Anda di halaman 1dari 17

Pendahuluan

 Pertama mungkin yang harus kita


ketahui adalah apa sih nasofaring :
 Nasofaring adalah organ yang terletak di
antara naso (hidung) dan faring
(tenggorok). Jadi antara kepala dan
leher.
 Sehingga Nasopharyngeal Cancer
merupakan bagian dari tumor kepala
dan leher.
 Tumor pada nasofaring, semuanya akan
menjadi ganas atau Maligna
 Kejadian terbanyak Kanker Naso Faring
(KNF) adalah orang-orang yang tinggal
di Asia dan Afrika utara.
 Faktor resiko utama untuk kejadian KNF
adalah merokok. Walaupun bukan
penyebab langsung, merokok mau tidak
mau sangat berhubungan dengan area
naso dan faring.
Letak Nasofaring
Definisi
 Karsinoma nasofaring merupakan sebuah kanker
yang bermula tumbuh pada sel epitelial-batas
permukaan badan internal dan external sel di daerah
nasofaring (American Cancer Society, 2011).
 Karsinoma nasofaring merupakan penyakit
keganasan (kanker) sel yang terbentuk di jaringan
nasofaring, yang merupakan bagian
atas pharynx(tengorokan), di belakang hidung.
Karsinoma nasofaring paling sering bermula pada sel
skuamos yang melapisi nasofaring (National Cancer
Institute, 2011).
Etiologi
 Faktor-faktor penyebab ca nasofaring :
 Virus Epstein Bar (EB)
 Kerentanan Genetik
 Iritasi menahun : nasofaringitis kronis
 Faktor Lingkungan :
○ Hidrokarbon aromatik
○ Unsur renik
○ Golongan nitrosamin : banyak terdapat pada pengawet ikan
asin
○ Polusi udara, asap kayu bakar, asap rokok
○ Gaya hidup : konsumsi alkohol, dan makanan berpengawet
PATOFISIOLOGI
Insepsi Invasi lokal
• Genetik • Mukus campur
Silent period darah
• Lingkungan • Sumbatan tuba
• Viral eustachius

Kelenjar limfe
retrofaringeal/penyebaran
Penyebara lokoregional
n sistemik (paranasofaringeal/parafar
ingeal, erosi dasar
tengkorak)
 Patofisiologi
Karsinogenesis
Manifestasi Klinis
Gejala dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1. Gejala nasofaring : epitaksis, obstruksi, dan nasal
discharge
1. Gejala disfungsi tuba eustachius : berkurangnya
pendengaran, otitis media serosa sampai perforasi membran
timpani dan tinnitus
2. Gejala keterlibatan basis cranii (mata dan saraf) :
diplopia, sefalgia, rudapaksa saraf kranial, rasa sakit
pada wajah, baal/ paresthesia
3. Metastasis atau gejala di leher : pembesaran
kelenjar limfe
Pemeriksaan Diagnostik
 Nasofaringoskop
 Biopsi nasofaring
 CT Scan
 X-ray dada
 Rhinoskopi posterior
 FNAB Kelenjar getah bening
 Serologi : Titer IgA anti :
– VCA: sangat sensitif, kurang spesifik
– EA: sangat kurang sensitif, spesifitas tinggi
Staging
 Untuk penentuan stadium dipakai sistem
TNM menurut UICC (2002)
T : Tumor primer
 T1 : tumor terbatas di nasofaring
 T2 : tumor meluas ke jaringan lunak orofaring dan/atau fossa hidung
 T2a – tanpa perluasan ke parafaring
T2b – dengan perluasan ke parafaring
 T3 : tumor menginvasi struktur tulang dan/atau sinus paranasal
 T4 : tumor dengan perluasan intracranial dan/atau keterlibatan saraf
cranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbit
N : Pembesaran kelenjar getah bening regional
 Nx : tidak jelas adanya keterlibatan kelenjar getah benih (KGB)
 N0 : tidak ada keterlibatan KGB
 N1 : metastasis pada KGB ipsilateral tunggal, 6 cm atau kurang di
atas fossa supraklabikula
 N2 : metastasis bilateral KGB, 6 cm atau kurangm di atas fossa
supraklavikula
 N3a : > 6 cm
 N3b : pada fossa supraklavikula
M : Metastasis jauh
 M0 : tidak ada metastasis jauh
 M1 : ada metastasis jauh
PENATALAKSANAAN
1. Radioterapi
Stadium dini tumor primer
Stadium lanjut tumor primer (elektif),
adanya pembesaran KGB
2. Kemoterapi
Stadium lanjut / kekambuhan
3. Operasi
– Sisa KGB pasca radiasi dengan syarat tumor primer
telah bersih  diseksi leher radikal
– Tumor ke ruang paranasofaringeal/ terlalu besar 
nasofaringektomi
Pengkajian
a. Sistem Respirasi : Jika Ca sudah membesar dan menyumbat
jalan nafas maka klien akan mengalami kesukaran bernafas
b. Sistem Endokrin : Mungkin ditemukan adanya gangguan pada
hormonal apabila ada metastase pada kelenjar tiroid.
c. Sistem Persarafan : Biasanya ditemukan adanya gangguan
pada nervus III, IV, dan VI yaitu syaraf yang mempersyarafi
otot-otot mata, nervus IX, X, XI dan XII yang mempersyarafi
glosofaringeal, vagus, asesorius dan hipoglosus.
d. Sistem Pendengaran dan Wicara :Dapat terjadi gangguan
pendengaran yang disebabkan adanya sumbatan pada tuba
eustacius sehingga menggangu saluran pendengaran. Bila Ca
sudah bermetastase pada pita suara, maka klien tidak dapat
berkomunikasi secara verbal
Diagnosa Keperawatan yang
Mungkin Muncul :
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan penekanan massa kearah
cranii
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang
3. Gangguan sensori persepsi (pendengaran) berhubungan
dengan gangguan status organ sekunder metastase tumor
4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder imunosupresi
5. Resiko terhadap perdarahan berhubungan dengan gangguan
sistem hematopoetik

Anda mungkin juga menyukai