Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

HUKUM OHM

KELOMPOK 4

1. FARIDA RAHMA SALSABILLA


2. FINA CITRA ANGGRAINI
3. GAVINDA
4. KHINTAN ARYMA WARDHANI
5. M.ILHAM DARMAWAN
6. NURIZAL AFRIANSYAH
7. REKYAN ANGGER SAPUTRA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini, yang merupakan tugas setelah kegiatan
PRAKTIKUM HUKUM OHM.

Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana ini isinya merupakan hasil dari
kegiatan PRAKTIKUM, dan ilmu-ilmu yang didapat setelah melaksanakan kegiatan
PRAKTIKUM.

Laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena tata bahasa dan susunan yang
belum sempurna . Jadi mohon maaf bila ada salah kata atau penyusunan, dan mohon saran serta
kritiknya.

Wassalamualaikum.wr.wb.

Surabaya, 1 Oktober 2015

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila suatu penghantar diberikan potensial yang berbeda diantara kedua ujungnya,
maka dalam penghantar itu akan timbul arus listrik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan
antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik. Orang yang pertama kali menyatakan
hubungan antara tegangan dengan kuat arus listrik adalah George Simon Ohm.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan 4 kegiatan. Yaitu menduga nilai hambatan dalam
rangkaian seri, menduga besar panas disipasi pada hambatan berangkaian seri, menduga
nilai hambatan dari rangkaian paralel, dan menduga bebas panas disipasi pada hambatan
berangkaian paralel. Pada kegiatan menduga nilai hambatan dalam, pertama yang
dilakukan adalah menyusun alat seperti yang telah ditunjukkan pada gambar, naikkan
tegangan secara bertahap, catat besar tegangan dan arus setiap terjadi perubahan. Panas
disipasi dapat dihitung dengan merangkai komponen yang dilakukan pertama kali adalah
rangkaian disusun seperti pada gambar yang ada. Tegangan pada sumber berada pada
posisi maksimum lalu cata nilai tegangan (V) dan kuat arusnya (I).
Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari sudah sering dijumpai. Seperti pada
penggunaan alat-alat listrik seperti lampu, TV, dan kulkas juga alat elektrik lainnya yang
harus disesuaikan dengan tegangan. Hukum Ohm memberikan informasi mengenai kuat
arus atau tegangan suatu alat listrik. Bila alat listrik diberi tegangan listrik yang lebih
kecil dari seharusnya, arus akan mengecil sehingga alat itu tidak bekerja normal
(misalnya lampu akan redup).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Tujuan dan Latar belakang di atas
1. Bagaimana hubungan antara kuat arus dan dan tegangan berdasarkan percobaan
yang telah anda lakukan dan grafik yang anda buat?
2. Carilah nilai gradien m untuk masing-masing grafik yang anda buat!
3. Setelah anda menghitung nilai gradient untuk masing-masing grafik, Bagiman
anilai masing-masing dari 1/gradien dari grafik yang anada buat? Apakah
mendekati nilai hambatan yang anada pasang?
4. Bagaimana hubungan anatara tegangan , kuat arus, dan hambatan listrik
berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan?
5. Bagaimana perumusan hokum Ohm dari percobaan yang telah anda lakukan?

1.3 Tujuan
1. Dari data hasil percobaan Hukum Ohm , peserta didik dapat membuat grafik
hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik pada hambatan konstan.
2. Secara mandiri, peserta didik dapat mengiterpretasikan grafik hubungan antara
tegangan dan kuat arus listrik.
3. Dari data hasil percobaan Hukum Ohm , peserta didik dapat menjelaskan hubungan
antara tegangan , kuat arus , dan hambatan.
4. Secara mandiri, peserta didik dapat memformulasikan Hukum Ohm.
5. Berdasarkan gambar desain rangkaian sederhana dan hasil rangkaian sederhana
percobaan Hukum Ohm, peserta didik dapat menjelaskan konsep Hukum Ohm
6. Secara mandiri, peserta didik dapat menghitung kuat arus listrik, tegangan atau
hambatan berdasarkan Hukum Ohm.

1.4 Manfaat

Hukum Ohm dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada


penggunaan alat-alat listrik yang ada di rumah, misalnya lampu, TV, dan kulkas. Benda-
benda tersebut harus disesuaikan dengan tegangannya. Karena bila benda tadi diberi
tegangan yang lebih kecil dari seharusnya, arus akan mengecil sehingga alat tersebut
tidak bekerja secara normal (misalnya lampu akan mengecil).
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan

1. 2 buah resistor yang berbeda nilainya


2. Power Supply
3. Basicmeter
4. Kabel Penghubung

2.2 Prosedur Kerja

1. Rangkailah Alat-alat

Gambar 1: Contoh Desain Percobaan

Berdasarkan skema rangkaian percobaan di atas, maka pengukuran


besar kuat arus menggunakan amperemeter. Percobaan ini dilakukan
dengan memvariasi besarnya tegangan sumber yang berasal dari baterai
dan memperhatikan batas ukur amperemeter yang digunakan.

Dimana besar Kuat Arus dihitung dengan persamaan :

skala yang ditunjukkan jarum


I= x Batas Ukur Amperemeter
Skala tertinggi amperemeter
BAB III

TABEL HASIL PERCOBAAN

Hambatan 330 Ohm

TEGANGAN KUAT ARUS V


3V 8 ma 3,2 V
6V 18 ma 6,2 V
9V 26 ma 9,2 V

Hambatan 240 Ohm

TEGANGAN KUAT ARUS V


3V 12 ma 3,2 V
6V 24 ma 6,4 V
9V 38 ma 9,2 V

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Kuat arus yang mengalir pada sebuah konduktor berbanding lurus dengan tegangan atau
beda potensial
2. I. m = delta I/delta V
m = 52/18,6 = 2,79

II. m = delta I/ delta V

m = 74/18,8 = 3,93

3. Nilai gradient tidak mendekati nilai hambatan yang dipasang


4. Hubungan antara V,I,R adalah kuat arus yang mengalir pada sebuah konduktor
berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dnegan hambatan , artinya
semakin besar hambatan maka akan semakin kecil arus yang mengalir
5. Perumusan Hukum Ohm
V= Ix R
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan :
Dapat ditarik kesimppulan bahwa hubungan antara V,I,R adalah kuat arus yang mengalir
pada sebuah konduktor berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dnegan hambatan , artinya semakin besar hambatan maka akan semakin kecil arus yang
mengalir. Dalam rumus : V=IxR

Anda mungkin juga menyukai