Anda di halaman 1dari 8

Nama Praktikum Judul Kegiatan Praktikum

Nomor Praktikum : Tanggal :


  Tanda Tangan Tanggal
Disusun Oleh

     
Diperiksa Oleh

     

1. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu zat/senyawa dalam larutan berdasarkan sifat
kimianya dan dapat mengidentifikasikan suatu zat/senyawa berdasarkan sifat – sifat
fisiknya.

2. PRINSIP
2.1 Berdasarkan sifat fisik kelarutan, pelarut polar akan melarutkan senyawa polar,
begitupun sebaliknya pelarut non polar akan melarutan senyawa non polar.
2.2 Berdasarkan sifat fisik kerapatan, kerapatan zat di pengaruhi oleh massa dan volume.
Dimana massa jenis didapatkan dari massa dibagi volume.
2.3 Berdasarkan sifar fisik Sublimasi, sublimasi memisahkan zat yang mudah menyublim
dengan sebuah sublimator sehingga menjadi gas atau uap.
2.2 berdasarkan sifat kimianya meliputi karakteristik beberapa zat kimia pada kondisi
tertentu. Seperti adanya ledakan, panas yang diserap, endapan, dan perubahan warna

3. REAKSI
4. BAHAN DAN ALAT
4.1 Bahan
4.1.1 sifat kimia
1. AgNO3 (perak nitrat)
2. NaOH (Natrium Hidroksida)
3. HCl (Asam Klorida)
4.1.2 sifat fisika
1. Air
2. Zat padat
3. Zat cair
4. Aseton
5. Etanol
6. Kloroform
7. champhora
4.2 Alat
4.2.1 sifat kimia
1. plat tetets
2. label
3. pipet
4.2.2 sifat fisika
1. tabung reaksi
2. beaker glass
3. neraca analitik
4. volume pipet
5. kaca arloji
6. corong
7. cawan porselen
8. pembakar Bunsen
9. mikroskop
5. PROSEDUR
5.1 A. Pengamatan Sifat kimia
5.1.1 Pengamatan dengan perak nitrat
1. Plat tetes yang bersih disiapkan.
2. lima macam larutan yang diketahui diteteskan sebanyak 5-10 tetes.
3. plat tetes diberi label A1-A5.
4. 3 tetes AgNO3 dimasukkan pada tiap larutan. Amati perubahannya.
5. untuk melihat bertambahnya perubahan, tambahkan 3 tetes.
6. Catat Pengamatanmu!.
5.1.2 pengamatan dengan test natrium hidroksida
1. 5 larutan yang diketahui teteskan 5-10 tetes pada plat tetes
2. plat tetes diberi label B1-B5.
3. tambahkan 5-10 tetes larutan NaOH pada masing – masing larutan
dengan perlahan.
4. Amati dari dekat, Apa yang terjadi ? Periksa apakah timbul gas pada
beberapa ujinya. Periksa juga baunya. Apakah terbentuk endapan?
5.1.3 Pengamatan dengan Test Asam Hidroklorida
1. Ulangi bagian A1 dan namai C1 – C5
2. larutan uji yang digunakan HCL.
3. Catatkan pengamatan anda, Periksa apakah timbul gas, baunya, amati
dari dekat.
5.1.4 sifat kimia dati senyawa yang tidak diketahui.
1. Plat tetes yang bersih disiapkan.
2. lima larutan sampel yang disediakan asisten Ambil sebanyak 5 – 10 tetes
3. Uji masing – masing sampel di Uji dengan pereaksi sebelumnya.
4. tentukan senyawa dan Amati perubahan yang terjadi.
5.2 A Sifat – sifat Fisika pada senyawa – senyawa yang diketahui
5.2.1 Kelarutan
a. Kelarutan dalam air
1. 1 mL air dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2. tambahkan sejumlah kecil (seujung spatel) zat padat yang tidak
diketahui atau 3 tetes zat cair
3. Catat hasil pengamatan anda !
b. Kelarutan dalam etanol dan aseton
1. Ulangi tes no 1 dengan menggunakan pelarut etanol dan aseton.
2. (Perhatikan : cegahlah jangan terhisap uapnya, aseton mudah
terbakar jauhkan dari nyala api).
3. Jelaskan kelarutan yang tidak diketahui larut atau tidak !
c. Kelarutan dalam kloroform
1. Ulangi tes no 1 dengan menggunakan pelarut kloroform.
2. (Perhatian: Kloroform merupakan senyawa anestetik/ membius
juga mudah terbakar).
5.2.2 Kerapatan dari cairan yang tidak diketahui
1. beaker glass kecil ditimbang secara teliti menggunakan neraca
analitis,
2. tambahkan 10 mL zat cair masukkan dengan menggunakan
volume pipet.
3. Tentukan berat total dan hitung kerapatannya
5.2.3 Proses Sublimasi
1. 2,00 gram camphora ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.
2. Simpan diatas kaca arloji,
3. tutup kaca arloji dengan corong saring terbalik yang diselimuti kertas tisu
basah disekelilingnya kecuali bagian atasnya dibiarkan terbuka sedikit.
4. Tempatkan kaca arloji diatas cawan porselen.
5. Kemudian dipanaskan pada nyala api bunsen hingga diperoleh mendekati
titik sublimasi.
6. Ambil camphora yang menempel pada dinding corong dan timbang,
7. hitung persentase kemurnian.
8. Amati sedikit comphora kotor dan hasil sublimasi di bawah mikroskop.
9. Gambarkan dan bandingkan hasilnya

6. HASIL
7. LAPORAN
SINGKAT
Sifat Kimia
A. Pada zat uji AgNO3 setelah ditetesi reagen NaCl +terjadi endapan putih, jika ditetesi
Na2CO3 +putih dan ada endapan, sedangkan jika ditetesi Na2SO3 -tidak ada perubahan.
B. Pada zat uji NaOH setelah ditetesi reagen NaCl -tidak ada reaksi, jika ditetesi Na2CO3 -
tidak terjadi reaksi, lalu jika ditetesi Na2SO3 -tidak ada reaksi.
C. Pada zat uji HCl setelah ditetesi reagen NaCl -tidak terjadi reaksi, jika ditetesi Na2CO3
+ada gas, sedangkan jika ditetesi Na2SO3 -tidak ada reaksi.

Sifat Fisika
A. Kelarutan
 Pada kelarutan yang menggunakan air, NaCl larut, asam salisilat tidak larut,
Na2CO3 larut.
 Pada kelarutan yang menggunakan kloroform, Nacl tidak larut, asam salisilat tidak
larut, dan Na2CO3 tidak larut.
 pada kelarutan yang menggunakan etanol, Nacl tidak larut, Asam salisilat larut, dan
Na2CO3 tidak larut.
B. Kerapatan
 Pada bobot awal gelas ukur 10 ml yaitu 17,08 gram, bobot akhir gelas ukur
ditambahkan dengan air sekitar 21,71 gram, volume air pada gelas ukur tersebut 5
ml, kerapatan yang terjadi 0,926 gram/ml
 Pada bobot awal gelas ukur 10 ml yaitu 29,35 gram, bobot akhir gelas ukur
ditambahkan dengan air sekitar 35,59 gram, volume air pada gelas ukur tersebut 5
ml, kerapatan yang terjadi 1,248 gram/ml
C. Sublimasi
Berat champora 2,10 gram. Berat pada corong gelas 67,52 gram, berat sublimat champora
dengan corong gelas yaitu 69,56 gram. Berat sublimat champora 2,06 gram. Rendemen
sublimat pada champora yaitu 98,09%.

8. KESIMPULAN
8.1 Ada beberapa sample yang mengalami perubahan seperti adanya endapan ataupun gas.
Adapun sample yang tidak bereaksi sama sekali mungkin disebabkan oleh beberapa factor,
salah satunya pereaksi zat uji tersebut.
8.2 sifat fisika

 Kelarutan adalah kemampuan suatu zat yang dapat larut dalam pelarut
tertentu.Pelarut polar akan larut ketika dicampurkan dengan senyawa polar,
sedangkan pelarut nonpolar hanya akan larut pada senyawa yang bersifat nonpolar.
 Pada kerapatan menggunakan perhitungan bobot awal dikurangi bobot akhir lalu
dibagi volume tersebut. Jika mempunyai massa yang besar dan volume yang kecil
maka kerapatan akan tinggi. Sebaliknya jika massa kecil volume besar maka
kerapatan itu akan rendah.
 Sedangkan pada sublimasi dengan perhitungan berat sublimat champora dibagi berat
camphora lalu dikali 100% itulah hasil persentase nya. Sublimasi adalah wujud zat
dari padat ke gas atau dari gas ke padat.sublimasi diterapkan untuk memisahkan
suatu zat dari pengotornya (impuritis) sehingga diperoleh zat yang lebih murni,
kotoran biasanya akan tertinggal dalam wadah akibat ketidakmampuannya dala
menyublim.
http://himafis.ub.ac.id/kerapatan-zat/#:~:text=Kerapatan%20suatu%20zat%20dipengaruhi
%20oleh,pembagian%20massa%20zat%20dengan%20volumenya

9. PUSTAKA
10. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai