Anda di halaman 1dari 4

Arus Listrik dan Arus Listrik Searah: Hukum Ohm dan Kirchoff

A. Arus Listrik
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau
muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol I (dari kata
Perancis :intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama
muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut
diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar
yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub
bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri
dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang
dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan
terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negative Arah arus searah
dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran
elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan
elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari partikel
lain. Coulomb adalah unit dasar dariInternational System of Units (SI) yang
digunakan untuk mengukur muatan listrik. Di mana muatan 1 elektron = -1,6021
x 10-19 coulomb, dan 1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron.
Dari uraian diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere  Contoh arus listrik
dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat
1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir   Dalam kebanyakan
sirkuitarus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
B. Arus Listrik Searah
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya
negatif saja (tidak berubah dari positif kenegatif, atau sebaliknya. Arus DC juga
bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap
satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama Rangkaian Listrik.

C. Hukum Ohm
Hukum ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya atau juga menyatakan bahwa besar arus
yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda
potensial antara kedua ujung-ujung konduktor. Sebuah benda penghantar
dikatakan memahami hukum ohm apabila nilai resistansinya tidak tergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.
Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah “Hukum”tetap digunakan dengan alasan
sejarah.Secara matematis hukum ohm dituliskan dengan persamaan :Dimana I
adalah kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan Ampere, V adalah tegangan listrik yangterdapat pada kedua ujung
penghantar dalam satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistansi)
yang terdapat pada suatu penghantardalam satuan Ohm. Hukum ini
dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul “The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically”pada tahun 1827.

Ada 2 bunyi hukum ohm yaitu:

1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda


potensial (tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial
dianggap sama walau sebenarnya keduanya secara konsep berbeda.
Secara matematika dituliskan IV atau VI, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang
kemudian dikenal dengan hambatan (R) sehingga persamaannya
menjadi :
V = I.R
Keterangan : V = Tegangan (Volt)
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (ohm)
2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan
suatubilangan konstan yang disebut hambatan listrik. Secara
matematikadituliskan V/I = R atau dituliskan V = 1.R

Fungsi utama hukum ohm adalah digunakan untukmengetahui


hubungan dan tegangan kuat arus serta dapat digunakanuntuk
menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakanohm meter.
Kesimpulan akhir hukum ohm adalah semakin besar sumbertegangan maka
semakin besar arus yang dihasilkan

D. Hukum Kirchoff
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika
yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum
Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum
Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft
2.
1. Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan
dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1
ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Current Law (KCL). Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah arus Total yang
masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama
dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
2. Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika
pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan
sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah total Tegangan (beda potensial) pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol.
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

Anda mungkin juga menyukai