan huruf kapital semua dan diatur
secara sistematis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab
ditulis dengan angka Romawi dan ditempatkan secara simetris di
atas bab.
2) Pengetikan Sub bab
Pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dari batas
tepi kiri. Huruf pertama setiap kata pada sub bab ditulis dengan
huruf kapital, kecuali kata depan (di, ke, dari) dan kata penghubung
(seperti: dan, yang, untuk, dalam, pada dan sebagainya).
C. Sistem Penomoran
1. Penomoran halaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penomoran halaman yaitu :
a) Penomoran bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai dengan
daftar lampiran, menggunakan angka romawi.
b) Halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor
urut halaman, tetapi dihitung sebagai halaman i dan halaman ii (nomor
halaman tersebut tidak ditulis).
c) Halaman abstrak sampai dengan daftar lampiran diberi nomor dengan
angka romawi, yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan
halaman persetujuan pembimbing.
d) Pada halaman pertama bab, nomor halaman terletak pada bagian bawah
persis ditengah, berjarak 3 (tiga) spasi dari margin bawah (barisan akhir
teks pada halaman itu).
e) Nomor halaman setelah halaman pertama bab diletakkan, pada sebelah
kanan berjarak 3 (tiga) spasi dari margin atas.

2. Sistem penomoran isi laporan.


I .........................
A ....................................
1 ...................................
a ..................................
1) ..............................
a) ..............................
(1) ..............................
(a) ..........................
D. Penyajian Tabel dan Gambar
Penyajian tabel dan gambar dalam naskah mengikuti ketentuan berikut ini:
1. Tabel
Penyajian tabel mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Judul tabel ditulis di atas tabel dari tepi kiri mulai dengan nomor tabel
dan diteruskan dengan judul tabel.
b. Nomor tabel menggunakan angka arab, ditulis secara urut
menggambarkan nomor Bab dan nomor urut tabel, contoh : Tabel 1.1
artinya tabel pertama pada Bab I
c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel
dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran tersendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dalam
teks.
d. Penyajian tabel analisis harus dalam satu halaman. Kalau terpaksa,
dapat menggunakan halaman lebar yang dilipat rapi. Ketentuan ini
tidak berlaku dalam lampiran.
e. Pembuatan kolom-kolom dan baris-baris harus jelas. Setiap kolom
dan baris harus diberi nama untuk penjelasan.
f. Tabel yang dikutip dari suatu sumber harus mencantumkan sumber
tersebut di bawah tabel sebelah kiri.
(Lampiran 8)
2. Gambar
Pengertian gambar disini mencakup : foto, grafik, diagram, peta,
bagan, skema, dan sejenisnya. Penyajian gambar mengikuti ketentuan-
ketentuan :
a. Gambar diberi judul dan nomor gambar menggunakan angka arab,
ditulis secara urut menggambarkan nomor Bab dan nomor urut
gambar, contoh : gambar 1.1 artinya gambar pertama pada Bab I.
Nomor dan nama gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggal ke dalam halaman yang
berbeda.
c. Gambar harus dibuat sejelas mungkin dan mudah dimengerti.
d. Gambar dikutip dari satu sumber harus mencantumkan sumber
tersebut di bawah gambar.
(Lampiran 8)
E. Pengutipan
Pengutipan yang dijelaskan berikut ini meliputi cara mengutip, cara
menuliskan sumber kutipan dan parafrase.
1. Kutipan Langsung
Kutipan harus sama dengan sumber aslinya, baik mengenai bahasa
maupun ejaan. Kutipan yang terdiri dari lima baris atau lebih, diketik satu
spasi, dimulai lima ketukan margin kiri. Kutipan yang panjangnya kurang
dari lima baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali
dan diakhiri oleh tanda petik (”). Apabila pengutipan memandang ke dalam
teks perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian
itu diberi titik sebanyak tiga buah.
Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada
bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan
satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti
dengan titik-titik sepanjang satu baris. Bila pengutip ingin memberikan
penjelasan atau menggarisbawahi kata/kalimat yang dianggap penting,
pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada dalam
tanda kurung, misalnya (garis bawah dari penulis).
2. Cara Menyebut Sumber Kutipan
Cara menunjukkan kutipan dari satu sumber dilakukan dengan
menyebutkan nama akhir pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman
yang dikutip.
Contoh.......................(Doenges, 2018: 12). Usahakan kutipan dari
sumber aslinya. Jika sukar diperoleh sumber-sumber aslinya dan terpaksa
diperoleh melalui sumber lain, pengutip harus dapat memberikan informasi
secara jelas. Contoh: Kesehatan jiwa menurut Stuart Laraia (2013, dalam
Kelliat, 2015) ialah: ”keadaan dimana seseorang...”.
3. Kutipan Tidak Langsung/Parafrase
Parafrase merupakan bagian kutipan tidak langsung dari suatu sumber
yaitu sumber kutipan yang tidak persis seperti aslinya. Pengutipan hanya
mengambil intisari atau pokoknya pikiran dari sumber yang dikutip, dalam
kalimat yang disusun sendiri oleh pengutip. Pada akhirnya parafrase harus
diberikan sumber sebagaimana kutipan biasa. Contoh : (Gail W. Stuart, 2016:
19-34). Parafrase ditulis seperti teksnya, tanpa tanda kutip. Diusahakan agar
kutipan langsung sependek mungkin, tidak melebihi satu alenia.
F. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis menurut urutan abjad dari huruf A dan seterusnya,
tanpa menggunakan nomor urut. Jarak penulisan satu (1) spasi untuk satu judul
referensi, dan dua (2) spasi antara judul referensi. Ditulis berdasarkan abjad awal
dari nama akhir penulis dari semua bahan bacaan yang dipergunakan penulis.
Cara penyusunan daftar kepustakanan yang paling baik dan lazim
dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) Nama pengarang
2) Tahun penerbitan
3) Judul ( nama ) karangan, judul buku yang dicetak miring.
4) Jilid yang keberapa, harus disebutkan.
5) Nama kota, tempat penerbit buku yang bersangkutan.
6) Nama penerbit.

Contoh 1.
NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017,
Edisi 10 editor T Hearther Herdman, Shiegemi Kaitsuru. Jakarta: EGC.

Apabila pengarang dari suatu buku lebih dari tiga orang, maka tidak perlu
semua nama pengarangnya disebutkan dalam daftar bacaan, melainkan cukup
satu orang saja yaitu nama yang disebut pertama dalam buku tersebut, ditambah
dengan keterangan et al , atau dkk dibelakang nama pengarang. Jika penulisan
daftar pustaka lebih dari 1 (satu) baris maka baris berikutnya dimulai pada
ketukan ke-7 (tujuh).
Contoh 2 :
Black, J. M., et al. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan, Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika.

Apabila buku dari terjemahan, maka penulisan daftar pustaka tetap diawali
nama pengarang, disertakan (alih bahasa oleh: nama pengarang), kemudian
dilanjutkan sistematika penulisan seperti biasa.

Contoh 3 :
Doenges, Marilynn E. et al. (2018). Rencana Asuhan Keperawatan Doenges:
Pedoman Asuhan Klien Anak-Dewasa Edisi 9 Volume 3. (Alih bahasa oleh : Devi
Yulianti). Jakarta: EGC.

Apabila materi / bahan / artikel didapat dari sumber internet dapat


dimasukkan dalam daftar pustaka, namun penulisannya ditempatkan setelah
materi/bahan dari buku teks, dengan cara mencantumkan:
1) Nama penulis
2) Tahun penulisan
3) Judul artikel
4) Website yang merupakan sumber artikel
5) Tanggal, bulan dan tahun diperolehnya artikel.

Daftar pustaka yang berasal dari internet juga ditulis menurut urutan abjad
dari huruf A dan seterusnya.

Contoh :
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans
Info Media. (http://www.scholar.unand.ac.id, diperoleh tanggal 9 Desember
2019).
G. Penulisan Lampiran
Bahan-bahan referensi seperti tabel, carta, dokumen, transkrip
wawancara dan sejenis, perlu disarankan sebagai lampiran. Lampiran
ditempatkan sesudah daftar pustaka. Nomor lampiran ditulis secara urut dengan
angka arab.
BAB VI
PANDUAN PENULISAN MANUSKRIP

Manuskrip harus ditulis dalam Bahasa Indonesia, dengan judul, abstrak, dan
kata kunci dalam Bahasa Indonesia dan Inggris dengan format spasi yang tertuang
dalam petunjuk penulisan ini. Persiapan manuskrip meliputi format pengetikan
naskah dan penulisan isi setiap bagian naskah. Penulis perlu memastikan naskahnya
tidak ada kesalahan pengetikan.
Format Manuskrip, meliputi :
1. Manuskrip ditulis 2000-3000 kata
2. Jenis huruf Times New Roman dalam ukuran font 12 (kecuali judul dengan
Font 14, abstrak dan tabel font 10), spasi 1.5, pada kertas ukuran A4.
Batas/margin tulisan pada empat sisi berjarak 2 cm. Tanpa identasi dan
menggunakan spasi antar paragraf.
3. Nomor halaman ditulis pada pojok kanan atas
4. Gambar dan tabel tidak dikelompokkan tersendiri melainkan terintegrasi dalam
naskah/ manuskrip

Bagian dari manuskrip hasil penelitian ditulis dengan urutan IMRAD.


Secara rinci meliputi bagian judul, data lengkap penulis, abstrak (Indonesia dan
Inggris), kata kunci (Indonesia dan Inggris), latar belakang (pada tinjauan pustaka
ditulis pendahuluan), metodologi (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), hasil
(tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), pembahasan (tindak untuk manuskrip
tinjauan pustaka), kesimpulan (termasuk didalam saran), ucapan terimakasih, dan
referensi. Penulisan uraian bagian manuskrip/naskah mengikuti ketentuan berikut
ini.

Judul (Font 14)


Judul publikasi (berbeda dengan judul penelitian) yang ditulis
menggunakan kata kunci utama dan tidak menggunakan singkatan, menggunakan
huruf kapital dengan dengan jumlah maksimal 14 kata, posisi tulisan berada di
tengah (center) dan di tebalkan (bold). Penulis juga perlu menuliskan judul pendek
yang ingin ditulis sebagai page header di setiap halaman jurnal. Penulis tidak
menuliskan kata sandi/hubungan/pengaruh dalam judul publikasi.
Contoh:
“PENURUNAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU MELALUI
LATIHAN SENAM KAKI PADA LANJUT USIA”

Penulis
Nama lengkap penulis (tanpa gelar) diletakkan di bawah judul. Urutan
penulis berdasarkan kontribusinya dalam proses penulisan (lihat panduan penulisan
Dikti tentang petunjuk sistem skor untuk penentuan hak kepengarangan bersama
sebuah skripsi).
Contoh:
Andre Ruata1*, Sahra Taufana2, Ilham Ari3
Stikes Yarsi Pontianak, 3. Akfar Yarsi Pontianak

Data Penulis
Nama lengkap penulis dan afiliasi penulis. Alamat korespondensi merupakan
alamat salah satu penulis meliputi alamat pos dan e-mail .
Contoh Koresponden* :
Andre Ruata: Program studi Pendidikan Ners, STIKes Yarsi Pontianak, Jln
Panglima A’im, No.1 Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat –
78232, E-mail : Ruataandre@gmail.com
Abstrak

Abstrak ditulis menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris. Jumlah kata tidak
melebihi 200 kata, tidak ada kutipan dan singkatan/akronim. Abstrak harus diawali
dengan pendahuluan (latar belakang, masalah, dan tujuan). Metode (desain,
sample, cara pengumpulan, dan analisis data). Hasil yang ditulis adalah hasil riset
yang diperoleh untuk menjawab masalah riset secara langsung. Tuliskan satu atau
dua kalimat untuk mendiskusikan hasil kesimpulan. Rekomendasi dari hasil
penelitian dituliskan dengan jelas.

Kata kunci. Kata kunci dituliskan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan
Inggris. berisi kata atau frase maksimal enam kata. Kata kunci diurutkan
berdasarkan abjad.

Abstract

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Keywords: aaaaaaaa, aaaaaaa, aaaaaaa


PENDAHULUAN menampilkan data yang sama dalam
dua bentuk yaitu tabel/gambar/grafik
Pendahuluan berisi justifikasi
dan narasi. Kutipan tidak ada pada
pentingnya penelitian dilakukan.
bagian hasil. Nilai rerata (mean) harus
Kebaruan hal yang dihasilkan dari
disertai dengan standar deviasi.
penelitian ini dibandingkan hasil
Penulisan tabel menggunakan
penelitian sebelumnya perlu
ketentuan berikut :
ditampilkan dengan jelas. Nyatakan
satu kalimat pertanyaan (masalah  Tabel hanya menggunakan 3 garis
penelitian) yang perlu untuk row (tidak menggunakan garis
menjawab seluruh kegiatan penelitian kolom)
yang dilakukan penulis. Penulisan
pendahuluan tidak melebihi enam Contoh :
paragraf. Jumlah Persentase
Karakteristik
(n) (%)
aaaaaaaa X XX
METODE
aaaaaaaaa X XX
Metode menjelaskan tentang desain, aaaaaaaaaa X XX
populasi dan sampel (mencakup
lokasi dan waktu penelitian),
instrumen, prosedur (mencakup  Penulisan nilai rerata, SD, dan uji t

bahan dan alat, metode yang menyertakan nilai 95% CI. Penulisan

digunakan termasuk alat analisis, kemaknaan tidak menyebutkan P

uraian prosedur yang dilakukan), lebih dahulu. Contoh penulisan:

pengolahan, dan analisis data, serta Rerata umur Kelompok intervensi

kelengkapan etik. 25,4 tahun (95%CI). Berdasarkan uji


lanjut antara kelompok intervensi dan
kontrol didapatkan hasil yang
HASIL bermakna (contoh : p = 0,001 ; α =
0,05)
Hasil dinyatakan berdasarkan tujuan
penelitian. Pada hasil tidak PEMBAHASAN
Uraian pembahasan dengan cara UCAPAN TERIMA KASIH
membandingkan data yang diperoleh
Ucapan terima kasih diberikan
saat ini dengan data yang diperoleh
kepada sumber dana riset (institusi
pada penelitian /tindak lanjut
pemberi, nomor kontak, tahun
sebelumnya. Tidak ada lagi angka
penerimaan). Nama orang yang
statistik dalam pembahasan.
mendukung atau membantu
Pembahasan diarahkan pada jawaban
penelitian dituliskan dengan jelas
terhadap hipotesis penelitian.
Penekanan diberikan pada kesamaan,
perbedaan, ataupun keunikan dari
hasil yang peneliti peroleh. Peneliti REFERENSI

melakukan pembahasan mengapa


Referensi hanya memuat artikel yang
hasil penelitian menjadi seperti itu.
telah dipublikasikan, dan dipilih yang
Pembahasan diakhiri dengan
paling relevan dengan naskah. Cara
memberikan rekomendasi penelitian
penulisan rujukan mengikuti gaya
yang akan datang berkaitan dengan
pengutipan “nama-tahun” (APA
topik tersebut.
style). Semua rujukan yang ditulis

KESIMPULAN dalam refrensi harus dirujuk di dalam


naskah. Penulis harus dirujuk didalam
Kesimpulan merupakan jawaban naskah dengan menuliskan nama
hipotesis yang mengarah pada tujuan keluarga/nama belakang penulis dan
penelitian. Peneliti perlu tahun penerbitan di dalam kurung
mengemukakan implikasi dari hasil menggunakan format: (Potter &
penelitian untuk memperjelas Perry, 2006) atau Potter dan Perry
dampak dan hasil penelitian ini pada (2006). Namun penulis pertama dan
kemajuan bidang ilmu yang diteliti. “dkk”, bila terdapat lebih dari tujuh
Saran untuk penelitian lebih lanjut penulis. Penulis harus menggunakan
dapat dituliskan pada bagian ini. minimal satu sumber dari jurnal
sebelumnya.
Contoh:  Tesis/Disertasi
Telah dipublikasi
 Jurnal
Gilliland, A.L. (2010). A grounded
Wu, S.F.V., Courtney, M., Edward, H.,
theory model of effective labor
McDowell, J., Shortridge-Baggett,
support by doulas (Disertasi Doktor).
L.M., & Chang, P.J. (2007). Self-
Diperoleh dari ProQuest
efficacy, outcome expectation, and
Dissertations and Theses. (UMI No
self care behavior in people with type
3437269)
diabetes in Taiwan. Journal of
Clinical Nursing, 16 (11), 250–257.
 Tidak dipublikasi

 Buku Considine, M. (1986). Australian

Peterson, S.J., & Bredow, T.S. (2004). insurance politics in the 1970s: Two

Middle range theories: Application to case studies. (Unpublished doctoral

nursing research. Philadelphia: dissertation). University of

Lippincott Williams & Wilkins. Melbourne, Melbourne, Australia.

 Buku tanpa penulis


 Publikasi pemerintah
Rt students international. (1988).
Princeton, NJ: Educational Queensland Health. (2005). Health
Publications International. Systems Review Final Report.
Brisbane: Queensland Government.

 Buku Terjemahan
Ganong, W.F. (2008). Fisiologi
 Prosiding
kedokteran (Ed ke-22). (Petrus A.,
trans). New York: McGraw Hill Schnase, J. L., & Cunnius, E. L. (Eds.).

Medical. (Original book published (1995). Proceedings from CSCL

2005). '95: The First International


Conference on Computer Support for
Collaborative Learning. Mahwah,
NJ: Erlbaum
 Surat kabar 232.doi:10.1108/0309056071082116
1.2007.09.024
Generic Prozac debuts. (2001, August
3). The Washington Post, pp. E1, E4

 Artikel

Mellers, B. A. (2000). Choice and the


relative pleasure of consequences.
Psychological Bulletin, 50 (2), 49-52.

 Majalah
Mathews, J., Barrett, D., & Brillman, D.
(2005, May 16). Otherwinning
equations. Newsweek, 145 (20), 58-59

 Situs Internet / Halaman web :

1. Halaman situs dengan penulis

Atherton, J. (2005). Behaviour


Modivication. Diakses pada 5
Februari 2009, dari
http://www.learningandteaching.info
/learning/behaviour_mod.htm

2. Artikel web dengan DOI

Deghardt, L., Bohnert, K.M., &Anthony,


J.C. (2008). Assement of cocain and
other drug dependence in the general
population: ‘Gated’ versus ‘ungated’
approaches. Drug and Alcohol
Dependence. 93(3), 227-
BAB VIII
PENUTUP

Buku panduan penelitian bagi mahasiswa STIKes YARSI ini disusun


dengan tujuan mempermudah dan menyeragamkan penyusunan penelitian, mulai
dari proposal sampai laporan penelitian. Teknik penulisan merujuk pada model
APA (American Psychological Association) yang dimodifikasi sesuai dengan
kebijakan STIKes YARSI dengan memperhatikan teknik penulisan ilmiah.
Mekanisme penyusunan penelitian secara umum terdiri dari dua (2) tahap,
yaitu tahap proposal dan tahap laporan penelitian. Sebelum memulai penelitian,
mahasiswa melalui sidang proposal penelitian. Setelah proposal disetujui,
penelitian baru dapat dilaksanakan, selanjutnya hasil penelitian dilaporkan, dan
disidangkan kembali untuk mendapatkan pengesahan sebagai syarat menyelesaikan
pendidikan sarjana keperawatan.
Seiring dengan kebijakan Dirjen Dikti Kemendikbud yang dicanangkan
tahun 2012, bahwa syarat lulus sarjana harus mempublikasikan skripsinya dalam
jurnal, maka dalam buku ini juga dimuat cara menuliskan publikasi penelitian.
Semoga penelitian yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelayanan keperawatan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. (2018). Panduan Penelitian dan


Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII Tahun 2018. Jakarta: KEMENRISTEKDIKTI.

Anda mungkin juga menyukai