Anda di halaman 1dari 20

Nama: Inong Reja Fadilla,

NIM: P05120319018

Prodi: Sarjana Terapan Dan NERS

LATIHAN SOAL KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!

1. Kasus 1:
Seorang laki-laki usia 25 tahun memiliki BB 70 Kg. Hitunglah komposisi cairan tubuh
laki-laki tersebut ! (CIS dan CES)
Jawab:
Dik: BB=70Kg
CIS= 40% xBB
= 40/100 x 70 = 28
CES= 20% x BB
= 20/100 x 70 = 14
2. Jelaskan 5 fungsi cairan tubuh!
Jawab:
1. Mengatur suhu tubuh
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik
2. Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan
dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh
pada kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh.
Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni dan pernafasan..
4. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh
berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh
suhu udara dari luar tubuh.
5. Perncernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah
untuk segera dikirim ke sel – sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu
kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancer
sehingga feses pun keluar dengan lancar.

3. Jelaskan intake dan output cairan tubuh dalam kondisi normal!


Jawab:
A. Intake
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml
per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga
kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses
metabolisme.
B. Output
Output/pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang
dewasa, dalam kondisi normal adalah kurang lebih 2300 cc. Jumlah air yang paling
banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urien), sebanyak kurang lebih 1500 cc
perhari pada orang dewasa.

4. Jelaskan intake dan output elektrolit tubuh dalam kondisi normal!


Jawab:

INTAKE (RANGE) OUTPUT (RANGE)


TOTAL =2400-3200 TOTAL =2400-3200
NATRIUM = 70 (50-100)  Urine = 65 (50-100)
(mEq)
Feses = 5 (2-20)
Kalium (mEq) = 100(50-  Urine = 90 (50-120)
120)
Feses = 10 (2-40)
Magnesium = 30(5-60)  Urine = 10 (2-20)
(mEq)
Feses = 20 (2-50)
Kalsium (mEq) = 15(2-50)  Urine = 3 (0-10)
Feses = 12 (2-30)
Protein (g) = 55(30-80)

Nitrogen (g) = 8 (4-12)

Kalori = 1800-3000

CARA HILANG KEADAAN NORMAL


H2O (ml) NA (mEq) K (mEq)
Evaporasi
1. paru 15 0 0
2. kulit 40 0.1 0.2
Tinja 5 0.1 0.2
Air kemih 65 3 0.2
Total 125 3.2 2.4

5. Jelaskan apa pengertian IWl(insesibel water loss) dan berapa IWL pada dewasa dan anak-
anak dalam kondisi normal dan demam!
Jawab:
IWL (insensible water loss) adalah jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit
diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafas.
Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar
300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL
dapat meningkat.
Jika kebutuhan cairan normal orang dewasa sekitar 2-4 persen dari berat badan, pada
anak kebutuhannya mencapai 10-15 persen dari berat badannya. Dalam kondisi normal
output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.

6. Jelaskan 3 faktor yang mempengaruhi cairan dan elektrolit!


Jawab:
a. Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh
pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih
mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia
lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal
atau jantung.
b.Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah
memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan
seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai
dengan 5 L per hari.
c.Diet :
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit. Ketika intake nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

7. Jelaskan 4 cara pergerakan/transport cairan tubuh!


Jawab:
1. Difusi
Transport cairan tubuh dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sampai
terjadi keseimbangan. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel
membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan zat-zat lain terjadi melalui
membran kapiler yang permeabel. Kecepatan proses difusi bervariasi, bergantung pada
faktor ukuran molekul, konsentrasi cairan, dan temperatur cairan.
2. Transport aktif
Transport cairan tubuh dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi . Transpor
aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel. Proses pengaturan cairan
dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu tekanan cairan dan membran.
3. Filtrasi
Merembesnya suatu cairan melalui selaput permeabel. Arah perembesan adalah dari
daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke lokasi dengan tekanan yang yang lebih
rendah.
Salah satu contoh filtrasi adalah dalam pembentukan urin . mekanismeny dalam hal ini
adalah : Glomerulus menerima darah dari arteriola aferen dan mengeluarkan melalui
arteriola eferen. Darah di dalam glomerulus berada dalam tekanan jantung. Dengan
adanya tekanan ini air dan molekulmolekul kecil di dalam darah (kecuali protein)
disaring di dalam glomerulus melalui dinding kapiler. Proses penyaringan inilah yang
disebut filtrasi.
4. Osmosis
Bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan
dengan konsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.
Dalam proses osmosis natrium dalam NaCl berperan penting dalam mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh, hal ini biasa disebut Na-pump. Apabila terdapat tiga
jenis larutan garam dengan kepekatan yang berbeda dan di daiamnya dimasukkan sel
darah merah, maka larutan yang mempunyai kepekatan sama yang akan seimbang dan
berdifusi. Larutan NaCl 0,9% merupakan larutan yang isotonik karena larutan NaCl
mempunyai kepekatan yang sama dengan larutan dalam sistem vaskular. Larutan isotonik
merupakan larutan yang mempunyai kepekatan sama dengan larutan yang dicampur.
Larutan hipotonik mempunyai kepekatan lebih rendah dibanding larutan intrasel.

8. Jelaskan perbedaan cairan isotonic, hipotonik, hipertonik dan contohnya!


Jawab:
1. Isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan
air. Contoh adalah serum darah isotonik untuk larutan garam fisiologis. Saline normal
juga isotonik bagi mamalia dan amfibi.
2. hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan
osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
Larutan hipotonik adalah solusi dengan konsentrasi garam yang lebih rendah daripada di
sel normal tubuh dan darah. Larutan ini biasanya mengandung 0,25% atau 0,45% dari
salin dan dapat juga mengandung dekstrosa. Kadang-kadang, kalium klorida dapat
dimasukkan dalam larutan.
3.  hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan
osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam
lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup
air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit
sehingga sel tidak berfungsi lagi. 
Contoh larutan hipertonik adalah: larutan dekstrosa 10 persen, larutan hiperalimentasi,
D5w, dan 3 persen larutan garam normal. Solusi ini memiliki tonisitas yang lebih besar
daripada cairan di dalam sel-sel tubuh dan ketika disuntikkan, itu menyebabkan
hilangnya cairan dari sel ke ruang di sekitarnya.

9. Bagaimana peran ginjal, hormone dan syaraf dalam mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit!
Jawab:
1.Ginjal
Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan
garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur
keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan
kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan
ion bikarbonat dalam urin sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang turut berperan dalam
keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengekskresi ion hidrogen dan CO2,
dan sistem dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.
2. Hormon
Hormon utama yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah ADH dan
aldosteron. Keadaan kekurangan air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan
ini akan direspon oleh kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH. ADH akan
menurunkan produksi urine dengan cara meningkatkan reabsorsi air oleh tubulus ginjal.
Selama periode sementara kekurangan volume cairan, seperti yang terjadi pada muntah
dan diare atau perdarahan, jumlah ADH di dalam darah meningkat , akibatnya
reabsorpsi air oleh tubulus ginjal meningkat dan air akan dikembalikan ke dalam
volume darah sirkulasi. Dengan demikian , keluaran urine akan berkurang sebagai respon
terhadap kerja hormon ADH
3. Syaraf
Elektrolit merupakan beberapa mineral, terutama mineral makro, yang diperlukan tubuh
untuk mengatur fungsi syaraf dan otot disamping memelihara keseimbangan asam-basa.

10. Jelaskan fungsi elektrolit bagi tubuh( Natrium, kalium, kalsium, clorida) dan berapa
kebutuhan tubuh perharinya!
Jawab:
1. Sodium atau natrium
Sodium dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengendalikan cairan
dalam tubuh, memengaruhi tekanan darah, dan mengatur kontraksi otot dan fungsi saraf.
Normalnya, kadar sodium dalam darah adalah 135-145 milimol/liter (mmol/L).
Kelebihan sodium, atau disebut juga hipernatremia, biasanya terjadi karena kurang
minum air; dehidrasi parah akibat pengeluaran cairan berlebihan, misalnya akibat muntah
yang berkepanjangan, diare, berkeringat, atau gangguan ginjal dan pernapasan; atau
minum obat tertentu, contohnya kortikosteroid. Sedangkan kekurangan sodium, atau
disebut juga hiponatremia,
2. Kalsium
Kalsium merupakan mineral penting yang digunakan oleh tubuh untuk menstabilkan
tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot rangka, membangun tulang dan gigi yang
kuat, berperan dalam penghantaran impuls saraf dan gerakan otot, serta membantu proses
pembekuan darah.
3. Kalium atau potasium
Manfaat kalium adalah untuk mengatur fungsi jantung dan tekanan darah, membantu
hantaran rangsang saraf, kontraksi otot, kesehatan tulang, dan keseimbangan elektrolit;
serta menjaga kesehatan saraf dan otot. Dalam darah, jumlah kalium normal berada di
kisaran 3,5-5 milimol/liter (mmol/L).
Kekurangan kalium disebut hipokalemia.
4. Klorida
Klorida dibutuhkan untuk membantu keseimbangan elektrolit atau cairan tubuh, menjaga
asam/basa (pH) tubuh, dan penting untuk pencernaan. Tubuh dapat mengalami
hipokloremia (kekurangan klorida) akibat gagal ginjal akut, terlalu banyak berkeringat,
muntah, menderita gangguan makan, gangguan kelenjar adrenal, cystic fibrosis, atau
karena disengat kalajengking. Sedangkan hiperkloremia (kelebihan klorida) bisa terjadi
akibat dehidrasi parah, gangguan kelenjar paratiroid, gagal ginjal, atau menjalani cuci
darah.

11. Jelaskan pengertian hipovolemia, penyebab serta tanda dan gejalanya!


Jawab:
hipovolemia adalah Kekurangan Volume cairan (FVD) terjadi jika air dan elektrolit
hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga
rasio elektrolit serum terhadap air tetap sama.
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena :
1) Penurunan masukan.
2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
3) Perdarahan.
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara
lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan
mental, konstipasi, oliguria

12. Jelaskan tindakan keperawatan untuk mengatasi hipovolemia!


Jawab:
Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
Data Subjektif
a) Kaji batasan karakteristik.
(1) Asupan cairan (jumlah dan jenis)
(2) Kulit (kering dan turgor)
(3) Penurunan berat badan (jumlah dan lamanya)
(4) Haluaran urine (berkurang dan meningkat)
b) Kaji faktor-faktor yang berhubungan
(1) Diabetes mellitus (diagnosa dan riwayat keluarga/diabetes insipidus)
(2) Penyakit jantung
(3) Penyakit ginjal
(4) Gangguan atau bedah gastrointestinal
(5) Penggunaan alcohol
(6) Pengobatan : laksatif/enema, diuretic dan efek samping yang mengiritasi
saluran pencernaan (antibiotika dan kemoterapi)
(7) Alergi (makanan dan susu)
(8) Panas tinggi/kelembaban
(9) Olahraga yang terlalu banyak mengeluarkan keringat
(10) Depresi
(11) Nyeri
Data Objektif

a) Kaji batasan karakteristik


1) Berat badan sekarang dan sebelum sakit
2) Asupan (1-2 hari terakhir)
3) Haluaran (1-2 hari terakhir)
4) Tanda-tanda dehidrasi
a) Kulit : mukosa bibir kering, lidah berkerut atau kering, turgor kulit kurang
elastis, warna kulit pucat atau memerah, kelembaban kering atau diforesis,
fontanel bayi cekung dan bola mata cekung.
b) Haluaran urine : jumlah bervariasi sangat banyak atau sedikit, warna kuning
tua atau kuning jernih dan berat jenis naik atau turun.
b) Kaji faktor-faktor yang berhubungan
1) Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal.
2) Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam
atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik.
3) Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis
osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM
takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras.
4) Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis,
obtruksi usus, luka bakar, acites.
5) Hemorragik
6) Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
2) Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan adalah kondisi ketika individu, yang tidak menjalani
puasa, mengalami atau resiko memgalami resiko dehidrasi vascular, interstisial, atau
intravascular.

Batasan Karakteristik

a) Mayor :
(1) Ketidakcukupan asupan cairan per oral
(2) Balance negative antara asupan dan haluaran
(3) Penurunan berat badan
(4) Kulit/membrane mukosa kering ( turgor menurun)
b) Minor :
(1) Peningkatan natrium serum
(2) Penurunun haluaran urine atau haluaran urine berlebih
(3) Urine pekat atau sering berkemih
(4) Penurunan turgor kulit
(5) Haus, mual/anoreksia
Faktor yang berhubungan :

a. Berhubungan dengan haluaran urine berlebih, sekunder akibat diabetes


insipidus.
b. Berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan
melalui evaporasi akibat luka bakar.
c. Berhubungan dengan kehilangan cairan, sekunder akibat demam, drainase
abnormal, dari luka, diare.
d. Berhubungan dengan penggunaan laksatif, diuretic atau alcohol yang
berlebihan.
e. Berhubungan dengan mual, muntah.
f. Berhubungan dengan motivasi untuk minum, sekunder akibat depresi atau
keletihan.
g. Berhubungan dengan masalah diet.
h. Berhubungan denganpemberian makan perselang dengan konsentrasi tinggi.
i. Berhubungan dengan konsentrasi menelan atau kesulitan makan sendiri akibat
nyeri mulut.
Tujuan

Menyeimbangkan volume cairan sesuai dg. Kebutuhan tubuh.

Kriteria Hasil

Individu akan :

a. Meningkatkan masukan cairan minimal 2000 ml/hari (kecuali bila ada


kontraindikasi).
b. Menceritakan perlunya untuk meningkatkan masukan cairan selama stres atau
panas.
c. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal.
d. Memperlihatkan tidak adanya tanda dan gejala dehidrasi.
3) Intervensi
a) Kaji yang disukai dan yang tidak disukai; beri minuman kesukaan dalam batas
diet.
b) Rencanakan tujuan masukan cairan untuk setiap pergantian (mis; 1000 ml
selama pagi, 800 ml sore, dan 200 ml malam hari).
c) Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan untuk mempertahankan hidrasi
yang adekuat dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan masukan cairan.
d) Untuk anak-anak, tawarkan :
(1) Bentuk-bentuk cairan yang menarik (es krim bertangkai, jus dingin, es
berbentuk kerucut)
(2) Wadah yang tidak biasa (cangkir berwarna, sedotan)
(3) Sebuah permainan atau aktivitas (suruh anak minum jika tiba giliran anak)
e) Suruh individu mempertahankan laporan yang tertulis dari masukan cairan dan
haluaran urine, jika perlu.
f) Pantau masukan; pastikan sedikitnya 1500 ml peroral setiap 24 jam.
g) Pantau haluaran; pastikan sedikitnya 1000-1500 ml setiap 24 jam.
h) Pantau berat jenis urine
i) Timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju yang sama, kehilangan berat
badan 2%-4% menunjukan dehidrasi ringan, 5%-9% dehidrasi sedang.
j) Ajarkan bahwa kopi, teh, dan jus buah anggur menyebabkan diuresis dan dapt
menambah kehilangan cairan.
k) Pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang berhubungan dengan muntah,
diare, demam, selang drein.
l) Pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah, urine dan serum osmolalitas,
kreatinin, hematokrit, dan hemoglobin.
m) Untuk drainase luka :
(1) Pertahankan catatan yang cermat tentang jumlah dan jenis drainase.
(2) Timbang balutan, jika perlu, untuk memperkirakan kehilangan cairan.
(3) Balut luka untuk meminimalkan kehilangan cairan.
4) Evaluasi
Evaluasi pada kekurangan volume cairan yaitu mengacu pada kriteria hasil yaitu :
a) Klien minum ± 2000 ml/hari.
b) Klien mengerti tentang pentingnya meningkatkan masukan cairan selama stress.
c) Berat jenis urine normal.
d) Tidak terjadi tanda-tanda dehirasi (mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis).

13. Apakah pengertian hypervolemia, penyebab serta tanda dan gejalanya!


Jawab:
Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan
intraseluler atau interstisial.
Hipervolemia ini dapat terjadi jika terdapat :
1) Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air.
2) Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
3) Kelebihan pemberian cairan intra vena (IV).
4) Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipervolemia antara
lain : sesak nafas, ortopnea.
14. Jelaskan derajat oedem!
Jawab:
Edema adalah penumpukan cairan yang berlebihan dalam jaringan.
Penyebab edema:
• Peningkatan perneabilitas kapiler
• Berkurangnya protein plasma
• Peningkatan tekanan hidrostatik
• Obstruksi limpa sekunder
• Peningkatan tekanan koloid osmotic dalam jaringan
• Retensi natrium dan air

Lokasi pemeriksaaan / daerah terjadinya edema yaitu di daerah sakrum, di atas tibia, &
pergelangan kaki.
Penilaian derajat edema:
· Derajat I : kedalamannya 1- 3 mm dengan waktu kembali 3 detik
· Derajat II : kedalamannya 3-5 mm dengan waktu kembali 5 detik
· Derajat III : kedalamannya 5-7 mm dengan waktu kembali 7 detik
· Derajat IV : kedalamannya 7 mm atau lebih dengan waktu kembali 7 detik

15. Apakah tindakan keperawatan untuk mengatasi hypervolemia.


Jawab:
Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian
Data Subjektif
a) Kaji batasan karakteristik
(1) Riwayat gejala
Adanya keluhan :
(a) Napas pendek
(b) Penambahan berat badan
(c) Awitan/durasi
(d) Lokasi
(e) Gambaran
(f) Kelemahan/keletihan
(g) Edema
b) Kaji faktor-faktor yang berhubungan
(1) Riwayat faktor-faktor penyebab dan penunjang
(a) Riwayat diabetes pada keluarga atau perorangan
(b) Kehamilan
(c) Awal menstruasi
(d) Penyakit jantung atau gagal ginjal
(e) Penyakit hati
(f) Alkoholik
(g) Hiper atau hipertiroidisme
(h) Terapi steroid
(i) Malnutrisi
(j) Masukan garam berlebihan
(k) Penggunaan enema air hangat yang berlebihan
(l) Obstruksi limfatik
(m) Penggantian cairan yang berlebihan
(2) Masukan nutrisi
(a) Perkiraan masukan protein (adekuat/tak adekuat)
(b) Perkiraan masukan kalori (adekuat/tak adekuat/kelebihan)
(c) Perkiraan masukan cairan (adekuat/tak adekuat/kelebihan)
(d) Konsumsi alcohol setiap hari (jenis dan jumlah)
(e) Masukan dan haluaran dalam 24-72 jam
Data Objektif
a) Kaji batasan karakteristik
(1) Tanda kelebihan cairan
(a) Nadi (kuat atau tidak teratur).
(b) Pernapasan : frekuensi (takipnea), kualitas dangkal, bunyi paru ronki,
tekanan darah meningkat.
(2) Edema
(a) Tekan ibu jari paling sedikit 5 detik, catat sisa sisa lekukannya.
(b) Catat derajat dan lokasi (kaki, tumit, tangan, sacrum, keseluruhan secara
umum).
(3) Penambahan berat badan (timbang berat badan setiap hari dengan timbangan
yang sama).
(4) Distensi vena leher (distensi vena setinggi 45 derajat mungkin ada indikasi
terjadinya kelebihan cairan atau berkurangnya curah jantung.
2) Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan adalah Kondisi ketika individu mengalami atau beresiko
mengalami kelebihan beban cairan intraseluler atau interstisial.

Batasan Karakteristik

a) Mayor : Edema
b) Kulit tegang, mengkilap
Minor :

a) Asupan melebihi haluaran


b) Sesak napas
c) Kenaikan berat badan
Faktor yang berhubungan :

a. Berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi cairan, sekunder akibat


gagal jantung.
b. Berhubungan dengan preload, penurunan kontraktilitas, dan penurunan curah
jantung, sekunder akibat infark miokard, gagal jantung, penyakit katup jantung
Berhubungan dengan hipertensi porta, tekanan osmotic, koloid plasma yang
rendah, retensi natrium, sekunder akibat penyakit hepar, serosis hepatis, asites,
dan kanker.
c. Berhubungan dengan gangguan aliran balik vena, sekunder akibat varises vena,
thrombus, imobilitas, flebitis kronis.
d. Berhubungan dengan retensi natrium dan air, sekunder akibat penggunaan
kortikosteroid.
e. Berhubungan dengan kelebihan asupan natrium/cairan.
f. Berhubungan dengan rendahnya asupan protein pada diet lemak, malnutrisi.
g. Berhubungan dengan venostasis/bendungan vena, sekunder akibat imobilitas,
bidai atau balutan yang kuat, serta berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
h. Berhubungan dengan kompresi vena oleh uterus pada saat hamil
i. Berhubungan dengan drainase limfatik yang tidak adekuat, sekunder akibat
mastetomi.
Tujuan

Kebutuhan cairan klien dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh klien.

Kriteria Hasil

Individu akan :

(1) Mengungkapkan faktor -faktor penyebab dan metode-metode pencegahan edema.


(2) memperlihatkan penurunan edema perifer dan sakral.
3) Intervensi
a) Kaji asupan diet dan kebiasaan yang mendorong terjadinya retensi cairan.
b) Anjurkan individu untuk menurunkan masukan garam.
c) Ajarkan individu untuk.
d) Membaca label untuk kandungan natrium.
e) Hindari makanan yang menyenangkan, makanan kaleng, dan makanan beku.
f) Masak tanpa garam dan gunakan bumbu-bumbu untuk menambah rasa (lemon,
kemangi, mint).
g) Gunakan cuka mengganti garam untuk rasa sop, rebusan, dan lain-lain.
h) Kaji adanya tanda-tanda venostatis pada bagian tergantung.
i) Jaga ekstremitas yang mengalami edema setinggi diatas jantung apabila mungkin
(kecuali jika terdapat kontraindikasi oleh gagal jantung).
j) Instruksikan individu untuk menghindari celana yang terbuat dari kaos/korset,
celana setinggi lutut, dan menyilangkan tungkai bawah dan latihan tetap
meninggikan tungkai bila mungkin.
k) Untuk drainase yang tidak adekuat :
(1) Jaga ekstremitas ditinggikan diatas bantal.
(2) Ukur tekanan darah pada lengan yang tidak sakit.
(3) Jangan memberi suntikan atau memasukan cairan intravena pada lengan yang
sakit.
(4) Lindungi lengan yang sakit dari cedera.
(5) Anjurkan individu untuk menghindari deterjen yang kuat, membawa kantong
yang berat, merokok, mencederai kulit ari atau bintil pada kuku, meraih
kedalam oven yang panas, menggunakan perhiasan atau jam tangan, atau
menggunakan bando.
(6) Peringatkan individu untuk menemui dokter jika lengan menjadi merah,
bengkak, atau keras lain dari biasa.
(7) Lindungi lengan yang edema dari cedera.
4) Evaluasi
Evaluasi pada kelebihan volume cairan yaitu mengacu pada kriteria hasil yaitu :
a) Klien tahu apa penyebab edema dan sudah mengerti tentang pencegahan edema.
b) Tidak ada tanda-tanda edema.

16. Kasus 2:
Seorang perempuan usia 18 tahun dirawat dengan diare. BB sebelum sakit 50 kg. BB
setelah sakit 45 kg. Berapakah persentasi kehilangan cairan pasien di atas? Jelaskan
derajat kehilangan cairan/dehidrasi pasien tersebut!
Jawab:
Dik: BB sebelum sakit=50 kg
BB setelah sakit =45 kg
Dit: Dehidrasi?
Dehidrasi = ( BB sebelum sakit – BB setelah sakit ) x 100% / BB sebelum sakit

= ( 50 – 45 ) x 100% / 50

= 10%

17. Kasus 3:
Seorang laki-laki usia 30 tahun dirawat di RS dengan kasus suspect Covid 19. Perawat
akan memberi larutan RL melalui infus sebanyak 500 cc dengan diberikan sebanyak 40
tts permenit, berapa lama waktu pemberian infus di atas?
Jawab:
Dik: Memberi larutan RL melalui infus sebanyak 500 cc dengan diberikan sebanyak 40
Dit: berapa lama waktu pemberian infus?
Jawab:
(jumlah cairan yang dibutuhkan/tetesan yang di tentukan(jam) x 60 menit) x factor tetes
= 500 x 20 / 40 x 60
=4,1 jam
Jadi,lama waktu pemberian infus adalah 4,1 jam

18. Kasus 4:
Seorang perempuan usia 50 tahun dirawat di ruang dengan diare. Pasien mendapatkan
Cairan RL sebanyak 500 cc selama 6 jam. Berapakah jumlah caiaran yang harus
diberikan permenit pada pasien tersebut?
Jawab:
Dik: Pasien mendapatkan Cairan RL sebanyak 500 cc
Dik: Berapakah jumlah caiaran yang harus diberikan permenit?
Jawab:
Jumlah cairan yang di butuhkan x factor tetesan / tetesan yang di tentukan(jam) x 60mnt
= 500 x 20 / 6 x 60
= 28 tpm

19. Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat dengan gagal jantung di ruang ICCU. Hasip
pengkajian didapatkan jumlah minum pasien 500 cc perhari, infus dextrose 10 tpm,
injeksi 2x4 cc perhari. Urin pasien 1000 cc per 24 jam, BAB 1x sehari. Suhu 38 °C.
Nafas 30xpermenit. Hitunglah balance cairan pasien tersebut!
Jawab:
Input: Minum = 500cc

Injeksi = 8cc
Infus 10tpm = 500cc

Air metabolism = 5cc x 60 kg = 300

= 1.318cc

IWL = 900 + 200 (38oC -36,8 oC)

= 900 + 200 (1,2)

= 1.140 cc

Output:

Urine= 1000 cc

Feses= 100cc

IWL= 1.140 cc

=2.240 cc

Jadi,balance cairannya adalah= intake cairan – output cairan

= 1.318 cc -2.240

= -922cc

20. Buat satu diagnose keperawatan (boleh pilih hipovolemia atau hypervolemia) lengkap
dengan DO,DS, SLKI dan SIKI (lihat SDKI PPNI)!
Jawab: syok hipovolemik
Hipovolemia berhubungan dengan:
1.kehilangan cairan peningkat
2.peningkatan permeabilitas kapiler
3.kekurangan intake cairan
4.evaporasi dan kegagalan mekanisme egulasi
Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung

Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor


DS: ( tidak tersedia) DS: 1.merasa lemah
DO: 1.frekuensi nadi meningkat 2.mengeluh haus
2.nadi teraba lemah DO:1.pengisian vena menurun
3.tekanan darah menurun 2.status mental berubah
4.tekanan nadi menyempit 3.suhu tubuh meningkat
5.turgor kulit menurun 4.konsentrasi urin meningkat
6.membran mukosa kering 5.berat badan turun tiba tiba
7.volume urin menurun
8.hematokrit meningkat

Anda mungkin juga menyukai