A 2019/2020 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Matakuliah : NAPZA (Pil)
Semester : IV SKS :2 Hari/Tanggal : 31 Maret 2020 Waktu : 75 menit Prodi : Farmasi, Manajemen, P-Bio dan P-Kim Dosen :Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt.
Petunjuk pengerjaan soal
l. Sifat soal : Open Book (boleh membuka catatan) 2. Pengerjaan soal : ONLINE, upload di belajar.usd.ac.id
Capaian pembelajaran:
I. Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang narkotika
II. Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang psikotropika III. Mahasiswa mengetahui tentang tahapan kecanduan napza
Pertanyaan:
1. Rokok dan/atau alkohol sering disebut sebagai entry point untuk
penyalahgunaan narkotika dan/atau psikotropika. Benarkah demikian ? Berikan penjelasan secara ringkas ! (10) 2. Sebutkan tahapan bagi seseorang untuk mengalami kecanduan narkoba ! Buatlah dalam bentuk bagan/diagram alir ! Berikan penjelasan khusus apa yang dimaksud dengan toleransi serta adiksi (20) Dio Ganda Putra Damanik
181444024
P.kimia
Jawaban
1. Menurut saya benarlah demikian. Di dalam pengertian Narkoba termuat 3
kelompok zat aktif yaitu Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Rokok bersama dengan alkohol termasuk ke dalam kelompok yang terakhir. Nikotin yang merupakan salah satu komponen dari rokok dan ethanol dalam alkohol merupakan zat psikotropika stimulan. Jadi sesungguhnya rokok dan alcohol tu adalah narkoba juga. Oleh karena itu, rokok dan alcohol pun memiliki sifat-sifat utama layaknya narkoba lain yaitu habituasi, adiksi dan toleransi. 2. T K O M 8 1 R P C 2 - .IN 7 L 3 S D A 6 E 4 H 5 U B
Adiksi merupakan dorongan kompulsif untuk menggunakan suatu zat
diserta tanda-tanda ketergantungan. Ketergantungan itu sendiri dapat berupa ketergantungan psikis (psychological dependence) maupun ketergantungan fisiologis (physiological dependence). Ketergantungan psikis merupakan kompulsi penggunaan zat untuk memenuhi kebutuhan psikologis, seperti untuk menghadapi stress. Sedangkan ketergantungan fisiologis berarti proses perubahan fungsional tubuh sedemikian rupa dikarenakan paparan rutin terhadap zat.
Toleransi adalah contoh bentuk ketergantungan fisiologis, yaitu seiring
bertambahnya waktu penggunaan maka pemakaian zat berikutnya diperlukan dosis yang lebih besar dari sebelumnya untuk mencapai efek kenikmatan yang sama. Toleransi inilah yang akan membuat seorang perokok, dan pemakai narkoba lainnya, terus menambah jumlah batang rokok yang dihisapnya dari waktu ke waktu.