Anda di halaman 1dari 7

PENGUKURAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN

MASSA JENIS GAS

I. Tujuan Percobaan
 Menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis
gas
 Melatih menggunakan persamaan gas ideal
II. Landasan Teori

Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap bila terjadi


peningkatan suhu. Suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan suhu
lingkungan. Molekul-molekul gas selalu bertumbukan sehinggan menyebabkan adanya
tekanan. Gas ideal adalah gas yang mengikuti secara sempurna hukum-hukum gas,
sedangkan gas nyata adalah gas yang hanya mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan
rendah (Sukardjo, 1989).
Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan massa molekul dan kerapatan zat yang
mudah menguap yaitu kloroform melalui proses penguapan yang dilanjutkan dengan
proses pengembunan serta penentuan selisih massa senyawa sebelum dan sesudah
penguapan. Sejumlah larutan dipanaskan agar tekanan uapnya sama dengan atmosfir
dan dapat diketahui massa zat yang menguap serta volumenya. Prinsip Avogadro
menyatakan satu mol zat mengandung 6,022x1023 (bilangan Avogadro) dan jumlah itu
sama dengan jumlah molekul dari dua gas dibawah kondisi temperatur dan tekanan
sama yang menempati volume yang sama pada satu mol gas. Volume satu mol gas
apapun pada kondisi STP adalah 22,4 L (Mortimer, 1998).
Molekul-molekul gas sangat berjauhan sehingga akan mengembang dan mengisi
seluruh ruangan yang ditempatinya. Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada gaya tarik-menarik diantara moleku-molekulnya
2. Volume dari molekul-molekul gas sendiri diabaikan
3. Tidak ada perubahan energi dalam pada saat pemuaian
Gas ideal adalah gas yang memenuhi sifat-sifat berpartikel banyak, antarpartikel
tidak berinteraksi, arah gerak setiap partikel sembarang, ukuran partikel terhadap ruang
tempatnya dapat diabaikan, tumbukan antar partikel bersifat lenting sempurna, partikel
gas terdistribusi merata di seluruh ruang. Persamaan gas ideal adalah persamaan
keadaan suatu gas ideal. Persamaan gas ideal dapat digunakan untuk menentukan
massa molekul zat yang mudah menguap. Adapaun penurunan dari rumus gas ideal
adalah sebagai berikut.
𝑚
P V = n R T atau P V = 𝐵𝑀 × R T ................................................................... 1

𝑚
Persamaan 1 dapat diubah menjadi  P (B M) = ( 𝑉 × R T) ........................... 2

P (B M) = ρ R T ............................................................................................... 3

Dimana BM adalah berat molekul, P adalah tekanan gas, V adalah volume gas,
T adalah suhu mutlak dan R adalah konstanta gas. Agar satuan yang dipergunakan pada
persamaan 3 sesuai, maka digunakan patokan bahwa volume dinyatakan dalam liter,
suhu dalam kelvin, tekanan dinyatakan dalam atmosfir, ρ dinyatakan dalam gram per
liter dan konstanta gas ( R ) = 0,08206 liter atm mol-1 K-1 .

Bila suatu zat cair yang bersifat volatil dengan titik didih lebih kecil dari 100⁰C
ditempatkan dalam labu erlenmeyer yang bertutup kemudian mempunyai lubang kecil
pada bagian tutupnya, dan kemudian labu erlenmeyer tersebut dipanaskan sampai suhu
100⁰C, maka cairan tersebut akan menguap dan uap tersebut mendorong udara yang
terdapat pada labu erlenmeyer keluar melalui lubang-lubang kecil. Setelah semua udara
keluar, pada akhirnya uap dari cairan itu sendiri yang akan keluar sampai pada akhirnya
uap ini berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan dicapai yaitu tekanan uap cairan
dalam labu erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar. Pada keadaan kesetimbangan
ini, labu erlenmeyer hanya berisikan uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan
atmosfir, volume sama dengan volume labu erlenmeyer, dan suhu sama dengan titik
didih air dalam penangas air (kira-kira 100⁰C). Labu erlenmeyer ini kemudian diambil
dari penangas, didinginkan dan ditimbang sehingga massa gas yang terdapat di
dalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan menggunakan persamaan 3 berat molekul
senyawa tersebut dapat diketahui. Besarnya nilai BM hasil perhitungan sebenarnya
kurang tepat atau dapat dikatakan mendekati bahkan terkadang sangat berbeda dengan
berat molekul seharusnya. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor kesalahan seperti
kurang teliti dan lain – lain.

III. Tinjauan Pustaka


 MSDS
1. Kloroform

Pada percobaan kali bahan yang digunakan adalah kloroform (CHCl3 atau
triklorometana). Kloroform ini sendiri sering digunakan sebagai obat bius. Kloroform
sendiri berupa cairan yang mudah menguap dalam suhu ruangan. Struktur geometri
molekul kloroform ini adalah berbentuk tetrahedral. Massa molarnya sebesar 119,5
g/mol serta massa jenis kloroform adalah 1,48 g/cm3. Titik leleh dan titik didih dari
kloroform adalah -63,5°C dan 61,2°C. Kloroform dapat menyebabkan iritasi ringan
pada kulit, mata, pernapasan serta mempengaruhi system saraf tengah, sistem
kardiovaskular, liver bahkan dan menyebabkan kanker. Kloroform dengan konsentrasi
tinggi dapat digunakan sebagai obat bius dan menimbulkan ketidaksadaran bahkan
kematian. Apabila terhirup maka sebaiknya segara keluar agar dapat menghirup udara
yang segar, apabila tidak bernafas berikan pernafasan buatan. Jika tertelan maka
berikan air sebanyak mungkin, dan apabila terjadi kontak langsung dengan kulit segera
basuh kulit dengan air sebanyak mungkin selama 15 menit (Sciencestuff, 2014).

2. Aluminium foil

Aluminium foil adalah logam aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran
tipis. Bahan ini berbentuk padat, tidak berbau, dan tidak berasa. Aluminium foil
memiliki warna silver-putih, larut dalam air dingin, larut dalam air panas, alkali, asam
klorida, dan larut dalam asam nitrat dan asam asetat dengan konsentrasi yang pekat.
Bahan ini cukup stabil dan tidak menyebabkan korosi. Bahan ini sedikit berbahaya
dalam kasus kontak kulit, tidak mengiritasi mata, dan tidak berbahaya dalam kasus
menelan. Pertolongan pertama saat kontak langsung dengan kulit adalah cuci dengan
sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan emolien, dapatkan tindakan medis
bila iritasi berkelanjutan (ScienceLab, 2013).
IV. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan bahan

NO ALAT SATUAN NO BAHAN SATUAN


1 Labu erlenmeyer 1 buah 1 CHCl3 Secukupnya
2 Gelas piala 1000 mL 1 buah
3 Neraca analitik 1 buah
4 Desikator 1 buah
5 Aluminium foil 1 lembar
6 Karet gelang 4 buah
7 Jarum 1 buah
8 Penangas air 1 buah

V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan

NO PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN


1 Ambil labu erlenmeyer berleher kecil
yang bersih dan kering, kemudian
tutup labu erlenmeyer tersebut dengan
menggunakan aluminium foil dan
kencangkan tutup sebelumnya dengan
menggunakan karet gelang
2 Timbang labu erlemeyer beserta
aluminium foil dan karet gelang
dengan menggunakan neraca analitik
3 Masukkan kurang lebih 5 mL zat cair
yang volatil, dimana pada percobaan
kali ini yang digunakan adalah CHCl3-
dan kemudian dimasukkan ke dalam
labu erlenmeyer kemudian ditutup
kembali dengan menggunakan
aluminium foil dan dikencangkan
kembali dengan karet gelang secara
erat-erat sehingga tutup ini bersifat
kedap gas. Lalu buatlah sebuah lubang
kecil pada aluminium foil dengan
menggunakan sebuah jarum hal ini
dilakukan agar uap dapat keluar.
4 Rendam labu erlenmeyer dalam
penangas air yang bersuhu 100⁰C
sedemikian rupa sehingga air kurang
lebih di bawah aluminium foil.
Biarkan labu erlenmeyer tersebut
dalam penangas air sampai semua
cairan volatil menguap. Dan kemudian
catat suhu penangas air tersebut.
5 Setelah semua cairan volatil dalam
labu erlenmeyer menguap, angkatlah
labu erlenmeyer dari penangas dan
kemudian di keringkan di air yang
terdapat pada bagian luar labu
erlenmeyer dengan lap. Selanjutnya
dinginkan di dalam desikator. Udara
akan masuk kembali ke dalam labu
erlenmeyer melalui lubang kecil tadi
dan uap cairan volatil yang terdapat
dalam labu erlenmeyer akan kembali
mengembun menjadi cairan.
6 Kemudian timbang labu erlenmeyer
tersebut yang telah didinginkan
menggunakan neraca analitik (jangan
lepaskan tutu aluminium foil beserta
karet gelang sebelum labu ditimbang).
7 Tentukan volume labu erlenmeyer
dengan jalan mengisi labu erlenmeyer
dengan air sampai penuh dan
mengukur massa air yang terdapat
dalam labu erlenemyer tersebut. Ukur
pula suhu air dalam labu erlenmeyer,
volume air bisa diketahui bila massa
jenis air pada suhu air dalam labu
erlenmeyer diketahui dengan
menggunakan rumus ρ= m/V.
8 Ukur tekanan atmosfir dengan
menggunakan barometer.
Tabel 2. Prosedur kerja dan hasil pengamatan

VI. Lembar Pengamatan


 Massa labu erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang dan zat cair volatil : ......... gram
 Massa labu erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang : ......... gram
 Massa zat cair volatil : ......... gram
 Massa labu erlenmeyer dan air : ......... gram
 Massa labu erlenmeyer : ......... gram
 Massa air : ......... gram
 Suhu air dalam labu erlenemyer : ......... ⁰C
 Suhu penangas air : ......... ⁰C
 Tekanan atmosfir : ......... mmHg

VII. Perhitungan
1) Hitung volume labu erlenmeyer dengan menggunakan massa jenis air (gram
per cm3) dari tabel di bawah ini.
suhu 0⁰C 2⁰C 4⁰C 6⁰C 8⁰C
10⁰C 0,9997 0,9995 0,9983 0,9990 0,9986
20⁰C 0,9982 0,9978 0,9973 0,9968 0,9963
30⁰C 0,9957 0,9951 0,9944 0,9937 0,9930

2) Dengan menggunakan massa jenis zat cair (CHCl3) dan volume labu
erlenmeyer hitunglah massa jenis gas (pada suhu penangas air dan tekanan
atmosfir).
3) Nyatakan tekanan atmosfir dalam satuan atmosfir ( 760 mmHg = 1 atm ).
4) Nyatakan suhu penangas air dalam satuan kelvin.
5) Dengan menggunakan persamaan gas ideal dengan R = 0,08206 L atm mol-1K-
1
hitung berat molekul dari zat cair (CHCl3).

Anda mungkin juga menyukai