Nurfalah Miseldi
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
email: Didi29nurfalah@gmail.com
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan Hukum Ohm untuk mengetahui pengaruh hambatan
terhadap arus dan tegangan yang dihasilkan serta hubungan antara kuat arus dengan
tegangan. Hukum ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya atau juga menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada
suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-
ujung konduktor. Metode yang dilakukan yaitu menggunakan rangkaian sederhana
pengukuran arus dan tegangan yang dilakukan sebanyak 4 kali dengan mengubah
tegangan output yang berbeda-beda 3 Volt, 6 Volt, 9 Volt dan 12 Volt. Hasil yang
didapatkan dari percobaan adalah R (115,3 Ω; 62,5 Ω; 927,8 Ω; dan 17142,8 Ω) dengan
kuat arus I (26 ⨯ 10-3 A, 96 ⨯ 10-3 A, 97 ⨯ 10-4 A, dan 7 ⨯ 10-4 A) serta besar
tegangan V (3, 6, 9, dan 12) yang mana dapat disimpulkan bahwa hubungan hambatan
terhadap arus listrik dan tegangan adalah berbanding terbalik dan hubungan arus listrik
dan tegangan adalah berbanding lurus. Yang artinya, jika nilai hambatan tinggi maka
arus listrik dan tegangan rendah. Begitupun sebaliknya, jika hambatan rendah maka
arus listrik dan tegangan tinggi.
1. PENDAHULUAN
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan manusia. Setiap saat peranan listrik dalam kehidupan semakin jelas
terlihat. Banyak kebutuhan hidup yang tidak dapat di lepaskan dari peranan listrik
(Irfan Aprimadika. 2017).
Sumber listrik yang kekurangan muatan negatif disebut kutub positif.
Sumber listrik yang kelebihan muatan negatif disebut kutub negatif. Jumlah
muatan yang mengalir melalui media perantara dari kutub positif ke kutub negatif
dalam suatu sumber listrik disebut kuat arus. Semakin banyak muatan yang
berpindah, maka semakin besar muatan yang mengalir. Beda potensial yang
terdapat dikutub positif dan kutub negatif disebut voltase. Beda potensial sangat
memerlukan besar kecilnya kuat arus yang mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Penghambat aliran listrik dari kutub positif ke kutub negatif disebut
hambatan. Hambatan sangat menentukan besarnya alur listrik yang mengalir pada
media perantara. Kemampuan listrik untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu disebut daya listrik. Alat untuk mengukur kuat arus
listrik disebut Amperemeter. Alat untuk mengukur potensial listrik disebut
Voltmeter (Irfan Aprimadika. 2017).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan Hukum Ohm untuk
mengetahui pengaruh hambatan terhadap arus dan tegangan yang dihasilkan serta
hubungan antara kuat arus dengan tegangan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Hukum Ohm
V = I.R................................................(2.1)
Keterangan : V = Tegangan (Volt)
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (ohm)
V/I = R..............................................(2.2)
atau dituliskan
V = 1.R..............................................(2.3)
V
....................................................(2.4)
I
Menurut (Giancoli, D. 2001) besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya
bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat
terhadap aliran elektron. Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi
dengan atom-atom kawat. Semakin tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk
suatu tegangan V. Kita kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus
berbanding terbalik dengan hambatan. (Suardana, 2007). Agar kesebandingan di
atas sama, Ohm menggunakan konstanta perbandingannya sebesar R (resistivitas
= hambatan), sehingga diperoleh persamaan:
V =I R
V
R
V
I = I ..........................................................(2.5)
R
Dengan:
V = tegangan (volt),
I = arus listrik (A), dan
R = hambatan listrik (ohm,Ω)
Persamaan diatas menyatakan hubungan V dan I, dimana untuk hambatan
listrik yang tetap, maka tegangan listrik (V) berbanding lurus dengan arus listrik.
Persamaan (1) tersebut kemudian disebut sebagai Hukum Ohm. Yang menyatakan
bahwa ”tegangan suatu komponen listrik sebanding dengan kuat arus listrik yang
mengalir melalui komponen tersebut, asalkan R konstan”. Jadi semakin besar
tegangan pada ujung-ujung suatu komponen litrik semakin besar pula kuat arus
yang melaluinya (Giancoli, D. 2001).
Menurut (Pujani, Ni Made. dkk. 2016) dalam hal ini, untuk rangkaian
listrik yang hambatan rangkaiannya memenuhi hukum Ohm, maka hubungan
antara tegangan (V) dan kuat arus (I) dapat dinyatakan dalam grafik sebagai
berikut:
3. METODE PERCOBAAN
b. Percobaan 2
I2 = 96 ⨯ 10-3 A
V2 = 6 Volt
V2
R2 =
I2
6 Volt
=
96 ⨯ 10−3 A
= 62,5 Ω
c. Percobaan 3
I3 = 97 ⨯ 10-4 A
V3 = 9 Volt
V3
R3 =
I3
9 Volt
=
97 ⨯ 10−4 A
= 927,8 Ω
d. Percobaan 4
I4 = 7 ⨯ 10-4 A
V4 = 12 Volt
V4
R4 =
I4
12Volt
=
7 ⨯10−4 A
= 171,42 Ω
Menghitung % Kesalahan
a. Percobaan 1
RSumber = 68 ⨯ 101 ± 5 %
68⨯5
=
10
= 34
= 680 – 34
= 646
RTeori− R
%E1= | Praktik
R Praktik |
⨯100%
= |646−115,3
115,3 |
⨯100%
= 4,6 %
b. Percobaan 2
RSumber = 15 ⨯ 101 ± 5 %
15⨯5
=
10
= 7,5
= 150 – 7,5
= 142,5
RTeori− R
%E2= | Praktik
R Praktik |
⨯100%
142,5−62,5
= | 62,5
⨯100% |
= 1,28 %
c. Percobaan 3
RSumber = 10 ⨯ 100 ± 5 %
10⨯5
=
1
= 50
= 10 – 50
= -40
RTeori− R
%E3= | Praktik
R Praktik |
⨯100%
= | (−40)−927,8
927,8
⨯100% |
= 1,04 %
d. Percobaan 4
RSumber = 10 ⨯ 102 ± 5 %
10⨯5
=
100
= 0,5
= 1000 – 0,5
= 999,5
RTeori− R
%E4= | Praktik
R Praktik |
⨯100%
= |999,5−17142,8
17142,8 |⨯100%
= 0,94%
4.3 Pembahasan
George Simon Ohm (1787-1854) merupakan ilmuwan yang pertama kali
menjelaskan hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung hambatan.
Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka
akan timbul arus listrik (Anonim. 2008).
Pada percobaan R1, R2, R3, dan R4 didapatkan hasil yaitu R (115,3 Ω; 62,5
Ω; 927,8 Ω; dan 17142,8 Ω) dengan kuat arus I (26 ⨯ 10-3 A, 96 ⨯ 10-3 A, 97 ⨯
10-4 A, dan 7 ⨯ 10-4 A) serta besar tegangan V (3, 6, 9, dan 12). Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa bunyi Hukum Ohm sesuai dengan percobaan yaitu
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor
akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
5. KESIMPULAN
Anonim. 2008. Pengertian Hambatan Arus Tegangan dan Bunyi Hukum Ohm.
Wordpress.
Irfan Aprimadika. 2017. Hukum Ohm. Scribd.
Giancoli, D. 2001. Fisika Edisi Kelima Jild II. Jakarta: Erlangga.
Pujani, Ni Made.dkk.2016. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 3.
Singaraja: UNDIKSHA.