PERCOBAAN 3
ANALISIS KADAR TIMBAL MELALUI GRAVIMETRI
Disusun Oleh :
Nama : Kadek Erland Purba Ipung
NIM : 191444009
Grup/Kelompok : A1/5
Dosen Pengampu:
Johnsen Harta, M.Pd
Asisten Dosen:
1. Esther Nathalia Nukung
2. Maria Bestanika Nugrahani
A. Judul Praktikum
Analisis Kadar Timbal Melalui Gravimetri
B. Hari dan Tanggal Praktikum
Kamis, 27 febuari 2020
C. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menentukan kadar timbal (Pb) dalam sampel kerang secara
gravimetri
D. Landasan Teori
Gravimetri adalah sebuah metode yang digunakan untuk menetapakan hasil
analisis secara kuantitatif atau hasil jumlah sampel yang dihasilkan melalui perhitungan
beberapa zat, sehingga dalam proses gravimetri produk yang dihasilakan harus berupa
padatan (solid). Alat yang paling utama digunakan dalam percobaan ini adalah
timbangan dengan tingkat ketelitian yang baik (Zulfikar, 2010). Dalam analisis
gravimetri juga ada beberapa metode yakni metode evolusi gas dan metode
pengendapan yang ditinjau dari macam hasil yang ditimbang (Widodo, 2010).
Metode evolusi gas dilakukan dengan cara memanaskan atau menambahkan
pereaksi tertentu sehingga menghasilkan gas untuk menentukn banyaknya gas yang
didapat dapat dilakukan dengan menimbang analit setelah bereaksi sehingga diperoleh
selisih berat analit sebelum reaksi dan sesudah reaksi. Sedangkan metode pengendapan
terlebih dahulu analit direaksikan dengan pereaksi tertentu sehingga timbul endapan,
gravimetri dengan metode pengendapan juga dapat dibedakan mejadi 2 macam yakni
endapan yang dihasilkan melalui reaksi analit dengan suatu pereaksi sehingga baik
kation maupun anion dapat diendapkan. Lalu yang kedua yakni endapan yang dibentuk
secara elektrokimia dengan kata lain analit di elektrolisis sehingga terjadi logam sebagai
endapan (Sunarya, 2007). Elektrokimia yang dimaksud adalah sebuah persamaan yang
menyatakan reaksi redoks dapat disetarakan dengan metode ion elektron, reaksi redoks
juga dapat menghasilkan elektron disuatu susunan yang dinamakan sel galvanik (Chang,
2004). Dalam prosedur gravimetri, seautu endapan dapat dihitung dan dari beratnya
suatu analit dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
berat A x 100
Persentase analit A adalah: %A = (Chadjah, 2012)
berat contoh
E. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Neraca Analitik h. Labu Erlenmeyer
b. Batang pengaduk i. Labu ukur
c. Botol semprot j. Kaca arloji
d. Corong k. Hotplate
e. Desikalator l. Pipet ukur 25 mL
f. Gelas kimia m. Pipet ukur 50 mL
g. Gelas ukur n. Oven
2. Bahan
a. Sampel berupa kerang yang sudah d. H2O2 p.a
dikeringkan e. Larutan asam sulfat (H2SO4) 2 M
b. Etanol f. Larutan HNO3 0,1 M
c. HNO3 p.a g. Kertas saring
F. Prosedur Kerja
sampel
0,3 gram sampel dimasukan HNO3 p.a dan H2O2 p.a
kerang ditimbang dalam gelas dicampur dengan sampel untuk
kimia melakukan destruksi basah
H. Pembahasan
Pada pratikum kali ini yang berjudul tentang analisis kadar timbal melalui metode
gravimetri yang bertujuan agar mahasiswa dapat menentukan kadar timbal dalam
kerang menggunakan metode gravimetri. Terlebih dahulu pratikan membuat sampel
dengan cara kerang dipanaskan terlebih dahulu agar terlepas dari cangkangnya
kemudian sampel di blender lalu dimasukan ke kulkas agar membeku kemudian sehari
setelah itu dikeringkan dalam oven salama 2 hari sampel yang telah dikeringkan
didalam oven siap digunakan untuk menganalisis kadar Pb dalam kerang. Sampel yang
yang siap digunakan daiambil sebanyak 0,3 gram lalu dihaluskan dengan mortar dengan
metode destruksi, metode destruksi adalah pemecahan senyawa menjadi unsur-unsurnya
sehingga dapat dianalisis. Ada dua jenis destruksi yaitu destruksi basah dan destruksi
kering, destruksi basah adalah perombakan sampel dengan asam kuat baik tunggal
maupun campuran kemudian dioksidasi menggunakan zat oksidator. Sedangkan
destruksi kering perombakan sampel dengan cara penggabungan memerlukan suhu
pemanas tertentu (Raimon, 1993) gambarnya sebagai berikut :
Di dalam desikator, endapan menjadi sangat kering karena adanya penyerapan air
pada endapan meskipun lebih sedikit dan konstan. Dari hasil pengeringan yang
dimasukan kedalam ovendan didinginkan kedalam desikator menghasilkan kertas saring
yang sudah dingin dan sudah ditimbang menggunakan neraca dan menghasilkan berat
kertas saring yakni 1,1913 gram. Setelah hasil diperoleh bisa dilanjutkan ketahap
selanjutnya yakni penentuan kadar Pb dalam sampel kerang.
I. Pertanyaan Pascapraktek
J. Simpulan
K. Daftar Pustaka