Anda di halaman 1dari 9

HISTORIOGRAFI SEJARAH

“TOPIK/JUDUL PENELITIAN”
DISUSUN OLEH :
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

A. Tujuan
1.Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus
yang mengalir dalam sebuahrangkaian
2.Mempelajari pengaruh hambatan terhadap arus listri

B.DASAR TEORI

Hukum ohm dapat diterapkan dalam rangkaian tahana


seri. Yang di maksud dengan rangkaian tahanan seri adalah
tahanan di hubungkan ujung tahanan yang ada pada rangkaian
ke ujung atau dalam suatu rantai. Untuk mencari arus yang
mengalir pada rangkaian seri dengan tahanan lebih dar satu,
diperlukan jumalah total nilai tahanan tahanan tersebut. Hal ini
dapat di mengerti karena setiap tahanan yang ada pada
rangkaian seri akan memberikan hambatan bagi arus untuk
mengalir (rusdianto,1999:19).

Resistor merupakan elemen pasif yang paling


sederhana. Kita akan memulai bahasan kita dengan
memperhatikan hasil kerja fisikawan jerman, georg simon ohm,
yang pada tahun 1827 mempublikasikan sebuah pamflet yang
memaparkan hasil-hasil dari usahanya mengukur arus dan
tegangan serta hubungan matematika di antara keduanya.
Salah satu hasil yang diperoleh adalah pernyatan tentang
relasi fundamental yang saat ini kita sebut sebagai hukum ohm.
Meskipun hal ini telah ditemukan 46 tahun sebelumnya di
inggris oleh henry cavendish. Pamflet yang dipublikasikan oleh
georg simon ohm banyak menerima kritik yang tak pantas dan
menjadi bahan tawaan selama beberapa tahun setelah di
publikasi pertamanya akhirnya karya itu diterima beberapa
tahun setelahnya.

Apabila suatu penghantar diberikan potensial yang berbeda diantara


kedua ujungnya, maka dalam penghantar itu akan timbul arus listrik.
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan
kuat arus listrik. Orang yang pertama kali menyatakan hubungan
antara tegangan dengan kuat arus listrik adalah George Simon Ohm.

Pada praktikum kali ini akan dilakukan 4 kegiatan. Yaitu


menduga nilai hambatan dalam rangkaian seri, menduga besar panas
disipasi pada hambatan berangkaian seri, menduga nilai hambatan dari
rangkaian paralel, dan menduga bebas panas disipasi pada
hambatan berangkaian paralel. Pada kegiatan menduga nilai hambatan
dalam, pertama yang dilakukan adalah menyusun alat seperti yang
telah ditunjukkan pada gambar, naikkan tegangan secara bertahap,
catat besar tegangan dan arus setiap terjadi perubahan. Panas disipasi
dapat dihitung dengan merangkai komponen yang dilakukan pertama
kali adalah rangkaian disusun seperti pada gambar yang ada.
Tegangan pada sumber berada pada posisi maksimum lalu cata nilai
tegangan (V) dan kuat arusnya (I).
Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari sudah sering
dijumpai. Seperti pada penggunaan alat-alat listrik seperti lampu, TV,
dan kulkas juga alat elektrik lainnya yang harus disesuaikan dengan
tegangan. Hukum Ohm memberikan informasi mengenai kuat arus
atau tegangan suatu alat listrik. Bila alat listrik diberi tegangan listrik
yang lebih kecil dari seharusnya, arus akan mengecil sehingga alat itu
tidak bekerja normal (misalnya lampu akan redup).

V = tegangan dalam satuan volt

I = arus dalam satuan amper

R = hambatan dalam satuan Ohm

C.ALAT DAN BAHAN

1.kabel merah 3 buah

2.kabel hitam 3 buah


3.catu daya

4. papan rangkaian

5.saklar satu kutub

6.amper meter

7.volt meter

D.LANGKAH-LANGKAH

1.Menyiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam


melakukan percobaan Hukum Ohm.

2.Menyusun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan Hukum


Ohm

3.menghidupkan catu daya

4.mengatur teganggan pada catu daya

5.mengamati perubahan arus yang terjadi untuk setiap perubahan


tegangan

6.mencatat dan memasukan hasil pengamatan kedalam table hasil


percobaan
E.ANALISIS

0.1 gambar rangkaian seri


0.2 gambar rangkain pararel

F.KESIMPULAN

Pada pratikum ini ada hubungan sangat penting antara


tegangan, arus dan hambatan. Hubungan tersebut disebut hukum ohm.
Hubungan dalam hukum ohm ini yaitu Besarnya arus listrik yang
mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan).
Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau
sebenarnya kedua secara konsep berbeda. Secara matematika di
tuliskan I ∞ V atau V ∞ I, Untuk menghilangkan kesebandingan ini
maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian di kenal
dengan Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R.
Dimana V adalah tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah
hambatan (Ohm). Selain itu perbandingan antara tegangan dengan
kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut hambatan
listrik. Secara matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.

Pada hasil pengukuran didapat tegangan voltmeter nilainya


mendekati teganagan sumber. Hal ini terjadi kemungkinan ada
hambatan alat yang terdapat pada voltmeter, sehingga hasil
pengukuran yang didapat tidak sama dengan tegangan sumber, tetapi
nilainya mendekati.

Pada prinsipnya perbandingan antara tegangan dengan kuat arus yang


disebut hambatan listrik merupakan bilangan konstan. Pada hasil
perhitungan hambatan listrik yang didapat nilainya mendekati konstan
atau mendekati sama. Hal ini terjadi kemungkinan adanya hambatan
alat yang yang terdapat didalam alat. Sehingga hasil yang didapat
pada pengukuran maupun perhitungannya nilainya mendekati sama.

Pada pratikum ini, hipotesis yang dibuat terbukti, yaitu ada hubungan
antara beda potensial dengan kuat arus

Anda mungkin juga menyukai