Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MATERI 7

REAKSI DALAM LARUTAN

NAMA : YOENIDEA DASENTA


NIM : 19513005
KELOMPOK : 2A
ASISTEN : M. FARIDH AL FADHLI

Poin Max Score Nilai Total Paraf


Tujuan, Prinsip 2
Dasar Teori 3
Alat dan Bahan 2
Cara Kerja 3
Data dan Perhitungan 5
Pembahasan 10
Kesimpulan 3
Daftar Pustaka 2

LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN


TEKNIK LINGKUNGAN FTSP UII
YOGYAKARTA
2019
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

Nama Praktikan : Yoenidea Dasenta

NIM Praktikan : 19513005

Hari dan Tanggal Praktikum : Senin, 4 November 2019

Topik Praktikum : Reaksi dalam Larutan

I. Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu mempelajari reaksi yang berlangsung dalam larutan.
2. Praktikan mampu menghitung konsentrasi larutan dan menentukan persamaan
reaksi yang terjadi.

II. Prinsip
Prinsip percobaan yang digunakan dalam menentukan reaksi-reaksi yang terjadi
dalam larutan yaitu antara larutan NaCl, KCl dan HCl menggunakan metode titrasi
argentometri, yaitu  titrasi dengan menggunakan perak nitrat (AgNO3) sebagai titran,
serta menghitung konsentrasi akhir larutan berdasarkan data yang di dapat.

III. Dasar Teori

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena
komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekulmolekul atau lain-lain yang
bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas. Namun, lazimnya yang
disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat
terlarut. (Harjadi, 2000)

Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang


kita tidak inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan
standarisasi. Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi, zat-zat yang di dalam jumlah
yang relatif besar disebut pelarut. (David, 2001)

Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari garam


yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi
jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran

2
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik
akhir titrasi yang mudah diamati. (Mulyono,2005)

Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan
reaksi pengendapan antara ion halida (Cl -, I-, Br-) dengan ion perak Ag+. Titrasi ini
biasanya disebut sebagai Argentometri yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion
halida (pada umumnya) dengan menggunakan larutan standart perak nitrat AgNO 3.
Titrasi argentometri tidak hanya dapat digunakan untuk menentukan ion halide akan
tetapi juga dapat dipakai untuk menentukan merkaptan (thioalkohol), asam lemak, dan
beberapa anion divalent seperti ion fosfat dan ion arsenat. (Kisman,1988)

Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri. Argentometri


merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl -, Br-, I-) atau anion
lainnya (CN-, CNS) dengan ion Ag+ dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan
perak halida (AgX). Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan
dengan cara titrasi dengan larutan standart perak nitrat. Endapan putih perak klorida
akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indicator larutan
kalium kromat encer. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion Ag +
pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indicator membentuk endapan
coklat kemerahan Ag2CrO4. (Mulyono,2005)

Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan bereaksi
dengan indikator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42- dimana dengan
indikator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat kemerahan sehingga
titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai adalah tiosianida dan
indicator adsorbsi. Berdasarkan jenis indikator dan teknik titrasi yang dipakai maka
titrasi argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan metode Mohr, Volhard,
atau Fajans. Selain menggunakan jenis indicator diatas maka kita juga dapat
menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik ekuivalen. (Kisman,1988)

3
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

IV. Alat dan Bahan

IV.1 Alat

Nama Alat Jumlah


1. Gelas ukur 100 mL 1 buah
2. Erlenmeyer 250 mL 6 buah
3. Labu takar 100 mL 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Buret 50 mL 1 buah
6. Pipet ukur 10mL 3 buah
7. Karet hisap 1 buah
8. Corong kaca 1 buah

4.2 Bahan

1. NaCl 0,1 N 10 mL
2. HCl 0,1 N 10 mL
3. KCl 0,1 N 10 mL
4. AgNO3 0,01 N
5. K2CrO4 5%
6. Aquades 270 mL

4
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

V. Prosedur Percobaan

V.1 NaCl

NaCl 0,1 N
10 mL

Labu takar 100 mL Aquades 90 mL

Dihomogenkan

Erlenmeyer A Erlenmeyer B
(K2CrO4 5%) 1 tetes (K2CrO4 5%) 1 tetes

Titrasi dengan Titrasi dengan


AgNO3 4,8 mL AgNO3 5,1 mL
Sampai berubah Sampai berubah
merah merah

5
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

V.2 HCl

HCl 0,1 N
10 mL

Labu takar 100 mL Aquades 90 mL

Dihomogenkan

Erlenmeyer A Erlenmeyer B
(K2CrO4) 2 tetes (K2CrO4) 2 tetes

Titrasi dengan Titrasi dengan


AgNO3 6,7 mL AgNO3 6,9 mL
Sampai berubah Sampai berubah
merah merah

6
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

V.3 KCl

KCl 0,1 N
10 mL

Labu takar 100 mL Aquades 90 mL

Dihomogenkan

Erlenmeyer A Erlenmeyer B
(K2CrO4) 1 tetes (K2CrO4) 1 tetes

Titrasi dengan Titrasi dengan


AgNO3 4,5 mL AgNO3 4 mL
Sampai berubah Sampai berubah
merah merah

7
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

VI. Hasil Pengamatan


VI.1 Data Pengamatan

Volume AgNO3 (mL) Volume rata-rata


Titrasi I Titrasi II (mL)
NaCl 0,1 N 4,8 5,1 4,95
HCl 0,1 N 6,7 6,9 6,8
KCl 0,1 N 4,5 4 4,25

VI.2 Data Perhitungan

1. Pengenceran
a. NaCl
M1 . V1 = M2 . V2
0,1 M. V1 = 0,01 M . 100 mL
1
V1 =
0,1
V1 = 10 mL
b. HCl
M1 . V1 = M2 . V2
0,1 M. V1 = 0,01 M . 100 mL
1
V1 =
0,1
V1 = 10 mL
c. KCl
M1 . V1 = M2 . V2
0,1 M. V1 = 0,01 M . 100 mL
1
V1 =
0,1
V1 = 10 mL
2. Titrasi
a. NaCl
V1 . N1 = V2 . N2
10 mL . N1 = 4,95 . 0,1 N
0,495
N1 =
10
N1 = 0,0495 N
b. HCl
V1 . N1 = V2 . N2
10 mL . N1 = 6,8 . 0,1 N
0,68
N1 =
10
N1 = 0,068 N
c. KCl
V1 . N1 = V2 . N2

8
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

10 mL . N1 = 4,25 . 0,1 N
0,425
N1 =
10
N1 = 0,0425 N
VII. Pembahasan

Reaksi dalam larutan adalah salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung
dalam larutan berair yaitu reaksi pengendapan menghasilkan produk yang terlarut atau
mengendap. Endapan tersebut merupakan padatan tak terlarut yang terpisah dari
larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik. Reaksi
dalam larutan juga dapat dikatakan sebagai reaksi satu zat atau lebih bisa berubah
menjadi satu zat atau beberapa zat baru yang terjadi akibat proses reaksi kimia yang
terjadi dalam sebuah larutan. Zat-zat yang bereaksi ini disebut dengan reaktan atau
juga bisa disebut dengan pereaksi. Sementara zat baru yang terbentuk dari reaksi kimia
ini disebut dengan hasil reaksi atau bisa juga disebut dengan produk.

Titrasi ialah salah satu metode kimia yang berfungsi menentukan konsentrasi suatu
larutan yaitu konsentrasi dari reaktan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan
sejumlah volume larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya
itu sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya itu sudah diketahui disebut dengan
larutan baku. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan beberapa tetes
indikator, setelah itu ditetesi dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Titik
akhir titrasi ialah tepat pada saat terjadi sebuah perubahan warna indikator. 

Adapun cara kerja dari praktikum reaksi dalam larutan adalah dengan titrasi yang
dilakukan menggunakan AgNO3 yang dinamakan titrasi argentrometri. Percobaan ini
menggunakan larutan lain yaitu NaCl, KCl dan HCl. Pada percobaan pertama praktikan
menggunakan NaCl. Langkah pertama yaitu mengambil 10 ml dengan gelas ukur,larutan
NaCl 0,1 N selanjutanya di tuangkan kedalam labu takar 100 ml. Selanjutnya larutan
ditambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak satu pipet tetes. Setelah itu diambil 10 ml
larutan NaCl yang telah ditambahkan indikator ke dalam erlenmeyer dan lakukan titrasi
menggunakan AgNO3 hingga larutan berwarna merah bata. Titrasi ini dilakukan
sebanyak 2 kali dengan larutan yang sama . Selanjutnya percobaan dilanjutkan
menggantikan larutan NaCl menjadi larutan KCl dan HCl. Percobaan dilakukan dengan
cara dan langkah yang sama hingga larutan berwarna kuning keruh atau terdapat
sebuah endapan.

Pada percobaan ini terdapat perbedaan volume AgNO 3 ketika melakukan titrasi
karena terdapat efek ion sejenis. Efek ion sejenis yaitu kelarutan endapan dalam air
berkurang jika larutan tersebut mengandung satu dari ion-ion penyusun endapan, sebab
pembatasan Ksp (konstanta hasil kali kelarutan). Baik kation atau anion yang

9
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

ditambahkan, mengurangio konsentrasi ion penyusun endapan sehingga endapan garam


bertambah.

Larutan AgNO 3 digunakan untuk menetapkan garam-garam halogen dan sianida


karena kedua jenis garam ini dengan ion Ag+dari garam standard .AgNO3 dapat
memebentuk suatu endapan atau suatu senyawa kompleks, atau berfungsi dalam titrasi
argentometri yaitu sebagai titran di mana akan terbentuk garam perak yang sukar larut.
Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3

KCl + AgNO3 AgCl + KNO3


HCl + AgNO3 AgCl + HNO3

Adapun beberapa faktor kesalahan yang terjadi saat praktikum adalah kurangnya
atau lebihnya aquades dalam proses pengenceran, kurangnya penambahan atau
kelebihan AgNO3 dikarenakan tidak berhati-hati saat proses titrasi sehingga proses titrasi
harus diulang dari awal, sertab kesalahan saat membaca skala volume pada proses
titrasi.

Pada jurusan teknik lingkungan, reaksi dalam larutan khususnya pada metode titrasi
argentometri, contoh aplikasinya adalah untuk menentukan atau menguji kandungan
klorida dalam berbagai contoh air, seperti air sungai, air laut, air sumur, air hasil
pengolahan industri sabun dan lainnya. Ion klorida adalah anion yang dominan di
perairan laut dan termasuk ke dalam golongan halida.

10
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Praktikan dapat menentukan reaksi yang berlangsung merupakan reaksi
pengendapan, hasil dari reaksi NaCl, KCl dan HCl dengan AgNO 3 menghasilkan AgCl
dalam keadaan solid.
2. Praktikan dapat menentukan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan
tersebut, yaitu :
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
KCl + AgNO3 AgCl + KNO3
HCl + AgNO3 AgCl + HNO3

11
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

IX. Daftar Pustaka

Harjadi, W. 2000. Ilmu Kimia Analitik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.


David, W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Ham, Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.
Kisman, Sarjono. 1988. Analisis Farmasi. Yogyakarta: UGM.

12
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

X. Lampiran

(1)
(2)
NaCl 0,1 N 10mL
NaCl sesudah dititrasi
ditetesi K2CrO4 5%
dengan AgNO3

(4)
(3)
KCl sesudah dititrasi
HCl sesudah dititrasi
dengan AgNO3
dengan AgNO3

13

Anda mungkin juga menyukai