Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum

Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik

Nama Kelompok :
Dewa Putu Gede Angga Dinata (04)
I Gusti Bagus Dananjaya (07)
I Made Agus Jefry Pramana (12)
Ida Bagus Gede Ksama Narayana (18)
Made Narayana Manipuspaka Kandita (22)

Tahun Ajaran
2018 -2020
a. Tujuan Eksperimen
Untuk Mengetahui hubungan antara kuat arus dengan beda potensial listrik
b. Landasan Teori :
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penampang konduktor
setiap satu satuan waktu. Dalam sistem internasional, satuan kuat arus listrik disebut ampere (A).
Artinya jika dalam waktu ∆t ada muatan sebesar ∆Q mengalir melalui kawat konduktor, maka
kuat arus listrik rata rata yang mengalir pada konduktor akan memenuhi persamaan
Q
I=
T
Satuan muatan listrik Q adalah columb (C) dan satuan selang waktu t adalah sekon (s)
dan satuan arus listrik (I) columb per sekon atau sering disebut ampere (A)

Untuk mengukur kuat arus listrik digunakan alat yang disebut ampere meter. Ampere
meter ini di pasaran dapat berdiri sendiri dan banyak pula yang disatukan dengan alat
pengukur tegangan dan hambatan listrik. Biasanya alat gabungan ini disebut dengan
multimeter atau AVO meter (A singkatan dari Ampre, V singkatan dari volt dan O
singkatan dari ohm).

Beda Potensial Listrik


Beda potensial listrik sering juga disebut dengan istilah tegangan listrik. Beda potensial
listrik ini biasanya dihasilkan atau dapat diperoleh dari alat pembangkit tegangan listrik
atau sumber listrik seperti aki, dinamo, baterai dan lain - lain. Untuk mengukur besarnya
beda potensial yang terjadi antara kedua ujung penghantar atau yang dihasilkan oleh
sumber tegangan listrik dapat digunakan alat yang dinamakan dengan volt meter. Beda
potensial atau tegangan listrik ini biasanya diberi simbol dengan huruf V dengan satuan
volt.

Hukum Ohm
Jika dua tempat atau titik yang berbeda potensial listriknya dihubungkan dengan kawat
penghantar akan menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar tersebut akan bergantung pada besarnya beda potensial antara kedua ujung
penghantar, dan besarnya hambatan yang dimiliki oleh kawat penghantar. Semakin besar
beda potensialnya maka akan semakin besar kuat arusnya sebaliknya semakin kecil beda
potensialnya maka akan semakin kecil kuat arus yang ditimbulkannya. Semakin besar
hambatan kawat penghantar akan semakin kecil kuat arus yang melaluinya, sebaliknya
jika hambatannya kecil maka kuat arus akan semakin besar. Secara matematik dapat
dinyatakan sebagai berikut.

I  = kuat arus listrik (ampere)
V = beda potensial listrik atau tegangan listrik (volt)
R = hambatan kawat penghantar (ohm)

Hambatan listrik atau resistansi listrik merupakan sifat suatu benda yang sangat
menentukan besar kecilnya kuat arus listrik yang akan melaluinya. Satuan hambatan
listrik ini adalah ohm dan alat ukurnya ohm meter. Hambatan listrik kawat penghantar
berbeda-beda nilainya antara satu penghantar dengan penghantar lainnya bergantung dari
jenis, panjang dan luas penampang kawat penghantar. Secara matematis hambatan kawat
penghantar dapat dirumuskan sebagai berikut.

R = hambatan kawat penghantar (ohm)
p =  hambatan jenis (ohm meter)
l = panjang kawat penghantar (meter)
A = luas penampang kawat (m2)
c. Alat dan Bahan :
1. Kotak Rangkaian
2. Lampu dan Tempatnya
3. Tempat baterai
4. Jembatan penghubung
5. Basic meter
6. Saklar

d. Cara Kerja
1. Rangkailah alat alat seperti gambar

2. Pasanglah basic meter pada rangkaian sehingga yang terukur adalah kuat arus listrik
3. Pasanglah basic meter pada rangkaian sehingga yang terukur adalah beda potensial
listrik
4. Ulangi langkah 1,2,3.
e. Tabel Pengamatan

Kuat Beda V
Jumlah
Baterai
Arus Potensial   Nyala lampu
(I) (v) I

1 0,32 A 1,4 V 4,375 Agak redup


2 0,48 A 2,8 V 5,8,33… Agak redup
3 0,58 A 4,2 V 8,75 Terang
4 0,66 A 4,8 V 7,27… Sangat terang

f. Pembahasan
Pada hari selasa kelompok kami dan kelompok lainnya melakukan praktikum di
laboratorium fisika. Sebelum melakukan praktikum masing masing kelompok sudah
membawa total 4 baterai. Kami juga telah di siapkan alat seperti kotak rangkaian, lampu,
jembatan penghubung, tempat baterai, saklar dan basic meter. Kemudian kami tinggal
mengikuti arahan yang telah di berikan oleh guru fisika kami. Kami berhasil melakukan
praktikum dan mengukur kuat arus listrik dan beda potensial menggunakan basic meter
dan mendapatkan hasil seperti tabel di atas.

g. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa besarnya
kuat arus (I) pada lampu sebanding dengan beda potensial/tegangan (V) listrik yang di
berikan. Semakin besar tegangan listrik yang diberikan maka semakin besar pula kuat
arusnya.

Anda mungkin juga menyukai