Anda di halaman 1dari 4

SKILL LAB IDK 1, KASUS 3 PSIK FIKES UMM

PROSEDUR
PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam melakukan pemasangan dan pemberian makanan melalui pipa
lambung (NGT)
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengukuran panjang selang NGT
b. Melakukan pemasangan pipa lambung
c. Melakukan pemberian makanan melalui pipa lambung

II. KONSEP TEORI


1. PENGERTIAN
Pemasangan selang nasogastrik (NG) meliputi penempatan selang plastik yang
lentur melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen pipa
yang memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukkan larutan
ke dalam lambung.
2. TUJUAN
1. Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis
2. Mencegah/memulihkan mual dan muntah
3. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis
4. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas
5. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
6. Mengambil spesimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium
3. INDIKASI
1. Pasien tidak sadar (koma)
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis. Stenosis esofagus, tumor pada
mulut, tumor pada faring atau tumor pada esofagus)
3. Pasien dengan kesulitan menelan
4. Pasien paska bedah mulut, faring atau esofagus
5. Pasien yang mengalami hematemesis
6. Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat Organik)
4. KONTRA INDIKASI
1. Klien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx
2. Klien dengan radang tenggorokan
SKILL LAB IDK 1, KASUS 3 PSIK FIKES UMM

PEMASANGAN NGT (NASO GASTRIC TUBE)

Nama :
NIM/Kelas :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Menyiapkan alat :
1. Sonde lambung steril
2. Mangkok berisi air hangat
3. Spuit 20 cc, 30 cc, 50 cc
4. Pinset anatomi 1 buah dan kain kasa secukupnya
5. Klem arteri
6. Plester, gunting
7. Lumbricant/ jelly
8. Stetoskop
9. Gelas ukuran
10. Serbet/tissue
11. Makanan cair/buah/air kacang hijau yang diperlukan dalam
tempatnya
12. Air matang dalam gelas
13. Obat-obatan yang diperlukan (dihaluskan dulu)
14. Bengkok
15. Korentang dalam tempatnya
16. Sampiran/sketsel
17. Perlak dan alasnya
18. Spatel lidah
19. Spuit 5cc/3cc
20. Handscoen steril
21. pH steril/ kertas lakmus
2 Persiapan perawat :
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan pada pasien.
2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan berbaring atau posisi
semi fowler.
3 Persiapan lingkungan :
1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
2. Ciptakan lingkungan yang tenang
4 Mencuci tangan dan memakai handscoen
5 Lubang hidung dibersihkan
6 Letakkan bengkok di dekat pasien
7 Pengalas dipasang di dada pasien
8 Sonde lambung diukur dari hidung ke telinga lalu ke processus
xyphoideus lalu beri tanda(diplester).
9 Licinkan ujung pipa dengan lumbricant/ jelly
10 Jepit pangkal pipa/sonde dengan klem.
11 Masukkan sonde melalui hidung perlahan-lahan sampai pasien
disuruh menelan (kalau sadar)
12 Mengecek sonde apakah telah masuk ke lambung dengan cara
memasukkan udara menggunakan spuit 5cc/3cc kedalam lambung dan
diauskultasi dengan stetoskop atau dengan mengisap cairan lambung
dengan spuit dan mengukur tingkat keasaman lambung dengan pH strip
SKILL LAB IDK 1, KASUS 3 PSIK FIKES UMM

13 Pemberian diet sonde:


Memasang spuit 20 cc, 30 cc, atau 50 cc pada pangkal pipa/sonde
kemudian masukkan air matang ± 15 cc (sebelumnya pipa dijepit
dulu dengan klem)
14 Buka klem penjepit perlahan-lahan
15 Tuangkan/masukkan cairan selanjutnya secara terus menerus
sebelum spuit kosong

16 Masukkan obat sebelum makanan habis (bila ada)


17 Bila makanan habis sonde dibilas dengan air matang sampai
bersih kemudian sonde diklem.
18 Tutup pangkal sonde dengan kasa steril
19 Bila sonde dipasang permanen fiksasi dengan plester
20 Klien dirapikan dan diselimuti dengan baik
21 Mencuci tangan
22 Catat pada status pasien tindakan yang telah dilakukan, makanan
dan obat yang masuk
23 Bersihkan alat dan buang kotoran pada tempatnya
a. Lakukan irigasi teratur dengan volume cairan sedikit untuk
mempertahankan kepatenan.
b. Lakukan perawatan mulut lebih sering.
c. Berikan krim atau gliserin pada bibir untuk mempertahankan
kelembaban.
24 Evaluasi tindakan :
1. Sonde terpasang dengan tepat
2. Makanan dan minuman dapat masuk dan tidak terjadi aspirasi
TOTAL : Malang,
Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100 ........./......../........
2x
= TTD

Alat-alat yang sudah disiapkan dibawa ke dekat penderita di tempat yang mudah121 dijangkau
oleh dokter/ petugas.

• Dilihat kembali apakah alat, obat dan cairan yang disiapkan sudah sesuai dengan identitas
atau kebutuhan pasien.

• Dilihat kembali keutuhan kemasan dan tanggal kadaluwarsa dari setiap alat, obat dan
cairan yang akan diberikan kepada pasien.

2. Perlak dipasang di bawah anggota tubuh yang akan dipasang infus.

3. Memasang infus set pada kantung infuse :

• Buka tutup botol cairan infus.

• Tusukkan pipa saluran udara, kemudian masukkan pipa saluran infus.

• Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan keluar dengan membuka kran selang sehingga tidak
ada udara pada saluran infus, lalu dijepit dan jarum ditutup kembali. Tabung tetesan diisi sampai
½ penuh.

• Gantungkan kantung infus beserta salurannya pada tiang infus.


SKILL LAB IDK 1, KASUS 3 PSIK FIKES UMM
4. Cucilah tangan dengan seksama menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk bersih dan kering.

5. Lengan penderita bagian proksimal dibendung dengan torniket.

6. Kenakan sarung tangan steril, kemudian lakukan desinfeksi daerah tempat suntikan.

7. Jarum diinsersikan ke dalam vena dengan bevel jarum menghadap ke atas, membentuk
sudut 30-40o terhadap permukaan kulit.

8. Bila jarum berhasil masuk ke dalam lumen vena, akan terlihat darah mengalir keluar.

9. Turunkan kateter sejajar kulit. Tarik jarum tajam dalam kateter vena (stylet) kira-kira 1
cm ke arah luar untuk membebaskan ujung kateter vena dari jarum agar jarum tidak melukai
dinding vena bagian dalam. Dorong kateter vena sejauh 0.5 – 1 cm untuk menstabilkannya.

10. Tarik stylet keluar sampai ½ panjang stylet. Lepaskan ujung jari yang memfiksasi bagian
proksimal vena. Dorong seluruh bagian kateter vena yang berwarna putih ke dalam vena.

11. Torniket dilepaskan. Angkat keseluruhan stylet dari dalam kateter vena.

12. Pasang infus set atau blood set yang telah terhubung ujungnya dengan kantung infus atau
kantung darah.

13. Penjepit selang infus dilonggarkan untuk melihat kelancaran tetesan.

14. Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit menggunakan plester.

15. Tetesan diatur sesuai dengan kebutuhan.

16. Jarum dan tempat suntikan ditutup dengan kasa steril dan fiksasi dengan plester.

17. Pada anak, anggota gerak yang dipasang infus dipasang bidai (spalk) supaya jarum tidak
mudah bergeser.

18. Buanglah sampah ke dalam tempat sampah medis, jarum dibuang ke dalam sharp
disposal (jarum tidak perlu ditutup kembali).

19. Bereskan alat-alat yang digunakan.

20. Cara melepas infus : bila infus sudah selesai diberikan, plester dilepas, jarum dicabut
dengan menekan lokasi masuknya jarum dengan kapas alkohol, kemudian diplester.

Anda mungkin juga menyukai