Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN KEBUTUHAN


CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KELAS XL KEP
SEMESTER GANJIL
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis kebutuhan cairan dan elektrolit
4.2 Memberikan solusi terhadap gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit.

1. DEFINISI
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk berlebihan atau
kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan
yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat
kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
B. FISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan beberapa


cara yaitu:
1. Difusi
Merupakan proses di mana partikel yang terdapat di dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi
keseimbangan. Cairan dan elektrolit di difusikan menembus
membrane sel. Kecepatan difusi di pengaruhi oleh ukuran molekul,
konsentarsi larutan dan temperature.
2. Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melaui membran
semipermiabel dan larutan yang berkosentrasi lebih rendah ke
kosentrsi yang lebih tinggi yang sifat nya menarik.
3. Transport aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke lebih tinggi karena
adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
Beberapa contoh peristiwa difusi dalam kehidupan sehari hari antara lain:
1. Pertukaran O2 dan CO2 di alveolus
2. Pertukaran O2 dan CO2 di kulit katak
3. Penyerapan sari sari makanan di usus halus
4. Menyebarnya sirup saat dituangkan ke gelas berisi air putih.
5. Menyebarnya tinta saat dituang ke wadah berisi air.
Beberapa contoh peristiwa osmosis dalam kehidupan sehari hari antara
lain:
1. Penyerapan air oleh akar tanaman.
2. Potongan kentang yang semakin berat saat direndam ke aquades
3. Potongan wortel yang semakin berat saat direndam air
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
No. Umur / BB (Kg) Kebutuhan cairan (mL/24 jam)

1 3 hari/ 3 kg 250-300

2 1 tahun/ 9,5 kg 1150-1300

3 2 tahun/ 11,8 kg 1350-1500

4 6 tahun/ 20 kg 1800-2000

5 10 tahun/ 28,7 kg 2000-2500

6 14 tahun/ 45 kg 2200-2700

7 18 tahun/ 54 kg 2200-2700
Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan
kehilangan cairan antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan
kulit, ginjal (urine), eskresi pada proses metabolisme.

INTAKE CAIRAN/ INPUT CAIRAN :


Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum
kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500
ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari
makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.
Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus
dikendalikan berada di otak Sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi
dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan
tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.
Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus
walupun kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang
setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.
OUTPUT CAIRAN TUBUH MANUSIA

Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :


1. Urine :
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses
output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24
jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan
produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Invisible Water Loss) :
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari,
tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
3. Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
4. Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Menghitung Balance Cairan

Intake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)

- Intake/ cairan masuk meliputi cairan infus, minum, kandungan cairan dalam
makanan pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin
dll.
- Output/ cairan keluar meliputi urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka
hitung dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung
urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter,
kemudian feses.
- IWL/ Insensible water loss meliputi jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit
diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafas.
IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C

IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam


24 jam
*kalo dlm 24 jam ----> 37,5 x 24 = 900cc
*Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal


24 jam

Cth: Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc

IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc


24 jam
= (20x2) + 37,5cc
24
= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan Dan Elektrolit

1. Umur
2. Iklim
3. Diet
4. Stress
5. Kondisi sakit (trauma, luka bakar, penyakit ginjal dan kardiovaskuler).
6. Tindakan medis (suction, NGT, pembedahan dll)
7. Pengobatan (obat diuretik dan laksativ pada penderita gangguan sal kemih
dan jantung)
Masalah-masalah Pada Gangguan Kebutuhan
Cairan & Elektrolit

1. Hipovolemi
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui
kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan
syok hipovolemik. Mekanismenya adalah peningkatan
rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung,
kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan
hormone ADH dan aldosteron.
Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus,
gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR
meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa
kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan
berat badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena
jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.
Penatalaksanaan Medis

1. Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan


penyerta asam-basa dan elektrolit.
2. Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik.
3. Rehidrasi oral pada diare pediatrik.
Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati
dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari
medis. Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang
berlebihan dapat menyebabkan GJK (gagal ginjal jantung
kongestif)
4. Tindakan terhadap penyebab dasar.
2. Hipervolemi

Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:


- Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
- Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
- Kelebihan pemberian cairan.
- Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites, adema,
adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama gallop.
Penatalaksanaan Medis :
Tujuan terapi adalah mengatasi masalah pencetus dan mengembalikan CES
pada normal. Tindakan dapat berupa hal berikut :
1) Pembatasan natrium dan air.
2) Diuretik.
3) Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang mengancam hidup.
Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan (hipervolemi) adalah


Kondisi ketika individu mengalami atau beresiko
mengalami kelebihan beban cairan intraseluler
atau interstisial.
2. Kekurangan volume cairan (hipovolemi) adalah
kondisi ketika individu, yang tidak menjalani puasa,
mengalami atau resiko memgalami resiko
dehidrasi vascular, interstisial, atau intravascular.
Next : Contoh kasus asuhan keperawatan pada
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit

Anda mungkin juga menyukai