PENDAHULUAN
Kehilangan identitas , baik disengaja (karena seseorang tidak ingin
diketahui identitasnya, atau berharap mendapat identitas yang lain) atau tidak
disengaja ( misalnya bencana atau kehilangan surat identitas) , merupakan
masalah umum bagi individu dan otoritas pada klien hidup maupun mati.
(simpson)
Identifikasi yang sesuai dari sebuah mayat adalah salah satu
pertanyaan kunci yang harus dijawab ketika menemukan mayat dan dalam
investigasi dari berbagai kematian. (simpson)
Penilaian yang mendetail dari mayat untuk membuktikan identitas
ialah tugas khusus yang memerlukan tim dari multi-profesi yang meliputi
patologi forensic, odontology forensic, antropologis , radiologist, dan ahli
lainnya, namun semua dokter harus memiliki pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi baik hidup maupun mati. (simpson)
Dalam ilmu forensik, merekonstruksi profil korban merupakan suatu
prosedur yang umum digunakan untuk menghasilkan data individual dalam
kasus identifikasi manusia yang kompleks. Dalam antropologi forensic , data
yang bernilai diambil dari tulang belulang, analisa gigi geligi, jenis kelamin,
usia, ras, postur tubuh, mendiferensiasi antara manusia dan bukan.(antro
forensic rhonan Ferreira)
Antropologi sendiri berasal dari kata anthropos = manusia dan logos =
pengetahuan, merupakan sebuah studi aspek biologis dan kultural dari
manusia. Ilmu ini meliputi suatu jangkauan luas dari pengetahuan khusus
mulai dari perilaku sosial, bahasa, pertalian darah, dan agama, ras dan
keturunan serta evolusi. Ada dua divisi utama dalam pengetahuan
antropologi : antropologi kultural dan fisikal. Dalam suatu identifikasi bidang
yang selalu dilibatkan adalah antropologi fisik, sebab bidang ini lebih
menekankan pada studi aspek biologis dari manusia, bidang ini mencakup dua
bagian besar yaitu evolusi manusia dan variasi manusia. Adapun pemahaman
atas morfologi dari tulang belulang dan teknik yang diimplementasikan untuk
merekonstruksi sejarah hidum manusia telah memunculkan ilmu antropologi
forensic
misalnya
medikolegal.
B. DEFINISI
identifikasi
manusia
yang
masih
dalam
domain
dan lain-lain
Korban kecelakaan lalu lintas yang tidak dikenal
Identifikasi pada peristiwa panggilan jenazah, disini keadaan jenazah
sudah membusuk bahkan tinggal kerangka yang jumlahnya sudah tidak
lengkap lagi
Korban yang tidak dikenal, tenggelam, hilang dan penentuan jenis
individu.
Umur dari pemilik tulang tersebut.
Waktu kematian.
Apakah tulang-tulang tersebut dipotong, dibakar, atau digigit oleh binatang.
Kemungkinan penyebab kematian.
a. Menentukan Kerangka Manusia Atau Bukan
Hal ini merupakan tugas dokter karena pihak kepolisian dan rakyat
biasanya sering acuh, sehingga pernah terjadi kekeliruan dengan tulang
binatang, terutama dengan tulang-tulang anjung, babi, dan kambing.
Pengetahuan mengenai anatomi manusia, berperan penting untuk
membedakannya. Jika tulang yang dikirim utuh atau terdapat tulang
skeletal akan sangat mudah untuk membedakannya, tetapi akan menjadi
sangat sulit bila hanya fragmen kecil yang dikirim tanpa adanya
penampakan yang khas. Kesalahan penafsiran dapat timbul bila hanya
sepotong tulan saja, dalamhal ini perlu dilakukan pemeriksaan serologik
(reaksi presipitin) dan histologik (jumlah dan diameter kanal-kanal
Havers).
o Tes presipitin
Tes presipitin yang dikonduksi dengan serum anti human dan
ekstrak dari fragmen juga dapat dapat digunakan untuk mnegetahui
apakah tulang tersebut tulang manusia. Tulang manusia dan binatang
juga dapat dibedakan melalui analisa kimia debu tulang.
Gambar 2. Perbedaan bentuk pintu atas panggul pada wanita dan laki-laki
-2
Feminin
Netral
Maskulin
-1
+1
Hipermaskul
in
+2
Sulcus
3 Mendalam,
Praeauricular
is
Batasnya
jelas
Lebih
dangkal,
Hanya
bekas
Hampir tak
kentara
Tidak ada
tapi jelas
Bentuk U
3
Incisura
ischiadica
mayor
Sangat
terbuka
bentuk V
Terbuka
bentuk V
Sempit,jelas
bentuk U
Bentuk
peralihan
45-60
90-100
2
Angulus
suppubicus
Os Coxae
Arc
Compose
<45
60-100
>100
Ciri
Tinggi,semp
Ciri feminin Bentuk
maskulin it,relief otot
2
Rendah,leb kurang jelas peralihan kurang jelas
sangat
ar, sayap
kentara
luas, relief
otot kurang
jelas
2
Foramen
obturatorium
Dua
lengkung
Dua
lengkung
Dua
lengkung
Satu
lengkung
Segi tiga
sudut
runcing
Segi tiga
Bentuk
tidak jelas
Oval
Sangat
sempit,tub
er
ischiadicus
kurang
jelas
Sempit
Satu
lengkung
Oval dengan
sudut
Bulat
Sedang
Corpus ossis
Ischii
Crista illiaca
Lebar
Sedang
Sangat lebar
dengan tuber
ischidikus
Jelas
berbentuk S sangat kuat
Sangat jelas
berbentuk S
Fossa illiaca
Sangat
tinggi dan
sempit
Sempit
Sangat
lebar
Pelvis major
1
Lebarnya
Lebar, oval sedang,
bulat
Pelvis minor
Sangat
lebar oval
Sempit
berbentuk
harten
Sangat
sempit
berbentuk
harten
Pria
Berat, kasar, bekas otot
Wanita
Tidak berat, bekas otot
Bentuk tepi
True pelvis
Ilium
jelas
Jantung
Relatif kecil
Tinggi tegak
Sendi Sacroiliaca
Sulcus preauricular
Greater
sciatic
Besar
Tidak sering
Kecil, dalam
lateral
Kecil,oblique
Sering
Besar, lebar
notch
Acetabulum
Ichiopubic rami
Foramen obturator
Os. Pubis corpus
Symphisis
Sudut sub pubic
Sacrum
Besar
Bagian atas convex
Besar, oval
Trianguler
Tinggi
Sempit, Vshape
Panjang, sempit, dapat
Kecil
Bagian atas concave
Kecil, triangular
Quadrangular
Rendah
Lebar, u shape
Pendek,lebar, S1,S2,S3
terdiri 5 segmean
dan S5 melengkung, 5
segmen
Promontorium
Pelvic outlet
Lebih menonjol
Tidak dapat dilewati
Kurang menonjol
Dapat dilewati kepalan
kepalan tangan
tangan
Identifikasi Jenis Kelamin dari Tulang Tengkorak
Dimorfism pada tulang tengkorak dapat digunakan untuk
membedakan jenis kelamin. Terdapat beberapa perbedaan tulang
tengkorak pria dan winta terlihat pada tabel berikut.
Tengkorak pria lebih besar, lebih berat dan tulangnya lebih
tebal. Seluruh relief tengkorak (benjolan,tonjolan dsb.) lebih jelas pada
pria.
Tulang dahi dipandang dari norma lateralis kelihatan lebih
miring pada pria, pada wanita hampir tegak lurus; benjolan dahi
(tubera frontalla) lebih kentara pada wanita, pada pria agak
menghilang. Arci supercilliaris lebih kuat pada laki-laki; sering hampir
tidak kentara pada wanita. Pinggir lekuk mata (orbita) agak tajam/tipis
pada wanita dan tumpul/tebal pada pria. Bentuk orbita pada pria lebih
bersegi empat (menyerupai layar TV dengan sudut tumpul), pada
wanita lebih oval membulat.
Prossesus mastoideus besar dan takiknya (incisura mastoidea)
lebih mendalam pada pria. Perbedaan tengkorak laki-laki dan wanita
dapat dilihat pada tabel 2.
Gambar 3. Perbedaan tengkorak wanita dan laki-laki
Wanita
Kecil
Halus
Kecil-sedang
Kecil-sedang
5 Daerah oksipital,
linea muskulares dan
protuberensia
6 Eminensia frontalis
7 Eminensia partetalis
8 Orbita
9
10
11
12
13
14
Tidak jelas
Jelas/menonjol
Kecil
Kecil
Persegi, rendah relatif kecil
tepi tumpul
Curam kurang membundar
Besar
Besar
Bundar, tinggi relatif besar
tepi tajam
Dahi
Membundar, penuh,
infantil
Tulang pipi
Berat, arkus lebih ke lateral Ringan, lebih memusat
Mandibula
Besar, simfisisnya tinggi,
Kecil, dengan ukuran
ramus asendingnya lebar
korpus dan ramus lebih
kecil
Palatum
Besar dan lebar, cenderung Kecil, cenderung seperti
seperti huruf U
parabola
Kondilus oksipitalis Besar
Kecil
Gigi geligi
Besar, M1 bawah sering 5 Kecil, molar biasanya 4
kuspid
kuspid
Yang membedakan
Laki laki
Ukuran
Lebih besar
Sudut anatomis
Everted
Dagu
Berbentuk persegi empat
Bentuk tulang
Berbentuk seperti huruf
Mental tubercle
V Besar dan menonjol
Myelohyoid line
Menonjol dan dalam
Tinggi pada
Lebih
simphisis mentii
Ramus ascending
Lebih lebar
Condylar facet
Lebih besar
Berat dan
Lebih berat,permukaannya
permukaan
kasar dengan tempat
perlengketan otot yang
menonjol
Gigi
Lebih besar
Perempuan
Lebih kecil
Inverted
Agak bulat
Berbentuk seperti huruf
U
Tidak signifikan
Kurang menonjol dan
dangkal
Kurang
Lebih sempit
Lebih kecil
Lebih ringan dengan
permukaan yang halus
Lebih kecil
Pria
volume Besar
endokranial
Arsitektur
Tonjolan
Wanita
Kecil
Kasar
supra Besar
Halus
Kecil/tipis
orbital
Prossesus mastoid
Besar, kasar, tumpul
Daerah
oksipital, Tidak jelas
linea
muskulares
dan protuberensia
Eminensia frontalis
Eminensia parietalis
Orbita
Kecil
Kecil
Persegi
empat,
Besar
Besar
tepi Bundar,
tepi
tajam,
kecil
Curam,
Tulang pipi
membundar
Berat, arkus lebih ke Ringan, lebih memusat
Mandibula
lateral
Besar,
tinggi,
sympisisnya Kecil,
dengan
ukuran
Palatum
ascendingnya lebar
kecil
Besar dan lebar , bentuk Kecil, bentuk V
Foramen magnum
U
Besar
Kecil
No Yang membedakan
1 Caput
2
3
4
5
6
7
8
Laki laki
Perempuan
Permukaan persendian Lebih Permukaan
dari 2/3 dari bulatan
persendian kurang
dari 2/3 dari bulatan
Collum dan corpus
Membentuk sudut lancip
Membentuk sudut
Kecenderungan corpus Kurang
tumpul
bagian bawah ke arah
Lebih
dalam
Sekitar 4 5 cm
Diameter vertikal caput Sekitar 45 cm
Sekitar 4.15 cm
Panjang oblik trochanter Sekitar 14 cm
Sekitar39 cm
Garis popliteal
Sekitar 7 5 cm
Sekitar 10 cm
Lebar bicondylar
Berat,permukaan kasar
Sekitar 7 cm
Ciri ciri umum
dengan tempat perlekatan otot Ringan dengan
yang nonjol
permukaan yang
halus
Gambar 3. Perbedaan tulang femur pada wanita dan laki-laki
Pria
Lebih panjang
Prominen
Lebih lebar
Lebih lebar
Wanita
Lebih pendek
Kurang prominen
Lebih kecil
Lebih kecil
humerus
Condylus humerus
Lebih lebar
Lebih kecil
Ciri
Sulcus
Bobot
W
Hiperfemi
Dalam,
batas jelas
preauricularis
nim -2
Feminim Netral
-1
0
Maskul
Hipermask
Dangkal, Hanya
in
+1
Hampir
ulin
+2
Tidak ada
tapi jelas
bekas
tak
Sempit,
jelas
Sangat
Terbuka,
Bentuk
kentara
Bentuk
ischiadica
terbuka,
bentuk v
peralih
mayor
bentuk V
Incisura
an
berbentuk
Angulus
>100
90-100
60-90
45-60
U
< 45
subpubicus
Os coxae
Rendah
Ciri
Bentuk
Cirri
Tinggi
lebar,
feminis
peralih
maskul
sempit
an
in
relief
kurang
sangat
kurang
jelas
jelas
kentara
jelas
Dua
Dua
Satu
Satu
lengkung
lengkun
lengku
lengkung
Segitiga
g
Segitiga
ng
Oval
Oval
sayap luas, m,
Arc compose
Foramen
Tidak
otot
obturator
sudut
Corpus ossis 2
runcing
Sempit,
ischii
tuber
lebar
ischiadicu
dengan
m kurang
tuber
jelas
ischiadicu
Sempit
jelas
dengan
Sedang Lebar
sudut bulat
Sangat
m
Crista iliaca
Fossa iliaca
Bentuk
sangat
kuat
Sangat
berbent
jelas
dangkal
dangkal
uk s
berbentuk
Sangat
Rendah,
Tinggi,
Tinggi,
S
Sangat
rendah,
lebar
lebarn
sempit
tinggi
lebar
Pelvis mayor
Pelvis minor
ya
Lebar
sedang
Sedang Sempit
Sangat
Sangat
lebar
Sangat
Lebar,
Lebarn
lebar, oval
oval
ya
sempit
sedang
berbentuk
, bulat
harten
sempit
Sempit, Sangat
lebih besar.
Os Sacrum
Pasa pria relatif lebih sempit yang bila dibandingkan antara lebar dan
panjang didapatkan nilai indeks pada pria kurang dari 112 pada wanita
lebih dari 116.
IP = lebar dasar sacrum
x 100
manusia.
Investigasi
molekuler
ini
berdasarkan
terdahulu,
penggandaan
parsial
bertugas
untuk
Teknik sidik jari genetik yang telah digunakan secara luas dalam
identifikasi korban pembunuhan dan kriminalitas asusila dan dalam
penentuan paternitas juga telah digunakan secara luas untuk
menentukan hubungan darah dengan sekelompok penguburan.
Sekuens DNA yang digunakan dalam penentuan hubungan dara
disebut mikrosatelit, yang terletak dalam region intergen dan belum
diketahui fungsinya.
Kegunaan DNA yang lain adalah untuk mengidentifikasi :
Paleopatologi
Evolusi
Migrasi manusa
e.
TEKNIK
TERBARU
DALAM
MENENTUKAN
JENIS
KELAMIN
o Cara baru menentukan jenis kelamin berdasarkan eteksi
region Y yang menentukan jenis kelamin, steroid sulfatase dan
region gen amelogenin dengan penggandaan simultan dari
sekuensi homolog dengan reaksi rantai polymerase multipleks.
Dalam studi ini metode baru untuk menentukan jenis kelamin
dengan menggunakan PCR lebih sering digunakan. Menentukan
jenis kelamin dari specimen yang dikumpulkan dari tempat
kejadian perkara memerankan suatu peranan penting dalam
investigasi. Metode biologi molekuler untuk menentukan jenis
kelamin berdasarkan PCR dan telah diaplikasikan pada kasus-kasus
forensic dimana suatu plex tunggal PCR untuk suatu sekuens gen
dalam regio penentu jenis kelamin dalam kromosom Y /sex
determining region Y (SRY) dalam kromosom Y (Yp) digunakan.
Metode ini dapat mengindikasikan genotip pria dengan adanya
penggandaaan
atau
amplifikasi.
Sepanjang