Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

STOIKIMETRI

Oleh :

CEVIN GABRIEL
L13121211

KHT-C
KELOMPOK 2

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

I PENDAHULUAN
1 .1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tak pernah lepas dari yang namanya hitungan,

termasuk dalam kita mempelajari ilmu kimia. Perhitungan ini meliputi misalnya

berapa banyak bahan reaktan yang diperlukan bila ingin memperoleh sejumlah

produk tertentu. Atau sebaliknya, bila tersedia sejumlah bahan reaktan berapa

hasil produk maksimal yang dapat diperoleh. Yang mana dalam perhitungannya

menyangkut reaksi-reaksi kimia. Masalah tersebut dapat kita pecahkan dengan

stoikiometri. Stoikiometri sendiri merupakan hubungan kuantitatif antara zat-zat

yang terkait dalam suatu reaksi kimia. Sedangkan reaksi stoikiometri adalah suatu

reaksi yang semua reaktan nya habis bereaksi dan reaksi non stoikiometri adalah

suatu reaksi yang salah satu diantaranya tidak habis bereaksi (bersisa) dan reaktan

yang lain habis bereaksi.

Pada stoikiometri persamaan reaksi akan sangat dibutuhkan dalam

pembuatan reaksi dan perhitungannya dalam kehidupan sehari-hari ilmu kimia

sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri seperti industri, tekstil

makanan, dan industri farmasi. Dalam industri farmasi dan obat-obatan dihasilkan

barang yang berupa obat, baik dalam bentuk padat maupun cair. Pembuatan obat-

obatan tersebut biasanya dilakukan dengan reaksi kimia dan melibatkan

perhitungan kimia yang rumit. Selain itu hubungan kuantitatif zat-zat dalam reaksi

kimia juga sangat berpengaruh dalam perhitungan kimia.

Oleh karena itu praktikum kali ini diperlukan untuk memahami lebih dalam

mengenai prinsip dan cara kerja dari stoikiometri dalam hal ini untuk mengetahui
hasil reaksi dari sistem NaOH dan HCl beserta jumlahnya dan perubahan

temperatur sistem tersebut, untuk mengetahui hasil reaksi dan sistem NaOH dan

H2SO4 beserta jumlahnya dan perubahan temperatur sistem tersebut, serta untuk

mengetahui konsep dari reaksi stoikiometri dan reaksi non stoikiometri.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum mengenai Stoikiometri ini yaitu untuk

mengetahui teknik atau cara dalam perhitungan jumlah produk reaktan dalam

sebuah reaksi stoikiometri Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

stoikiometri Untuk mengetahui konsep dari reaksi stoikiometri dan reaksi non

stoikiometri.

Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan tentang

dasar teori sebelum memasuki laboratorium.

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penentuan Kadar Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi

standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat


kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk

melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti gara-garam, asam, gula dan beberapa

jenis gas dan banyak macam molekul organik. (Farisjaisyulaziz, 2015).

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung dalam suatu bahan atau

benda. Kadar air adalah perbedaan berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan

pemanasan. Setiap bahan bila diletakan dalam udara terbuka kadar airnya akan

mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara disekitarnya. Kadar air ini

disebut kadar air seimbang. Setiap kelembaban tertentu akan menghasilkan kadar

air seimbang tertentu pula. (Aziz,dkk, 2016).

Istilah kadar air dan aktivitas air adalah dua hal yang berbeda. Kadar air

lebih mengarah pada seberapa banyak air yang terkandung dalam produk pangan,

sedangkan Aw lebih pada seberapa banyak air yang dapat digunakan untuk

aktivitas pertumbuhan mikroba pada pangan tersebut. Aktivitas Air (water

activity) merupakan parameter yang lebih tepat untuk mengukur aktivitas mikroba

pada bahan pangan. Untuk meramalkan populasi mikroba yang berperan dalam

kerusahan bahan pangan sehingga tipe dan bentuk kerusakan yang terjadi

diketahui. Selain itu Aw dapat digunakan sebagai indikator dalam usaha

pengawetan bahan pangan. (Wulanriky, 2016).

2.2 Kadar Air Tanah

Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang dikandung didalam

tanah dengan berat total sampel tanah. Kadar air didalam tanah dinyatakan dalam

persen. Jumlah air yang dapat ditahan oleh tanah dinyatakan atas dasar berat atau

volume. Dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat atau isi selama
pengeringan. Contoh tanah tanah dikeringkan pada suhu 105 oC selama 24 jam,

dan total pengurangan berat selama pengeringan diukur. kehilangan berat air

dalam membagi berat air yang menguap dengan berat kering tanah setelah

dikeringkan dalam oven. (Nurmawa’dah, 2016).

Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu

memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan keakar-akar

tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan

tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan

tanah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti

jumlah curah hujan tahunan dan sebaran tahunan dan sebaran hujan sepanjang

tahun. (Pairunan, et al.,2015).

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Air Tanah

Air tanah merupakan aset yang terpendam. Air tanah harus dikelola dengan

baik karena tidak dipungkiri bahwa makhluk hidup baik manusia, binatang dan

juga tumbuhan sangat memerlukan air tanah untuk dimanfaatkan dikemudian hari.

Ada faktor- faktor tertentu yang mempengaruhi potensi air tanah yang ada di

dalam bumi. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi air tanah tersebut antara

lain sebagai berikut: Faktor pertama yang mempengaruhi potensi air tanah adalah
curah hujan. Curah hujan merupakan faktor utama yang mempengaruhi potensi

tanah karena sumber air tanah berasal hdari air hujan yang turun. Curah hujan

yang banyak akan menimbulkan cadangan air tanah yang banyak pula, Faktor

kedua yang mempengaruhi potensoi air tanah yang selanjutnya adalah

batuan. Batuan selalu ada di permukaan bumi. Batuan memiliki kualitas yang

berbeda- beda dan sifatnya tidak menyerap air. Namun meski tidak menyerap air,

biasanya air hujan dapat memberi melalui celah- celah batuan. Lapisan tanah yang

mengandung banyak batuan akan dapat mengunci keberadaan air tanah sehingga

akan awet di dalam tanah, Faktor ketiga yang mempengaruhi potensi air tanah

adalah masalah kemiringan lahan atau Geomorfologi atau Lereng seperti yang kita

ketahui bahwa air hujan yang turun membasahi bumi akan diserap di dalam tanah

sehingga menjadi cadangan air di dalam tanah tersebut dan dinamakan sebagai air

tanah, Faktor terakhir yang mempengaruhi potensi air tanah adalah vegetasi.

Vegetasi ini bisa berupa pepohonan atau rumput- rumputan yang berada di atas

permukaan bumi, khususnya di tanah tersebut. (Desy Fatma,2017).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat praktikum ini di laksanakan yaitu:


pada hari Selasa, 10 November 2021. Pukul 13.00 sampai selesai. Bertempat di
Laboratorium Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah.

3.2 Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :


Gelas ukur
Neraca analitik
Pipet tetes
4. Kaca arloji
5. Oven
6. Pinset

3.3 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :


Tissu
Tanah
Aquades

3.4 Prosedur Kerja Praktikum

a. Kadar air tanah


Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu

Kemudian cuci kaca arloji dangan tissu

Selanjutnya timbang kaca arloji menggunakan neraca analitik (catat)


Tuang tanah di kaca arloji, dan masukkan ke dalam oven dengan suhu
100oselama 20 menit

Setelah 20 menit, timbang dan catat hasilnya

f) Keluarkan kaca arloji dari oven menggunakan pinset lalu timbang kaca arloji

yang telah dipanaskan menggunakan neraca analtik dan nyatakan beratnya

sebagai berat kaca arloji kosong (W1).

g) Kaca arloji yang sudah ditimbang kemudian di isi dengan tanah, tanah yang

dimasukkan pastikan tidak memiliki partikel-partikel seperti batu ataupun

akar jadi pastikan yang didalam kaca arloji itu benar-benar tanah kemudian

ditimbang kembali dan catat beratnya sebagai (W2).

h) Masukkan kembali kaca arloji yang sudah terisi tanah kedalam oven dengan

suhu yang sama yakni 100̊ C dengan waktu 60 menit kemudian catat

beratnya sebagai (W3).

i) Langkah terakhir yang dilakukan ialah menghitung kadar air tanah.

b. Berat Jenis Air

a) Pertama-tama cuci semua alat yang akan di gunakan.

b) Sediakan air aquades

c) Timbang gelas ukur sebelum dan sesudah di isi air.

f) Ulangai langkah 3 sebanyak 4 x.

g) Catat hasilnya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Adapun hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Kadar air tanah

1. Berat cawan arloji sebelum dipanaskan (W1) = 44gr


2. Berat cawan arloji setelah dipanaskan (W2) = 44gr
3. Berat cawan arloji setelah di isi sampel (W3) = 128gr

3.1.2 Berat Jenis Air

Perlakuan Gelas piala 50ml sebelum Gelas piala 50 ml sesudah


di isi air 20ml di isi air 20ml

1 34 gram 50 gram

2 34 gram 51 gram

3 34 gram 51 gram

4 34 gram 50 gram

4.2 Analisis data

4..2.1 Kadar Air Tanah

Rumus yang digunakan :


KA = W2 – W3 X 100%
W2 – W1

4.2.2 Berat Jenis Air

Rumus yang digunakan :


Mn = Sesudah – Sebelum (gram)

4.2.3 Berat Rata-rata

Rumus yang digunakan :


M = m1 + m2 + m3 + m4
n
4.2.4 Massa Jenis

Rumus yang digunakan :


p = M
V

4.3 Pembahasan

4.3.1 Kadar air tanah

Dari hasil praktikum tersebut, kadar air yang terdapat pada tanah menurun
ketika dipanaskan. Tahap dari praktikum ini yaitu gelas arloji yang telah di
panaskan dengan oven dan diberi lambang (W1) dinyatakan massanya sebesar
44gram dengan waktu 10 menit, lalu kaca arloji yang telah telah berisi tanah
kemudian ditimbang dengan neraca analitik dan diberi lambang (W2) dinyatakan
massanya sebesar 44gram. Kemudian kaca arloji yang telah ditimbang di
masukkan kembali ke dalam oven dan diberi lambang (W3) dinyatakkan massanya
sebesar 128gram dengan suhu 100˚C. Setelah itu perhitungkan menggunakan
rumus persamaan stoikiomretri didapatkan total jumlah kadar air pada tanh sbesar
-84%.
Turunnya kadar air dari tanah setelah dipanaskan disebabkan karena
tekanan uap air yang ada didalam tanah menjadi lebih tinggi dari tekanan air yang
ada di permukaan tanah. Kadar air tanah adalah jumlah air tanah yang terkandung
dalam poi-pori tanah dalam suatu tanah tertentu. Kandungan air dalam tanah
sangat berpengaruh pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah,
sehingga tanah memiliki kapilaritas yang berbeda-beda untuk menyerap dan
mempertahankan kelembabannya kepada struktur tekstur dan kandungan bahan
organik yang terdapat didalam tanah sehngga tanah yang menyediakan unsur hara
bagi tanaman. Oleh karena itu bila kita mengaplikasikannya maka kita akan tahu
seberapa banyak unsr haa yang tidak dihasilkan oleh tanah untuk ditambahkan
agarmenjadi unsur hara yang lain
a. Berat Jenis Air

Pada percobaan menentukan kadar jenis air, yang dimana di uji sebanyak 4

percobaan dan memiliki hasil rata perhitungan 16,5gr. Pada pengulangan pertama

berat gelas piala yang berukuran 50ml sebelum di isi air 20ml adalah 34gr ,

setelah di isi air menjadi 50gr. Kemudian pada pengulangan kedua sebelum di isi

air berat gelas piala 34gr, setelah di isi air menjadi 51gr. Pengulangan ketiga berat

gelas piala sebelum di isi air adalah 34gr, setelah di isi 51gr. Dan pada

pengulangan terahir pengulangan ke empat, berat gelas piala sebelum di isi air

masih 34gr dan setelah di isi air 20ml menjadi 50gr.

b.Pengaruh Kadar Air Tanah Terhadap Tumbuhan

Kebutuhan air pada tanaman dapat dipenuhi melalui tanah dengan jalan

penyerapan oleh akar. Besarnya air yang diserap, oleh akar tanaman sangat

tergantung pada kadar air tanah dan kondisi lingkungan di atas tanah. Kisaran

kadar air tanah yang tersedia secara optimum berada antara kapasitas lapang (field

capacity) dantitik layu permanen (permanent wilting point). Kondisi ini berada

antara 50% sampai 70% air tersedia.Ketersediaan air dalam tanah ditentukan oleh

pF (kemampuan partikel tanah memegang air), dan kemampuan akar untuk

menyerapnya. Besarnya kemampuan partikel tanah memegang air ditentukan oleh

jumlah air dalam tanah.Jumlah air yang diserap oleh akar pada lapisan tanah dari

pertama, kedua, ketiga dan keempat berturut-turut adalah 40%, 30%, 20%, dan

10%.Secara spesifik, inilah fungsi air bagi tumbuhan yang penting dipaham antara
lain : Merupakan unsur penting dari proplasma, terutama pada jaringan, Sebagai

pelarut dalam proses fotosintesa dan proses hidrolitik, seperti perubahan pati

menjadi gula, Bagian yang esensial dalam menstabilkan turgor sel tanaman,

Pengatur suhu bagi tanaman, karena air mempunyai kemampuan menyerap panas

yang baik, Transport bagi garam-garam, gas dan material lainnya dalam tubuh

tanaman.

V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat dari praktikum mengenai Stoikiometri

adalah :

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung dalam suatu bahan atau

benda. Kadar air adalah perbedaan berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan

pemanasan. tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima

dipermukaan tanah. Istilah kadar air dan aktivitas air adalah dua hal yang berbeda.

Kadar air lebih mengarah pada seberapa banyak air yang terkandung dalam

produk pangan. Secara spesifik, inilah fungsi air bagi tumbuhan yang penting

dipaham antara lain : Merupakan unsur penting dari proplasma, terutama pada

jaringan, Sebagai pelarut dalam proses fotosintesa dan proses hidrolitik, seperti

perubahan pati menjadi gula, Bagian yang esensial dalam menstabilkan turgor sel

tanaman, Pengatur suhu bagi tanaman, karena air mempunyai kemampuan

menyerap panas yang baik, Transport bagi garam-garam, gas dan material lainnya

dalam tubuh tanaman.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan praktikum kimia sebaiknya para praktikum jika

asisten dosen berbicara atau menjelaskan didepan, praktikan seharusnya diam dan

mendengarkan penjelasan asisten dosen, agar bila dikasih tugas sudah tidak

banyak lagi pertanyaan yang seharusnya sudah dijelaskan sebelumnya oleh asisten

dosen
DAFTAR PUSTAKA

Farisjais, 2015 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O

https://www.academia.edu/30275138/KIMIA_AIR (Di akses tanggal

15 November 2021).

Aziz,dkk, 2016 Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung dalam suatu

bahan atau benda. https://www.ilmukimia.org/2015/02/kimia-

dasar.html (Diakses tanggal 15 November 2021).


Pairunan,  2015 Penyediaan air bagi tanaman

https://nurdianaisma.blogspot.com/2018/03/penyerapan-air-dan-

transpirasi-pada_7.html (Diakses tanggal 14 November 2021).

DesyFatma, 2017. Air tanah merupakan aset yang terpendam.

https://www.coursehero.com/file/75045375/bahan-makalah-geo-

tanahdocx/ (Diakses Tanggal 14 November 2021).

Anda mungkin juga menyukai