DISUSUN OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kuliah mini riset Kelas DIK A. Shalawat dan salam,
saya haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, keluarga serta sahabat-
sahabatnya.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan mini riset ini dapat terselesaikan, berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak SABANI S.Pd . M,Si selaku
Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan teman-teman yang senantiasa sudah
membantu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu mengharapkan
masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
menambah pengetahuan kita.
Kelompok IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Setiap saat peranan listrik dalam kehidupan semakin jelas terlihat. Banyak
kebutuhan hidup yang tidak dapat di lepaskan dari peranan listrik.
Sumber listrik yang kekurangan muatan negatif disebut kutub positif. Sumber
listrik yang kelebihan muatan negatif disebut kutub negatif. Jumlah muatan yang mengalir
melalui media perantara dari kutub positif ke kutub negatif dalam suatu sumber listrik disebut
kuat arus. Semakin banyak muatan yang berpindah, maka semakin besar muatan yang
mengalir. Beda potensial yang terdapat dikutub positif dan kutub negatif disebut voltase.
Beda potensial sangat memerlukan besar kecilnya kuat arus yang mengalir dari kutub positif
ke kutub negatif. Penghambat aliran listrik dari kutub positif ke kutub negatif disebut
hambatan. Hambatan sangat menentukan besarnya alur listrik yang mengalir pada media
perantara. Kemampuan listrik untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu disebut daya listrik. Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut Amperemeter. Alat
untuk mengukur potensial listrik disebut Voltmeter.
Jika sumber listrik dihubungkan dengan alat-alat listrik sehingga terjadi
rangkaian,maka muatan yang ada disetiap kutub bereaksi.
Hukum OHM
Hukum ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya atau juga menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada
suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor.
Sebuah benda penghantar dikatakan memahami hukum ohm apabila nilai
resistansinya tidak tergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar,
namun istilah “Hukum” tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum ohm dituliskan dengan persamaan :
Dimana I adalah kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan Ampere, V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu
penghantar dalam satuan Ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari jerman
pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul “The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically” pada tahun 1827.
Ada 2 bunyi hukum ohm yaitu :
1) Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (tegangan).
Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya keduanya
secara konsep berbeda. Secara matematika dituliskan I Vatau V I, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian dikenal dengan
hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi :
V = I.R
Keterangan : V = Tegangan (Volt)
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (ohm)
2) Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang
disebut hambatan listrik. Secara matematika dituliskan V/I = R atau dituliskan V = 1.R
Fungsi utama hukum ohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan dan
tegangan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik
tanpa menggunakan ohm meter. Kesimpulan akhir hukum ohm adalah semakin besar sumber
tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan.
1.4.3
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HASIL PERCOBAAN
Tabel hasil percobaan
Hambatan (R)
No. Tegangan (v) Kuata Arus (A)
teori praktek teori praktek teori praktek
5 amp 5,4
1 1,2 x 10 4 1,2 kilo ohm 2,5 6v
ohm
3 12 x 10 3 52,4 5 amp 7
ohm
12 x 10 3 6v
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa besarnya arus
listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial. Setiap hambatan
memililki kapasitansi yang berbeda beda pula
5.2 SARAN
Manfaatkan listrik sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan, agar pemberian
aliran listrik tetap stabil.