Hukum ohm berbunyi sebagai berikut: besarnya kuat arus yang timbul pada suatu
pengantar berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan antara kedua ujung
pengantar tersebut
V= I . R
V= tegangan
R= tahanan
I= kuat arus
Hukum ohm juga menyatakan bahwa pada tegangan yang konstan, jika nilai tahanan
di perkecil maka akan diperoleh arus yang lebih kuat. Begitu juga sebaliknya dan dapat
ditulis sebagai berikut :
I= V/R
Hukum ohm dapat diterapkan dalam rangkaian tahana seri.Yang di maksud dengan
rangkaian tahanan seri adalah tahanan di hubungkan ujung tahanan yang ada pada rangkaian
ke ujung atau dalam suatu rantai. Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri
dengan tahanan lebih dar satu, diperlukan jumalah total nilai tahanan tahanan tersebut. Hal ini
dapat di mengerti karena setiap tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan
hambatan bagi arus untuk mengalir (rusdianto,1999:19).
Resistor merupakan elemen pasif yang paling sederhana. Kita akan memulai bahasan
kita dengan memperhatikan hasil kerja fisikawan jerman, georg simon ohm, yang pada tahun
1827 mempublikasikan sebuah pamflet yang memaparkan hasil-hasil dari usahanya
mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika di antara keduanya. Salah satu hasil
yang diperoleh adalah pernyatan tentang relasi fundamental yang saat ini kita sebut sebagai
hukum ohm. Meskipun hal ini telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di inggris oleh henry
cavendish. Pamflet yang dipublikasikan oleh georg simon ohm banyak menerima kritik yang
tak pantas dan menjadi bahan tawaan selama beberapa tahun setelah di publikasi pertamanya
akhirnya karya itu diterima beberapa tahun setelahnya.
Elektron –elektron bebas bergerak dalam suatu medan listrik yang memperagakan
periode yang sama sebagai lettice-nya. Selama gerakan gerakan mereka, elektron-elektron
bebas ini sering sekali disebarkan oleh medan. Uraian yang sesuai untu gerakan elektron jenis
ini harus menggunakan metode mekanika kuantum.Disini uraian yang termasuk sederhana
sudah mencukupi. Ketika tidak terdapat medan listrik eksternal, elekton-elektron tersebut
bergerak kesegala arah dantidak ada transportasi muatan netto atau arus listrik. Tetapi jika
digunakan sebuah medan listrik eksternal, terjadi aliran gerakan dari gerakan-gerakan
elektron sembarang sehingga terjadi arus listrik. Tampaknya alamiah untuk menganggap
kekuatan dari arus tersebut sesuai dengan medan listrik.
Untuk membuktikan hubungan ini, kita meninjau hasil-hasil percobaan yang telah
dilakukan. Salah satu hukum fisika yang mungkin paling dikenal oleh para mahasiswa adalah
hukum ohm, yang menyatakan bahwa untuk suatu konduktor logam pada suhu konstan,
perbandingan antara perbedaan antara perbedaan potensial ∆V antara dua titik dari konduktor
dengan arus listrik I yang melaui konduktor tersebut adalah konstan. Konstan ini disebut
tahanan listrik R dari konduktor antara dua titik. Jadi hukum ohm bisa dinyatakan sebagai:
∆V = R atau I = ∆V
I R
Dari persamaan kelihatan bahwa R dinyatakan dalam satuan SI sebagai volt ampere
atau m2 kg s-1 C-2 , dan disebut ohm (Ω). Jadi satu ohm adalah tahanan suatu konduktor yang
dilewati arus satu ampere ketika perbedaan potensialnya dijaga satu volt diujung-ujung
konduktor tersebut (alonso, 1992:76)
Alat
2. Resistor
Cara Kerja
4. Setelah itu multimeter dan baterai di hubungkan dengan power supply,tengangan pada
power suplly diatur bervariasi 1,0, 2,0 3,0 v.
7. Tabelkan.
Pembahasan
Pada pratikum ini ada hubungan sangat penting antara tegangan, arus dan hambatan.
Hubungan tersebut disebut hukum ohm. Hubungan dalam hukum ohm ini yaitu Besarnya
arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan). Untuk
sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya kedua secara
konsep berbeda. Secara matematika di tuliskan I ∞ V atau V ∞ I, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian di kenal dengan
Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R. Dimana V adalah tegangan (volt), I
adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (Ohm). Selain itu perbandingan antara tegangan
dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut hambatan listrik. Secara
matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.R.
Pada percobaan ini diuji besar hambatan yang dimiliki dua buah baterai yang
berukuran berbeda tetapi memiliki tegangan yang sama, yaitu sebesar 1.558 Volt. Hasil yang
diperoleh adalah baterai kecil memiliki kuat arus sebesar 0.254 Ampere dan hambatan
sebesar 6.115 Ω. Sedangkan baterai besar memiliki kuat arus 0.404 ampere dan hambatan
3.88 Ω. Hasil yang diperoleh selaras dengan teori, bahwa semakin besar luas penampang
maka semakin kecil hambatannya. Sehingga kuat arus yang dihasilkanpun semakin besar
pula.