Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MATERI 4

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI

NAMA : YOENIDEA DASENTA


NIM : 19513005
KELOMPOK : 2A
ASISTEN : AINUN MARDIAH

Poin Max Score Nilai Total Paraf


Tujuan, Prinsip 2
Dasar Teori 3
Alat dan Bahan 2
Cara Kerja 3
Data dan Perhitungan 5
Pembahasan 10
Kesimpulan 3
Daftar Pustaka 2

LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN


TEKNIK LINGKUNGAN FTSP UII
YOGYAKARTA
2019
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

Nama Praktikan : Yoenidea Dasenta

NIM Praktikan : 19513005

Hari dan Tanggal Praktikum : Senin, 7 Oktober 2019

Topik Praktikum : Reaksi Reduksi Oksidasi

Asisten : Ainun Mardiah

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menentukan kadar vitamin C dalam sampel.

II. Prinsip
Mengetahui proses terjadinya reaksi rediksi-oksidasi secara sederhana pada vitamin
C dengan reagen I2 dan KI serta untuk mengetahui metode titrasi dalam menentukan
kadar vitamin C.

III. Dasar Teori

Redoks sering ditandai dengan terjadinya perubahan warna lebih sering daripada
yang diamati dalam reaksi asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron
dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi
kimia. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari
persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang diperlukan dalam reaksi
redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain,
persamaan reaksi redoks harus dapat disetimbangkan dari segi muatan dan materi,
penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah sedangkan
penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurhakan pada
penyeimbangan muatan. Muatan berguna untuk menentukan faktor stokiometri.
Menurut batasan reaksi umu reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron
antara dua sistem redoks. (Rivai,1995)

Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan
disertai pembebasan energy berupa panas yang ditandai dengan perbuahan suhu.
Sementara reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negative. Suatu reaksi
kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun (Salirawati,
2008). Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah guguh karbonil
terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat
dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon

2
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil
(Hart, 2003)

Batasan yang lebih umum dari reaksi oksidasi reduksi adalah berdasarkan pemakaian
bilangan oksidasi pada pemakaian bilangan oksidasi pada atom karbon dengan cara
memasukkan bilangan oksidasi pada keempat ikatannya. Contohnya atom H yang
berikatan dengan C mempunyai bilagan oksidasi 0, dan atom C mempunyai bilangan
oksidasi +1 jika berikatan tunggal pada heteroatom seperti oksigen, nitrogen atau sulfur
(Riswiyanto, 2009)

Titrasi redoks adalah titrasi yang melibatkan proses oksidasi dan reduksi. Kedua
proses ini selalu terjadi secara bersamaan. Dalam titrasi redoks biasanya menggunakan
potensiometri untuk mendeteksi titik akhir. Untuk mengetahui kadar vitamin C metode
titrasi redoks yang digunakan adalah titrasi langsung yang menggunakan iodium.
Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang
lebih kecil dibanding iodium. Vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil
daripada iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Pendeteksian
titik akhir pada titrasi iodimetri ini adalah dilakukan dengan menggunakan indikator
amilum yang akan memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir. (Gandjar,
dkk., 2007)

Vitamin C disebut juga asam askorbat, struktur kimianya terdiri dari rantai 6 atom C
dan kedudukannya tidak stabil (C6H8O6), karena mudah bereaksi dengan O2 di udara
menjadi asam dehidroaskorbat merupakan vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin
C adalah mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni).
mudah berubah akibat oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia. (Safaryani, dkk.,
2007)

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Vitamin C
mempunyai peranan yang penting bagi tubuh. Vitamin C mempunyai sifat sebagai
antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin C juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam
sintesis kolagen, pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi
asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin.
(Arifin, dkk., 2007)

3
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

IV. Alat dan Bahan


IV.1 Alat
1. Pipet tetes
2. Kompor listrik
3. Pipet ukur
4. Karet hisap
5. Erlenmeyer 250 mL
6. Buret
7. Klem
8. Statif
9. Gelas ukur

IV.2 Bahan
1. Sampel yang mengandung vitamin C
2. KI
3. Indikator kanji
4. I2
5. Aquades

4
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

V. Prosedur Percobaan

V.1 Pengenceran vitamin C

0,5 mL sampel vitamin C

Labu ukur 10 mL Aquades

Diencerkan hingga tanda


batas

V.2 Menguji kadar vitamin C

10 mL larutan enceran
vitamin C

Erlenmeyer 250 mL Larutan kanji 1 pipet tetes

Titrasi dengan I2

Amati hingga terjadi


perubahan warna

5
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

VI. Hasil Pengamatan

6.1 Data Pengamatan

No. Sampel Volume Titrasi

1. 10 mL larutan encer vitamin C 11,9 mL

Reaksi yang terjadi :

C6H8O6 C6H6O6 + 2H+ + 2e-

I2 + 2e- 2I-

C6H8O6 + I2 C6H6O6 + 2H+ + 2I-

0 reduksi -1

+4 oksidasi +6

I2 = mengalami reduksi karena biloks turun

C = mengalamai oksidasi karena biloks naik

6.2 Data Perhitungan

1. Mencari normalitas (N) larutan vitamin C

Diketahui normalitas Iodin adalah 0,005 N

N 1 . V1 = N 2 . V2

0,005 . 0,45 = N 2 . 0,5

0,005.0,45
N2 =
0,5

N 2 = 0,0045 N

6
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

2. Mencari mol larutan vitamin C

N
m=
2

0,0045
=
2

= 0,00225 mol

3. Mencari kadar vitamin C

Faktor pengenceran = Jumlah v.pengenceran ÷ kadar vitamin C

10
=
0,5

= 20

Kadar vitamin C

M = mol X faktor pengenceran

= 0,00225 X 20

= 0,045 M

gram 1000
4. Kadar vitamin C = X
Mr V

gram 1000
0,045 M = X
176 0,5

1000. gram
0,045 M =
88

88.0,045
gram =
1000

gram = 0,00396 gram

7
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

VII. Pembahasan

Pada praktikum tentang Reaksi Reduksi dan oksidasi bertujuan agar praktikan
mampu menentukan kadar vitamin C dalam suatu sampel. Adapun prinsip yang dipakai
adalah berdasrkan penentuan kadar KI dan I 2 dengan volume titrasi redoks berdasarkan
perubahan warna yang terjadi pada titik ekuivalen sehingga dapat menentukan kadar
vitamin C dalam suatu sampel.

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang menyebabkan adanya perubahan bilangan
oksidasi pada suatu unsur, maupun molekul. Selain ditandai dengan perubahan bilangan
oksidasi, Reaksi ini juga ditandai dengan penambahan atau pengurangan oksigen dalam
suatu molekul. Reaksi redoks terjadi akibat adanya reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi
reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi melalui penangkapan
elektron atau pelepasan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion. Sedangkan
reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi melalui
pelepasan elektron atau penambahan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion.

Reaksi reduksi-oksidasi yang terjadi yaitu :

C6H8O6 C6H6O6 + 2H+ + 2e-

I2 + 2e- 2I-

C6H8O6 + I2 C6H6O6 + 2H+ + 2I-

0 reduksi -1

+4 oksidasi +6

Dari reaksi diatas, didapatkan bahwa I2 mengalami reduksi karena bilangan oksidasinya
berkurang (menangkap elektron), sedangkan C mengalami oksidasi karena bilangan
oksidasinya bertambah (melepas elektron). I 2 dalam reaksi tersebut berperan sebagai
oksidator. Sedangkan C berperan sebagai reduktor. Dalam uji vitamin C, yang pertama
perlu dilakukan adalah memasukkan 10 mL sampel dan larutan kanji ke dalam
Erlenmeyer, kemudian dititrasi dengan iodin sampai warnanya berubah menjadi biru,
lalu catat volume iodin.

Hasil dari praktikum kali ini yaitu volume rata-rata vitamin C setelah dititrasi adalah
11,9 mL. Kadar vitamin C dalam 0,5 mL sampel adalah 0,045 M yang didapat dari data
perhitungan dan dari rumus konsentrasi, dihitung terdapat massa asli 0,00396 gram
dalam 0,5mL vitamin C, atau dengan perbandingan 1:126.

8
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

Kendala pada saat praktikum adalah ketika mentitrasi menggunakan buret harus dengan
hati-hati karena jika tidak tepat maka volume titrasi yang dihasilkan juga akan salah. Dalam
praktikum dapat terjadi perbedaan hasil teori dengan hasil praktikum, dikarenakan beberapa
faktor seperti praktikan kurang teliti dalam menentukan jumlah volume suatu larutan atau
karena kurang bersih atau kurang steril peralatan di laboratorium, menyebabkan sedikit
perbedaan hasil antara teori dengan praktikum.

9
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

VIII. Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat mengetahui kadar yang ada dalam suatu sampel vitamin C, dan
mengetahui hasil reaksi vitamin C yang ditambahkan I 2 akan menghasilkan titrasi
berwarna biru kehitaman.

10
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

IX. Daftar Pustaka

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press.

Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

Hart,Harold,dkk.2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Safaryani, Nurhayati, Sri Haryanti, dan Endah Dwi Hastuti, 2007. Pengaruh Suhudan
Lama Penyimpanan terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli(Brassica oleracea L) .
Semarang: Buletin Anatomi dan Fisiologi

Arifin, Helmi, Vivi Delvita, dan Almahdy A., 2007. Pengaruh Pemberian Vitamin C
terhadapFetus pada Mencit Diabetes, Andalas : Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi

Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman, 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

11
Praktikum Kimia Dasar 2019/2020
Laporan Semester Ganjil

X. Lampiran

(1)

(1). Hasil titrasi yang berubah warna menjadi biru kehitaman

12

Anda mungkin juga menyukai