1. DEFINISI
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk berlebihan atau
kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
B. FISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1 3 hari/ 3 kg 250-300
4 6 tahun/ 20 kg 1800-2000
6 14 tahun/ 45 kg 2200-2700
7 18 tahun/ 54 kg 2200-2700
Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan
kehilangan cairan antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan
kulit, ginjal (urine), eskresi pada proses metabolisme.
Intake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
- Intake/ cairan masuk meliputi cairan infus, minum, kandungan cairan dalam
makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin
dll.
- Output/ cairan keluar meliputi urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka
hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung
urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter,
kemudian feses.
- IWL/ Insensible water loss meliputi jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit
diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafas.
IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C
1. Umur
2. Iklim
3. Diet
4. Stress
5. Kondisi sakit (trauma, luka bakar, penyakit ginjal dan kardiovaskuler).
6. Tindakan medis (suction, NGT, pembedahan dll)
7. Pengobatan (obat diuretik dan laksativ pada penderita gangguan sal kemih
dan jantung)
Masalah-masalah Pada Gangguan Kebutuhan
Cairan & Elektrolit
1. Hipovolemi
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui
kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan
syok hipovolemik. Mekanismenya adalah peningkatan
rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung,
kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan
hormone ADH dan aldosteron.
Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus,
gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR
meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa
kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan
berat badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena
jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.
Penatalaksanaan Medis