Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

BAB 7. FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI


Oleh :
Kurnia Rahma Rumakat (201810070311004) / Biologi 5A

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis
2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi respirasi aerobik
3. Mengetahui pengaruh massa terhadap laju reaksi respirasi
B. ALAT DAN BAHAN
❖ Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. FOTOSINTESIS 1 (PERCOBAAB SACH)
• Alat :

1. Gelas kimia

2. Pembakar spiritus

3. Kaki 3

4. Penjepit atau pinset

5. Aluminium foil

6. Penjepit kertas

7. Kaca arloji

8. Koek api

• Bahan :

1. Daun

2. Alcohol

3. Lugol

4. Air

2. FOTOSINTESIS 2 (PERCOBAAN INGENHOUZ)


• Alat :

1. 2 buah gelas kimia/ beker glass ukuran 500 ml

2. Baskom/ ember

3. Stopwatch

• Bahan :

1. Hydrilla verticillata

2. Air

3. RESPIRASI 1

• Alat :

1. Kain kasa

2. Spidol

3. Gunting

4. 2 buah botol

5. Benang jahit

6. Solatip

• Bahan :

1. Kecambah rebus

2. Kecambah seger (belum direbus)

3. Larutan kapur sirih

4. RESPIRASI 2

• Alat

1. Stopwatch

2. Respirometer

3. Gelas kimia
4. Pipet tetes

• Bahan

1. Eosin

2. Kecambah

3. Kapas

4. Kalium Hidroksida (KOH)

5. Vaselin

C. PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM


Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :

a. FOTOSINTESIS 1

1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.

2. Memilih daun yang akan di tutup dengan aluminium foil


3. tutup sebagian daun dengan aluminium foil dan jepit menggunakan penjepit kertas
biarkan hingga 3-5 hari
4. jika sudah pada hari ke-3 atau ke-5 petik daun dan buka aluminium foil nya
5. masukan air ke dalam gelas kimianya, lalu didihkan
6. masukan daun ke air yang mendidih sampai daun tersebut layu
7. jika sudah layu, angkat lalu masukan ke dalam gelas kimia yang berisi alcohol, untuk
menghilangkan klorofil
8. masukan gelas kimia yang berisi alcohol dan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang
telah diisi air dan didihkan. Daun pun berubah menjadi bewarna pucat dan putih.
9. setelah daun bewarna pucat dan bewarna putih bilaslah dengan air.
10. setelah di bilas, simpan daun ke dalam kaja arloji dan di beri lugol, setelah itu amati
perubahan yang terjadi.

b. FOTOSINTESIS 2

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Ambil 3 hydrilla dan masukkan kedalam corong
3. Masukkan corong kedalam beker glass
4. Masukkan beker glass kedalam ember yang berisi air
5. Ambil tabung reaksi dan masukkan kedalam ember yang terisi air, pastikan tidak ada
gelembung udara didalamnya
6. Masukkan tabung reaksi tersebut kedalam corong
7. Ulangi langkah 1-6 untuk beker glass kedua
8. Letakkan gelas pertama ketempat terbuka dengan penyinaran matahari langsung
9. Gelas kedua letakkan ditempat yang sedikit/tidak terkena sinar matahari langsung
10. Tunggu selama kurang lebih 15 menit
11. Amati reaksi yang terjadi pada kedua gelas

c. RESPIRASI 1

1. Masukkan larutan kapur sirih kedalam botol yang tertulis huruf A


2. Masukkan juga larutan kapur sirih kedalam botol yang tertulis huruf B
3. Botol A dan B disama ratakan untuk ukuran takaran larutan kapur sirih agar tidak
kelebihan dan kekurangan
4. Masukkan kecambah yang sudah direbus ke dalam kain kasa lalu diikat menggunakan
benang jahit dengan kuat
5. Setelah itu, masukkan kecambah kedalam botol A lalu ditutup dengan tutup botol
dengan yang kencang, dan benang jahitnya pun diikat disamping botol supaya
kecambah tersebut tidak jatuh
6. Masukkan kecambah yang masih segar (belum direbus) ke dalam kain kasa lalu diikat
menggunakan bennag jahit
7. Setelah itu, masukkan kecambah tersebut kedalam botol B, kemudian botol tersebut
ditutup dan diikat dengan benang jahit supaya tidak jatuh.
d. RESPIRASI 2
1. Meletakkan KOH diatas kapas, kemudian bungkus larutan KOH tersebut
menggunakan kapas
2. Setelah itu, masukkan larutan KOH yang telah dibungkus dengan kapas tersebut ke
dalam tabung respirometer
3. Kemudian ambil beberapa tangkai kecambah kacang hijau yang akan digunakan dan
ikat menjadi 1 bagian
4. Kemudian masukkan kedalam tabung respirometer tadi yang telah berisi KOH yang
telah dibungkus
5. Tutup kembali/ masukkan kembali kapas kedalam tabung respirometer, pada ujung
mulut respirometer diolesi dengan vaselin
6. Tuangkan sedikit larutan eosin kedalam gelas kimia
7. Ambil beberapa tetes larutan eosin dan siapkan stopwatch
8. Larutan eosin tersebut dimasukkan kedalam ujung respirometer, kemudian stopwatch
dinyalakan
9. Amati pada larutan eosin tersebut, apakah terjadi pergerakan
D. DATA HASIL PRAKTIKUM
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Difusi, Osmosis dan Plasmolisis didapatkan data sebagai
berikut.
Tabel 1. Data Fotosintesis 1 ( Percobaan Sach)

No. Perlakuan Keterangan Bercak Amilum


(+)
1. Daun A Ditutup jam 6 pagi dan dipetik jam 6 sore -
(1 hari sebelum praktikum)
2. Daun B Ditutup jam 12 siang dan dipetik jam 6 sore +
(1 hari sebelum praktikum)
3. Daun C Tidak ditutup dan diambil jam 6 sore +++
(1 hari sebelum praktikum)
4. Daun D Tidak ditutup dan diambil jam 6 pagi ++
(saat masuk praktikum)
Keterangan :
+ : Bercak Sedikit
++ : Bercak Sedang
+++ : Bercak Banyak

Tabel 2. Data Fotosintesis 2 ( Percobaan Ingenhouz)


Faktor Substrat (Bahan bakar)
BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Tanpa Na(HCO)3 300
Na(HCO)3 612

Faktor Suhu
BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Air Panas (60°C) 298
Air Dingin (20°C) 6

Faktor Cahaya
BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Cahaya Matahari 460
Ruang Gelap 0

Keterangan :
Perhitungan selisih hanya untuk perlakuan larutan garam 10% dan larutan garam 20%.

Tabel 3. Data Respirasi 1

Kondisi Hari Ke 3
Kondisi Hari Ke 1 Kondisi Hari Ke 2
KONDI (kondisi akhir)
PERLAKUAN SI Ada Ada
Adanya Adanya Adany Adany
AWAL Warna Warna Warna nya nya
CO2 H2 O a CO2 a H2 O
CO2 H2 O
Kecambah Putih Putih Putih
Ungu + + + +++ ++ +++
Keruh keruh keruh
Bawang Putih Putih
Ungu Ungu _ _ + - - -
Merah keruh bening
Keterangan :
1. Adanya CO2 : lapisan endapan kapur di permukaan (dengan kategori :
keruh / +, cukup keruh / ++ +++ &, jernih / ++++
2. Adanya H2O : terdapat uap air di dinding tabung (dengan kategori : sedikit/
+, cukup / ++ & +++, banyak / ++++
3. Tabel kondisi awal dan warna yang dimaksud adalah warna dari larutan kapur yang ditetesi
PP.

Tabel 4. Data Respirasi 2

JARAK YANG DITEMPUH (skala pada RATA-


MASSA
BOTOL BAHAN tabung respirometer) RATA
(g)
0’ 2’ 4’ 6’ 8’ (ml/menit)
A Kecambah 1 0,04 0,14 0,16 0,32 0,1 0,152
B 2 0 0,15 0,15 0,27 0,10 0,134
C 3 0 0,17 0,17 0,37 0,13 0,174
D 4 0 0,25 0,25 0,58 0,193 0,244
E 5 0 0,22 0,22 0,39 0,155 0,157
Kebutuhan O2 per menit (ml/menit) :
1. Kecambah 1 gram : 0,152
2. Kecambah 2 gram : 0,134
3. Kecambah 3 gram : 0,174
4. Kecambah 4 gram :0,244
5. Kecambah 5 gram :0,157

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil seperti pada perlakuan daun A ditutup jam
6 pagi dan dipetik jam 6 sore tidak memiliki bercak amilum, pada daun B ditutup jam 12 siang
dan dipetik jam 6 sore memiliki bercak amilum yang sedikit, pada daun C tidak ditutup dan
diambil jam 6 sore memiliki bercak amilum yang banyak sedangkan pada daun D yang tidak
ditutup dan di ambil jam 6 pagi memiliki bercak amilum yang sedang.Tujuan percobaan sachs
yaitu untuk mengetahui peran cahaya dalam proses fotosintesis dan untuk membuktikan bahwa
hasil fotosintesis adalah glukosa berupa baham organik yang disimpan dalam bentuk amilum.
Pada daun yang ditutup dan tidak dapat mendapatkan cahaya matahari sehingga menghasilkan
bercak amilum yang sedikit dibanding dengan daun yang terkena cahaya matahari. Hal ini karena
daun yang diberi perlakuan dengan ditutupi tidak dapat berfotosintesis. Fotosintesis dipengaruhi
oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik meliputi perbedaan antara spesies,
pengaruh umur daun, dan pengaruh laju translokasi fotosintat. Faktor lingkungan meliputi
ketersediaan air, ketersediaan karbondioksida, pengaruh cahaya, serta pengaruh suhu
(Setyanti,2013) .
Pada perlakuan faktor substrat (bahan bakar), perlakuan yang menggunakan tanpa Na
(HCO)3 selama 15 menit memiliki 300 gelembung. Pada Na (HCO)3 Selama 15 menit memiliki
612 gelembung. Pada faktor suhu perlakuan air panas (60°C) selama 15 menit memiliki 298
gelembung dan pada perlakuan air dingin (20°C) selama 15 menit memiliki 6 gelembung.
Sedankan pada faktor cahaya, perlakuan cukup matahari selama 15 menit memiliki 460
gelembung dan pada ruang gelap memiliki 0 gelembung. Perlakuan diatas menunjukkan bahwa
Banyaknya gelembung terdapat pada faktor cahaya Matahari. Pada proses fotosintesis
dipengaruhi oleh enzim, sedangkan enzim sendiri dapat bekerja secara optimum dalam suhu
tertentu dalam artian apabila suhu tinggi, enzim akan terdenturasi dan pada suhu rendah enzim
akan inaktif sehingga hal inilah yang menyebabkan pada suhu panas & dingin gelembung yang
dihasilkan akan sedikit (Setyanti et al., 2013) Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang
berperan penting dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat
diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda
untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna tesebut adalah merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila dan ungu.Cahaya matahari memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan
akan menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya monokromatik inilah yang
ditangkap oleh klorofil dan digunakan dalam proses fotosintesis (Hasbullah, 2019). Beberapa
faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya suhu dan penambahan
subtrat untuk reaksi fotosintesis. Faktor yang paling efektif untuk fotosintesis yang terjadi selain
cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbondioksida dan air (Wahidah et al.,
2018)

Pada percobaan respirasi di dapatkan hasil bahwa perlakuan kecambah memiliki laju
respirasi yang lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan bawang merah. Dari data diatas laju
respirasi Bertambah pada kecambah yaitu pada CO2 dan H2O. Berdasarkan data diatas,
didapatkan hasil bahwa kecambah memiliki laju respirasi yang cepat, hal ini ditunjukkan dengan
cepat nya kecambah menghasilkan CO2 dan H2O. Menurut Hasbullah (2019)bawang merupakan
umbi benih yang memiliki dormansi, maka umbi benih yang baik ialah umbi yang telah pecah
masa dormansi nya. Kebutuhan Oksigen pada respirasi tumbuhan sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan substrat sebagai bahan utamanya, ketersediaan oksigen pada proses oksidasi untuk
membentuk energi perkecambahan, suhu yang berpengaruh terhadap laju respirasi, jenis dan
umur tumbuhan, dalam hal ini cadangan makanan merupakan kebutuhan yang penting dalam
proses pemanjangan dan pembelahan sel-selnya (Iskandar, 2011). Respirasi sangat diperlukan
karena reaksi kimia yang terjadi di dalam sel hewan maupun tumbuhan sangat tergantung pada
adanya oksigen (O2), sehingga diperlukan adanya suplai oksigen (O2) secara terus menerus. Hal
ini berarti bahwa oksigen (O2) merupakan substansi yang sangat penting. Salah satu substansi
yang dihasilkan atau diproduksi oleh reaksi kimia yang terjadi di dalam sel adalah gas
karbondioksida (CO2). Adanya karbondioksida (CO2) yang terlalu banyak di dalam tubuh harus
dihindari, sehingga karbondioksida (CO2) harus segera dikeluarkan dari tubuh secara terus
menerus. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh
seperti pada biji yang berkecambah (Hidayat, 1995 dalam Rakatika, 2014). Faktor – faktor yang
mempengaruhi laju respirasi pada kecambah yaitu umur kecambah, ketersediaan subtrat, masa
kecambah ( apabila massa kecambah berat, maka sel yang dibutuhkan oksigen untuk bernafas
banyak, sehingga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika massa kecambah rendah maka sel
yang membutuhkan oksigen semakin kecil dan adanya penyusutan udara akan berlangsung lama
atau laju respirasi akan rendah) (Rakatika, 2012)

Berdasarkan perlakuan diatas di dapatkan hasil bahwa kecepatan respirasi paling tinggi pada
kecambah 2 gr yaitu 0,134 ml/menit sedangkan yang paling lambat yaitu pada kecambah dengan
massa 4 gr yaitu 0,244 ml/menit. Kebutuhan Oksigen pada respirasi tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan substrat sebagai bahan utamanya, ketersediaan oksigen pada
proses oksidasi untuk membentuk energi perkecambahan, suhu yang berpengaruh terhadap laju
respirasi, jenis dan umur tumbuhan, dalam hal ini cadangan makanan merupakan kebutuhan yang
penting dalam proses pemanjangan dan pembelahan sel-selnya (Rakatika, 2012)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigen (O2) pada respirasi tumbuhan antara
lain umur dan jenis tumbuhan, ketersediaan jumlah substrat, ketersediaan oksigen, kelembaban
serta suhu lingkungan. Oleh karena itu, kecambah yang berbeda jenisnya, kebutuhan akan
oksigennya bisa berbeda, karena di dalamnya terdapat proses metabolik dan kandungan substrat
respirasi yang berbeda pula (Rakatika, 2012)

F. KESIMPULAN
1. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu, yaitu semakin tinggi
intensitas cahaya dan suhu yang berlangsung selama proses tersebut, maka fotosintesis
akan berlangsung semakin cepat. Besarnya laju fotosintesis dapat diamati dari jumlah O2
ynag dihasilkan.
2. Semakin rendah suuhu maka semakin lambat laju reaksi respirasi aerobic
3. Semakin besarn massa tumbuhan semakin cepat laju respirasi atau bahwa semakin besar
ukuran dan massa organisme berbanding lurus dengan kebutuhan oksigen untuk respirasi
G. DAFTAR PUSTAKA

Harahap. (2019). Jurnal Pertanian Tropik Jurnal Pertanian Tropik. Pengaruh Penambahan Berbagai
Komposisi Bahan Organik Terhadap Karakteristik Hidroton Sebagai Media Tanam, 6(2), 180–
189. https://jurnal.usu.ac.id/index.php/Tropik%0APengaruh

Hasbullah. (2019). Pengaruh Penyimpanan Suhu rendah Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum
L.) terhadap Pertumbuhan Benih. Jurnal Keteknikan Pertanian, 53(9), 1689–1699.

Mayasari, D. (2018). Pengunaan Media Larutan Bunga Sebagai Indikator Karbondioksida (Co2) Untuk
Meningkatkan Daya Serap Kelas VIII Pada Materi Respirasi Manusia. Journal Of Biology
Education, 1(1), 69. https://doi.org/10.21043/jobe.v1i1.3325

Pertamawati, P. (2012). Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum


Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara Invitro. Jurnal Sains Dan Teknologi
Indonesia, 12(1), 31–37. https://doi.org/10.29122/jsti.v12i1.848

Rakatika, R. R. (2012). Perbedaan Konsumsi Oksigen (O2) Pada Prosesrespirasikecambah. Penelitian


Internal, 1–5. http://repositori.unsil.ac.id/1268/1/PERBEDAAN KONSUMSI OKSIGEN
%28O2%29 PADA PROSES RESPIRASI KECAMBAH.pdf

Setyanti, Y. H., Anwar, S., & Slamet, W. (2013). Karakteristik fotosintetik dan serapan fosfor hijauan
alfalfa (Medicago sativa) pada tinggi pemotongan dan pemupukan nitrogen yang berbeda. Animal
Agriculture Journal, 2(1), 86–96.

Wahidah, N. S., Supriatno, B., & Kusumastuti, M. N. (2018). Analisis Struktur dan Kemunculan
Tingkat Kognitif pada Desain Kegiatan Laboratorium Materi Fotosintesis. Assimilation:
Indonesian Journal of Biology Education, 1(2), 70. https://doi.org/10.17509/aijbe.v1i2.13050

H. JAWABAN SOAL DISKUSI


1. Apakah daun melakukan fotosintesis jika mendapat cahaya matahari saja ? Jelaskan!
Jawab : iya, karena Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat diuraikan
menjadi komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk
setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna tesebut adalah merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila dan ungu.Cahaya matahari memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan
akan menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya-cahaya monokromatik inilah
yang ditangkap oleh klorofil dan digunakan dalam proses fotosintesis (Harahap, 2019)
2. Faktor apa saja yang mempercepat laju fotosintesis? Jelaskan!
Jawab : Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya
suhu dan penambahan subtrat untuk reaksi fotosintesis. Faktor yang paling efektif untuk
fotosintesis yang terjadi selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan
karbondioksida dan air
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik meliputi
perbedaan antara spesies, pengaruh umur daun, dan pengaruh laju translokasi fotosintat.
Faktor lingkungan meliputi ketersediaan air, ketersediaan karbondioksida, pengaruh cahaya,
serta pengaruh suhu (Setyanti et al., 2013)
3. Reaksi apa yang terjadi saat perlakuan respirasi? Tuliskan rumus kimia dan jelaskan!
Jawab: Reaksi Terang : 2 H2O + 2NADP2 + O2
Reaksi terang sangat bergantung pada matahari, dan reaksinya menghasilkan ATP, NADPH
dan oksigen yang dilepaskan keudara. Reaksi terang berlangsung terlebih dulu dan hasilnya
digunakan sebagai energi pada reaksi gelap. Reaksi terang juga menghasilkan ATP melalui
proses kemiosmosis untuk menambahkan gugus fosfat ke ADP. Jadi energi cahaya pada
awalnya dirubah menjadi energi kimia dalam bentuk NAPDH. Reaksi terang tidak
menghasilkan gula. Pembentukan gula terjadi pada tahap kedua fotosintesis yaitu siklus crab
(Pertamawati, 2012)
4. Pada perlakuan respirasi 1larutan kapur yang di berikan indikator PP berwarna ungu setelah
mengalami perlakuan larutan berubah menjadi warna putih keruh. Mengapa hal itu terjadi?
Jelaskan!
Jawab : Perubahan warna ungu yang terjadi yang bersifat basa berikatan dengan CO2 yang
akan membentuk endapan di permukaan larutan sehingga warna akan berubah menjadi putih
keruh. Dan menghasilkan H2O yang akan menempel pada dinding wadah. perubahan warna
yang terjadi pada air kapur tersebut merupakan indicator terjadinya proses respirasi pada
kecambah dan bawang merah (Mayasari, 2018)

MATA PRAKTIKUM : ANFISTUM

NAMA : KURNIA RAHMA R

NIM : 201810070311004

KELAS : BIOLOGI 5A1

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

BAB 7. FOSINTESIS DAN RESPIRASI

A. FOTOSINTESIS 1 (PERCOBAAN SACH)


No. Perlakuan Keterangan Bercak Amilum
(+)
1. Daun A Ditutup jam 6 pagi dan dipetik jam 6 sore -
(1 hari sebelum praktikum)
2. Daun B Ditutup jam 12 siang dan dipetik jam 6 sore +
(1 hari sebelum praktikum)
3. Daun C Tidak ditutup dan diambil jam 6 sore +++
(1 hari sebelum praktikum)
4. Daun D Tidak ditutup dan diambil jam 6 pagi ++
(saat masuk praktikum)
Keterangan :
+ : Bercak Sedikit
++ : Bercak Sedang
+++ : Bercak Banyak

ANALISIS :
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh hasil seperti pada perlakuan daun A ditutup jam 6 pagi
dan dipetik jam 6 sore tidak memiliki bercak amilum, pada daun B ditutup jam 12 siang dan
dipetik jam 6 sore memiliki bercak amilum yang sedikit, pada daun C tidak ditutup dan diambil
jam 6 sore memiliki bercak amilum yang banyak sedangkan pada daun D yang tidak ditutup dan
di ambil jam 6 pagi memiliki bercak amilum yang sedang.Tujuan percobaan sachs yaitu untuk
mengetahui peran cahaya dalam proses fotosintesis dan untuk membuktikan bahwa hasil
fotosintesis adalah glukosa berupa baham organik yang disimpan dalam bentuk amilum. Pada
daun yang ditutup dan tidak dapat mendapatkan cahaya matahari sehingga menghasilkan bercak
amilum yang sedikit dibanding dengan daun yang terkena cahaya matahari. Hal ini karena daun
yang diberi perlakuan dengan ditutupi tidak dapat berfotosintesis. Fotosintesis dipengaruhi oleh
faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik meliputi perbedaan antara spesies, pengaruh
umur daun, dan pengaruh laju translokasi fotosintat. Faktor lingkungan meliputi ketersediaan air,
ketersediaan karbondioksida, pengaruh cahaya, serta pengaruh suhu (Setyanti,2013).
B. FOTOSINTESIS 2 (PERCOBAAN INGENHOUZ)

Faktor Substrat (Bahan bakar)


BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Tanpa Na(HCO)3 300
Na(HCO)3 612

Faktor Suhu
BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Air Panas (60°C) 298
Air Dingin (20°C) 6

Faktor Cahaya
BANYAKNYA GELEMBUNG
PERLAKUAN
15 MENIT
Cahaya Matahari 460
Ruang Gelap 0

ANALISIS :

Pada perlakuan faktor substrat (bahan bakar), perlakuan yang menggunakan tanpa Na (HCO)3 selama 15
menit memiliki 300 gelembung. Pada Na (HCO)3 Selama 15 menit memiliki 612 gelembung. Pada faktor
suhu perlakuan air panas (60°C) selama 15 menit memiliki 298 gelembung dan pada perlakuan air dingin
(20°C) selama 15 menit memiliki 6 gelembung. Sedankan pada faktor cahaya, perlakuan cukup matahari
selama 15 menit memiliki 460 gelembung dan pada ruang gelap memiliki 0 gelembung. Perlakuan diatas
menunjukkan bahwa Banyaknya gelembung terdapat pada faktor cahaya Matahari. Pada proses
fotosintesis dipengaruhi oleh enzim, sedangkan enzim sendiri dapat bekerja secara optimum dalam suhu
tertentu dalam artian apabila suhu tinggi, enzim akan terdenturasi dan pada suhu rendah enzim akan
inaktif sehingga hal inilah yang menyebabkan pada suhu panas & dingin gelembung yang dihasilkan
akan sedikit (Setyanti, 2013) Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat diuraikan menjadi komponen-
komponen warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk setiap warna yang berbeda.
Komponen-komponen warna tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.Cahaya
matahari memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan akan menghasilkan cahaya-cahaya monokromatik.
Cahaya-cahaya monokromatik inilah yang ditangkap oleh klorofil dan digunakan dalam proses
fotosintesis (Harahap, 2020). Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas
cahaya suhu dan penambahan subtrat untuk reaksi fotosintesis. Faktor yang paling efektif untuk
fotosintesis yang terjadi selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbondioksida
dan air (Wahidah,2018).

C. RESPIRASI 1

Kondisi Hari Ke 3
Kondisi Hari Ke 1 Kondisi Hari Ke 2
(kondisi akhir)
PERLAKU KONDIS
Adan Ada Ada
AN I AWAL Adany Adanya Adany
Warna Warna ya Warna nya nya
a CO2 H2 O a CO2
H2 O CO2 H2 O
Kecambah Putih Putih Putih
Ungu + + + +++ ++ +++
Keruh keruh keruh
Bawang Putih Putih
Ungu Ungu _ _ + - - -
Merah keruh bening
Keterangan :
4. Adanya CO2 : lapisan endapan kapur di permukaan (dengan kategori :
keruh / +, cukup keruh / ++ +++ &, jernih / ++++
5. Adanya H2O : terdapat uap air di dinding tabung (dengan kategori : sedikit/
+, cukup / ++ & +++, banyak / ++++
6. Tabel kondisi awal dan warna yang dimaksud adalah warna dari larutan kapur yang
ditetesi PP.

ANALISIS :

Pada percobaan respirasi di dapatkan hasil bahwa perlakuan kecambah memiliki laju respirasi yang lebih
cepat dibandingkan dengan perlakuan bawang merah. Dari data diatas laju respirasi Bertambah pada
kecambah yaitu pada CO2 dan H2O. Berdasarkan data diatas, didapatkan hasil bahwa kecambah
memiliki laju respirasi yang cepat, hal ini ditunjukkan dengan cepat nya kecambah menghasilkan CO2
dan H2O. Menurut Hasbullah (2016) bawang merupakan umbi benih yang memiliki dormansi, maka
umbi benih yang baik ialah umbi yang telah pecah masa dormansi nya. Kebutuhan Oksigen pada
respirasi tumbuhan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan substrat sebagai bahan utamanya, ketersediaan
oksigen pada proses oksidasi untuk membentuk energi perkecambahan, suhu yang berpengaruh terhadap
laju respirasi, jenis dan umur tumbuhan, dalam hal ini cadangan makanan merupakan kebutuhan yang
penting dalam proses pemanjangan dan pembelahan sel-selnya (Iskandar, 2011). Respirasi sangat
diperlukan karena reaksi kimia yang terjadi di dalam sel hewan maupun tumbuhan sangat tergantung
pada adanya oksigen (O2), sehingga diperlukan adanya suplai oksigen (O2) secara terus menerus. Hal
ini berarti bahwa oksigen (O2) merupakan substansi yang sangat penting. Salah satu substansi yang
dihasilkan atau diproduksi oleh reaksi kimia yang terjadi di dalam sel adalah gas karbondioksida (CO2).
Adanya karbondioksida (CO2) yang terlalu banyak di dalam tubuh harus dihindari, sehingga
karbondioksida (CO2) harus segera dikeluarkan dari tubuh secara terus menerus. Bagian tumbuhan yang
aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh seperti pada biji yang berkecambah (Hidayat,
1995 dalam Rakatika, 2014).

Faktor – faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada kecambah yaitu umur kecambah, ketersediaan
subtrat, masa kecambah ( apabila massa kecambah berat, maka sel yang dibutuhkan oksigen untuk
bernafas banyak, sehingga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya jika massa kecambah rendah maka
sel yang membutuhkan oksigen semakin kecil dan adanya penyusutan udara akan berlangsung lama atau
laju respirasi akan rendah) (Laila,2018).

D. RESPIRASI 2
JARAK YANG DITEMPUH (skala pada RATA-
MASSA
BOTOL BAHAN tabung respirometer) RATA
(g)
0’ 2’ 4’ 6’ 8’ (ml/menit)
A Kecambah 1 0,04 0,14 0,16 0,32 0,1 0,152
B 2 0 0,15 0,15 0,27 0,10 0,134
C 3 0 0,17 0,17 0,37 0,13 0,174
D 4 0 0,25 0,25 0,58 0,193 0,244
E 5 0 0,22 0,22 0,39 0,155 0,157
Kebutuhan O2 per menit (ml/menit) :
I. Kecambah 1 gram : 0,152
J. Kecambah 2 gram : 0,134
K. Kecambah 3 gram : 0,174
L. Kecambah 4 gram :0,244
M. Kecambah 5 gram :0,157

ANALISIS :

Berdasarkan perlakuan diatas di dapatkan hasil bahwa kecepatan respirasi paling tinggi pada
kecambah 2 gr yaitu 0,134 ml/menit sedangkan yang paling lambat yaitu pada kecambah dengan
massa 4 gr yaitu 0,244 ml/menit. Kebutuhan Oksigen pada respirasi tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan substrat sebagai bahan utamanya, ketersediaan oksigen pada proses oksidasi untuk
membentuk energi perkecambahan, suhu yang berpengaruh terhadap laju respirasi, jenis dan umur
tumbuhan, dalam hal ini cadangan makanan merupakan kebutuhan yang penting dalam proses
pemanjangan dan pembelahan sel-selnya (Rakatika, 2014)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigen (O2) pada respirasi tumbuhan antara lain umur
dan jenis tumbuhan, ketersediaan jumlah substrat, ketersediaan oksigen, kelembaban serta suhu
lingkungan. Oleh karena itu, kecambah yang berbeda jenisnya, kebutuhan akan oksigennya bisa
berbeda, karena di dalamnya terdapat proses metabolik dan kandungan substrat respirasi yang berbeda
pula (Hernawati, 2014).

Anda mungkin juga menyukai