Anda di halaman 1dari 3

Nomor Mahasiswa: Dio Ganda Putra Damanik

Nama Mahasiswa: 181444024


1. Review 1
a. Pembuat: Nama Mahasiswa: Yosefina Ermi Surianti
Nomor Mahasiswa: 181444011
b. Isi:
Kutipan (1) ‘’ . Learning by doingAs Blumenfeld et al. (1991: 372) explain: “the doing and the
learning are inextricable”. PjBL learning centres on a real life problem requiring a solution and
which, importantly, drives the research and the learning process (Blumenfeld et al., 1991;.
Furthermore the problem must usually be complex and openended in order to permit a range of
possible solutions and responses (Kahn & O’Rourke, 2004).. Nicola Harmer. 2014 (hal 3-6).
Penjelasan: dari kutipan dimana belajar dengan melakukan suatu kalimat yang tidak dapat
dipisahkan. Belajar melakukan, kita belajar untuk bisa melakukan, melakukan pemecahana
masalah, dengan mencari berbagai solusi. Setelah mendapatkan solusi tersebut untuk
memcahkan masalah, kita sudah bisa mengatakan jika kita sudah melakukan tujuan dari apa yang
kita pelajari. Pembelajaran PBL menuntuk untuk memecahkan masalah, masalah akan selesai
jika kita mendapatkan solusi dan melakukan tindakan untuk pemecahan. Untuk memudahkan
kita memecahkan masalah, kita harus bisa terbuka dengan semua masalah yang sekiranya
membutuhkan solusi dari berbagai pihak, selagi itu bersifat bukan personal.
Komentar: menurut saya, PBL salah satu metode yang sangat membuat siswa atau peserta didik
untuk terampil, bisa berpikir kristis juga terhadap situsi sosial, bukan hanya soal akademik saja.
Namun juga untuk masalah-masalah diluar lingkungan pendidikan. Dilingkunga sekolah kita
belajar, untuk bisa mengaplikasikannya didunia luar. Untuk itu, akan lebih mudah jika belajar
terlebih dahulu teknik untuk memecahkan masalah,. PBL sungguh sangat bisa membantu, dan
melatih untuk memcahkan masalah besar nantinya.
c. Tanggapan: Saya juga sependapat dengan saudari ermy dimana metode PBL ini mampu
membut seorang siswa atau peserta didik untuk terampil, bisa berpikir kristis juga terhadap
situsi sosial, bukan hanya soal akademik saja, namun juga untuk masalah-masalah diluar
lingkungan pendidikan. Seperti yang kita ketahui banyak sekali seorang siswa apabila
menghadapi suatu masalah mereka merasa bingung bagaimana cara untuk mengatasinya. Oleh
karena itu PBL sungguh sangat bisa membantu, dan melatih untuk memcahkan masalah besar
nantinya.

2. Review 2
a. Pembuat: Nama Mahasiswa: Yohanita Elfrida Nina Baluk
Nomor Mahasiswa: 181444018
b. Isi:
Kutipan
PBL models present a number of characteristics (Graaff & Kolmos, 2003). According to the
previously cited authors, in general, the curriculum is structured in thematic blocks and
disciplines are integrated through relating the case to professional practice. The learning process
focuses on self-directed study groups that discuss and analyze selected cases (Graaff & Kolmos,
2003). The role of professors is mainly to facilitate the learning process; they assist students to
understand the project problem, develop potential solutions, apply solutions to meet
specifications and criteria, and when possible to construct new knowledge (Chua, 2014).
Moreover, the assessment methods should be compatible with the learning process (Graaff &
Kolmos, 2003). Team work and assessment of team work are important issues related to project
approaches (Fernandes et al., 2012). (Eduardo de Senzi Zancul. 2017. halaman: 2)
Penjelasan:
Model PBL menyajikan sejumlah karakteristik . Menurut penulis yang dikutip sebelumnya,
secara umum, kurikulum disusun dalam blok tematik dan disiplin ilmu, diintegrasikan melalui
mnghubungkan kasus dengan praktik profesional. Proses pembelajaran berfokus pada kelompok
belajar mandiri yang membahas dan menganalisis kasus-kasus tertentu. Peran profesor terutama
untuk memfasilitasi proses pembelajaran; mereka membantu siswa untuk memahami masalah
proyek, mengembangkan solusi potensial, menerapkan solusi untuk memenuhi spesifikasi dan
kriteria, dan bila mungkin untuk membangun pengetahuan baru. Selain itu, metode penilaian
harus kompatibel dengan proses pembelajaran. Kerja tim dan penilaian kerja tim adalah masalah
penting yang terkait dengan pendekatan proyek
Tanggapan/catatan/komentar:
Saya setuju jika proses pembelajaran berfokus pada kelompok belajar mandiri yang membahas
dan menganalisis kasus tertentu. Jika metode PBL difokuskan pada kelompok belajar umum,
mungkin akan sangat jenuh bagi siswa untuk membahas dan menganalisis kasus karena
penjelasan guru mencakup secara umum mengenai metode PBL. Tetapi jika dilakukan dalam
kelompok belajar mandiri, siswa akan lebih terpacu semangatnya untuk mencoba menyelidiki
masalah yang diberikan. Peran guru sangat dibutuhkan dalam kelompok mandiri siswa karena
harus menuntun siswa tahap demi tahap secara personal untuk membahas dan menganalisis
masalah.
c. Tanggapan
Berdasarkan penjelasan saudari Ephin, saya setuju apabila dalam proses pembelajaran berfokus
pada belajar mandiri, namun saya tidak sepenuhnya setuju. Proses pembelajaran secara mandiri
menurut saya akan menjadi sangat monoton, misalnya: diberikan sebuah masalah dan si anak
tidak mampu atau kurang mengerti dalam menangani masalah ini. Apabila dilakukan secara
kerja sama makan siswa akan dapat saling bertukar pikiran sehingga menciptakan proses
pembelajaran yang menarik.
3. Review 3
a. Pembuat: Nama Mahasiswa: Ursula Fiopranggryn Ainstein Demi
Nomor Mahasiswa: 181444017
b. Isi:
Kutipan
PBL is described as a learning cycle in which students initially encounter a problem (rather than
first being given information); reasoning skills are then developed and learning needs identified
with the staff support. This is followed by individual study and a cooperative phase in which the
knowledge is applied to the problem (Perrenet et al., 2002). Here students identify and seek the
information needed rather than drawing on existing knowledge with which to explore the
problem. A further noted difference between these approaches is the emphasis within the project
approach on the creation of an artefact or product (Donnelly and Fitzmaurice, 2005). (Nichola
Harmer. 2014 Halaman 6)
Penjelasan
PBL digambarkan sebagai siklus belajar dimana siswa awalnya menghadapi masalah bukan
orang yang pertama diberikan informasi, dalam hal ini keterampilan penalaran dikembangkan
kemudian kebutuhan pembelajaran diidentifikasi dengan dukungan staf. Pembelajaran ini diikuti
oleh studi individu dan fase kooperatif dimana pengetahuan diterapkan pada masalah. Dalam hal
ini juga siswa dapat mengidentifikasi dan mencari informasi yang dibutuhkan bukan
menggambhar pada pengetahuan yang ada untuk mengeksplorasi masalah.
Tanggapan/catatan/komentar
Suatu metode pembelajaran seharusnya memang berperan untuk mengarahkan siswa untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara memecahkan masalah yang ada
atau diberikan guru pada setiap materi pembelajaran.
c. Tanggapan:
Saya sangat setuju dengan pendapat saudari Anggrin dimana metode pembelajaran haruslah
memiliki peran untuk mengarahkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dengan memecahkan suatu masalah. Suatu masalah dapat memebuat seseorang belajar dan
mencoba untuk mengatasi masalah tersebut. Olehg karena itu metode PBL ini sangat cocok
diterapkan dalam pembelajaran, namun tidak begitu sering dikarenakan ada juga seorang isswa
yang merasa hal itu membosankan.

Anda mungkin juga menyukai