PRAKTIKUM 1
HUKUM OHM
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian.
2. Mempelajari pengaruh hambatan terhadap arus listrik.
II. LANDASAN TEORI
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuahpenghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya.[1][2] Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi
hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan
polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. [1] Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap
digunakan dengan alasan sejarah.[1]
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
Dimana :
adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan ohm.
Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan dalam
suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1 Volt. Oleh
karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda
potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang
dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan
arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan.
Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbading
lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besar hambatan suatu benda.
Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin luas
penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel yang ada
pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga
tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda
(hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.
V. HASIL PENGAMATAN
R I
No
Ohm meter Kode Warna Ampere meter Terhitung
1. 5Ω 5,6 Ω 0,20 A 0,6 A
2. 3,5 Ω 2,9 Ω 0,21 A 0,85 A
3. 4Ω 4,1 Ω 0,20 A 0,75 A
4. 1.500 Ω 1.800 Ω 0,5 mA 0,002 A
5. 80 Ω 100 Ω 0,01 A 0,0375 A
6. 1.300 Ω 1.500 Ω 0,5 A 0,0023 A
7. 1.700 Ω 2.000 Ω 0,19 A 0,0017 A
8. 6Ω 6,8 Ω 0,19 A 0,5 A
9. 1000 Ω 1.200 Ω 0,5 mA 0,003 A
10. 1.800 Ω 2.200 Ω 0,5 mA 0,0016 A
VII. KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan di atas, jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini.
1. Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya. Jika nilai hambatannya besar,
maka nilai kuat arusnya akan kecil. Begitu juga sebaliknya.
2. Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa Hukum Ohm menyatakan
bahwa kuat arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial yang diberikan dan berbanding
terbalik dengan hambatan rangkaian (R) dapat disimbolkan dengan :
V=IR
Sumber :