Tujuan Praktikum
Prosedur Kerja
1. Tanpa membuka tutup kemasan/botol lakukan pengamatan label botol, tuliskan nama
bahan dan foto simbol hazard.
2. Lakukan penelusuran pustaka agar dapat menuliskan rumus bangun, golongan dan
memperoleh keterangan lebih mendalam tentang arti dari simbol hazard yang tertera pada
label.
3. Lakukan penelusuran pustaka untuk memperoleh keterangan tentang cara penanganan
bahan serta toksisitasnya.
4. Isilah kolom-kolom yang tertera pada lembar kerja ini secara lengkap dan sistematis.
Pengamatan
2.
Metanol
3.
n- butanol
4.
2- butanol
1
5.
Eter
6.
Aseton
7.
Formalin
8.
Asam
Asetat
9.
Kloroform
10. Karbon
tetraklorid
a
2
Pembahasan
Kesimpulan
3
PENGENALAN BAHAN KIMIA ORGANIK PADAT
Tujuan Praktikum
Prosedur Kerja
1. Lakukan pengamatan label botol dan tuliskan nama bahan yang diberikan.
2. Buka tutup wadah, dengan bantuan spatula letakan sedikit bahan di dalam kaca arloji yang
kecil kemudian foto bahan tersebut.
3. Lakukan penelusuran pustaka agar dapat menuliskan rumus bangun, golongan dan
memperoleh keterangan kelarutan bahan-bahan dalam air dan dalam pelarut organik
4. Isilah kolom-kolom yang tertera pada lembar kerja ini secara lengkap dan sistematis.
Pengamatan
1. Asam sitrat
2. Asam
Tartrat
3. Asam
Oksalat
4. Asam
Salisilat
4
5. Glukosa
6. Fruktosa
7. Sakarosa
8. Amilum
9. Asetosal
10. Parasetamol
11. Asam
Benzoat
12. Fenol
5
Pembahasan
Kesimpulan
6
PENETAPAN BOBOT JENIS PELARUT ORGANIK
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa trampil melakukan penetapan bobot jenis pelarut organik
menggunakan alat piknometer
Prosedur Kerja
1. Timbang piknometer kosong yang bersih dan kering dengan tutupnya, catat bobotnya
sebagai W1
2. Masukan air suling ke dalam piknometer sampai penuh, pasang tutupnya dan biarkan
sebagian air tumpah lalu lap piknometer bagian luar sampai kering.
3. Timbang piknometer yang berisi air suling, catat bobotnya sebagai W2
4. Piknometer dikosongkan lalu dikeringkan dengan bantuan alat pengering rambut.
5. Masukan pelarut organik yang akan ditetapkan BJ nya ke dalam piknometer sampai penuh,
pasang tutupnya dan biarkan sebagian pelarut organik tumpah lalu lap piknometer bagian
luar sampai kering.
6. Timbang piknometer yang berisi pelarut organik, catat bobotnya sebagai W3
7. Hitung bobot jenis pelarut organik dengan rumus :
(W3 - W1)
BJ = __________
(W2 - W1)
8. Bandingkan bobot jenis hasil perhitungan dengan bobot jenis yang tertera pada pustaka
7
Pembahasan
Kesimpulan
8
REAKSI SENYAWA ALKANOL
Tujuan Praktikum
Alat : tabung reaksi, gelas beker, kompor listrik, pipet tetes, rak tabung, penjepit tabung
Bahan : metanol, etanol, n-butanol, 2-butanol, asam sulfat pekat, asam sulfat 50%, asam salisilat,
kalium permanganat 1%, kalium bikromat 2,5%, kapas
Prosedur Kerja
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan 5 ml etanol, 5 tetes kalium
bikromat 2,5% lalu dihomogenkan, kemudian + 3 tetes asam sulfat 50%. Amati perubahan
warna dari jingga ke hijau/biru
2. Catat perubahan warna yang terjadi.
3. Lakukan prosedur yang sama untuk metanol, n-butanol dan 2-butanol
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan 5 ml kalium permanganat 1% dan
1 tetes asam sulfat pekat lalu dihomogenkan. Tambahkan 3 tetes etanol. Panaskan tabung
reaksi dalam tangas air. Amati perubahan warna dan adanya endapan hitam.
2. Catat perubahan warna yang terjadi.
3. Lakukan prosedur yang sama untuk metanol, n-butanol dan 2-butanol
Reaksi Esterifikasi
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering, masukkan sepucuk spatel serbuk asam
salisilat, tambahkan 1 ml etanol, tambahkan 1-2 tetes asam sulfat pekat melalui dinding
tabung. Tutup tabung reaksi dengan kapas. Panaskan tabung reaksi dalam penangas air
selama 5-10 menit.
2. Buka kapas dan cium aroma kapas.
3. Lakukan prosedur yang sama untuk metanol.
Pengamatan
Reaksi Esterifikasi
1. etanol
2. metanol
9
Reaksi Oksidasi
No Bahan uji Oksidasi oleh kalium bikromat Oksidasi oleh kalium permanganat
.
1. etanol
2. metanol
3. n-butanol
4. 2-butanol
Pembahasan
Kesimpulan
10
REAKSI SENYAWA FORMALIN
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa trampil :
Prosedur Kerja
1. Siapkan pereaksi Schryver, pereaksi asam kromotropat dan pereasi Tollens sebagai berikut :
Pereaksi Schryver
Pereaksi ini terdiri dari larutan Fenilhidrazin 1%, larutan Kalium Ferisianida 5% dan HCl pekat.
Ketiga bahan cair tersebut disimpan dalam botol terpisah, dicampur dengan sampel ketika
sedang melakukan reaksi identifikasi. Larutan Kalium Ferisianida mudah rusak, sehingga selalu
dibuat segar.
Pereaksi Tollens
Pereaksi ini selalu dibuat segar, merupakan campuran dari AgNO3 5%, NaOH 10% dan NH4OH 2%.
Cara membuat : dalam tabung reaksi masukkan 5 tetes AgNO3 5% + 5 tetes NaOH 10% maka akan
terbentuk endapan. Endapan dilarutkan dengan penambahan NH 4OH 2% tetes
demi tetes.
2. Buatlah larutan encer formalin sebagai berikut : teteskan 1 tetes formalin pekat ke dalam labu
ukur 250 ml lalu tambah air suling sampai tanda batas, homogenkan.
3. Lakukan reaksi identifikasi formalin :
a. Ke dalam tabung reaksi masukkan formalin encer sebanyak 4 tetes + 1 ml pereaksi asam
kromaropat, panaskan tabung dalam penangas air.
b. Ke dalam tabung reaksi masukkan air suling sebanyak 4 tetes + 1 ml pereaksi asam
kromaropat, panaskan tabung dalam penangas air.
c. Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml formalin encer + 10 tetes fenilhidrazin HCl + 5 tetes
Kalium Ferisianida 5% + 20 tetes HCl pekat.
d. Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml air suling + 10 tetes fenilhidrazin HCl + 5 tetes Kalium
Ferisianida 5% + 20 tetes HCl pekat.
e. Ke dalam tabung reaksi masukkan 10 tetes formalin encer + 2 tetes pereaksi Tollens.
f. Ke dalam tabung reaksi masukkan 10 tetes air suling + 2 tetes pereaksi Tollens.
11
Pengamatan
Pengamatan Hasil reaksi
Pereaksi asam kromotropat Pereaksi Schryver Pereaksi Tollens
formalin air suling formalin air suling formalin air suling
Pembahasan
Kesimpulan
12
PEREAKSI FEHLING DAN PEREAKSI BENEDICT
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa trampil :
Prosedur Kerja
1. Siapkan pereaksi Fehling dan pereaksi Benedict :
Pereaksi Fehling
Pereaksi ini terdiri dari larutan larutan Fehling A dan larutan Fehling B.
Fehling A : 34,64 gram CuSO4.5H2O dilarutkan dalam 0,5 ml H2SO4 P + air suling sampai 500 ml.
Fehling B : 176 gram KNa tartrat + 77 gram NaOH, dilarutkan dalam air suling sampai 500 ml.
Pereaksi Benedict
Pereaksi terdiri dari
a) CuSO4.5H2O 17,3 gram
b) Na-sitrat 173 gram
c) Na2CO3 100 gram
Campurkan b) dan c) dengan 850 ml air suling lalu panaskan. Larutkan a) dalam 150 ml air
Campuran a) dituangkan perlahan pada campuran lainnya.
4. Reaksikan pula formalin, fruktosa, aseton, etanol dan air suling dengan pereaksi Fehling dan
pereaksi Benedict. Amati dan catat warna yang terbentuk.
13
Pengamatan
Pembahasan
14
Kesimpulan
15
DESTILASI SEDERHANA (I)
Tujuan Praktikum
Alat : destilator, labu Kjehdahl, gelas beker , batu didih, tabung reaksi, pipet tetes, alat pemanas
Bahan : larutan NaCl 1%, larutan glukosa 1%, pereaksi AgNO3 0,05 %, pereaksi Benedict/Fehling
Prosedur Kerja
Pengamatan
16
1. larutan NaCl dengan pereaksi AgNO3 sebelum proses destilasi :
Pembahasan
Kesimpulan
17
DESTILASI SEDERHANA (II)
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa trampil :
1. Melakukan destilasi sederhana untuk pemisahan senyawa mudah menguap dari suatu
campuran bahan.
2. Melakukan identifikasi senyawa yang telah dipisahkan dari campuran.
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat destilasi
2. Masukkan ± 25 gram bahan makanan yang diduga mengandung formalin ke dalam labu
Kjehdahl (bahan makanan terlebih dahulu dihaluskan).
3. Ke dalam labu Kjehdahl masukkan 50 ml air suling dan 2 ml asam pospat 10% lalu
homogenkan.
4. Siapkan alat destilator, siapkan juga botol untuk menampung destilat.
5. Lakukan destilasi sampai diperoleh (20 – 25) ml destilat.
6. Lakukan lima reaksi identifikasi formalin, destilat digunakan sebagai sampel.
Pengamatan
Pengamatan hasil reaksi antara destilat dengan pereaksi :
Asam Schryver Tollens Benedict Fehling
kromotropat
Pembahasan
18
Kesimpulan
19
EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Tujuan Praktikum
1. Melakukan ekstraksi cair-cair untuk pemisahan senyawa organik dari suatu campuran bahan.
2. Melakukan identifikasi senyawa yang telah dipisahkan dari campuran.
Alat : corong pisah dengan klem, cawan penguap, pipet tetes, gelas ukur, tangas air
Bahan : sampel sirop, eter, HCl 0,5N, pereaksi FeCl3 1%
Prosedur Kerja
1. Sebanyak 15 ml sirop di cek pH nya, atur keasaman sirop sampai pH ± 3 menggunakan HCl
0,5N.
2. Masukkan sirop ke dalam corong pisah + 15 ml eter, lakukan pengocokan sambil sesekali
dibuka kran dari corong pisah.
3. Corong pisah di masukkan ke dalam ring yang disangga oleh klem, biarkan kedua fase cair
memisah.
4. Masukkan fase eter ke dalam cawan penguap, keringkan diatas tangas air sampai kering.
5. Teteskan 2-3 tetes etanol encer ke dalam residu dalam cawan + 2 tetes pereaksi FeCl 3 1%
6. Amati warna yang terbentuk, lakukan pencatatan.
Pengamatan :
Pembahasan
Kesimpulan :
20
EKSTRAKSI CAIR-PADAT
Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa trampil :
1. Melakukan ekstraksi cair-cair untuk pemisahan senyawa dari campuran bahan organik
2. Melakukan identifikasi senyawa yang telah dipisahkan dari campuran.
Prosedur Kerja
1. Haluskan sampel, timbang 5 gram, masukkan ke dalam erlenmeyer.
2. Tuang 25 ml air panas ke dalam erlenmeyer yang berisi sampel, kocok-kocok.
3. Ulangi proses ekstraksi sebanyak 2 kali.
4. Lakukan penyaringan setelah air menjadi dingin, filtrat ditampung dalam beker kecil.
5. Masukkan filtrat ke dalam dua tabung reaksi masing-masing 10 tetes (tabung I dan II).
6. Pada tabung I : + 10 tetes asam asetat 6% + 10 tetes KI 10% + 10 tetes amilum 1%
homogenkan.
7. Pada tabung II : + 10 tetes asam sulfanilat + 10 tetes alfa-naftilamin + 10 tetes HCl 0,1N.
Pengamatan
Tabung I :
Tabung II :
Pembahasan
21
Kesimpulan :
22