MANAGEMEN HUMAS
Disusun oleh:
Yosefina Ermi Surianti 181444011
Dio Ganda P. Damanik 181444024
Dosen Pengampu:
Sampul …………………………………………………………………………………….i
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Pembahasan
Bab 3. Penutup
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
dibentuknya berbagai aturan. Karena orang-orang yang bekerjasama serta kerjasama
dengan situasi yang berbeda dari satu tempat ketempat yang lain. Maka terjadi
suasana yang berlainan antara satuan kerjasama yang satu dengan yang l ain.
Sekolah adalah organisasi yang diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Adanya humas dalam lingkungan sekolah sanagtlah dibutuhkan,agar segala
informasi yang dari lingkungan sekolah dapat dismapaikan oleh bagian humas.
Informasi yang disampaikan pun harus jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
1.2. Rumusan masalah
a. Apakah pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat?
b. Bagaimana humas dilingkungan sekolah?
c. Bagaimanakan hubungan sekolah dengan masyrakat yang baik?
1.3. Tujuan penulisan
a. Mengetahui apa itu pengertian Humas.
b. Mengetahui fungsi Humas di lingkungan sekolah.
c. Mengetahui hubungan sekolah dengan masyarakat
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kajian pustaka
a. Pengertian hubungan masyarakat (HUMAS)
Hubungan masyrakat atau biasa disebut Humas, dikemukan pertama kali oleh
presideb Amerika Serikat ialah Thomas Jefferson pada tahun 1807. Hingga saat ini
pengertian Humas belum ada keseragaman pendapat dari para ahli. Oleh karena itu
berikut dijelaskan berbagai pengertian hubungan masyarat oleh berbagai tokoh:
1. Menurut Glennand Denny Griswold (1966)
Humas diartikan sebagai fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan
menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi
atau organisasi dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan dukungan masyrakat.
2. Menurut Oemi Abdurachman M.A. (1971), menurutnya ialah humas dikatan
sebagai suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, godwull,
kepercayaan, penghargaan dari publik suatu badan khusunya dan masyrakat
umunya. Oemi ini juga mengutip pendapat dari J.C.Seidel jika public relationship
adalah proses yang berjalan terus menerus dengan mana manajemen berusaha
untuk memperoleh godwill dan pengertian dari publik dalam arti luas ( pegawai,
langganan, dan lain-lain), kedalam dengan jalan pengawasan diri dan koreksi.
3. Menurut Ibnoe Syamsi (1967), Humas adalah kegiatan organisasi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat agar mereka
mendukunganya dengan sadar dan sukarela. Ibno Syamshi juga menyadur
pendapat dari Hooftman dimana makna kegiatan humas diterangaknan sebagai:
sesuatu untuk mengembangan opini publik yang positif terhadap sesuatu badan,
publik harus diberi peneragan yang lengkap dan obyektif.
5
4. Menurut Drs, SK.Bonar (1977), hubungan masyrakat menjalankan usahanya
untuk mencapai hubungan yang harmonis anatra sesuatu badan organisasi dengan
masyarakat sekelilingnya.
Humas jika ditinjau dari beban kerjanya Dr Hadari Ngawi (1981)
menyebutkan bahwa beban tugas humas adalah melakukan publisitas tentang
kegiatan organisasi kerja yang patutu diketahui oleh pihak luar secara luas.
Menyebarkan informasi dan penerangan-penerangan dan menciptkan pemahaman
yang sebaik-baiknya dikalangan masyrakat adalah keguatan yang dilakukan oleh
humas sendiri.
Berdasarkan urain-uraian diatas humas dilingkungan organisasi kerja
maupun instansi pemerintah , maupun dilembaga pendidikan dapat diartikan
sebagai rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi
tersebut. Hubungan yang harmonis yang dimaksud bisa tampak :
1. Adanya saling pengertian anatar oorganisasi atau instansi dengan pihak luar.
2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan
pentingnya peranan masing-masing.
3. Adanya kerja sama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut
bertanggung jawab.
Dapat disimpulkan bahwa tugas pokok dari humas atau kerja humas antara
lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang embutuhkannya.
2. Menyebarluaskan infromasi atau gagasan-gagasan supaya dapat diketahui
maksud dan tujuan serta kegiatan-kegiatan oleh pihak diluar organisasi
atau instansi tertentu.
3. Membantu pemimpin dalam memberikan informasi.
Menurut Ibnoe Syamsi (1969) humas yang efisiensi harus memperhatikan
asas-asas tertentu dianatarnya
a. Obyektif dan resmii
6
Yang dimaksud dari obyektif dan resmi ialah informasi atau
pemberitaan yang disampaikan oleh humas tersebut harus merupakan
suara resmi dari instansi atau lembaga tertentu. Disini ketelitian dan
kontrol dari pemimpin memegang peranan yang sangat penting,
dengan tujuan menghindari pemberitaan yang tidak tepat dan
merugikan.
b. Organisasi yang tertib dan berdisplin
Yang dimaksud ialah informasi atau pembertitaan yang keluar tidak
akan berbeda dengan kenyataan dalam jangka waktu yang relatif
singkat.
c. Informasi yang disampaiakn atau diberitakan oleh humas bisa
menimbulkan keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut
memberikan dukungan secara wajar dari masyrakat.
d. Kontinuitas informasi, yang dimaksud ialah humas harus berusaha
agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakukan
secara berkala dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
e. Respon yang timbul dimasrayakat umpan balik dari informasi yang
disamapaikan harus mendapatkan perhatian sepenuhnya. Respon
masyarakat dalam hal ini ialah berupa saran, pendapat-pendapat,
kritik-kritik, keluhan-keluhan, dan pernyataan-pernyataan [ CITATION
BSu04 \l 1057 ].
2.2 Humas di Lingkungan Sekolah
Menurut kurikulum tahun 1975 (buku III D) kegiatan mengatur hubungan sekolah
dengan masyarakat meliputi beberapa hal sebagai berikut.
1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid.
2. Memelihara hubungan baik dengan badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan ( BP
3).
3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga
pemerintah, swasta,dan organisasi social.
7
4. Memberi pengertian kepada kepada masyarakat tentang fungsi sekolah, melalui
bermacam-macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar, mendatangkan sumber).
Menurut Drs. Ngalim Purwanto dkk. (1975) hubungan sekolah dengan
masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain, sekolah dengan
pemerintah setempat, sekolah dengan instansi dan jawaban lain, dan sekolah dengan
masyarakat pada umumnya. Selanjutnya diuraikan bahwa hendaknya semua
hubungan itu merupakan hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis
dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan
bagi kedua belah pihak. Untuk itu kepala sekolah memegang peranan penting dan
menentukan.
Pada garis besarnya berarti bahwa kegiatan Humas di sekolah tidak cukup hanya
menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah itu, melainkan juga:
1. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang
masalah pendidikan.
2. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperolah bantuan dan kerja
sama.
3. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
4. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum.
Tinjauan yang lain (Drs. Ismed syarief dkk. 1976) menekankana bahwa sekolah
mesti berada di tengah-tengah masyarakat.karena itu sekolah mau tidak mau harus
berhubungan dengan masyarakat. Hubungan ke luar ini dapat ditinjau dari dua segi
yakni:
1. Hubungan dinas ( dengan instansi atasan).
2. Hubungan dan kerja sama dengan pihak lain di luar ketentuan atasan.
Hubungan kedinasan antara lain tampak dalam hal penyampaian laporan tertulis
mengenai bermacam-macam datadan kegiatan sekolah. Kadang-kadang hubungan
itu berupa melayani kunjungan penjabat Pendidikan dalam rangka kegiatan survei.
Selanjutnya ditambahkan bahwa berbagai hubungan dan kerja sama dengan pihak
lain meliputi:
1. Hubungan dengan BP 3.
2. Kerja sama dengan sekolah-sekolah lain
8
3. Hubungan dengan organisasi guru, yakni organisasi professional yang ada ialah
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
2.3 Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Sekolah dan masyrakat tentunya harus menjalin hubungan baik untuk mencapai
suatu tujuan komunikasi yang baik. Oleh karena itu pimpinan ekolah perlu terus
menerus membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah sanat
diperlukan untuk memberikan banyak informasi kepada masyarakat tentang program-
program dan problem-problem yang dihadapi, dengan tujuan masyarakat luar bisa
mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah. Sehngga
dengan demikian adanya umpan balik dari masyarakat dan rasa simpati dari
masyarakat yang berguna bagi pengembangan program sekolah lebih lanjut.
Kebijakan direktur pendidkan menengah umum tentang manajemen peningkatan
berbasis sekolah menekankan agar sekolah mampu mengoordinasikan dan
menyerasikan segala sumber daya yang ada disekolah dan diluar sekolah untuk
mewujudkan sekolah yang bermutu. Untuk mencapai hall tersebut komponen
disekolah dan diluar sekolah diharapkan berpartisipasi secara aktif dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Komunikasi sekolah dengan masyarakat juga harus berjalan dengan bai. Adapun
teknik-teknik yang dapat dilakukan diantaranya:
a. Teknik tertulis
Komunikasi masyarakat dengan sekolah dapat dilakukan secara tertulis misalya
dengan membuat buku kecil, yang diberikan kepada orang tua murid atau tokoh-
tokoh asyarakat pada permulaan tahun ajaran batu. Ini bertujuan agar bisa
mengetahui beberapa tata ertib sekolah, syarat masuk, dan semua aturan terkait
dilingkungan sekolah. Berita kegiatan murid, berita ini dibuar sederhana mungkin
pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh sekolah.
b. Teknik lisan,
Teknik lisan juga sering kita liat selama ini dalam lngkungan sekolahmisalanya
kunjungan rumah, dimana pihak sekolah dapat langsung mengunjungi rumah wali
murid, warga atau pun tokoh masyarakat. Dengan kunjungan ii pihak sekolah
9
dapat mengetahui masalah siswa atau anak dirumahnya. Yang kedua ialah
melakukan panggilan orangtya, ini dilakukan agar orang tua atau wali bisa
mengetahui perkebangan anak atau siswa tersebut disekolah. Yang ketiga ialah
melakukan pertemuan. Teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam
acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan disekolah.
c. Teknik elektronik, untuk mengakrabkan pihak sekolah dengan masyarakat,
sekolah dapat meggunakansarana elektronik [ CITATION Moh14 \l 1057 ].
Untuk mengikut sertakan warga masyarakat ini dalam pembangunan
pendidikan disekolah, sudah sepatutnya para manajer sekolahmelalui tokoh-tokoh
masyarakat aktif mengugah perhatian mereka.. para manajer dapat mengundang
para tokoh masyarakat untuk membahas bentuk-bentuk kerjasama dalam
meningkatkan pendidikan. Dengan adanya pertemuan ini, akan adanya adu
pendapat, bertukar pikiran, untuk menentukan alternatif-alternatif peningkatan
pendidikan. Komunikasi dengan masyarakat tidak cukup dengan informasi berval
saja, namun harus juga dengan bukti nyata. Masyarakat umum pada umumnya
harus meminta bukti sebelum mereka memberikan dukungan terhadap sesuatu.
Bukti nyatanya ini dapat dilakukan untuk meningkatlan citra masyaratkat
terhadap lembaga pendidikan. Contoh buktinya nyatanya ialah lembaga
pendidikan memberikan piagam-piagam atau hadiah kepada siswa sebagai bukti
kemampuan mereka dalam berbagai bidang [ CITATION Mad88 \l 1057 ].
10
aturan-aturan baru yang dibuat oleh pihak sekolah dapat secara terperinci diketahui
oleh masyarakat dan orangtua murid.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (Sekolah), orang
tua, dan masyarakat. Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga pendidikan (sekolah)
hendaknya tidak menutup diri, melainkan selalu mengadakan kontak hubungan
dengan dunia luar yaitu orang tua dan masyarakat sekitar sebagai teman penanggung
jawab pendidikan. Dengan kedua kelompok inilah sekolah bekerja sama mengatasi
problem-problem pendidikan yang muncul dan memajukannya.
11
bersama masyarakat dan sekaligus menjadi penerang atau inovator bagi masyarakat.
Inilah yang perlu diusahakan oleh para manajer pendidikan.
Daftar Pustaka
12