Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yoenidea Dasenta

Kelas : A

NIM : 19513005

A. PEMAHAMAN AWAL TENTANG KEILMUAN TEKNIK LINGKUNGAN

Saya berasal dari lingkungan yang ketika melanjutkan perkuliahan, orang yang
dikatakan kuliah adalah orang yang mengambil jurusan guru, dokter, farmasi, arsitek, perbankan,
kedinasan, computer dan jika berkaitan dengan teknik, maka yang familiar hanya teknik sipil,
mesin dan arsitektur. Selain jurusan tersebut, biasanya respon masyarakat sekitar akan seperti
‘mau jadi apa,sih?’. Padahal nyatanya jurusan kuliah ada banyak sekali. Hingga saya
memutuskan memilih jurusan teknik lingkungan, dengan berdasar pada hasil pencarian saya di
internet, bertanya dengan guru bimbingan konseling di sekolah, ataupun mendengar langsung
pendapat orang-orang yang berkecimpung di dunia teknik lingkungan disertai doa dan ridha dari
orang tua.

Pemahaman awal saya tentang jurusan teknik lingkungan adalah rumpun ilmu yang
mempelajari bagaimana mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan tepat. Bagaimana
merekayasa lingkungan dengan cara membuat sistem manajemen sumber daya alam tanpa
melupakan aspek ekologis di dalamnya. Cara memanagemen suatu wilayah agar wilayah tersebut
tetap terjaga kebersihan lingkungan serta kesehatan masyarakatnya. Jurusan teknik lingkungan
belajar mengenai bagaimana cara mengelola sampah, merancang bangunan drainase,
mengendalikan berbagai pencemaran yang ada dengan berbagai teknologi, merancang bangunan
pengolah air minum dan air limbah baik untuk industri maupun pemerintah, mengembalikan
lingkungan yang sudah tercemar (remediasi , dsb), cara pembuatan dokumen analisis dampak
mengenai lingkugan (amdal) serta mengetahui dan mempelajari keselamatan kerja.

Adapun terkait lapangan pekerjaan, bidang pekerjaan yang bisa dimasuki adalah
konsultan, bidang environmental di BUMN atau perusahaan swasta, pegawai negeri sipil di
BLH/DKP, peneliti, dan dosen. Ketika memilih jurusan ini saya melihat bahwa pada tahun 2010
ke atas, tren pemerintah, NGO, dan badan swasta yang memberi perhatian ke bidang lingkungan
hidup semakin besar, sehingga pada tahun 2020 ke atas insinyur di bidang teknik lingkungan
sangat dibutuhkan. Selain itu, sistem manajemen lingkungan dan rekayasa teknik lingkungan di
Indonesia saat ini berjalan kurang optimum, karena minimnya sarjana dan insiyur teknik
lingkungan yang tersedia di Indonesia.
B. HARAPAN MASUK KE PRODI TEKNIK LINGKUNGAN

Adapun harapan saya masuk ke prodi teknik lingkungan adalah semoga ilmu yang saya
dapatkan selama di perguruan tinggi dapat saya aplikasikan dengan baik nantinya, selain untuk
mendapat pekerjaan yang layak, juga untuk memberi manfaat ke banyak orang, tidak selalu
hanya tentang uang. Saya harap saya dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah
lingkungan. Menjadi trouble solver, bukan trouble maker. Saya harap ada ilmu yang bisa saya
edukasikan ke masyarakat, khususnya masyarakat yang kesulitan mendapatkan info terkait
masalah lingkungan dan penyelesaiannnya. Saya sendiri berasal dari daerah kepulauan dimana
masyarakat banyak yang tinggal di daerah pesisir, dan saya melihat langsung bagaimana
mirisnya mereka membuang sampah rumah tangganya langsung ke laut dan terbawa hingga ke
laut lepas, atau bahkan kembali lagi dibawa ombak ke halaman belakang rumah mereka, dengan
jumlah yang bisa jadi lebih besar dari sampah yang mereka buang. Saya harap, ada yang bisa
saya perbuat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Saya ingin menjadi ahli di bidang
lingkungan hidup khususnya pada bidang pengelolaan energi agar kedepannya negara ataupun
minimal daerah saya menetap bisa memaksimalkan potensi energi terbarukan yang tentunya
ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai