Anda di halaman 1dari 8

STANDARISASI DAN LEGISLASI PANGAN

“SNI MIE TEK-TEK”


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir Fauzan Azima MS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 :

1. Arjuna Maiyondra 1811122034


2. Fadila Melga Putri 1811122036
3. Deni Andriani 1811122038
4. Wewi Marjelliati 1811122042

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019

MIE TEK-TEK
1. Ruang Lingkup

Standar ini meliputi defenisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji , syarat
penandaan dan pengemasan mie tek-tek.

2. Acuan Normatif

Pedoman ini tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan dokumen referensi dibawah ini.

SNI 07-2974-1996, Syarat Mutu Mie.

SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh padatan.

3. Defenisi

Mie tek-tek adalah produk makanan yang dibuat dari mie yang diolah bersana sayur,telur dan
bumbu penyedab lainnya.

4. Komposisi

4.1 Bahan Baku

Bahan Baku yang digunakan adalah Mie Kering, , Sayur, Telur, Garam , Gula, Cabe dan Minyak
Goreng.

4.2 Bahan Tambahan

Bahan tambahan lain yang dapat digunakan adalah penyedap rasa jika dirasa perlu.

5. Syarat Mutu

Syarat mutu Stik Labu sesuai Tabel 1 dibawah ini

NO Kriteria Uji Satuan Persyaratan

1. Keadaaan

1.1 Bau - Normal

1.2 Rasa - Normal

1.3 Warna - Normal

2. Air % b/b Max 10

3. Cemaran logam

3.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks 1,0

3.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks 10,0

3.3 Seng (Zn) mg/kg Maks 40,0

3.4 Arsen (As) mg/kg Maks 0,5

4. Cemaran Mikroba
4.1 Angka lempeng total (Koloni/g) Max 1 x 106

4.2 Kapang (Koloni/g) Max 1 x 106

6. Pengambilan Contoh

Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 19-0428-1998, Petunjuk pengambilan contoh
padatan

7. Cara uji

Cara uji untuk Mie Tek-Tek seperti dibawah ini :

A Cara Uji Keadaan

A.1 Keadaan

A.1.1 Bau

A.1.1.1 Prinsip

Pengamatan contoh uji dengan indera penciuman yang dilakukan oleh panelis yang
mempunyai kompetensi pengujian organoleptik.

A.1.1.2 Cara kerja

a) Ambil contoh uji secukupnya dan letakkan di atas gelas arloji yang bersih dan kering;
b) cium contoh uji untuk mengetahui baunya; dan
c) lakukan pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga ahli.

A.1.1.3 Cara menyatakan hasil

a) Jika tidak tercium bau asing, maka hasil dinyatakan “normal”; dan
b) jika tercium bau asing, maka hasil dinyatakan “tidak normal”.

A.1.2 Rasa

A.1.2.1 Prinsip

Pengamatan contoh uji dengan indera pengecap (lidah) yang dilakukan oleh panelis yang
mempunyai kompetensi pengujian organoleptik.

A.1.2.2 Cara kerja

a) Ambil contoh uji secukupnya dan rasakan dengan indera pengecap (lidah); dan
b) lakukan pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga ahli.

A.1.2.3 Cara menyatakan hasil


a) Jika tidak terasa rasa asing, maka hasil dinyatakan “normal”; dan
b) jika terasa rasa asing, maka hasil dinyatakan “tidak normal”.
A.1.3 Warna

A.1.3.1 Prinsip

Pengamatan contoh uji dengan indera penglihatan yang dilakukan oleh panelis yang
mempunyai kompetensi pengujian organoleptik

A.1.3.2 Cara kerja

a) Ambil contoh uji secukupnya dan letakkan di atas gelas arloji yang bersih dan kering;
b) lihat contoh uji untuk mengetahui warnanya; dan
c) lakukan pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga ahli.

A.1.3.3 Cara menyatakan hasil

Catat warna yang terlihat.

B Kadar Air

B.1.1 Prinsip
Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan cara pemanasan. Kemudian
menimbang bahan sampai berat konstan berarti semua air sudah diuapkan.

B.1.2 Peralatan

1. Cawan (crusible) porselin dengan penutup


2. Desikator
3. Tang penjepit
4. Oven pengering
5. Timbangan analitik

B.1.3 Cara Kerja

1. Cawan porselin yang sudah bersih dikeringkan di dalam oven pengering pada suhu 105o
C selama 1 jam dengan tutup dilepas.

2. Kemudian cawan porselin diambil dengan menggunakan tang penjepit dan didinginkan di
dalam desikator dengan tutup dilepas selama 1 jam.

3. Setelah dingin, cawan porselin ditimbang dalam keadaan tertutup (ms).

4.Ditimbang sampel ± 2 gram dengan menggunakan cawan porselin (ms1) dan dikeringkan
di dalam oven pengering pada suhu 105o C selama 8 jam atau sampai beratnya tetap denga
tutup dilepas.

5. Dengan menggunakan tang penjepit cawan porselin ditutup, kemudian didinginkan di


dalam desikator selama 30 menit dengan tutup dilepas. Setelah dingin cawan porselin ditutup
kembali dan ditimbang (ms2).
B.1.4 Perhitungan

Kadar air = (ms1 – ms2 / ms1 – ms) x 100%

Keterangan : Sampel = ms1 – ms

C. Cemaran logam

C.1.1 Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Arsen (As)

C.1.1.1 Prinsip

Atomisasi dalam graphite furnace yang dihubungkan dengan Spektrofotometer Serapan


Atom (SSA) yang telah dikalibrasi menggunakan standar Cd pada panjang gelombang
maksimum 228,8 nm dan larutan standar Pb pada panjang gelombang 283,3 nm.

C.1.1.2 Peralatan

a) SSA graphite furnace;


b) Pipet mikro 0,5 Ml, 1 Ml dan 10;
c) Saringan membran 0,45 µm;
d) Labu ukur 50 Ml, 100 Ml dan 1000 Ml;
e) Pipet ukur 10 Ml dan 100 Ml;
f) Tabung reaksi 20 Ml;
g) Gelas piala 150 Ml dan 500 Ml;
h) Penangas listrik.

C.1.1.3 Pereaksi

a) Air suling bebas logam;


Air suling yang telah mengalami dua kali penyulingan.
b) Asam nitrat, HNO3 p.a;
c) Larutan induk Cd 1 000 mg /L;
d) Larutan baku Cd 1 mg/L;
Pipet 1 ml larutan baku Cd 1 000 ml/L kedalam labu ukur 1 000 Ml tambah air suling
bebas logam yang mengandung HNO3 (1,5 Ml/L) sampai tanda garis.
e) Larutan standar Cd; 0 µg/L; 2,5 µg/L; 5 µg/L; 7,5 µg/L dan 10 µg/L;
Pipet masing-masing 0 Ml; 0,25 Ml; 0,5 Ml; 0,75 Ml dan 1 Ml larutan baku Cd 1 mg/L
ke dalam labu ukur 100 Ml tambahkan air suling bebas logam yang mengandung HNO3
(1,5 Ml/L) sampai tanda garis.
f) Larutan induk Pb 1 000 mg /L;
g) Larutan baku Pb 10 mg/L;
Pipet 1 Ml larutan baku Pb 1 000 mg/L ke dalam labu ukur 100 Ml tambah air suling
bebas logam yang mengandung HNO3 (1,5 Ml/L) sampai tanda garis.
h) Larutan Standar Pb; 0 µg/L; 10 µg/L; 40 µg/L dan 80 µg/L.
Pipet masing-masing 0 Ml; 0,10 Ml; 0,20 Ml; 0,40 Ml dan 0,80 Ml larutan baku Pb 10
mg/L ke dalam labu ukur 100 Ml tambahkan air suling bebas logam yang mengandung
HNO3 (1,5 Ml/L) sampai tanda garis.
C.1.1.4 Persiapan contoh

a) Saring larutan contoh 50 Ml sampai 100 Ml dengan menggunakan saringan membran


0,45 µm;
b) Asamkan contoh sampai Ph< 2 dengan HNO3 p.a;
c) Bila terjadi endapan, pipet 100 Ml contoh yang diasamkan ke dalam gelas piala 150 Ml
tambahkan 5 Ml HNO3 p.a.dan batu didih kemudian uapkan di atas penangas listrik
sampai larutan jernih dan volumenya kira-kira 10 Ml sampai 20 Ml;
d) Pindahkan contoh ke dalam labu ukur 100 Ml, dinginkan dan tambahkan air bebas
logam
yang mengandung HNO3 (1,5 Ml/L) sampai tanda garis;
e) Contoh siap diuji.

C.1.1.5 Cara kerja

Periksa larutan 6tandard an contoh dengan menggunakan SSA graphite furnace.

C.1.1.6 Perhitungan

Hitung kadar Cd dan Pb dalam contoh dengan menggunakan kurva kalibrasi atau persamaan
garis regresi linier.

D. Cemaran mikroba

D.1.1 Angka lempeng total

D.1.1.1 Prinsip

Pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah contoh diinkubasikan dalam pembenihan yang
sesuai selama 48 jam pada temperatur (35 ± 1) °C.

D.1.1.2 Peralatan

a) Cawan petri dari gelas / plastik berdiameter 50 mm -60 mm;


b) Pipet ukur 10 mL;
c) Penangas air (45 ± 1)°C;
d) Inkubator (35 ± 1) °C;
e) Alat penghitung koloni;
f) Autoklaf ;
g) Saringan membran 0,45 μm;
h) Gelas ukur 100 mL;

D.1.1.3 Pembenihan

Plate Count Agar (PCA).

D.1.1.4 Cara kerja


a) Pasang peralatan penyaring membran yang terdiri dari corong, membran penyaring dan
penampung yang telah disterilkan lebih dahulu dan hubungkan dengan sistem vakum ;
b) masukkan 100 mL contoh atau sejumlah yang diperlukan ke dalam corong dari alat
penyaring dengan menggunakan pipet atau gelas ukur steril.
c) gunakan vakum untuk menyaring contoh melalui membran dan saring contoh seluruhnya;
d) bilas seluruh permukaan dalam corong penyaring dengan air suling steril yang jumlahnya
sama dengan jumlah contoh yang disaring, dan saring cairan pembilas;
e) sesudah pembilasan selesai, hentikan vakum;
f) buka kembali peralatan penyaring dengan pinset yang steril angkat membran penyaring
dari alat penyaring;
g) letakkan membran penyaring di atas perbenihan plate count agar dalam cawan petri
(usahakan jangan ada gelembung udara di bawah membran);
h) inkubasikan cawan petri dengan posisi terbalik dalam inkubator pada temperatur (35 ±
1) ºC selama 48 jam;
i) hitung jumlah koloni yang terbentuk pada filter yang menyatakan jumlah angka lempeng
total dalam 100 mL contoh, atau lanjutkan cara kerja ke butir j, jika diperlukan satuan
hasil koloni/mL
j) bagi koloni yang terbentuk pada filter dengan jumlah contoh yang disaring sehingga
diperoleh hasil kolon

Anda mungkin juga menyukai