Failasuf Wibisono
ICU RS Roemani Semarang
Hipercci-Jateng
PROFIL
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu
menjelaskan dan memahami tentang keseimbangan
cairan dan elektrolit
Fungsi cairan bagi tubuh
• AIR:
– Dewasa : 2 cc / kg / jam
– Anak :
• 0 – 10 kg : 4 cc / kg / jam
• 11 – 20 kg : 40 cc + 2 cc / kg > 10 kg / jam
• 21 – 30 kg : 60 cc + 1 cc / kg > 20 kg / jam
• BB pasien : 56 Kg
→2 ml x 56 kg x 24 jam = 2688 ml
GANGGUAN KESEIMBANGAN
CAIRAN
• KEKURANGAN VOLUME CAIRAN/
HIPOVOLEMIA
• KELEBIHAN VOLUME CAIRAN/
HIPERVOLEMIA
HIPOVOLUMIA
Penyebab
Kehilangan cairan berlebihan : muntah, diare, poliuria,
diaforesis, luka bakar, perdarahan, demam, terapi
diuretik
Penurunan masukan, mual, puasa
Gejala
Menurunnya turgor kulit, mukosa mulut
Out put urine < 0,5 cc/KgBB/jam
Hemokonsentrasi (kadar Ht meningkat), ur/cr meningkat
HR meningkat
Postural hipotensi, CVP < 8
Penurunan kesadaran
Haus
Penurunan BB
DEHIDRASI
Derajat Dehidrasi :
Dewasa Bayi dan anak
Dehidrasi Ringan 4 % BB 5 % BB
Dehidrasi sedang 6 % BB 10 % BB
Dehidrasi berat 8 % BB 15 % BB
Tanda Klinis Dehidrasi
Ringan Sedang Berat
Defisit 3-5 % 6-8 % 10 %
Hemodinamik takikardi takikardi takikardi
nadi lemah nadi sangat lemah nadi tak teraba
kolaps volume akral dingin
hipotensi orthostatik sianosis
Jaringan lidah kering lidah keriput atonia
turgor turun turgor kurang turgor buruk
Urin pekat jumlah kurang oliguria
SSP mengantuk apatis koma
Jenis Dehidrasi
Dehidrasi Hipertonik :
Kehilangan air lebih besar dari Na
Kadar Na > 145 mmol/L
Osmolalitas serum > 295 mOsm/L
Terapi :
# Dekstrosa 5 % dalam NaCl 0,45 % atau 5% dextrose
in half strength Ringer lactate atau
# fase I : 20 mL/kg RL atau NaCl 0,9 %
fase II: dekstrosa 5% dalam NaCl 0,45% diberikan
48 jam agar tidak terjadi edema otak dan kematian
Kelebihan Na : (X-140) x BB X 0,6 = …..mEq
Defisit cairan : {(X-140) x BB x 0,6} : 140 = ….L
Kecepatan koreksi maksimal 2 mEq/jam
Dehidrasi Isotonik
• Mikrosirkulasi
– Kadar as. Laktat < 2 mmol
MACAM CAIRAN
dan PENGGUNAANNYA
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI RUMATAN
1. CAIRAN KRISTALOID
Cairan yg.berisi partikel kecil ( < 30.000 dalton)
sehingga mudah menembus dinding pembuluh
darah (NaCl , RL , RS)
2. CAIRAN KOLOID
cairan yg.berisi partikel dg.BM besar ( > 30.000
dalton) sehingga tak mudah menembus dinding
pembuluh darah (dextran, albumin, HES / voluven®)
3. CAIRAN NUTRISI
Cairan yg.berisi bahan nutrisi KH, lemak, protein
(sendiri atau campuran)
SIFAT CAIRAN BERDASAR TONISITET
1. ISO-ONKOTIK :
• Albumin 5 %
• HES 6 %
2. HIPER-ONKOTIK :
• Albumin 25 %
• HES 10 %
DAMPAK PEMBERIAN CAIRAN
tetap berada di dalam pembuluh darah atau
keluar pembuluh darah.
↓
Tergantung jenis dan sifat cairan:
– Kristaloid apa koloid
– Hipotonis apa isotonis atau hipertonis
– Iso-onkotik apa hiper-onkotik
83 ml 333 ml 583 ml
200 ml
800 ml
200 ml 800 ml
1000 ml
SKEMA DAMPAK INFUS CAIRAN
INTRA
VASK.
INTER-
STITIEL
INTRA
SEL
– – –
PERBEDAAN KRISTALOID &
KOLOID
KRISTALOID KOLOID
KEBERADAAN DLM Sebentar, sebab mudah lebih lama, sebab tidak
PEMB. DARAH keluar dr.pb darah mudah keluar dr pb drh
STABILITAS
HEMODINAMIK
kurang baik
STRUKTUR
Protein Karbohidrat Protein Karbohidrat
KIMIA
Jaringan Sintesa
ASAL darah Amy’pectin
kolagen bakteri
Amylase/ Ginjal,
EKSKRESI Liver, ginjal
RES/ginjal protease
130-
Na (mmol /L) 154 145 154 154 154 154 154
160
Dur of act
6 3-4 3-4 >8 6-8 4-6 3-4 6-8
(hrs)
Surv in body
21 7 7 2-65 7 2 6 28-42
days)
Water
binding (ml 18 42.8 41.7 20 30 37 29
H2O/g coll
KAPAN KOLOID ?
KALAU DIDUGA TEKANAN ONKOTIK PLASMA
MENURUN
1. Perdarahan
2. Kebocoran kapiler
3. Karena pengenceran akibat infus kristaloid yang
banyak
4. Untuk test cairan
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Waktu resusitasi
2. Jumlah cairan
3. Jenis cairan
4. Sifat cairan
5. Parameter target / evaluasi yang
digunakan
WAKTU RESUSITASI
• Harus secepat mungkin, agar perfusi membaik
dan hipoksia teratasi.
Pembatas keamanan :
CVP 15 cmH2O (yang
dievaluasi setiap 10 menit)
INSENSIBLE WATER LOSS
(IWL)
1/2
BSA = (TB (cm) x BB (Kg)/3600)
KEBUTUHAN CAIRAN
RESUSITASI LUKA BAKAR
4 ml / kgBB x Luas Luka Bakar
Contoh :
Pasien BB 70 kg dengan Combosio luas 30%
Cairan yang dibutuhkan = 4 mlx70kgx30%
=8400 ml
Setengah dari cairan yang dibutuhkan
diberikan dalam 8 jam pertama, setengah sisa
cairan diberikan dalam 16 jam
Pertanyaan
Gangguan elektrolit
Hipernatremia
Hipo/
Hiperkalemia
Hipo/
Hiperkalsemia
Hipo/
Hiperkloremia
Hipo/
Hipermagnesia
Penyebab
gangguan keseimbangan elektrolit
Penyakit PPOK,
pneumonia,gagal ginjal, Obat-obatan : diuretik,
alkoholisme, anoreksia, antibiotik, dan obat
edema cerebri, kemoterapi
gangguan hormonal, dll.
SODIUM
• Normal serum Na : 135 – 145 mEq/L
• Merupakan kation (elektrolit yang
bermuatan positif)
• Natrium banyak terdapat dalam cairan
ekstra selular.
• Konsentrasi Na dalam cairan ekstra
selular diatur oleh AND dan aldosteron.
Hyponatremia (Defisit Na dalam Plasma
darah) < 130 meq/lt
Catatan :
Dewasa muda x BB x 60%
Orang tua : x BB x 50%
Anak-anak : x BB x 70%
Hipernatremia menyebabkan
meningkatnya tekanan osmotik
ekstraselular. Cairan bergerak keluar dari
sel masuk ke ekstra selular, sehingga sel
kekurangan cairan dan sel menjadi
dehidrasi.
Faktor predisposisi
• Memperbaiki diet
• Pemberian MgSO4 0,2 cc/kgBB
atau
• MgSO4 0,5-1 gr iv (diencerkan)
Hipermagnesemi
• Gagal ginjal
• Insufisiensi adrenal
• Pemberian Mg selama pengobatan
eklamsi
• HD dengan pengeluaran air yang banyak
Tindakan keperawatan / intervensi
• Atasi Penyebab
• Pemberian kalsium iv 5-10 meq sbg
antagonis Mg
• Pemberian diuretik
• Hemodialisa
• Transfusi tukar pada bayi baru lahir
Semoga bermanfaat...
Wassalam.....