Dosen pengampu :
NIP 198411302015032001
1. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan kadar zat padat total, zat padat terlarut,
dan zat padat terendapkan dalam sampel air.
2. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan praktikum ini adalah untuk menentukan kadar zat padat total, zat
padat terlarut, dan zat padat terendapkan dalam sampel air secara gravimetric.
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi
pengendapan.
3. Dasar Teori
Tujuan drinase untuk mengalirkan air dari kawasan yang berasal dari air hujan atupun
buangan, agar tidak ada genangan. Saluran drainase merupakan saluran tertutup atau
terbuka untuk mengalirkan air ke pembuangan terakhir. Saluran darinase mengikuti
kontur jalan raya untuk distribusi aliran, agar air pada permukaan akan lebih mudah
mengalir. Drinase berasal dari kata drainage yang mempunyai arti menguras,
mengalirkan, mengalihkan air, atau membuang.
Gravimetri merupakan salah satu metode untuk menentukan konsentrasi air. Sampel air
akan dituangkan ke cawan petri, lalu dimasukkan ke oven pada suhu 180oC. Residu
hasil dari oven didinginkan pada desikator dan ditimbang sampai konstan. Rumus TS :
(𝐴 − 𝐵) 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 (𝑚𝑔 𝐿−1 ) =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
Volume TS dapat ditentukan atau dihitung dengan penambahan TDS dan TSS. Faktoe
utama TDS ialah limpahan dan pertanian, limbah rumah tangga, dan industri.
Perubahan konsentrasi TDS dapat membahayakan, karena dapat menyebabkan
perubahan salinitas, perubahan komposisi ion-ion, dan toksisitas pada ion. Kadar TDS
yang semakin tinggi diakibatkan oleh banaknya senyawa-senyawa anorganik dan
organik yang larut dalam air, mineral dan garam. Rumus TDS :
(𝐴 − 𝐵) 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 (𝑚𝑔 𝐿−1 ) =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
TSS memiliki dua jenis zat, yaitu zat padat terapung dan zat padat terendap. Zat padat
terapung merupakan zat yang bersifat organik, sedangkan zat padat terndap merupakan
zat padat bersifat anorganik. Contoh yang termasuk TSS ialah tanah liat, lumpur,
sulfida, logam oksida, bakteri, ganggang, dan jamur. TSS memberikan konstribusi
untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan
visibilitas di perairan (Prihartanto, 2017). Rumus TSS :
(𝐴 − 𝐵) 𝑥 1000
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑𝑠 (𝑚𝑔 𝐿−1 ) =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
Air Drainase
Air Drainase
Hasil
6. Tabel pengamatan
6.1. Percobaan TS
No Nama Kegiatan Hasil Pengamatan Gambar
Sample 25 ml disaring
menggunakan kertas saring, lalu
3. Menyaring sample
hasil saringan (air) dimasukkan ke
cawan petri (TDS).
7. Pembahasan
Percobaan atau praktikum ini dilaukan di Labolatorium Integrasi UINSA. Praktikum
awal dilakukan di hari Jum’at, tanggal 03 Desember 2021. Praktikum kedua dilakukan
dihari Senin, tanggal 06 Desember 2021. Praktikum yang dilakukan dengan standar lab
yang berlaku, yaitu memakai sarung tangan, masker, dan sepatu. Tidak lupa juga
menaati protokol kesehatan covid-19.
Tujuan praktikum ini untuk menentukan kadar zat total, zat padat terlarut, dan zat padat
terendapkan pada sampel air. Prinsip percobaan praktikum ini yaitu menentukan kadar
zat padat terendapkan dalam sampel air secara gravimetric. Gravimetri ialah
pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan. Untuk
menentukan TS, TDS, dan TSS, praktikum ini kali ini menggunakan cara gravimetri.
Gravimetri merupakan salah satu metode untuk menentukan konsentrasi air
(Aniyikaiye; Oluseyi; Odiyo, etc. 2019).
Perlakukan alat sebelum praktikum ialah mengoven ketiga cawan dengan satu kertas
saring pada oven selama 1 jam dengan suhu 105oC. Setelah itu, ketiga cawan dan satu
kertas saring didinginkan pada desikator selama 15 menit. Setelah didinginkan, cawan
ditimbang satu persatu dan terdapat salah satu cawan yang ditimbang dengan kertas
saring. Penimbangan menggunakan timbangan analitik. Hasil penimbangan :
1. TS = 41,4785 mg (Cawan 1 / B)
2. TDS = 48,7993 mg (Cawan 2 / F)
3. TSS = 47,8408 mg (Cawan 3 / D)
Pada cawan pertama, diberi air sample drinase sebanyak 25 ml yang sebelumnya diukur
menggunakan tabung ukur, lalu sample yang terdapat di dalam cawan diuapkan
menggunakan pembakar bunsen hingga air berkurang sedikit. Penguapan ini dilakukan
dengan suhu hangat, agar cawan petri tidak pecah. Setelah penguapan, sample dioven
selama 1 jam dengan subu 105oC di oven, lalu didinginkan menggunakan desikator
selama 15 menit. Tahap terakhir ialah penimbangan menggunakan timabangan analitik.
Pada cawan kedua, perlakuan yang dilakukan sama, tapi air darinase atau sample harus
melewati proses penyaringan dengan kertas saring. Pada cawan ketiga, endapan yang
tersangkut atau tersisa di kertas saringan diletakkan pada cawan, lalu dioven selama 1
jam dengan suhu 105oC. Setelah dioven, sample didinginkan menggunakan desikator
selama 15 menit, lalu ditimbang menggunakan timbangan analitik. Hasil penimbangan
:
1. TS = 52,2875 mg (Cawan 1 / A)
2. TDS = 55,2520 mg (Cawan 2 / E)
3. TSS = 48, 8211 mg (Cawan 3 / C)
1. TS
(𝐴 − 𝐵) 𝑥 1000
𝑚𝑔 𝑇𝑆/𝐿 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
2. TDS
(𝐸 − 𝐹) 𝑥 1000
𝑚𝑔 𝑇𝐷𝑆/𝐿 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
6,4527 𝑥 1000
𝑚𝑔 𝑇𝐷𝑆/𝐿 =
25 𝑚𝑙
3. TSS
(𝐶 − 𝐷) 𝑥 1000
𝑚𝑔 𝑇𝑆𝑆/𝐿 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 (𝑚𝑙)
0,9807 𝑥 1000
𝑚𝑔 𝑇𝑆𝑆/𝐿 =
25 𝑚𝑙
9. Daftar Pustaka
Prihartoanto. 2017. Pola Fluktasi Kekeruhan Air di Arean Potensial Banjir Sungai
Ciujung Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Jurnal Alami. Vol 1. No 1. 17-20.
Rinawati., Hidayat, D., Supriyanto, R., dkk. 2016. Penentuan Kandungan Zat Padat
(Total Dissolve Solid dan Total Suspended Solid) di Perairan Teluk Lampung. Analit :
Analytical and Enviromental Chemistry. Vol 1. No 1. 36-46.
Krisnayanti, S.D. 2017. Perencanaan Drainase Kota Seba. Jurnal Teknik Sipil. Vol 6.
No 1. 89-102.
Yulistiani, F., Permanasari, R.A., dkk. 2017. “Analisis Pte-Treatment Eceng Gondok
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biogas”. Industrial Research Workshop and National
Seminar. Politeknik Negeri Bandung. Bandung, 26 Juli.