Anda di halaman 1dari 11

A.

Tujuan Percobaan
Menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap dengan cara
mengukur massa jenis uap dari senyawa tersebut.
B. Dasar Teori
Percobaan penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas yang akan
dilakukan merupakan alternatif lain dari metode penentuan berat molekul berdasarkan
massa jenis gas dengan alat victor meyer. Senyawa yang digunakan adalah cairan
volatil misalnya CHCl3 atau aseton yang memiliki titik didih kurang dari 100oC.
Berat molekul senyawa volatil dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan gas ideal. Dari persamaan gas ideal:
PV = nRT ................................................(1)
Jumlah mol gas (n) diberikan oleh persamaan:
m
n=
M
Dimana m adalah massa gas dalam gram dan M adalah berat molekul gas. Sehingga
persamaan (1) menjadi:

PV = ( mM ) RT ........................................(2)
Persamaan (2) dapat diubah menjadi:

PM = ( mV ) RT ........................................(3)
ρ adalah massa per satuan volume, maka persamaan (3) dapat ditulis:
PM = ρRT ...............................................(4)
Persamaan (4) dapat disusun ulang untuk menghitung berat molekul:
ρRT
M= .................................................(5)
P
Dengan keterangan:
P = tekanan gas n = jumlah mol gas
V = volume gas m = massa gas
T = suhu (K) M = berat molekul
R = tetapan gas ρ = massa jenis gas

Persamaan gas ideal (ideal gas equation) menerangkan hubungan antara


keempat variabel P, V, T, dan n. Gas ideal (ideal gas) adalah gas hipotesis yang
perilaku tekanan-volume-suhunya dapat dijelaskan secara lengkap melalui persamaan
gas ideal (Chang, 2005).
Bila cairan volatil dengan titik didih lebih kecil daripada 100 oC ditempatkan
dalam labu erlenmeyer tertutup yang memiliki lubang kecil pada bagian penutupnya
dan kemudian dipanaskan sampai kurang lebih 100oC, maka cairan volatil yang ada
dalam labu erlenmeyer akan menguap dan uap itu akan mendorong keluar udara yang
terdapat pada labu erlenmeyer melalui lubang kecil penutup. Setelah semua udara
keluar pada akhirnya uap dari cairan volatil akan ikut keluar. Uap cairan volatil akan
berhenti keluar bila keadaan kesetimbangan tercapai, yaitu tekanan udara cairan
dalam labu erlenmeyer sama dengan tekanan udara luar.
Pada kondisi kesetimbangan ini, labu erlenmeyer hanya berisi uap cairan
dengan tekanan sama dengan atmosfer, volume sama dengan volume labu erlenmeyer
dan suhu sama dengan suhu titik didih air dalam penangas air yaitu kurang lebih
100oC. Labu erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air, didinginkan dalam
desikator dan ditimbang sehingga massa gas yang terdapat didalamnya dapat
diketahui. Kemudian dengan menggunakan persamaan (5), berat molekul senyawa
volatil tersebut dapat ditentukan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
- Labu erlenmeyer 150 mL
- Beaker glass 600 mL
- Aluminium foil
- Karet gelang
- Jarum
- Neraca analitik
- Desikator
- Barometer
2. Bahan yang digunakan
- Cairan volatil X, pada percobaan ini zat volatil yang digunakan adalah
kloroform (CHCl3)
D. Prosedur Percobaan

Kloroform
 Ditutup labu erlenmeyer dengan alumunium foil dan karet gelang
 Ditimbang labu erlenmeyer beserta tutupnya dengan neraca analitik
 Dibuka tutup labu erlenmeyer dan dimasukkan 5 ml cairan kloroform
 Ditutup kembali labu erlenmeyer, kemudian dibuat lubang kecil pada
alumunium foil dengan jarum
 Direndam labu erlenmeyer dalam penangas air dengan suhu ± 100 oC dan
posisi air ± 1 cm dibawah alumunium foil
 Dibiarkan sampai cairan kloroform menguap
 Setelah cairan kloroform menguap, diangkat labu erlenmeyer dari
penangas air
 Dikeringkan bagian luar labu erlenmeyer
 Ditempatkan dalam desikator
 Ditimbang labu erlenmeyer yang sudah dingin dengan neraca analitik
 Ditentukan volume labu erlenmeyer dengan diisi air penuh
 Ditimbang massa air dalam labu erlenmeyer
 Diukur tekanan atmosfer dengan barometer
 Dihitung faktor koreksi
Hasil
E. Data Pengamatan

No Data Hasil pengamatan

1. Massa erlenmeyer kosong 74,6741 gram

Massa erlenmeyer kosong + alumunium foil


2. 75,4093 gram
+ karet gelang
Massa erlenmeyer dingin + alumunium foil
3. 76,0500 gram
+ karet gelang (massa setelah pendinginan)

4. Massa erlenmeyer + air 217,1178 gram


5. Suhu penangas air saat kloroform menguap 82oC

6. Suhu ruang 27,5oC

7. Massa jenis air 0,9963 gram/mL

8. Tekanan atmosfer 738 mmHg

Berdasarkan data pengamatan, maka dapat dihitung :


 Massa air = Massa erlenmeyer penuh air – (Massa erlenmeyer kosong +
Aluminium foil + Karet gelang)
= 217,1178 gram - 75,4093 gram
= 141,7085 gram
Massa Air
 Volume air =
ρ
141,7085 gram
= gram
0,9963
ml
= 142,235 mL
 Massa gas = (Massa erlenmeyer dingin + Alumunium foil + Karet gelang)
– (Massa erlenmeyer kosong + Alumunium foil + Karet
gelang)
= 76,0500 gram - 75,4093 gram
= 0,6407 gram
F. Analisis data dan Pembahasan
Pada percobaan ini, langkah awal yang dilakukan adalah mengambil satu labu
erlenmeyer yang kering dan bersih. Tujuan dari erlenmeyer yang kering dan bersih ini
agar tidak ada zat lain yang dapat mempengaruhi hasil percobaan. Kemudian
erlenmeyer tersebut ditimbang dan didapatkan massa sebesar 74,6741 gram. Setelah
itu erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil dan dieratkan dengan karet gelang agar
bersifat kedap udara. Erlenmeyer yang bertutup itu ditimbang kembali, diperoleh
massa sebesar 75,4093 gram. Selanjutnya, dibuka aluminium foil untuk memasukkan
cairan volatil yang berupa kloroform (CHCl3) sebanyak 5 mL. Erlenmeyer ditutup
kembali dengan aluminium foil dan karet gelang hingga benar-benar rapat. Bagian
atas erlenmeyer yang terbungkus aluminium foil dilubangi menggunakan jarum
dengan tujuan agar saat proses penguapan, uap dari kloroform dapat keluar. Setelah
itu, erlenmeyer dimasukkan ke penangas air dan ditunggu hingga cairan kloroform
dalam erlenmeyer menguap seluruhnya.
Apabila cairan kloroform telah menguap semua, erlenmeyer diangkat dari
penangas. Suhu air dalam penangas diukur dengan termometer dan diperoleh
suhunya, yaitu 82⁰C. Erlenmeyer yang telah dikeluarkan dari penangas, bagian
luarnya dilap agar kering. Kemudian erlenmeyer didinginkan dalam desikator hingga
uap yang didapat kembali menjadi cairan. Apabila uap dalam erlenmeyer sudah
kembali menjadi cairan, maka erlenmeyer diangkat dari desikator dan ditimbang.
Massa yang diperoleh adalah 76,0500 gram. Selanjutnya, dibuka tutup erlenmeyer
dan ditambahkan air hingga erlenmeyer penuh. Ditimbang kembali dengan neraca
analitik, didapatkan massa sebesar 217,1178 gram. Dari massa tersebut dapat
diketahui massa air dengan cara mengurangi massa labu erlenmeyer penuh air dengan
massa labu erlenmeyer kosong yang bertutup. Dengan mengetahui massa air, dapat
dihitung volume air dan selanjutnya dapat dihitung volume uap, massa jenis gas, dan
berat molekul kloroform.
 Volume air dapat dihitung bila massa jenis air pada suhu ruang diketahui dengan
m
menggunakan rumus dan setelah dihitung (sama dengan perhitungan analisis
ρ
data pengamatan) diperoleh volume air 142,235 mL.
 Volume uap Kloroform (CHCl3) sama dengan volume air yang diisikan penuh
pada labu erlenmeyer, karena uap CHCl3 menempati ruang labu erlenmeyer. Pada
suhu ruang 28oC massa jenis air sebesar 0,9963 gram/ml dan volume air yang
telah dihitung sebesar 142,235 mL.
V = 142,235 mL = 0,142235 L
Jadi, volume uap kloroform (CHCl3) yang menempati labu erlenmeyer adalah
sebesar 0,1418029 L
 Setelah itu diukur tekanan atmosfer dengan barometer dan diperoleh tekanan,
738 mmHg
 Massa jenis gas CHCl3
1. Massa gas/uap = (massa erlenmeyer dingin + alumunium foil + karet) –
(massa erlenmeyer kosong + alumunium foil + karet)
= 76,0500 gram - 75,4093 gram
= 0,6407 gram
m uap CHCl 3
2. ρ gas CHCl3 =
V uap CHCl 3
0,6407 gram
=
0,142235 L
= 4,504 gr/L
Jadi, massa jenis gas CHCl3 adalah 4,504 gr/L

 Berat molekul cairan CHCl3 berdasarkan percobaan


Berat molekul dapat ditentukan menggunakan persamaan gas ideal dengan data
tekanan udara, suhu penangas air dan nilai tetapan R sebesar 0,082 L atm/mol K.
Tekanan udara saat setimbang sama dengan tekanan udara luar sebesar 738
mmHg.
 Mengubah satuan tekanan udara menjadi satuan atm
738 mmHg
P= x 1 atm = 0,971 atm
760 mmHg
 Pada percobaan yang telah dilakukan suhu uap cairan CHCl3 sama dengan
suhu penangas air sebesar 82oC.
T = (82 + 273) K = 355 K
 Sehingga berat molekul dapat dihitung menggunakan persamaan (5)
ρRT
M =
P
gr L atm
4,504 x 0,082 x 355 K
= L mol K
0,971 atm
= 135,027 gr/mol
Jadi berat molekul cairan CHCl3 berdasarkan percobaan sebesar 135,027
gr/mol
 Sedangkan berat molekul cairan CHCl3 teoritis sebesar:
M CHCl3 Teoritis = C (12,01 g/mol) + H (1,008 g/mol) + Cl (3 x35,5 g/mol)
=119 , 518 g/mol
Setelah berat molekul cairan CHCl3 secara percobaan dan teoritis telah
dihitung, maka dapat dihitung persen kesalahan dari percobaan yang telah dilakukan.

 % kesalahan = | M teoritis |
M eksperimen−M teoritis
x 100%
= | 135,027 g r /mol−119,518 g r /mol
119,518 g r /mol |
x 100%

= 12,97 %
 Berat molekul dengan faktor koreksi
Nilai berat molekul hasil perhitungan akan mendekati nilai sebenarnya, tetapi
sebenarnya mengandung kesalahan. Ketika labu erlenmeyer kosong ini ditimbang,
labu ini penuh dengan udara. Setelah pemanasan dan pendinginan dalam desikator
tidak semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa
sebenarnya dari CHCl3 harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat
masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak
mengembun. Massa udara tersebut dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa
tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk tadi sama dengan tekanan uap
cairan CHCl3 pada suhu kamar.
Suhu kamar , T = 27,5°C = 300,5 K
Untuk menghitung tekanan uap kloroform pada suhu tertentu dapat digunakan
rumus:
1163,03 T = suhu senyawa dalam ℃
 Log P = 6,90328 –
(227,4+ T )
P = Tekanan uap dalam mmHg
1163,03
= 6,90328 –
(227,4+ 27,5)
= 6,90328 – 4,5627
Log P = 2,3406
P = 219,07 mmHg = 0,28825 atm
 Massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam erlenmeyer karena
adanya uap CHCl3 yang tidak mencair kembali dapat dihitung dengan
persamaan (3)

P x Mudara = ( Muap yang hilang


Vcairan kloroform )
RxT

0,28825 atm x 28,8 gr/mol = ( M0,142235 L )0,082 mol


uap yang hilangL atm
K
x 300,5 K

Muap yang hilang = 0,04827 gram


 Dihitung faktor koreksi
Faktor koreksi = massa udara yang hilang + massa cairan CHCl3
= 0,04827 gram + 0,6407 gram
= 0,68897 gram
 Berat molekul setelah penambahan faktor koreksi

PM =( mV ) RT
0,971 atm x M = ( )
0,68897 gram L atm
0,082 x 355 K
0,142235 L mol K
M = 145,217 gr/mol
 Persen kesalahan

% kesalahan = | M teoritis |
M faktor koreksi −M teoritis
x 100%

= |145,217 gr119/mol−119 , 518 g r /mol


, 518 g r /mol | x 100%
= 21,50%
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Berat molekul cairan CHCl3 berdasarkan percobaan adalah 135,027 gram/mol.
2) Berat molekul cairan CHCl3 berdasarkan faktor koreksi adalah 145,217 gram/mol.
3) Berat molekul cairan CHCl3 secara teoritis adalah 119 , 518 gram/mol.
H. Tugas
1) Hitung volume erlenmeyer dengan menggunakan massa jenis air dari tabel
dibawah ini (massa jenis dinyatakan dalam gram/ml)
Suhu 0oC 2oC 4oC 6oC 8oC
10oC 0,9997 0,9995 0,9993 0,9990 0,9986
20oC 0,9982 0,9978 0,9973 0,9968 0,9963
30oC 0,9957 0,9951 0,9944 0,9937 0,9930

Jawab :
Pada suhu ruang 28oC massa jenis air sebesar 0,9963 gram/ml
Volume erlenmeyer = Volume air
Massa Air
Volume air =
ρ
141,7085 gram
= gram
0,9963
ml
= 142,235 mL
= 0,142235 L
Karena volume erlenmeyer sama dengan volume air, maka volume erlenmeyer
tersebut adalah 0,142235 L.
2) Dengan menggunakan massa cairan volatil X dan volume labu erlenmeyer, hitung
massa jenis gas (pada suhu penangas air dan tekanan atmosfer).
Jawab :
 Massa gas = (Massa erlenmeyer dingin + Alumunium foil + Karet gelang)
– (Massa erlenmeyer kosong + Alumunium foil + Karet gelang)
= 76,0500 gram - 75,4093 gram
= 0,6407 gram
m uap CHCl 3
 ρ uap CHCl3 =
V uap CHCl 3
0,6407 gram
=
0,142235 L
= 4,504 gram/L
Jadi, massa jenis uap CHCl3 adalah 4,504 g/L
3) Nyatakan tekanan atmosfer dalam satuan atmosfer (760 mmHg = 1 atmosfer).
Jawab :
738 mmHg
P= x 1 atm = 0,971 atm
760 mmHg
4) Nyatakan suhu penangas air dalam satuan Kelvin
Jawab :
T = (82 + 273) K = 355 K
5) Dengan menggunakan persamaan gas ideal, tanpa memasukkan fakotr koreksi
hitung berat molekul cairan CHCl3
Jawab :
ρRT
M =
P
g L atm
4,504 x 0,082 x 355 K
= L mol K
0,971 atm
= 135,027 gram/mol
6) Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar, volume erlenmeyer dan
berat molekul udara (28,8 gram/mol), dapat dihitung faktor koreksi yang harus
ditambahkan pada massa cairan X. Hitung faktor koreksi ini dari data yang anda
peroleh dan hitung pula berat molekul senyawa X setelah ditambahkan faktor
koreksi.
Jawab :
Suhu ruang pada saat percobaan adalah sebesar 27,5°C dan berat molekul udara
adalah 28,8 g/mol.
 T = 27,5°C = 300,5 K
Untuk menghitung tekanan uap kloroform pada suhu tertentu dapat digunakan
rumus:
1163,03
 Log P = 6,90328 –
(227,4+ T )
1163,03
= 6,90328 –
(227,4+ 27,5)
= 6,90328 – 4,5627
Log P = 2,3406
P = 219,07 mmHg = 0,28825 atm
Massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam erlenmeyer karena adanya
uap CHCl3 yang tidak mencair kembali dapat dihitung dengan persamaan (3)

 P x Mudara = ( Muap yang hilang


Vcairan kloroform )
RxT

0,28825 atm x 28,8 gr/mol = ( M0,142235 L )0,082 mol


uap yang hilangL atm
K
x 300,5 K

Muap yang hilang = 0,04827 gram


Dihitung faktor koreksi
 Faktor koreksi = Massa uap yang hilang + Massa cairan CHCl3
= 0,04827 gram + 0,6407 gram = 0,68897 gram
Berat molekul setelah penambahan faktor koreksi

 PM ( mV ) RT
=

0,971 atm x M = ( )
0,68897 gram L atm
0,082 x 355 K
0,142235 L mol K
M = 145,217 gram/mol
I. Pertanyaan
1) Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini?
Jawab :
Kesalahan utama pada percobaan ini adalah kurang telitinya praktikan ketika
melakukan pengamatan apakah cairan volatil sudah menguap semua dan ketika
memastikan apakah cairan volatil pada fasa uap sudah kembali ke bentuk cairnya.
2) Dari analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil
diperoleh nilai 120 gram/mol. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa
tersebut mengandung unsur C 10%, Cl 89%, dan H 1%. Tentukan rumus molekul
senyawa tersebut!
Jawab :
10 1 mol
 Mol C = x 120 gram x = 1 mol
100 12 gram
89 1 mol
 Mol Cl = x 120 gram x = 3 mol
100 35,5 gram
1 1 mol
 Mol H = x 120 gram x = 1,2 mol = 1mol
100 1 gram
Perbandingan mol C : Cl : H
1 : 3 : 1
Rumus empiris cairan volatil X : CHCl3
Rumus molekul cairan volatil X : (CHCl3) = 120 g/mol
(12 x n) + (1 x n) + (35,5 x 3n) = 120
119,518n = 120
120
n =
119,518
n = 1,0004 ≈ 1
Jadi, rumus molekul cairan volatil X adalah CHCl3

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

KBK Kimia Fisika. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I. Malang : Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai