Anda di halaman 1dari 5

PEMBUKTIAN HUKUM OHM

MATA KULIAH : PRAKTEK ELEKTRO TEKNIK


DOSEN PENGAMPU : Drs.NELSON SINAGA,M.Pd

DISUSUN OLEH :
NAMA : OLIVIA G I SITINJAK
NIM : 5182131003

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK


ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1. Tujuan
a. Dapat mengetahui hubungan antara tegangan dan arus (Hukum Ohm).
b. Dapat memahami rangkaian pada praktikum Hukum Ohm.
c. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhihambatan suatu
kawat pengantar.
d. Dapat mengetahui fungsi voltmeter.
e. Dapat mengetahui fungsi amperemeter
2. Alat dan Bahan
a. Multimeter
b. Kabel penghubung
c. Resistor
3. Dasar Teori
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrikyang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabilanilai resist
ansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yangdikenakan
kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar,
namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan Dimana :
1. Adalah arus listrikyang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
2. adalah tegangan listrikyang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
3. adalah nilai hambatan listrik(resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar
dalamsatuan ohm.

Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan


dalamsuatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1
Volt.Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu
perbandinganantara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka
semakin besararus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak
dipengaruhi oleh besartegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang
penampang, luas penampangdan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu
panjang, luas dan jenis bahan.Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin
panjang maka semakin besarhambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik
dengan luas penampang benda,semakin luas penampangnya maka semakin kecil
hambatannya. Inilah alasan mengapakabel yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar,
tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan
mudah. Hambatan juga berbandinglurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin
besar hambatan jenisnya makasemakin besar hambatan benda itu.Kalau antara dua kutub
positip dan kutub negatip dari sebuah sumber tegangan kitahubungkan dengan sepotong
kawat penghantar, maka akan mengalir arus listrik darikutub positip ke kutub negatip.
Arus ini mendapat hambatan dalam penghantar itu.

Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa ada hubunganantara arus yangmengalir dala
m hambatan kawat dan adanya sumber tegangan. Besarnya arus listrik yang mengalir
tergantung dari besarnya hambatan kawat. Semakin besar hambatan kawat, makasemakin
kecil arus yang mengalir. Apabila sumber listrik bertegangan 1 voltdihubungkan dengan
hambatan sebesar 1 Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1amper.Dalam
penyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari Jerman)
menemukan bahwa arus listrik yang mengalir dalam hambatan akan bertambah besar jika
tegangandinaikkan, sementara nilai hambatannya tetap. Dari uraian diatas dapat
dituliskan rumushukum Ohm, yaitu dimana:
V = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan amper
R = hambatan dalam satuan Ohm
4. Gambar
5. Keselamatan Kerja
Ingat selalau berhati hati didalam membuat rangkaian yang ingin dibuat, jangan
sampai amperemeter terbakar
6. LANGKAH KERJA
Agar praktik kita berjalan dengan lancar dan tersusun secara sistematis, maka hal
yang perlu kita patuhi adalah melakukan praktik sesuai dengan langkah kerja. Berikut
ini ladalah langkah kerja di dalam melakukan pengukuran dan pembuktian hukum
ohm adalah :
1. Buatlah rangkaian seperti gambaer diatas
2. Lakukan pengukuran arus dengan syarat nilai resistor konstan sedangkan
tegangannya berbeda
3. Lakukan pengukuran arus dimana nilai tegangan selalu konstan sedangkan nilai
resistor berubah
4. Bautlah table hasil pengamatan
7. Table hasil pengukuran
Table I
No R V I
1 10  1,5 V 140 mA
2 10  3V 280 mA
3 10  6V 500 mA

Table2

No V R I
1 8,5 V 10  15 mA
2 8,5 V 20  20 mA
8. Analisis data

Table 1 (R=10)

A. V= 1,5 V
1,5
I= 10

I= 0,15 A atau 150 mA


B. V= 3 V
3
I=
10

I = 0,3 A atau 300 mA


C. V= 6 V
6
I= 10

I= 0,6 A atau 600 mA

Table 2 (V= 8,5 V)

A. R= 10 
8,5
I= 10

I= 0,85 A aatau 85 mA
B. R= 20 
8,5
I= 20

I= 0,425 A atau 425 mA


9. Kesimpulan
Adaapun kesimpulan yag didapat berdasarkan table hasil percobaan diatas adalah :
a. Jika diketahui nilai R tetap sedangkan nilai V nya semakin besar maka nilai I akan
semakin besar begitupula sebaliknya
b. Jka diketahui niali V tetap sedangkan R nya berubah semakin besar akan
menghasilkan I yang besar pula

Anda mungkin juga menyukai