Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 18

FMIPA Universitas Negeri Makassar

Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar


di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar

Analysis of Difficulties of Students in Basic Chemistry Practical and Course in


Mathematics and Natural Sciences, Department of Chemistry, State University of
Makassar
Sitti Faika dan Sumiati Side
Jurusan Kimia FMIPA UNM

ABSTRAK
Penelitian ini ingin diketahui hambatan yang menjadi penyebab
kesulitan belajar pada proses pembelajaran dan pada pelaksanaan praktikum
kimia dasar serta korelasi antara pelaksanaan praktikum dan teori matakuliah
kimia dasar. Dengan metode deskriptif analisis dengan menggunakan test dan
angket diperoleh hasil penelitian bahwa hambatan yang menyebabkan kesulitan
belajar kimia dasar mahasiswa jurusan kimia adalah ada pada kemampuan
penguasaan materi dan pelaksanaan praktikum dari keempat indikator sebesar
53,29%, pada proses pembelajaran dari lima indikator sebesar 8,69%, pada
pelaksanaan praktikum sebesar 66,26%. Pada faktor lingkungan masyarakat,
secara statistik didapat secara kseseluruhan dari delapn faktor yang diselidiki
memiliki pengaruh cukup besar yaitu 66,15%.
Katakunci: kesulitan belajar, kimia dasar

ABSTRACT
This study to know the barriers that cause learning difficulties in the
learning process and the implementation of the basicchemistry practical and the
correlation between theory and practical implementation of the basic chemistry
course. With the descriptive method of analysis using the test and questionnaire
results obtained that the barriers that lead to learning disabilities basic chemistry
is the chemistry student on mastery of skills and practical implementation of the
four indicators of 53.29%, in the learning process of the five indicators of 8,
69%, on the practical implementation of 66.26%. Out site factors, have
considerable influence that is 66.15%.
Keywords: learning difficulties, basic chemistry

A. PENDAHULUAN peningkatan sumber daya manusia.


Kemajuan Ilmu Pengetahuan Titik beraat peningkatan sumber daya
dan Teknologi (IPTEK) menjadi salah manusia berada pada lingkungan
satu faktor ukuran berkembangnya pendidikan. Indikatornya berkaitan
suatu daerah lebih-lebih suatu bangsa dengan upaya peningkatan kualitas hasil
atau negara. Perkembangan IPTEK belajar siswa di sekolah atau mahasiswa
bertumpu pada pengembangan potensi di perguruan Tinggi. Kesulitan belajar
potensi sumber daya alam dan sumber menjadi suatu kendala yang
daya manusia. Oleh sebab itu dalam mengemuka yang dialami siswa di
dinamika pembangunan nasional Sekolah atau mahasiswa di Perguruan
senantiasa diperlukan upaya Tinggi. Sehingga kesulitan belajar

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 19
FMIPA Universitas Negeri Makassar

menjadi salah satu akar permasalahan Dasar mahasiswa diharapkan dapat


dalam perkembangan IPTEK. dibekali penguasaan psikomotorik yang
Kesulitan belajar merupakan didukung dengan afektif dan kognitif.
suatu kondisi yang dialami siswa atau Pelaksanaan praktikum dievaluasi
mahasiswa yang ditandai dengan mengikuti tatacara tertentu mulai dari
adanya hambatan-hambatan tertentu responsi (evaluasi pemahaman
yang menyebabkan tidak tercapainya mahasiswa terhadap apa yang akan
tujuan belajar. Terdapat berbagai faktor dilakukan dilaboratorium baik itu
yang mempengaruhi ketidak tercapaian berupa teori maupun prosedur kerja
tujuan belajar yang terukur pada praktikum), evaluasi aktivitas
keberhasilan pembelajaran yaitu; (keaktifan), laporan dan ujian akhir
kapasitas mahasiswa, kualitas matakuliah.
guru/dosen, kualitas lingkungan Matakuliah Kimia Dasar yang
pembelajaran, dan kualitas proses diajarkan di Jurusan Kimia FMIPA
pembelajaran. Dari keempat faktor UNM memuat materi yang disusun
tersebut, dua yang paling dominan berdasarkan kompetensi dasar yang
mempengaruhi keberhasilan diharapkan tercipta pada mahasiswa.
pembelajaran yaitu; kapasitas Materi tersebut yaitu; terdiri dari
mahasiswa, kualitas guru dan kualitas stokiometri, energkinetika kimia, kimia
proses pembelajaran (Darminto, 2006). larutan, kinetika kimia, eletrokimia,
Ilmu kimia sebagai salah satu radiokimia dan biokimia (karbohidrat
cabang dari ilmu pengetahuan alam dan protein). Semua materi-materi
merupakan ilmu yang mempelajari tersebut telah dipelajari di SMA, dengan
tentang sifat materi, struktur materi, demikian mata kuliah Kimia Dasar
perubahan materi serta energi yang bukan hal yang baru bagi mahasiswa,
menyertai reaksi kimia. Mata pelajaran sehingga dalam pelajaran akan lebih
kimia merupakan salah satu mata mudah. Selain itu, mata kuliah Kimia
pelajaran di sekolah yang sekarang ini Dasar diharapkan mhasiswa baru sudah
baru mulai diajarkan pada tingkat memiliki bekal kemampuan dasar untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mengikuti perkuliahan kimia dasar.
lebih lanjut dipelajari lebih mendalam Kemampuan dasar yang diharapkan
di perguruan tinggi. Ilmu Kimia dimiliki oleh mahasiswa pada semester
termasuk salah satu ilmu kunci dari satu tentunya dapat menjadi modal yang
Ilmu IPA sebagai dasar IPTEK. digunakan untuk mempermudah
Di Fakultas MIPA UNM, pencapaian tujuan pembelajaran yang
pelajaran kimia di berikan pada tertuan pada prestasi belajar.
semester awal dengan matakuliah Kimia Berdasarkan fakta dilapangan,
Dasar. Matakuliah ini merupakan ditemukan bahwa antar kenyataan dan
matakuliah semester bersama yang harapan masih terpaut sangat jauh.
diikuti oleh semua mahasiswa di Masih banyak mahasiswa baru yang
Fakultas MIPA UNM, di setiap jurusan. mengambil matakuliah ini masih
Mata kuliah ini bermuatan 4 satuan memperoleh nilai dibawa standar dan
kredit semester (SKS) yang terintegrasi banyak yang mengalami kesulitan
dengan praktikum. Untuk perkuliahan belajar.
bernilai 3 SKS dan untuk praktikum Kesulitan belajar ini tergambar
bernilai 1 SKS. Pada praktikum Kimia pada sebaran nilai kelulusan mahasiswa

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 20
FMIPA Universitas Negeri Makassar

untuk mata kuliah Kimia Dasar pada Kimia FMIPA UNM, hambatan yang
semester ganjil tahun akademik menyebabkan adanya kesulitan belajar pada
2009/2010 dengan jumlah mahasiswa mahasiswa pada praktikum serta korelasi
sebanyak 119 orang adalah 18 orang antara pelaksanaan praktikum dan teori
memperoleh nilai A, 27 orang matakuliah kimia dasar.
memperoleh nilai B, 50 memperoleh
nilai C, 13 memperoleh nilai D dan B. METODE
sisanya 11 orang memperoleh nilai E 1. Jenis penelitian
(Administrasi Jurusan Kimia FMIPA Penelitian ini merupakan
UNM 2010). Dengan demikian, 42% penelitian dekskriptif analisis yang
mahasiswa memperoleh nilai kelulusan dilaksanakan selama satu tahun. Metode
minim, dan terdapat sekitar 21% yang penelitian yang digunakan berbeda
tidak lulus. Bahkan dari 119 yang sesuai untuk masing-masing cakupan
memprogramkan mata kuliah Kimia penelitian yang dilakukan secara
Dasar tahun akademik 2009/2010 bersama disesuaikan dengan tahapan
tersebut sekitar 31,01% adalah dan tujuan penelitian. Secara
mahasiswa yang mengulang berstatus keseluruhan penelitian ini merupakan
mengulang. Hal ini memberikan bukti gabungan hasi-hasil penelitian dari
bahwa masih banyak mahasiswa empat penelitian; studi kesulitan pada
mengalami kesulitan dalam perkuliahan konten matakuliah kimia dasar, studi
dan praktikum Kimia Dasar sehingga keterkaitan praktikum dan teori
hasil belajar yang diinginkan tidak matakuliah kimia dasar, studi kesulitan
tercapai sebagaimana mestinya. belajar di sekolah, dan studi kesulitan
Salah satu penyebab awal dari hambatan eksternal mahasiswa.
kesulitan belajar siswa adalah anggapan 2. Subjek Penelitian
siswa yang tidak pernah hilang bahwa Subjek dalam penelitian ini
kimia merupakan salah satu mata terbagi berdasarkan arah penelitian.
pelajaran yang sulit dipahami. untuk kesulitan belajar yang diukur dari
Pemahaman yang melekat pada siswa penguasaaan materi dan hambatan
ini mempengaruhi minat belajar siswa dalam praktikum serta korelasi
yang menurun sehingga pada akhirnya praktikum dengan teori yakni
berdampak pada rendahnya hasil mahasiswa jurusan kimia angkatan 2010
belajar. Selain daripada itu, hal yang FMIPA Universitas Negeri Makassar
juga dapat menjadi ukuran untuk tahun akaedemik 2010/2011. Untuk
mengetahui penyebab kesulitan belajar kesulitan belajar siswa adalah siswa
siswa adalah hambatan-hambatan yang tempat mahasiswa pemelitian
dialami mahasiswa dalam proses 3. Pengumpulan Data
pembelajaran. Hambatan yang Secara umum data yang
dimaksud yaitu; pada kompetensi penelitian yang dikumpulkan yaitu;
pendukung dalam penguasaan konsep, a. untuk data hambatan kesulitan yang
pada proses pembelajaran, dan pada berhubungan dengan kemampuan
faktor lingkungan mahasiswa. Kesulitan dasar matematika dengan indikator;
belajar pada penelitian diungkap pada (penguasaan materi matematika yang
faktor hambatan yang menjadi menunjang dan membantu
penyebab kesulitan belajar mahasiswa pemahaman materi seperti perkalian,
pada matakuliah kimia dasar di Jurusan pembagian dan operasi perkalian

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 21
FMIPA Universitas Negeri Makassar

bilangan berpangkat) dan kesulitan X = Ai F +Ai F ………..Ai F +U


1 1 1 1 2 k k 1
yang berhubungan dengan Keterangan :
pengetahuan dasar kimia, X : item/variabel
1
pemahaman penerapan konsep kimia F : faktor-faktor
dilakukan melalui instrumen test 1-k
A : konstanta faktor
yang dibuat sedemikian rupa untuk 1-k

mengukur kesulitan tersebut dan U : faktor-faktor unik


1
suda divalidasi oleh validator. syarat correlation matrix tiap item ˃ 0,5,
b. untuk data hambatan pada proses koefisisen communality >50%, dan
koefisien Keiser-Mayer-Olkin (KMO)
pembelajaran, pelaksnaan praktikum, 0,50-1,0.
dan korelasi pelaksanaan praktikum
kimia dasar diperoleh melalui angket Tabel 1. Kategori Tingkat Kesulitan
penelitian yang dikembangkan dan Berdasarkan Persentase
divalidasi. No Skor Kategori
4. Teknik Analisis Data Kesulitan Kesulitan
Analisis data yang digunakan 1. 0 – 20 Sangat rendah
dalam penelitian ini adalah; 2. 21 – 40 Rendah
a. untuk data hambatan kesulitan yang 3. 41 – 60 Sedang
berhubungan dengan kemampuan 4. 61 – 80 Tinggi
dasar matematika (mengenai 5. 81 – 100 Sangat tinggi
penguasaan materi matematika yang modifikasi dari buku Arikunto, S (2008: 245)
menunjang dan membantu
pemahaman materi seperti perkalian, C. HASIL PENELITIAN DAN
pembagian dan operasi perkalian PEMBAHASAN
bilangan berpangkat) dan kesulitan 1. Hasil Penelitian
yang berhubungan dengan a. Deskripsi Persentase Kesulitan
pengetahuan dasar kimia, pada Penguasaan Materi
pemahaman penerapan konsep kimia Data kesulitan belajar
dan data hambatan pada proses mahasiswa diukur berdasarkan tingkat
pembelajaran, pelaksnaan praktikum, penguasaan materi yang ditentukan
dan korelasi pelaksanaan praktikum berdasarkan instrumen yang
kimia dasar diperoleh melalui angket dikembangkan yang dibuat dalam
dianalisis dengan persentase bentuk deskriptif persentase. Hasil
berdasarkan indikator kesulitan yang analisis data penelitian diperoleh berupa
dibuat. Nilai selanjutnya gambaran mengenai tingkat kesulitan
dikategorikan seperti pada Tabel 1. yang dialami oleh mahasiswa Jurusan
b. untuk hambatan eksternal digunakan Kimia dalam matakuliah kimia dasar
model analisis faktor untuk menyangkut kemampuan dasar
mengungkap faktor-faktor eksternal matematika, kemampuan dasar kimia,
yang mempengaruhi kesulitan kemampuan memahami konsep materi
dalam perkuliahan dan praktikum dan kemampuan menganalisis
kimia dasar di jurusan FMIPA hubungan antarkonsep. Deskripsi
Universitas Negeri Makassar, kesulitan belajar mahasiswa dapat
dengan persamaan: dilihat pada Tabel 2.

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 22
FMIPA Universitas Negeri Makassar

Tabel 2. Tingkat Persentase Kesulitan Tabel 3. Tingkat Persentase Hambatan


Mahasiswa Jurusan Kimia dalam dalam Proses Pembelajaran
Menguasai Materi Kimia Dasar Persentase
Indikator
Persentase Hambatan
Indikator
kesulitan Kehadiran memberi
5,34 %
Kemampuan dasar kuliah
44,28 %
matematika Kedisiplinan. 1,23 %
Kemampuan dasar Ketersediaan buku
36,45 % 2,21 %
kimia rujukan
Kemampuan Metode mengajar 20,13 %
memahami konsep 61,31 % Kesesuaian materi
14,54%
materi dengan alat evaluasi.
Kemampuan Rata-rata 8,69%
menganalisis
71,13 %
hubungan Melihat rata-rata persentase hambatan
antarkonsep pada proses pembelajaran 8,69%, nilai
Rata-rata 53,29 % tergolonga rendah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pada proses
Melihat rata-rata persentase hambatan perkuliahan mahasiswa tidak terlalu
pada penguasaan materi kuliah dengan mengalami hambatan.
empat kategori yang dianalisis 53,29%,
nilai tergolonga cukup tinggi. Sehingga Tabel 4. Tingkat Persentase Hambatan
dapat dikatakan bahwa pada dalam Pelaksanaan Praktikum
kemampuan mahasiswa untuk Persentase
menguasai materi kimia cukup Indikator
Hambatan
mengalami kesulitan. Sarana Prasarana 65,40 %
b. Deskripsi Hambatan dalam Kondisi Alat dan
75,15 %
Proses Pembelajaran dan Zat
Pelaksanaan praktikum Ketenaggan. 58,22 %
Hambatan dalam proses Rata-rata 66,26%
pembelajaran menyangkut performa
pengajar dengan indikator yang Melihat rata-rata persentase hambatan
dimaksudkan, kehadiran memberi pada pelaksanaan praktikum 66,26%,
kuliah, kedisiplinan, adanya buku nilai tergolonga cukup tinggi. Sehingga
rujukan, metode mengajar yang dapat dikatakan bahwa pada
diterapkan kesesuaian materi dengan pelaksanaan praktikum mahasiswa
alat evaluasi. Sedangkan pada cukup mengalami hambatan belajar.
pelaksanaan praktikum menyangkut, c. Deskripsi Hambatan Faktor
sarana prasarana, kondisi alat dan zat, Eksternal
dan ketenagaan. Deskripsi berupa Dari data hasil angket diperoleh
persentase hambatan yang dialami secara deskriptif tingkat persentase
mahasiswa dalam proses perkuliahan hambatan dari lingkungan kampus dan
kimia dasar dapat dilihat pada Tabel 3. lingkungan masyarakat yaitu dari
Sedangkan Deskripsi berupa persentase kedelapan faktor. Analisis dilakukan
hambatan yang dialami mahasiswa dengan menganalisis jawaban para
dalam pelaksanaan praktikum dapat responden terhadap angket yang telah
dilihat pada Tabel 4. diujicobakan. Setelah kriteria data yang

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 23
FMIPA Universitas Negeri Makassar

diolah dalam analisis faktor memenuhi demikian disimpulkan bahwa terdapat


kriteria correlation matriks>0,5, korelasi yang berarti antara nilai
Koefesien communality tiap item > 0,5 praktikum dengan nilai teori Kimia
% dan koefesien Kaiser-Mayer-Olkim Dasar mahasiswa.
tiap item berada pada nilai antara 0,5–1 2. Pembahasan
sehingga dapat dilakukan analisis faktor Melihat rata-rata persentase
Dari hasil analisis faktor, secara hambatan pada penguasaan materi
statistik didapatkan bahwa secara kuliah dengan empat kategori yang
kseseluruhan dari delapn faktor yang dianalisis 53,29%, nilai tergolong cukup
diselidiki memiliki pengaruh sebesar tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
66,15%, sehingga sisanya 33,08% dapat kemampuan mahasiswa untuk
dikatakan sebagai fakor lain yang menguasai materi kimia cukup
merupakan faktor yang dianggap tidak mengalami kesulitan. Rata-rata
berpengaruh dalam penelitian ini. Dari persentase hambatan pada proses
kedelapan faktor, faktor sarana dan pembelajaran 8,69%, nilai tergolonga
prasarana belajar di rumah mempunyai rendah. Sehingga dapat dikatakan
pengaruh yang paling besar dengan bahwa pada proses perkuliahan
koefisien varian 11,399%. mahasiswa tidak terlalu mengalami
d. Deskriptif Hubungan Nilai hambatan. Dan rata-rata persentase
Praktikum dan Nilai Teori Kimia hambatan pada pelaksanaan praktikum
Dasar mahasiswa 66,26%, nilai tergolonga cukup tinggi.
Adapun deskripsi yang berkaitan Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
dengan nilai praktikum dan nilai teori pelaksanaan praktikum mahasiswa
mata kuliah Kimia dasar untuk cukup mengalami hambatan mengalami
mahasiswa program studi pendidikan hambatan belajar. Dari ketiga faktor
kimia angkatan 2010 dapat dilihat pada yang dinilai sebagai hambatan penyebab
Tabel 5. kesulitan belajar mahasiswa, faktor
Tabel. 5. Deskriptif Nilai praktikum hambatan pelaksanaan praktikum
Tateori terbesar kemudian hambatan pada
Nilai Kelas A Nilai Kelas B penguasaan materi baru hambatan pada
Fariabel Nilai Nilai Nilai Nilai proses pembelajaran. Untuk lebih
Teori Prak. Teori prak. jelasnya perbandingan ketiganya jika
N 39 39 38 38 dipersentasekan secara keseluruhan
Rata-rata 67,615 66,505 30,947 68,990
Std. Deviasi 12,466 6,749 9,659 6,312 dapat dilihat dari grafik berikut:

Berdasarkan Tabel 5, pengujian


linearitas regresi untuk kelas A nilai F
hitung yang didapatkan sebesar 0,687
lebih kecil daripada nilai F table 4,11,
maka dapat disimpulkan regresinya
linear. Sedangkan untuk kelas B, nilai F
hitung sebesar 0,223. lebih kecil Gambar 1. Grafik Persentase (%)
daripada nilai F table (4,12), maka dapat Hambatan Mahasiswa pada Perkuliahan
disimpulkan regresinya linear. Secara Kimia Dasar
keseluruhan (kelas A, dan B) nilai dari t
hitung 19,374 ˃ t tabel 1,648. Dengan

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 24
FMIPA Universitas Negeri Makassar

Tiga faktor yang diteliti yang Dasar secara teori, namun belum bisa
diduga sebagai hambatan dan penyebab mengintegrasikannya di dalam
terjadinya kesulitan belajar mahasiswa praktikum. Begitu pula sebaliknya, ada
diatas memberikan gambaran bahwa yang memiliki nilai praktikum yang
faktor proses belajar mengajar dapat tinggi namun memiliki nilai teori yang
dikatakan tidak memberi kontribusi rendah. Hal ini disebabkan oleh karena
sebagai hambatan penyebab kesulitan mahasiswa tersebut mampu memahami
belajara mahasiswa (Gambar 1). Tetapi dan melakukan praktikum dengan baik,
pada bagian ini, indikator kesesuaian melakukan kerja sama yang baik
materi dengan alat evalusi dan metode sesama praktikan dalam melakukan
mengajar tergolonga cukup tinggi praktikum. Rendahnya nilai teori Kimia
masing-masing 14,45% dan 20,13% Dasar yang didapatkan disebabkan
dibandingkan dengan indikator yang karena mahasiswa tersebut belum
lain. Sehingga pada indikator mampu mengintegrasikan apa yang
kesesuaian materi dan alat evaluasi didapatkan di praktikum dengan di
mungkin dibutuhkan suatu standar perkuliahan. Selain itu, penilaian juga
(standar operasional prosedur (SOP) ) dilakukan dengan mempertimbangkan
untuk penilaian begitu juga pada aspek afektif dari tiap mahasiswa.
metode mengajar masih dibutuhkan Pelaksanaan praktikum Kimia
peningkatan metode yang lebih baik dan Dasar didasarkan pada pembagian
lebih inovatif sehingga hambatan untuk kelompok untuk tiap kelas dan
proses pembelajaran tidak terlalu berarti praktikum yang dilakukan. Dalam
sebagai penyebab kesulitan belajar sekali pertemuan, tiap kelompok
kimia dasar mahasiswa di Jurusan melaksanakan praktikum yang berbeda-
Kimia FMIPA UNM. Dua bagian yaitu; beda. Hal ini menyebabkan ada
faktor penguasaan materi dan kelompok yang mendapatkan
pelaksanaan praktikum dinilai praktikum yang seharusnya belum
mahasiswa cukup memberikan didapatkan karena materi Kimia Dasar
hambatan sebagai penyebab kesulitan pada proses perkuliahan juga belum
belajar kimia dasar dengan rata-rata diterima. Pelaksanaan praktikum
untuk keseluruhan indikator masing dengan proses perkuliahan Kimia Dasar
53,29% dan 66,26%. Nilai ini lebih dari idealnya berjalan secara bersama-sama.
setengah yang bisa diartikan bahwa Kekurangan alat dan bahan di
kesulitan belajar mahasiswa pada Laboratorium merupakan hal yang
matakuliah kimia dasar berada pada paling berpengaruh terhadap jalannya
faktor penyebab kesulitan penguasaaan praktikum. Pelaksanaan praktikum di
materi dan pelaksanaan praktikum. laboratorium sangat tergantung akan
Hubungan antara nilai ketersediaan alat dan bahan yang akan
praktikum dan teori teori Kimia Dasar dipergunakan. Apabila alat dan bahan
didapatkan bahwa ada sebagian yang akan digunakan memadai, maka
mahasiswa yang memiliki nilai pelaksanaannya akan lebih baik.
praktikum Kimia Dasar yang rendah Kesesuaian materi antara
namun memiliki nilai teori Kimia Dasar praktikum Kimia Dasar dengan mata
yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kuliah Kimia Dasar telah dijelaskan di
mahasiswa tersebut mampu memahami kajian pustaka. Tiap praktikum
dan siap dalam ujian mata kuliah Kimia memiliki kesesuaian dengan materi

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 25
FMIPA Universitas Negeri Makassar

Kimia Dasar. Sebelum melakukan 1. Hambatan yang menyebabkan


praktikum, mahasiswa diharuskan kesulitan belajar kimia dasar
mengikuti kegiatan pra lab atau biasa mahasiswa Jurusan Kimia adalah
disebut dengan responsi. Pada proses ada pada kemmpuan penguasaan
responsi, mahasiswa diberikan sejumlah materi dan pelaksanaan praktikum
pertanyaan menyangkut keterkaitan 2. Selanjutnya diketemukan bahwa
materi dengan praktikum yang akan benar ada korelasi yang berarti
dijalankan. Pelaksanaan responsi antara nilai praktikum Kimia Dasar
dilakukan untuk menggali lebih dalam dengan nilai teori Kimia Dasar
lagi pengetahuan (kognitif) tiap individu mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA
sehingga diharapkan dapat membantu UNM
dalam memahami keterkaitan materi. 3. Pada faktor lingkungan masyarakat,
Pada proses pembuatan laporan, secara statistik didapatkan bahwa
mahasiswa diharapkan mampu secara kseseluruhan dari delapn
mengintegrasikan materi, kegiatan, dan faktor yang diselidiki memiliki
hasil pengamatan pada laporan yang pengaruh cukup besar yaitu 66,15%.
dibuat.
Praktikum pembuatan larutan DAFTAR PUSTAKA
mewakili materi reaksi dalam larutan Abdurrahman, Mulyono.1999.
dan stoikiometri. Praktikum netralisasi Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
asam basa mewakili materi reaksi dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
larutan, stoikiometri, dan ikatan kimia. Anonim A. 2010. Faktor-fakror yang
Praktikum termokimia mewakili materi mempengaruhi kesulitan belajar
hubungan energi dalam reaksi kimia. ekonomi. Online oktober 10, 2010.
Praktikum kinetika kimia mewakili Makassar : http//. www. Kesulitan
materi stoikiometri dan reaksi dalam belajar.com.
larutan. Praktikum elektrolisis larutan Arjumiati. 2005. Kemampuan Dasar
kalium iodide mewakili materi Mahasiswa Angkatan 2004 Jurusan
stoikiometri dan reaksi dalam larutan. Kimia FMIPA Universitas Negeri
Keterkaitan antara materi Makassar pada Materi Kimia
praktikum dengan perkuliahan Kimia Dasar. Skripsi. Makassar FMIPA
Dasar dapat dilihat dari kesesuaian UNM
materi diantara keduanya. Ada beberapa Caswilan, 2010, Hubungan Prestasi
faktor yang mempengaruhi jalannya Belajar PKn dengan Pemahaman
proses perkuliahan. Faktor-faktor yang Sistem Politik Siswa SMK,
dimaksud seperti faktor internal www.google.com, diakses tanggal
meliputi psikologi, jasmani, dan lain- 22 juni 2010
lain. Faktor eksternal yang meliputi Darminto, (2006). Pembelajaran Kimia
keluarga, suasana kampus, dan yang Berkualitas. Jurnal Kimia dan
masyarakat. Pendidikan Kimia “Chemica”,
Edisi Khusus 2 Oktober 2006,
D. KESIMPULAN Universitas Negeri Makassar
Berdasarkan hasil penelitian dan Haedarsih, 2004, Hubungan Antara
pembahasan yang telah disampaikan Prestasi Belajar Kimia Anorganik I
pada bagian sebelumnya maka dapat dan II dengan Praktikum Kimia
diambil beberapa kesimpuan bahwa: Anorganik Mahasiswa Program

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26


Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia 26
FMIPA Universitas Negeri Makassar

Studi Pendidikan Kimia FMIPA


UNM Angkatan 1999-2001, Skripsi
tidak diterbitkan, Makasar FMIPA
UNM
Hastutiningsih, 2007, Peningkatan
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
XI IPA 3 SMA Negeri 1 Natar
dengan Metode Inquiry, Lampung
Selatan, Lampung
Irawati. 2008. Analisis Tingkat
Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal
pada Materi Stokiometri Bagi
Siswa X SMA Negeri 2 Makassar.
Skripsi : Makassar. FMIPA UNM
Limbrawaty, 2005, Hubungan Antara
Nilai Mata Kuliah Kimia Analitik II
dengan Nilai Kimia Analisis
Instrumen Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Kimia Angkatan
Tahun 2004, Skripsi tidak
diterbitkan, Makasar FMIPA UNM

Jurnal Chemica Vo/. 12 Nomor 2 Desember 2011, 18 - 26

Anda mungkin juga menyukai