KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit).
Fluids
Figure 7.1a
Fluids
Figure 7.1b
Fluids
Figure 7.1c
Fluids
The body fluid composition of tissue varies by
Tissue typelean tissues have higher fluid content than fat tissues Gendermales have more lean tissue and therefore more body fluid Agelean tissue is lost with age and body fluid is lost with it
60 60
60/50 55/47
EXTRACELLULAR
SODIUM CHLORIDE BICARBONATE
Non-electrolytes - Uncharged
Proteins, urea, glucose, O2, CO2
13
Functions of Fluids
Figure 7.3
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA
Intake (Range)
AIR (ml) Air minum = 1400 1800 Airdalam makanan= 700 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400
Output (range)
1.Urine = 1400 1.800 2.Faeces = 100 3.Kulit = 300 - 500 4.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL
2400 -3200
Output (range) q Urine = 65 (50-100) q Faeces = 5 (2-20) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40)
Kalori
= 1800-3000
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi c. Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel d.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi e.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
a) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. b) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. c) diperlukan energi. d) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. e) Transport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
a) Filtrasi adalah
suatu cairan permeable. b) Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.
Osmosis
Figure 7.4
Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas lipid dan protein b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS.Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus,membran sinovialdan tubulus ginjal.
2. Proses transport 3. Konsentrasi cairan tubuh Osmolalitas Tonisitas 1). Larutan isotonik NaCl 0,9% 2). Larutan hipotonik NaCl 0.45% 3). Larutan hipertonik NaCL 3%, dekstrosa 50%
Pengaturan Elektrolit
a. Natrium Terbanyak di Extra sel Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls dan kontraksi otot Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler dan kontraksi otot Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi. Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, muskular excibility Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
Sebagai buffer Terdapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
Pemberian cairan, elektrolit atau obat-obatan melalui rute pembuluh darah vena.
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit tubuh Dukungan nutrisi Akses intravena
PEMBERIAN INFUS
TERAPI CAIRAN
Otsu D5 Otsu NS
KOREKSI
IV LINE
500 ml 500 ml
RESUSITASI
RUMATAN
ELEKTROLIT KRISTALOID
Asering Otsu Otsu - NS RL
NUTRISI
KOLOID
OtsutranOtsutran- 70 40
AMIPAREN AMINOVEL- 600 PAN- AMIN G MARTOS 10 TRIFLUID TRIPAREN KA-EN MG 3 Menjaga agar jalur vena tetap terbuka Memenuhi kebutuhan harian elektrolit dan nutrisi
Kalium (mEq/ kgBW/ hari) Dewasa Homeostasis Cairan tubuh harian 0.9 - 1.3 1 20 - 30 mEq/ day 2 (minimum)
Untuk bayi sampai anak4 : berdasarkan 100 ml air untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan. Kebutuhan elekrolit rumatan : 100 ml dan 2-4 mEq Na+ and K+ untuk tiap 100 kcal yang dihabiskan.
10 kg 100 ml / kg 11 - 20 kg 1000 ml + 50 ml / kg untuk tiap kg di atas 10 kg 1. Page C.P., Thomas C.H. and George1500 M. Nutritional and/ Support. A primer 2 Ed. P : 26. 1994. > 20 kg mlAssessment + 20 ml kg untuk tiap kg di atas 20 kg 2. Kokko and Tannen. Fluid and Electrolyte 3 Ed. page 114. WB Saunders.
nd rd
3. Med Student Education. Fluid, Electrolyte and Surgical Nutrition : Presentation. Www. Surgery.wisc.edu/medstudent/textbook/L-33/L33-3 4. Martinez-Bianchi, V., MD, Michelle, RP, MD., Mark A.G., MD. Pediatrics : Vomiting, Diarrhea, and Dehydration in Univ. of Iowa Family Practice Handbook 3rd Ed. Chapter 10. USA.
Sistemik : Lokal : Kelebihan cairan tubuh Flebitis Kekurangan cairan tubuh Infeksi Kelainan elektrolit : > Hiper/hiponatremia > Hiper/hipokalemia > Ketidakseimbangan asam basa Kelainan gula darah Emboli udara Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan
Komplikasi yang paling populer pada waktu pemberian terapi cairan. Penyebab flebitis : Kimiawi Mekanis Bakterial
Flebitis
Penyebab : pH Normal .. 7,35 - 7,45 Pemakaian obat bersifat asam atau alkali mempermudah terjadinya flebitis
2,5 - 4,5 4,0 - 8,0 2,5 - 4,5 8,6 - 9,6 3,0 - 6,0
Pencegahan
Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena pH, berikan obat dengan cara intermittent IV drip (u/ obat obat yang dianjurkan)
Secondary Container Primary Container
Primary Container
Piggyback
Direct line
Flebitis
Penyebab : Osmolaritas Normal : 285 5 mOsm/L Cairan Isotonik : Otsu NS, Otsu RL, Asering Cairan Hipotonik : KA-EN 3B, Otsu D5 Cairan Hipertonik : Aminovel-600, Triparen Osmolaritas cairan yang bisa diterima oleh vena perifer, max. 900 mOsm/L
Pencegahan
Salah satu cara untuk mengurangi risiko flebitis karena osmolaritas tinggi, pada penggunaan perifer ialah dengan menggunakan kemasan Jumbo Solumix *)
Contoh : Amiparen + KAEN MG3 1L (Jumbo Solumix) --- masukkan/ pindahkan Amiparen ke dalam botol KAEN MG 3 1L melalui connecting set yang tersedia, setelah tercampur, berikan kepada pasien dengan tetesan sesuai kebutuhan Amonivel 600 + Martos 10 1L (Jumbo Solumix) ---- cara sama dengan di atas Pan Amin G + KAEN MG 3 1L (Jumbo Solumix) ----- cara sama dengan di atas
*) Manfaat Jumbo Solumix yang lain adalah : Untuk memberikan support nutrisi lengkap
Flebitis
Paling sering terjadi diantara 3 macam flebitis Biasanya gejala muncul < 72 jam setelah jarum dipasang
Flebitis
Pemilihan tempat penusukan jarum Hindari daerah sendi, vena keras, vena extremitas bawah, vena di bwh area komplikasi, area edema, area terinfeksi Pemilihan vena Pilih vena besar (dan lurus), dari distal ke arah proximal Untuk KA-EN MG 3 dan Asam Amino di mulai dari vena mediana atau vena cephalica (lengan bawah) Pemilihan jarum Ukuran : 14 G 18 G Resusitasi, transfusi 20 G 24 G Maintenance/Akses IV Bahan - Polyurethane Pelaksanaan fiksasi Baik dan benar
Flebitis Mekanis
Flebitis
Penyebab
Cairan infus terkontaminasi karena :
Teknik memasukkan obat ke botol Teknik penggantian botol Set infus terlepas dari sambungan Teknik injeksi obat Penggantian infus set
Flebitis
Pencegahan Pertahankan kebersihan lingkungan dan alat Cuci tangan sebelum dan setelah tindakan Pahami teknik dengan benar/baik
Flebitis
Flebitis Intravena
Skala Flebitis 00 = tanpa komplikasi/tanda flebitis 10 = merah dan/atau sakit bila ditekan 20 = merah, sakit bila ditekan dan edema 30 = merah, sakit, edema dan vena mengeras 40 = merah, sakit, edema, vena mengeras dan timbul pus
Flebitis 00
Flebitis 10
Flebitis 20
Flebitis 30
Struktur Vena
Flebitis 00
Flebitis10
Flebitis20
Tujuan & tipe cairan Lokasi & kondisi vena Durasi terapi Ukuran kanula Umur pasien Aktivitas pasien Gunakan sisi non dominan Kerjasama pasien
1. Penilaian rutin setiap hari a. Cek cairan infus b. Jumlah infus IV yang masuk c. Lamanya infus yang digantung d. Cek obat tambahan e. Cek drip chamber f. Cek selang infus g. Cek tanda flebitis 2. Jaga sistem IV tetap tertutup 3. Perawatan pada daerah insersi 4. Dokumentasi perawatan
Contoh IV cath
9. Dorong IV cath ke depan, tekan jarum plastik, tarik jarum metal keluar
1. Kontaminasi pada botol infus 2. Koneksi dengan infus set 3. Kulit area insersi
Intravenous Infusions Sites of Possible Contamination
Cara menusuk botol infus yang benar yaitu dengan meletakkan botol diatas bidang datar dgn posisi miring, akan memudahkan penusukan dan risiko patahnya spike dapat dihindari
Gravity = (F)
P=F:A
Gravity Set-up
Ideal bag position Approx 36 Inches above heart Tubing Bore = (A)
KRIT E RIA
INFUSIDE AL
Steril Bebas Partikel
INFUSO T SUKA
Steril Bebas Partikel Bebas Pirogen
MANFAAT
Kandungan
Akurat, baik jenis maupun Menjamin efektifitas pemberian jumlah infus dan keamanan pasien Mempermudah pengaturan logistik
Stabilitas
Stabil, masa Stabil, masa kadaluwarsa panjang kadaluwarsa 5 th T utup, mudah dibuka T utup, mudah dibuka Mudah ditusuk spike IV Set Skala, mudah dibaca T idak bocor
Kemasan
Cegah kontaminasi botol infus kondisi btl infus, teknik penusukan btl,
memasukkan obat ke btl
Jumlah cairan cc
= tetes/menit
Lamanya pemberian (jam) x Infus set 1 cc = 15 tetes 60 (menit) Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit 4 Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit 3 Jumlah cairan cc/jam = tetes/menit