IV : ANALISI DATA
NO. WAKTU (s) SUHU (c) KETERANGAN
1. (60 ± 0,005)s (32 ± 0,5) ̊c Tidak ada perubahan
2. (120 ± 0,005)s (41 ± 0,5) ͦc Muncul gelombang pada dasar gelas
3. (180 ± 0,005)s (48 ± 0,5) ̊c Mulai muncul uap air
4. (240 ± 0,005)s (56 ± 0,5) ̊c Mulai muncul uap air pada dinding gelas
5. (300 ± 0,005)s (65 ± 0,5) ͦc Uap pada dinding semakin terlihat
6. (360 ± 0,005)s (68 ± 0,5) ͦc Asap pada air mulai terlihat
7. (420 ± 0,005)s (79 ± 0,5) ͦc Uap pada air semakin banyak
8. (480 ± 0,005)s (87 ± 0,5) ͦc Muncul gelembung pada termometer
9. (540 ± 0,005)s (92 ± 0,5) ͦc Gelembung naik diatas permukaan air
10. (600 ± 0,005)s (94 ± 0,5) ͦc Uap semakin banyak
11. (660 ± 0,005)s (95 ± 0,5) ͦc Pergerakan gelembung semakin cepat
12. (720 ± 0,005)s (95,5 ± 0,5) ͦc Asap dan uap air semakin terlihat
13. (780 ± 0,005 )s (96 ± 0,5) ͦc Asap , uap dan gelembung semakin banyak
14. (840 ± 0,005)s (96,5 ± 0,5) ͦc Asap , uap dan gelembung semakin banyak
15. (900 ± 0,005)s (97 ± 0,5) ͦc Asap , uap dan gelembung semakin banyak
16. (960 ± 0,005 )s (98 ± 0,5) ͦc Air mendidih dan banyak gelembung
17. (1020 ± 0,005)s (98 ± 0,5) ͦc Air mendidih dan banyak gelembung
18. (1080 ± 0,005 )s (98 ± 0,5 ) ͦc Air mendidih dan banyak gelembung
PEMBAHASAN KUANTITATIF
Massa Air = = {32 ± 0,5} ͦc Hp = {T4 ± ΔT4}
m = 40gr = {56 ± 0,5} ͦc
Δm = ½ x nst neraca
= ½ x 0,01 gr Suhu Menit Kedua =
Δm = 0,005 gr T2 = 41 ͦc Suhu Menit kelima =
Hp = {m±Δm} ΔT = ½ x nst termometer T5 = 65 ͦc
= {40±0,005} gr = ½ x 1 ͦc = 0,5 ͦc ΔT = ½ x nst termometer
Hp = {T2 ± ΔT2} = ½ x 1 ͦc = 0,5 ͦc
Suhu Awal = = {41 ± 0,5} ͦc Hp = {T5 ± ΔT5}
To = 30 ͦc = {65 ± 0,5} ͦc
ΔT = ½ x nst termometer
= ½ x 1 ͦc Suhu Menit ketiga =
= 0,5 ͦc T3 = 48 ͦc Suhu Menit Keenam =
Hp = {T ± ΔT} = ½ x nst termometer T6 = 68 ͦc
= {30 ± 0,5} ͦc = ½ x 1 ͦc = 0,5 ͦc ΔT = ½ x nst termometer
Hp = {T3 ± ΔT3} = ½ x 1 ͦ = 0,5 ͦc
= {48 ± 0,5} ͦc Hp = {T6 ± ΔT6}
Suhu Menit Pertama = ={68 ± 0,5} ͦc
T1 = 32 ͦc
ΔT = ½ x nst termometer Suhu Menit keempat =
= ½ x 1 ͦc T4 = 56 ͦc Suhu Menit ketujuh =
=0,5 ͦc ΔT = ½ x nst termometer T7 = 79 ͦc
Hp = {T1 ± ΔT1} = ½ x 1 ͦc = 0,5 ͦc ΔT = ½ x nst termometer
[Type text] [Type text] [Type text]
C . PEMBAHASAN KUANTITATIF
1. GRAFIK
100
80
Suhu (℃)
60
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU
40 DENGAN KENAIKAN SUHU
20
0
60 180 300 420 540 660 780 900 1020
Waktu (s)
saat air mendidih, suhu air akan TETAP. Kalor yang diberikan saat mendidh akan
menjadi uap. Dan saat mendidih gelembung udara akan terbentuk diseluruh
permulaan zat cair. Semakin banyak massa zat cair, maka akan semakin lama waktu
pendidikan, dengan kata lain kalor yang dibutuhkan semakin banyak.
SECARA PRAKTEK =
Dan hasil praktikum kami titik didh/air mendidih pada suhu 98 ͦc , bukan 100 ͦc
berarti ada % kesalahan , yaitu =
% kesalahan = T-P / T x 100%
= 100 – 98 / 100 x 100%
= 2%
% kesalahan yaitu 2% antara teori dengan praktek yang kami lakukan. Pada menit
pertama hingga menit ke-15 suhu air terus mengalami kesalahan. Namun semakin
lama waktunya lambat. Mulai menit ke-16 suhu mulai konstan yaitu menjadi 98 ͦc,
setelah itu terjadi lagi kenaikan suhu secara teori apabila telah mendidih air
tersebut (98 ͦc), maka suhu akan TETAP , karena kalor akan diubah menjadi uap.
Namun pada praktek yang kami lakukan ketika air sudah pada titik didihnya (98 ͦc)
untuk menit selanjutnya air akan mengalami penurunan suhu , yaitu pada menit ke
19 suhu air dari 98 ͦc turun menjadi 95 ͦc.
4.Jenis zat terlarut akan mempengaruhi kenaikan titik didih, dimana larutan
elektronik memiliki kenaikan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
larutan non elektrolit.
5.Semakin banyak zat terlarut yang dicampurkan, maka semakin besar pula suhu
yang diperlukan untuk mencapai titik didih.
6.Tekanan udara.