Anda di halaman 1dari 8

I.

ALKOHOL
A. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari penulis sering dihadapkan dengan senyawa-senyawa


yang berasal dari alam dan diantara senyawa-senyawa tersebut biasanya memiliki bentuk
fisik yang sama akan tetapi sifat kimianya sangat berbeda. Seperti halnya dengan
senyawa alkohol yang memiliki gugus fungsi (-OH). Alkohol merupakan senyawa organik
yang mempunyai satu atau lebih gugus fungsi hidroksil. Alkohol merupakan senyawa
hidrokarbon dengan satu atau lebih atom hidrogen (H) disubstitusi oleh gugus hidroksil (OH).
Alkohol dianggap berasal dari air (H-OH), dengan atom H diganti oleh gugus alkil. Alkohol
tidak serupa dengan sifat hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air karena ikatan hidroksil
bersifat kovalen. Alkohol dapat larut dalam berbagai perbandingan secara sempurna. Larutan
dengan sifat seperti sering disebut dengan “Larutan Biner”. Alkohol merupakan salah satu zat
yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa
lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa
menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa
mengandung ikatan O-H. Salah satu senyawa alkohol yaitu etanol (etil alcohol atau alkohol
sehari-hari) adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol.
Rumus kimianya CH3CH2OH. Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan
tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C .
R-CH2-OH                     R2-CH-OH                       R3C-OH
Alkohol primer             Alkohol sekunder             Alkohol tersier
Alkohol digolongkan berdasarakan letak gugus fungsin pada atom karbon, banyak gugus
fungsi dan bentuk rantai karbonnya.(Niken, 2019)
Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan
sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya. Alkohol
adalah asam lemah, karena perbedaan keelektronegatifan antara Oksigen dan Hidrogen pada
gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila didekat Karbon
Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka keasaman
meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai
alkana maka keasaman menurun. Paparan diatas, tentu diperlukan cara - cara
mengidentifikasi Alkohol. Hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya praktikum yang
berjudul “ Identifikasi Alkohol “ dengan tujuan agar praktikan mampu untuk
mengidentifikasi jenis Alkohol dan cara pengujian reaktifitas Alkohol.
2. Tujuan :

a .Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis alkohol

b .Mahasiswa dapat menguji reaktifitas alkohol menggunakan beberapa tes sederhana


seperti : tes logam natrium, tes ester, uji amonium nitrat ceric ,uji asetil klorida

B. Tinjauan Pustaka
Alkohol adalah senyawa hidrokarbon berupa gugus hydroksil (-OH) dengan 2 atom
karbon (C). Spesies alkohol yang banyak digunakan adalah CH3CH2OH yang disebut metil
alkohol (metanol), C2H5OH yang diberi nama etil alkohol (etanol), dan C3H7OH yang
disebut isopropil alkohol (IPA) atau propanol2. Dalam dunia perdagangan yang disebut
alkohol adalah etanol atau etil alkohol atau metil karbinol dengan rumus kimia C2H5OH
(Rama, 2008). Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH atau
CH3CH2OH dengan titik didihnya 78,4° C. Etanol memiliki sifat tidak berwarna, volatil dan
dapat bercampur dengan air (Kartika dkk., 1997). Ada 2 jenis etanol menurut Rama (2008),
etanol sintetik sering disebut metanol atau metil alkohol atau alkohol kayu, terbuat dari etilen,
salah satu derivat minyak bumi atau batu bara. Bahan ini diperoleh dari sintesis kimia yang
disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses
biologi (enzimatik dan fermentasi). Mengingat pemanfaatan bioetanol/ etanol beraneka
ragam, sehingga grade etanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan
penggunaannya. Untuk etanol yang mempunyai grade 90-96,5% dapat digunakan pada
industri, sedangkan etanol yang mempunyai grade 96-99,5% dapat digunakan sebagai
campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Besarnya grade etanol yang
dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan sebesar 99,5- 8 100%.
Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi
gula (glukosa) larut air (Indyah, 2007).
C. Metodologi Percobaan
I. Tes logam natrium ( sodium metal test )
a. Tujuan : Untuk mengetahui reaksi alkohol dengan logam natrium .
b. Alat dan bahan :
1) Senyawa organik
2) Kalsiun sulfat anhidrat
3) Logam natrium
4) Tabung reaksi
5) Corong
6) Kertas filter
7) Spatula
8) Penjepit ( tang )
c. Prosedur Kerja :
1) Mengambil sedikit senyawa organik dan dimasukkan dalam tabung reaksi
2) Menambahkan tambahkan sedikit kalsium sulfat anhidrat
( anhydrous calcium sulphate) menggunakan spatula
3) Mengocok tabung reaksi dengan baik untuk menghilangkan kandungan air
dalam senyawa organik
4) Setelah di kocok, saring isinya menggunakan kertas filter ke dalam tabung
reaksi
5) Mengambil sepotong kecil logam natrium. menggunakan penjepit dan letakkan
di atas kertas saring
6) Mengeringkan logam natrium dengan menekannya di antara lipatan kertas
saring
7) Me masukkan potongan natrium kering ke dalam senyawa organik tang
II. Tes ester atau esterifikasi
a. Tujuan : mahasiswa mengetahui cara pembuatan ester dari alkohol
b. Alat dan bahan :
1. senyawa organik
2. asam asetat glasial
3. asam sulfat pekat ( H2SO4)
4. air dingin
5. tabung reaksi
6. pipet tetes
7. kaki tiga
8. pemanas / pemakar bunsen
c. prosedur kerja :
1. ambil sedikit senyawa organik dan dimasukan dalam
tabung reaksi
2. ambil sedikit asam asetat glasial menggunakan pipet
3. gunakan pipet tetes lain untuk menambahkan beberapa tetes
asam sulfat pekat dalam tabung reaksi
4. hangatkan camoura tadi menggunakan kaki tiga dan
pemanas bunsen selama beberapa menit

5. tuangkan campuran ke dalam sekitar 20 mililiter air dingin

yang diambil dalam gelas kimia dan cium dengan cara

dihembuskan

III. Uji Seri Amonium Nitrat


a. tujuan : mahasiswa mampu mengetahui pembentukan alkil dengan
menggunakan seri amonium nitrat
b. alat dan bahan :
1. senyawa organik
2. seri amonium nitrat
3. tabung reaksi
4. pipet tetes
c. prosedure kerja
1. ambil sedikit seri amonium nitrat menggunakan pipiet tetes

2. tambahkan ke dalam tabung reaksi yang mengandun sedikit

senyawa organik
3. kocok tabung reaksi sampai berwarna merah untuk
membentuk gugus alkil
IV. uji asetil klorida
a. tujuan : untuk mengetahui reaksi alkohol dengan asam klorida
b. alat dan bahan :
1. senyawa organik
2. kalsium sulfat anhidrat
3. asetil klorida
4. amonium hidroksida
5. tabung reaksi
6. pipet tetes
7. spatula
8. corong
9. kertas saring
10. batang kaca
c. prosedur kerja :
1. mengambil sedikit senyawa organik dan dimsukkan dalam
tabung reaksi
2. menambahkan kalsiu sulfat anhidrat menggunakan spatula

3. kocok tabung reaksi dengan baik untuk menghilangkan air

yang mengandung senyawa organik


4. saring isinya ke dalam tabung reaksi hingga bersih
5. gunakan pipet tetes lain untuk menambahkan asetil klorida
6. kocok tabung reaksi dengan baik. alkohol direaksika
dengan asetil klorida menghasilkan gas hidrogen klorida
ROH+ CH3COCL – CH3COOR +HCL
7. celupkan batang kaca ke dalam larutan amonium hidroksida
dan bawa melalui mulut tabung reaksi dengan amonium
hidroksida untuk membentuk asap putih amonium klorida
D. Hasil dan Analsis Hasil
1. Tes logam natrium ( sodium metal test )
Berikut adalah hasil dari praktikum tes logam natrium ( sodium metal test ) yaitu :
alkohol bereaksi dengan logam aktif seperti natrium untuk menghasilkan buih,
karena pembebasan gas hidrogen
Reaksi sbb :
2R – OH+ 2Na 2R –ONa + H2
2. Tes ester / reaksi esterifikasi
Tes ester atau reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester jika alkohol
direaksikan dengan asam karboksilat maka akan menghasilkan ester dan air dengan
reaksi :
ROH + R’COOH –R’COOR+ H2O
3. Uji seri amonium nitrat
tes seri amonium nitrat adalah tes untuk mrnghasilkan warna merah dalam
pembentukan alkil ( IV) dengan menceampurkan alkohol dan amonium nitrat
4. Tes asetil klorida
tes asetil klorida merupakan tes antara alkohol dan asetil klorida yang dapat
mengasilkan gas amonium klorida dengan reaksi :
HCL+ NH4OH – NH4CL+H2O

E. Pembahasan
Alkohol adalah senyawa organik yang mempunyai satu atau lebih gugus fungsi
hidroksil (OH-).  Dalam praktikum yang berjudul Identifikasi Alkohol, bertujuan agar
mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis reaksi yang terdapat pada alkohol dan mampu
menguji reaktifitas alkohol. Dalam praktikum ini juga membutuhkan alat serta bahan agar
dapat melaksanakan praktikum. Pada percobaan yang pertama yaitu tes logam natrium untuk
menghasilkan gas hidrogen. Percobaan kedua yaitu tes ester/ reaksi esterifikasi untuk
membentuk ester dari alkohol dan asam karboksilat. Percobaan ketiga yaitu uji seri amonium
nitrat untuk menghasilkan gugus alkil (IV) . Percobaan keempat yaitu tes asetil klorida untuk
menghasilkan gas amonium klorida .
F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan , dapat disimpulkan bahwa
akohol dapat bereaksi dengan logam berat membentuk alkoksida dan
gas H2 , dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester,
dapat bereaksi dengan amonium membentuk alkil ( IV),dan dapat
bereaksi dengan asetil klorida membentuk amonium klorida .

G. Daftar Pustaka

Ey, Eliyastono, 2015 tinjauan pustaka alkohol fenol http://e-journal.uajy.ac.id/2151/3/2BL00991.pdf

Diakses tanggal 6 Juni 2021

Hidayat, Feriawan, UIN. 2016 Kimia Organik http://digilib.uinsgd.ac.id/36481/57/4_BAB1.pdf.


Diakses tanggal 5 Juni 2021

Sunarya, Yayan. 2014. kimia dasar 1 cetakan ketiga yrama widya bandung
https://ardra.biz/topik/reaksi-alkohol-dengan-logam-natrium/

Diakses tanggal 6 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai