Sinta D. Lukmetiabla
Kelas XII Mia
Daftar isi
1. Prakata
2. BAB I : Pendahuluan
5. BAB V : Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran
i
Prakata
Segala puji kami panjatkan untuk Tuha Yang Maha Kuasa. Atas segala berkat, rahmat, serta Anugerah-
Nya. Sehingga saya dapat melaksanakan sebuah praktikum fisika dan menyelesaikannya dengan baik meski jauh
Laporan ini telah kami susun sesuai hasil praktikum di Kelas XII Mia SMA Negeri 19 Maluku Barat
Daya. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika. Dengan selesainya laporan praktikum ini,
Demikian laporan praktikum ini saya buat. Disadari atau tidak, mungkin dalam penulisan laporan
praktikum ini masih sangat jauh dari kata sempurna. saya mohon maaf apabila masih ada banyak kekurangan.
Semoga laporan praktikum Fisika yang telah kami susun berdasarkan hasil penelitian, dapat bermanfaat
Tela, ……….2023
Penyusun
Sinta D. Lukmetiabla
ii
BAB I
Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi sebagian besar merupakan sesuatu yang
membawa peradaban manusia kearah yang lebih baik. Salah satu hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah Lampu penerangan yang bertenaga listrik. Listrik adalah rangkaian fenomena fisika
BAB II
Tinjauan Pustaka
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor. Dahulunya arus listrik searah dianggap
sebagai arus positif yang mengalir dari ujung sumber positif ke ujung sumber negatif. Pengamatan-
pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif
(elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya
lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Arus listrik
searah banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, hal ini karena komponen elelktonika sebagian
Listrik mengalir dalam peralatan yang digunakan manusia disebabkan adanya arus. Kita mengenal yaitu
arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik (AC)
Pengukuran arus tegangan listrik dapat menggunakan sebuah alat, yaitu Amperemeter untuk
Hukum Ohm berbunyi “Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda
potensial dan berbanding terbalik dengan hambatan penghantar”. Melalui bunyi tersebut dapat
dirumuskan
V
I=
R
Keterangan :
3. Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari penghantar tersebut.
l
R=ρ
A
Keterangan
Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas
Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan kawat
penghantar memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang besar maka
3
BAB III
METODE PENELITIAN
Amperemeter
Kabel
Dudukan Lampu
Praktikum I
gambar dibawah.
Gambarlah tabel antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V).
Praktikum II
4
Rangkailah kedua baterai secara paralel dan ukur nilai tegangannya
menggunakan multimeter.
gambar berikut
5
BAB IV
Praktikum I
Sebelum kami melakukan percobaan kamu melakukan perhitungan skala pada Voltmeter dan Amperemeter
sehingga
Voltmeter
Sehingga
10 Skala=10V
10
Skala= V
10
1 Skala=1 V
Amperemeter
Sehingga
15 Skala=50 µA
50
Skala= µA
15
1 µA=10−6 A
6
Pada Praktikum I kami mendapatkan hasil berupa Tabel Arus Listrik dan Beda Potensial.
Beda
Jumlah
No Potensial Kuat Arus (I)
Baterai
(V)
50 −6
1 1 1,6 ×2 , 4 µA=8 ,3 . 10 A
15
50 −6
2 2 3 ×3 , 4 µA=11,6 .10 A
15
50 −6
3 3 4,2 ×3 , 9 µA=13 , 3 .10 A
15
Unjuk Kreativitas :
Ulangi praktikum diatas menggunakan hambatan yang nilainya berbeda-beda sebagai pengganti lampu.
Kami melakukannya dengan Baterai tetap dan lampu yang berbeda, dari hasil pengamatan praktikum,
No Jumlah V I
Lampu
1 1 3 Baterai 50 −6
4,5 V
×3 , 9 µA=13 , 3 .10 A
15
2 2 3 Baterai 50 −6
4,5 V
×3 µA=10 . 10 A
15
3 3 3 Baterai 50 −6
4,5 V
×1 , 5 µA=5 . 10 A
15
Praktikum II
Setelah melakukan Praktikum II dengan menggunakan skala yang sama yang tertera diatas, kami mendapatkan
7
50 −6
2 Baterai Seri 3 ×3 , 4 µA=11,6 .10 A 1
15
50 −6
2 Baterai Paralel 1,4 ×1 , 4 µA=4 , 6 . 10 A 1
15
Praktikum 1 :
1. Bagaimana kuat arus listrik yang terbaca pada amperemeter jika baterai ditambahkan?
Dengan menambahkan baterai, Kuat arus yang terbaca pada amperemeter bertambah seiring dengan
bertambahnya baterai.
Setelah mengamati dan memberikan hasil. Bahwa, kuat arus listrik yang terbaca pada amperemeter
berubah ubah pada baterai 1 sampai 3, sebagai penanda lampu tersebut menjadi lebih terang.
Praktikum 2 :
3. Apa perbedaan yang terjadi pada nyala lampu saat menggunakan tegangan seri dan paralel?
Pada rangkaian seri, lampu lebih menyala terang daripada paralel karena perbedaan nilai kuat arus pada
8
Dari praktikum ini, kami dapat menyimpulkan perbedaan yang menonjol pada kedua rangkaian, jika lampu
dirangkai seri maka kuat arus akan bertambah dengan jumlah baterai dan nyala lampu lebih terang, dan ketika
lampu dirangkai secara paralel justru kuat arus tetap sama dan lampu pada baterai tidak seterang lampu di
rangkaian seri
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hubungan antara kuat arus, tegangan dam hambatan listrik tersebut mempunyai hubungan sepeti
yang dinyatakan pada hukum Ohm. Nyala lampu pada satu baterai dengan 2 sampai tiga baterai
berbeda tegangannya. Baterai pada rangkaian tidak selamanya mempunyai kuat arus yang sama
ketika disusun seri dan paralel. Pada rangkaian seri kuat arus bertambah seiring dengan jumlah
5.2. Saran
Sebaiknya, pada Praktikum yang menggunakan alat ukur dipastikan untuk menghitung skala pada
9
10
Daftar Pustaka
Intan Pariwara. 2018. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.
Rosyid, Muhammad Farchani. 2016. Kajian Konsep Fisika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.